Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelulusan
Eyang hitam yang baru sampai di goa persembunyian Ki Buto , langsung berteriak menantang Ki Buto.
"Hei, setan Buto, ayo kita bertanding lagi, kali ini kamu pasti kalah !" Teriak Eyang Hitam.
" Pati, lagi lagi kamu mencari gara gara, apa kamu sudah merasa hebat!" Ki Buto yang kedatangan Eyang hitam berteriak marah.
" Ha ha ha , aku ingin menantang mu, apa kamu berani!" Ucap Eyang hitam sombong.
" Keluarkan semua ilmu mu, tapi bila kamu kalah, kamu harus menjadi pelayan ku dengan kontrak darah!" Teriak Ki Buto.
" Baik ,tapi itu juga berlaku untukmu, bila kau kalah kamu harus menjadi pelayanku!" Sahut Eyang hitam .
" Ayo kita keluar , kita buktikan siapa yang terkuat !" seru Ki Buto sambil menunjuk ke sebuah tanah datar yang agak lapang . Eyang Hitam berjalan mendahului.
Kini keduanya bersiap di tengah tanah lapang itu,
" Jangan kau sesali ucapanmu Ki Buto" kata Eyang Hitam
" He he he, aku harap kamu yang yak menyesali perkataanmu" ucap Ki Buto
" Hiaaaat "
" Hiaaat"
Keduanya mengambil kuda kuda menyerang, dan bergerak maju,
Plak
Plak
Benturan tangan keduanya mengeluarkan suara nyaring ,
" Buto memangsa bulan!" Dari tubuh ki Buto keluar satu sosok sebesar rumah dengan tanduk tiga di kepalanya, Ki Buto akhirnya mengeluarkan ajian pamungkasnya, Setelah beberapa puluh jurus mereka berimbang. Eyang Hitam tersenyum , ini saatnya mengeluarkan ilmu barunya.
" Ajian Tabir Gaib !" Teriak Eyang Hitam , alam tiba tiba di selimuti kabut hitam yang pekat yang membuat Ki Buto tak bisa melihat apa apa.
Ki Buto berwaspada pada serangan Eyang Hitam. Ia tak mau kecolongan dengan serangan membokong Eyang Hitam.
Dalam penglihatan Ki Buto kini permukaaan tanah di penuhi oleh anyir darah, seluruh permukaan tanah di sekeliling Ki Buto di penuhi darah mengental , perlahan tangan tangan berkuku hitam dan runcing keluar dari dalam tanah .
" Eh, ilmu apa ini " Ki Buto kaget dengan apa pemandangan yang ada di sekitarnya ,ia berlari menjauh dan mencari jalan keluar tapi tangan tangan itu mengejarnya , dan ia masih terperangkap di dalam ilusi yang di buat oleh ilmu Eyang Hitam.
" Aaargh" Ki Buto menjerit kesakitan saat salah satu dari tangan itu berhasil mencengkram kakinya. Perlahan Ki Buto merasakan sakit dan terlihat olehnya kakinya masuk ke dalam genangan darah karena di tarik oleh tangan itu ,dengan jelas ia melihat kuku kuku runcing itu masuk ke dalam dagingnya
" Pati, aku menyerah!" Karena tak kuat merasakan rasa sakit dan di cekam ketakutan ia berteriak menyerah.
Eyang hitam yang mendengar teriakan Ki Buto menyerah menarik kembali ajiannya, begitu ilusi dari ajian Eyang Hitam menghilang Ki Buto langsung dan ia tersadar juga merasa heran kakinya masih utuh padahal jelas jelas kakinya tadi ia lihat terluka dan mengeluarkan banyak darah serta terbawa masuk ke dalam
" Ilmu apa itu tadi Pati?" Tanya Ki Buto penasaran,
" Itu ilmu yang ku dapat dari alam gaib, namanya Ajian Tabir Gaib" ucap Eyang Hitam sombong .
" Wah ilmu itu sangat menakutkan , katamu ilusi, tapi aku merasa itu seperti benar benar terjadi" ucap ki Buto mengagumi ilmu baru milik Eyang hitam.
