Seorang anak laki-laki kala itu masih berusia 10 tahun, tidak di kenal oleh siapapun karena identitasnya telah di sembunyikan oleh sang Ibu.
Suatu hari sang lelaki itu harus menerima kehidupan yang pahit, karena sang Ibu harus di bunuh, namun sayang dia tidak dapat menolongnya, sialnya lagi dia harus mengikuti keinginan sang Ibu yaitu bersembunyi di suatu tempat agar bisa menjaga sang adik dan membalaskan dendam sang Ibu, dan juga bisa mengambil alih apa yang telah menjadi haknya.
Dan saat tiba di sebuah tempat di mana dana Dan naya di selamatkan, Dana menemukan seorang wanita yang menarik hatinya, namun sayang ketika dewasa, dia harus meninggalkan wanita itu untuk merebut perusahaan dan berpura-pura mencintai wanita lain, yaitu anak dari pembunuh Ibunya sekaligus yang telah merebut perusahaannya.
Bagaimana cerita cintanya dan apakah Dana mampu setia?, lalu apa yang terjadi dengan perusahaannya ketika Dana hadir di perusahaan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 ~ Di ajak kerjasama
Rapat di mulai jajaran para manager, suasana di ruang rapat terasa begitu menegangkan, bahkan Fawn yang bisa bermanja ria kepada sang ayah pun kini mulai terlihat tegang.
Namun Dana terlihat santai, tapi tidak bagi orang-orang yang setia untuk keluarganya.
Setiap para manager melaporkan hasil kerja mereka kepada dewan Redaksi. Fawn sebagai CEO yang belum berpengalaman jelas merasakan ketegangan yang tidak terkira.
Fernando memijit pelipisnya, kala melihat hasil kerja para karyawannya. Dan melempar laporan tersebut dengan melempar kencang buku itu ke atas meja tersebut.
"Kenapa hasil laporan tidak ada perubahan? keuangan masih seperti ini? marketing tidak menambah kinerjanya? apa kalian memang bodoh sehingga kalian tidak mampu menambah kerjasama dalam proyek yang kalian cari selama ini?"
"Apa kalian ingin saya keluarkan secara tidak terhormat? saya kasih kesempatan jika kalian terus seperti ini tidak akan segan-segan saya mengganti kalian secara sepihak," ancam Fernando.
Dana tersenyum dalam hatinya, bagaimana anda bisa menyukseskan perusahaan ini? sebagaimana perusahaan ini menambah klien dan kerjasama tetap saja tidak akan menambah omsetmu toh uangnya sudah berada di tanganku. Batin Dana.
Namun Ibu Sri mengacungkan lengannya, "Maaf Bapak Fernando yang terhormat, anda tidak dapat memecat kami secara sepihak karena apa yang telah tertulis dalam perjanjian itu tidak bisa anda abaikan, ingat tanda tangan itu, jika itu tetap anda lakukan maka anda akan terjerat pasal dan mendekam dalam penjara," cecar Ibu Sri tersebut.
Fernando kaget kala diingatkan perjanjian lama dalam perusahaan itu, meski berganti berapa kali pemimpin tetap mereka tidak dapat di ganti, karena ada perjanjian di atas materai, yang mana jika mereka tidak melakukan kesalahan besar atau bukan keinginan sendiri resign atas dasar ketidaknyamanan mungkin itu aman, tapi tidak dengan alasan tidak jelas atau di ada-adakan.
Fernando kebingungan kala membaca perjanjian yang telah turun pasal tersebut. Fernando merasa tidak ada perubahan, dia ingin mengganti kinerja para manajer agar lebih baik.
Tapi siapa sangka malah diingatkan akan perjanjian itu. Membuat dia berpikir dua kali.
Dana tersenyum, bagaimana tidak karena apa yang telah di lakukan kedua orang tuanya itu membuat Fernando tidak dapat berkutik.
Kedua orang tua Dana sangatlah pintar dan cerdas, mereka dapat menghitung kemungkinan yang akan terjadi di depan sana kala Dana berjuang sendiri.
Perusahaan bisa di ganti, tapi tidak dengan karyawan tetap, dan jelas mereka bekerja sama dengannya.
Fernando jelas tidak mengetahui taktik itu, sehingga dia sangat pusing, dan Fernando hanya dapat merubah keputusannya dengan memberikan bonus yang tinggi bagi siapapun yang bisa mengejar target yang telah dia berikan.
Jelas siapapun bersorak, Dana yang berada di sana pastinya akan melakukan rapat tertutup bagi para manager yang telah setia kepadanya.
Dana yang cerdas telah memiliki rencana, dan sebegitu banyak para pengawal mereka, tetap saja mereka akan kalah oleh kepintaran dan kecerdasan Dana.
"Dan untuk kamu Dana, tolong terus bantu putri saya untuk menemukan klien dan buat propasal semenarik mungkin!" seru Fernando.
"Baik Pak," jawan Dana.
