Istri Tangguh Rasa Pelakor

"Sayang." sapa Malvin, yang sedang berdiri terpaku di depan mobilnya. dan pria itu membawa seribu mawar putih kesukaan Kim dan juga sebuah balon berwarna-warni yang terdapat tulis.

"sorry, … dan I love you my wife."

Dengan wajah bahagia, Malvin berjalan mendekati Kim. pria itu berlutut di hadapan sang istri dan mendongakkan kepalanya dengan menyerahkannya seribu mawar putih itu kepada Kim.

Sementara Kim hanya terdiam dengan wajah datar dan dingin. dia hanya menatap Malvin sinis, bahkan enggan berdekatan.

Dengan kepercayaan tinggi dan penuh harap. Malvin menyerahkan mawar putih itu kepada Kim.

"Sayang, maafkan aku, dan maukah kau memberikan aku kesempatan kedua,? mari kita mengulang kembali dan menata kembali rumah tangga kita, sayang. dan aku berjanji tidak akan mengecewakan mu, sayang. dan aku berani bersumpah akan selalu setia padamu, sayang. Please Kim berikan aku kesempatan kedua." Malvin terus berlutut di kaki Kim dan tangannya masih menggantung di udara, karena sejak tadi Kim hanya menatapnya dingin dan Kim tidak menerima mawar yang berada di tangan Malvin.

"Sayang, aku mohon, … maafkan aku," mohonnya lagi dengan wajah memelas.

"Kimberly ligh, … aku sangat mencintaimu. hanya kau yag ada di dalam hatiku, dan aku bisa gila bila kau terus mengabaikan ku seperti ini, Kim.!" ujarnya dengan wajah frustasi.

"Kim, … katakan sesuatu, sayang.!" Malvin masih memelas di hadapan Kim. rasa pegal yang di rasakannya di leher dan lututnya, tidak dihiraukan oleh pria itu.

Kim yang sudah muak itupun, berlenggak pergi dari hadapan Malvin, tanpa menghiraukan suaminya itu yang mulai terisak dan meneriaki namaku.

"Kim, … Kimberly ….!!! teriak Malvin.

Sedangkan Kim kini, sudah masuk kedalam mobil jenny, tanpa menoleh sedikitpun kebelakang.

Baginya, Malvin adalah sebuah pengkhianat yang harusnya di buang pada tempatnya.

"Jalan." perintah Kim, dingin pada sang sopir.

Mobil Kim mulai bergerak dan melaju meninggalkan pengarangan sel tahanan, tanpa melirik Malvin yang masih terpaku di tempatnya dengan derai air mata, melihat kepergian mobil Kim.

Malvin hanya bisa, terpaku ditempatnya seperti semula dan mawar yang berada di tangannya kini, sudah tergeletak di tanah, balon yang ia pegang sudah terbang bersamaan dengan kepergian Kim.

"Kim, sayang, … maafkan aku." lirihnya dengan isakan dan berdiri dari posisi berlututnya tadi.

Malvin melangkah kearah mobilnya dengan lesu dan wajah yang sembab. Malvin mengegadahkan kepalanya, menatap langit malam yang mulai terlihat gumbalan awan hitam. petir dan Guntur mulai menyambar kota Paris.

Malvin menarik nafas dan kembali menghapus air matanya. pria itu lantas memasuki mobilnya dan kembali termenung di dalam sana.

Malvin yang sangat mencintai istrinya, mana bisa dia hidup tanpa Kim. dia rela melakukan apapun demi sang istri. hanya satu kelemahan Malvin yaitu menahan hasratnya apabila melihat seorang wanita cantik dan seksi. walaupun dia sudah memiliki istri cantik yang di gilai laki-laki, tidak membuat Malvin puas. dia tetap menekuni hobinya itu, apalagi kalau istrinya Kim sedang syuting keluar negeri dan berbulan-bulan lamanya, maka disitulah Malvin akan berpesta dengan rekan bisnis, terkadang dia juga menjadikan Lotte sebagai pelampiasan hasratnya.

Malvin mengembuskan nafasnya kasar dan meremat rambutnya kencang dia mengeruruti dirinya sendiri dan menyumpahi dirinya yang sangat brengsek itu.

Malvin mulai melajukan mobil sport mewahnya. malam ini dia ingin melampiaskan semua kesedihannya di Sebuah bar langganannya. tempat biasa dia habiskan satu malam bersama para jalangnya.

Tidak jauh dari tempat Malvin dan Kim tadi, seseorang wanita dengan wajah yang dibalut perban di bagian hidung dan dagunya.

Lotte tersenyum puas saat melihat interaksi antara Kim dan Malvin yang bertolak belakang.

Malvin yang memohon dengan merendahkan dirinya dan Kim yang menatap Malvin benci.

"Hahaha, ternyata rencanamu sangat bagus Mogan. Lihatlah hubungan mereka sekarang yang sudah tidak jelas. tidak sia-sia wajahku menjadi korban kebegisan wanita sialan itu. dan aku merasa puas dan berhasil memisahkan mereka," hahha." Lotte tertawa lepas saat melihat hubungan Kim dan Malvin yang tidak bisa dipertahankan lagi.