NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Tuan Ferguson

Meluluhkan Hati Tuan Ferguson

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Anak Kembar / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Isabella Rosales mencintai Alex Ferguson dan ketiga anak kembar mereka—Adrian, Eren, dan Alden—lebih dari hidupnya sendiri. Namun, kebahagiaan mereka direnggut secara paksa. Berasal dari keluarga Rosales yang merupakan musuh bebuyutan keluarga Ferguson, Isabella diancam oleh keluarganya sendiri: tinggalkan Alex dan anak-anaknya, atau mereka semua akan dihancurkan.

Demi melindungi orang-orang yang dicintainya, Isabella membuat pengorbanan terbesar. Ia berpura-pura meninggalkan mereka atas kemauannya sendiri, membiarkan Alex percaya bahwa ia adalah wanita tak berperasaan yang memilih kebebasan. Selama lima tahun, ia hidup dalam pengasingan yang menyakitkan, memandangi foto anak-anaknya dari jauh, hatinya hancur setiap hari.

Di sisi lain kota, Celine Severe, seorang desainer yatim piatu yang baik hati, menjalani hidupnya yang sederhana. Jiwanya lelah setelah berjuang sendirian begitu lama.

Takdir mempertemukan mereka dalam sebuah malam yang tragis. Sebuah kecelakaan hebat terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Keheningan yang jatuh di ruang kerja Alex setelah nama Damian Rosales terpampang di layar terasa berat dan menyesakkan, dipenuhi oleh hantu seorang wanita yang tidak pernah mereka kenal namun kini nasibnya terikat erat dengan mereka. Buku harian Celine yang terbuka di atas meja terasa seperti sebuah surat wasiat, sebuah tuduhan bisu yang menyeberang dari alam baka.

Alex adalah yang pertama memecah keheningan, suaranya rendah dan penuh dengan kemarahan yang dingin dan terkendali. "Jadi, ini bukan hanya tentang uang. Ini bukan hanya tentang kekuasaan. Mereka adalah pembunuh."

Isabella menatap buku harian itu, tangannya tanpa sadar mengelus sampul kainnya yang usang. Ia merasakan gelombang emosi yang rumit dan kuat. Ada kengerian, tentu saja, membayangkan saat-saat terakhir Celine yang penuh ketakutan. Ada rasa bersalah seorang penyintas, sebuah pertanyaan yang menusuk: mengapa takdir memilihnya untuk hidup sementara wanita baik hati ini harus mati? Namun, di bawah semua itu, sebuah perasaan baru yang membara mulai terbentuk: sebuah amarah yang benar. Kemarahan atas nama Celine.

"Dia tidak pantas menerima ini, Alex," bisik Isabella, suaranya bergetar karena emosi yang tertahan. "Dia hanya ingin hidup dengan tenang. Dia hanya ingin menggambar."

Ia mendongak, menatap Alex, dan di matanya tidak ada lagi ketakutan, hanya sebuah resolusi yang dingin seperti baja. "Mereka mengambil hidupnya. Dan aku... aku hidup di dalam tubuhnya. Aku berutang padanya. Kita berutang padanya."

Alex berjalan mendekat dan berdiri di belakang kursinya, meletakkan kedua tangannya di bahu Isabella. Genggamannya kuat dan menenangkan. "Ya," katanya dengan sungguh-sungguh. "Kita berutang padanya. Dan keluarga Rosales akan membayar utang itu."

Selama beberapa jam berikutnya, mereka duduk bersama, menganalisis situasi baru yang mengerikan ini dengan logika yang dingin. Mereka tidak lagi panik. Mereka kini adalah dua jenderal yang sedang memetakan lanskap pertempuran yang telah berubah secara fundamental.

"Kaito sekarang adalah anjing liar," kata Alex, mondar-mandir di depan jendela. "Damian melepaskannya untuk mencari tikus yang membocorkan rahasia perusahaannya, tidak tahu bahwa anjing ini sekarang secara tidak sengaja sedang mengendus jejak kejahatannya yang jauh lebih besar."

"Itu berarti dia bisa menjadi sekutu kita," kata Isabella, mengikuti alur pikiran Alex. "Jika dia berhasil membuktikan bahwa Damian terlibat dalam 'kecelakaan' Celine, itu akan menghancurkan keluarga Rosales dari dalam. Skandal pembunuhan akan jauh lebih merusak daripada masalah keuangan mana pun."