"Dan untuk kamu Aldo, jangan berleha-leha, saya minta kamu lakukan pekerjaan dengan lebih baik, saya tidak mau tahu dalam 2 hari kamu harus sudah mendapatkan apa yang saya mau!" seru Fernando.
Setelah selesai rapat, Dana membereskan berkas-berkasnya di meja, sengaja Dana keluar lebih akhir karena dia ingin Fawn dan yang lainnya keluar lebih dahulu.
Namun seorang laki-laki menghampiri Dana, dia yang sedari tadi telah menatap Dana hanya saja di abaikan oleh Dana seolah - seolah Dana tidak mengetahui itu.
"Kamu Cendana bukan?" tanya Laki-laki itu tanpa basa-basi.
"Tahu darimana?" tanya Dana berpura-pura.
Pria itu menjelaskan bagaimana mereka bertemu di area tanding, pria itu sangat mengenal Dana yang baginya sangat hebat, dan tak terkalahkan, dan pria itu jelas tidak akan lupa terhadap Dana.
Pria itu menyangka jika Dana lupa akan dirinya juga Fernando, padahal jelas Dana sangat ingat.
Namun siapa sangka dalam obrolannya itu dia menginginkan kerjasama untuk menghancurkan Fernando.
Dana mengerutkan keningnya, "Kenapa kamu ingin lakukan itu?" tanya heran Dana.
Kembali pria itu menjelaskan, meski dia adalah anaknya Fernando tapi dia sudah tak tahan hanya di jadikan alat untuknya untuk mencapai segala yang dia inginkan.
Setelah selesai rapat mereka langsung pulang, sesampainya di kosan, Dana pun melakukan rapat kembali dengan petinggi yang selalu setia kepada keluarganya.
Kita lakukan apa yang mereka lakukan, tapi hanya 1:10, tetap lakukan yang seperti kalian lakukan, untuk gaji tambahan biar saya yang menambah untuk kalian, bermain tenang dan tanpa kecurigaan.
Dana tercengang kala mendengar itu, jelas Dana menolak semua itu, untuk berjaga-jaga jika ini hanyalah sebuah jebakan.
Pria itu tertawa lantang bak dalam obrolan santai dan penuh canda. Dana kembali mengerutkan keningnya mencoba mencerna dari setiap maksud dan sikapnya.
"Dana jangan munafik, aku tahu kamu di sini tidak hanya ingin bekerja, tapi lebih dari itu, meski niat yang sebenarnya aku tidak tahu, tapi jelas terlihat ada niat yang terselubung kamu berada di sini, dan jelas karyawan di sini selalu bekerja keras namun entah ke mana hasilnya," jelas pria itu dengan entengnya.
Dana terkesiap mendengar semua itu, dia tak menyangka permainan tenang dia harus di ketahui oleh orang dalam Fernando.
Kembali pria itu tertawa meski tawanya tidak menggelegar menjaga privasi pembicaraan mereka agar tetap aman dalam ruang itu.
"Jangan khawatir brother ..., aku hanya menyelidiki sendiri, mereka tidak tahu apa yang para pemimpin di sini lakukan, tapi aku merasa ada yang setir mereka, dan aku pun tidak tahu, aku biarkan saja karena toh aku pun menginginkan Fernando itu jatuh hingga tersungkur dan mengemis-ngemis kepadaku," ucap Pria itu dengan tawanya.
"Maaf kenapa anda lakukan itu sedangkan anda sendiri adalah anak dari Fernando?, dan -" tanya Dana terjeda.
"Aku anak tirinya Fernando, jelas aku hanya jadi alatnya selama ini, dan Ibuku selama ini terkukung hanya menjadi budak nafsunya, aku lelah Dana, aku sudah memiliki usaha sendiri yang dia juga anteknya tidak tahu, usaha itu di pegang oleh teman-temanku, karena tidak mungkinkan jika aku terlihat dan menjadi terkenal, bisa-bisa leherku di gorok," jujur Aldo itu.
"Kenapa kamu berbicara semua ini kepadaku?" tanya Dana kemudian.
"Karena jarang ada orang yang setunduk kamu, bahkan aku tidak melihat ketegangan dalam dirimu saat rapat tadi, aku tidak tahu siapa kamu, yang jelas aku tahu kamu tidak menyukai Fernando semenjak tanding kita dulu, entah rasa sakit kamu kepadanya ataukah lebih dari itu," kembali ucapan Aldo benar.
Kembali Dana terkesiap, memuji jika Aldo orang yang pandai dalam menebak sesuatu sesuai keadaan.
Tanpa berucap apapun kembali Aldo mengatakan jika dia mengetahui siapa saja anak buah Fernando, jelas membuat Dana terkesiap kembali.
Obrolan itu terhenti dengan langkah Aldo yang meninggalkan Dana dengan penuh tanda tanya, dan Dana harus menyelidiki semua itu tanpa di ketahui banyak orang.
Dan sebelum mengambil tindakan jauh, jangan terpedaya atau terjebak dengan permainan Fernando.
Bersambung ...