" Bila kamu telat menyerah, kamu akan di cekam rasa ketakutan, walau kamu tak sampai mati maka kamu akan mengalami gangguan jiwa" ucap Eyang hitam
" Dan sekarang panggil aku kakang, " ucapnya lebih lanjut
" Baik kakang" Ki Buto yang kalah mau tak mau ia harus menjadi pelayan Eyang hitam,
" Sekarang aku akan pergi, bila aku butuh bantuan mu aku akan memanggilmu" ucap Eyang Hitam ,
" Baik kakang " jawab Ki Buto
setelah berkata demikian Eyang Hitam melangkah pergi, meninggalkan Ki Buto di gunung Tanggamus .
Eyang hitam ,bermaksud Mencari banyak pengikut, agar ia bisa membuat suatu perguruan , yang nantinya akan di suruh mencari korban korban untuk Nyai Kembang , Siluman Ular yang ia jadikan sekutunya.
♣️♣️♣️♣️♣️
Di villa satu persatu mempelajari ajian baju besi. Ilmu baju besi bisa membuat orang kebal terhadap pukulan dan senjata tajam, di tingkat tertentu ilmu Baju Besi bisa tak mempan oleh peluru, namun itu adalah tingkatan tertinggal dengan tapa Brata yang lebih berat lagi , selain itu ada juga beberapa pantangan yang tak boleh di langgar , bila di langgar maka ilmu itu akan menghilang atau berbalik menyerang diri sendiri.
Di kamarnya ,Budi mempelajari semua ilmu yang di wariskan oleh sang guru, ia sudah mampu menguasainya, baik ilmu batin maupun ilmu lahir .
Saat ini Budi memandang dengan seksama peta yang ia dapat dalam buku. Ia berencana akan ke sana setelah lulusan sekolah .
Hari kelulusan pun tiba, Budi datang seorang diri ke sekolah, sedangkan Clara datang di dampingi ayahnya ,Pak Baskoro.
Budi mendapat tiga besar , sedangkan Clara berhasil meraih juara umum .
" Selamat yah sayang " ucap Budi saat mereka berdua pulang dari acara perpisahan sekolah,
"Terima kasih, sayang, kamu juga selamat yah" ucap Clara senang .
" Berhenti!" Saat sedang berbincang bincang dengan Clara satu suara menahan mereka , Budi dan Clara berhenti dan menengok, dari sebuah gang, Edo dan Sueb, bersama beberapa preman keluar dan menghadang Mereka berdua.
" Eh, apa maksudmu Edo!" Teriak Budi tak senang
" Ha ha ha, gw pengen ngasih pelajaran buat loe, loe udah ngerebut Clara dari gw!" Teriak Edo kesal.
" Ha ha ha, emang kapan Clara jadi pacar loe?" Ucap Budi santai.
" Pokoknya ,kalau Clara ga mau sama gw maka ga akan ada yang boleh bersamanya, seraaaang?" Teriak Edo dan memerintahkan preman yang di bawanya menyerang Budi .
" Biar aku saja sayang " ucap Clara yang tangannya gatal ingin menghajar preman preman itu,
" Jangan ,biar aku saja, kamu perhatikan saja , Edo dan Sueb jangan sampai kabur " cegah Budi sambil menyuruh Clara mundur dan berlindung di belakangnya.
" Huh, padahal aku ingin menghajar anak itu " geram Clara , ia mundur dengan menggerutu.
" Hiaaat"
" Hiaaat"
Baru saja Clara menyingkir dua preman sudah menyerang Budi ,
Buk
Buk
Budi mengelak dan langsung menyerang balik kedua preman itu.
Aaaargh
Keduanya terpental saat Budi memukul dada keduanya
" Serang bersama sama" teriak Edo, sisa preman yang ada dengan cepat bergerak dan menyerang Budi.
" Budi melesat dan memukul merekan satu persatu
Braak
Plaak
Bugh
Satu persatu Budi memukul mereka, hanya sekejap ,delapan preman itu terkapar tak berdaya.
" Aa....ampun, gw minta maaf" Edo yang melihat preman yang di bawanya di kalahkan semua ia berteriak meminta ampun, sedangkan Sueb hanya bengong tak bisa berkata kata, ia baru tahu kalau Budi jago beladiri.
" Gw udah lama ngediemin kalian , tapi kalian makin jadi aja" ucap Budi pelan
Plak
Plak
Budi menampar keduanya, membuat fi kepala Edo dan Sueb banyak burung dan bintang berputar putar.
Bruk
Keduanya pingsan ,Budi meninggalkan mereka semua , dan kembali melangkah pulang bersama Clara.
bukanya yg pwrtama hami
untung g nyungsep yaa