"Tepat," Alex setuju. "Tapi di situlah letak paradoksnya." Ia berhenti dan menatap Isabella. "Sebuah penyelidikan pembunuhan seribu kali lebih intens daripada penyelidikan kebocoran korporat. Kaito tidak akan lagi hanya mengorek informasi. Ia akan membedah setiap detik dari kehidupan Celine Severe. Dan jika ia menemukan bahwa catatan medis Celine setelah kecelakaan itu aneh, atau bahwa jasadnya tidak pernah benar-benar... dikremasi dengan benar, atau jika ia menemukan bahwa Celine Severe yang baru ini tiba-tiba muncul entah dari mana dengan kemampuan seorang jenius... sorotannya pada kita akan menjadi begitu menyilaukan hingga tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi."

Isabella merasakan hawa dingin merayap di punggungnya. Alex benar. Mereka berada dalam situasi yang mustahil. Jika Kaito gagal, rahasia pembunuhan itu akan tetap terkubur. Jika Kaito berhasil, ia mungkin akan terseret bersamanya, rahasia supernatural mereka akan terungkap ke dunia. Mereka tidak bisa membiarkan Kaito bekerja sendirian.

"Kita tidak bisa menghentikannya," kata Isabella pelan, sebuah ide yang berani dan berbahaya mulai terbentuk di benaknya. "Jadi... kita harus membantunya."

Alex berhenti mondar-mandir dan menatapnya. "Membantunya? Itu terlalu berisiko."

"Membiarkannya bekerja sendirian lebih berisiko," balas Isabella. "Saat ini, dia hanya punya potongan-potongan puzzle yang acak. Kita... kita punya gambaran lengkapnya berkat buku harian ini. Kita bisa mengendalikan narasi. Kita bisa memberinya petunjuk, secara anonim, yang akan mengarahkannya lurus ke Damian, sambil secara bersamaan menanamkan jejak-jejak palsu yang akan menjauhkannya dari kita."

Ini adalah sebuah pertaruhan yang sangat besar. Sebuah permainan bayangan di dalam permainan bayangan.

"Bagaimana?" tanya Alex, kini sepenuhnya tertarik pada strategi istrinya.

Isabella mengambil buku harian itu. "Celine menulis di sini bahwa ia sudah membeli tiket bus untuk lari dari kota keesokan paginya. Tiket itu tidak pernah digunakan. Jika Kaito mengetahui tentang tiket itu, itu akan menjadi bukti kuat pertama bahwa Celine tidak berniat berada di lokasi kecelakaan. Itu akan mengubah statusnya dari korban acak menjadi seseorang yang sedang melarikan diri."

"Timku bisa melacak catatan pembelian tiket bus dari lima tahun yang lalu," kata Alex, matanya berkilat saat ia melihat potensi dari rencana itu. "Itu akan sulit, tapi mungkin. Kita bisa membocorkan salinan tiket itu ke salah satu kontak Kaito."

"Tepat," kata Isabella. "Kita akan menjadi hantu Celine, membisikkan petunjuk ke telinga sang pemburu. Kita akan memandunya melewati labirin ini, memastikan ia hanya membuka pintu-pintu yang kita ingin ia buka."

Rencana itu gila. Berisiko tinggi. Dan satu-satunya pilihan yang mereka miliki.

Saat strategi baru mereka terbentuk, kelelahan dari malam yang panjang dan penuh gejolak itu akhirnya terasa. Ruangan kerja yang tadinya dipenuhi ketegangan kini terasa sunyi, hanya diterangi oleh cahaya remang-remang lampu meja. Beban dari apa yang akan mereka lakukan—memanipulasi sebuah penyelidikan pembunuhan—terasa sangat berat.

Alex berjalan ke arah Isabella. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya mengulurkan tangannya. Isabella menerimanya. Pria itu menariknya berdiri dan membawanya ke sofa di sudut ruangan. Mereka duduk berdampingan, keheningan menyelimuti mereka.

"Ini akan sangat berbahaya, Isabella," bisik Alex, suaranya dipenuhi oleh kekhawatiran. "Jika kita membuat satu kesalahan kecil saja..."

Isabella tidak menjawab. Ia hanya menatap buku harian yang masih tergeletak di atas meja, sampul birunya yang pudar seolah menatapnya kembali. Ia meletakkan kepalanya di bahu Alex, sebuah isyarat kelelahan dan kepercayaan yang total.

"Ini bukan lagi hanya tentang kita, kan?" katanya pelan. "Ini untuknya."

Alex merangkulkan lengannya di bahu istrinya, menariknya lebih dekat. Di luar, fajar kedua mereka bersama mulai menyingsing, tetapi fajar kali ini terasa berbeda. Fajar kemarin adalah tentang harapan dan cinta yang ditemukan kembali. Fajar hari ini adalah tentang keadilan dan pembalasan.

Ia menunduk dan mengecup puncak kepala Isabella. "Ya," bisiknya pada keheningan ruangan. "Ini untuk Celine."

1
Indah Ratna
bagus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!