Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.
"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.
Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.
Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.
"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.
Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KHAWATIR
...Di sebuah gedung tua yang sudah hampir semuanya rusak parah, terlihat Niu yang baru saja memberikan asi dan menidurkan anaknya sedang menghampiri sarah....
"Sarah, menurutmu apakah mereka semua akan baik-baik saja? Aku takut mereka kenapa-napa." Ucap Niu duduk di samping Sarah.
...Sarah menoleh dan mencoba menenangkannya. Bagaimanapun Niu tidak boleh berpikir berlebihan mengingat dia baru saja melahirkan dan anaknya butuh ASI-nya. Tidak mungkin susu yang di berikan oleh Lily akan terus ada kedepannya kan, jadi susu yang di berikan Lily hanya akan digunakan saat keadaan mereka sudah benar-benar urgent, jika tidak lebih baik asi dulu....
"Entah kenapa, hatiku merasakan perasaan yang aneh seperti terjadi hal buruk. Ku harap ini hanya perasaanku saja." Ucap Niu sedih kemudian menghampiri bayinya yang sedang tertidur pulas.
"Aku juga khawatir pada mereka terutama pada Sean. Tapi kita tidak bisa apa-apa, ku harap mereka semua kembali dengan selamat." Batin Sarah yang dari dulu memendam perasaannya pada Sean.
...Sedangkan di tempat lain, orang yang sedang mereka khawatirkan dilanda panik. Bahkan mereka saling menyalahkan satu sama lain....
"Hentikan, kalian ribut juga tidak akan membuahkan hasil." Ucap Sean pada mereka.
"Huhh, Lalu bagaimana? Tidak mungkin kita kembali mencari obat-obatan itu. Takutnya para zombie muncul lagi ihhh" Ucap Jean sambil melihat ke arah Al dan Roger yang sudah terkena gigitan dan cakaran zombie.
"Aku.. Aku akan memotong tanganku yang terkena cakaran jika virusnya mulai menyebar." Ucap Roger meski sedikit ragu.
"Aku juga." Ucap Al.
...Sean yang mendengar itu hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar tanpa menyadari jika Lily bisa saja menolongnya. Sedangkan Lily sedari tadi sibuk berkomunikasi dengan Loly....
"Oh, jadi kristal itu bisa di gunakan oleh semua orang jika mereka tau cara menyerapnya. Baiklah kalau begitu, aku akan mengajari mereka nanti bagaimanapun aku sudah tau watak mereka semua berkat mata emas." Ucap Lily melalui pikirannya.
[Loly sarankan jika ingin menyerap kristal itu harus di tempat yang sepi agar bisa fokus.] Ucap Loly.
"Tenang saja. Ohya, apakah ada obat untuk mereka yang sudah tertular virus zombie?" Tanya Lily masih melalui pikirannya.
[ Ada, hanya saja harga satu pilnya cukup mahal seharga 100 poin dan itupun mereka harus meminumnya sebanyak dua kali. Jika kau ingin menyelamatkan mereka berdua kau bisa menukarnya dengan 400 poinmu.]
Lily yang mendengar harganya hampir muntah darah tapi apa boleh buat, dia adalah wanita dermawan.!
"Beginilah nasib jika terlalu baik hati dan kaya. Baiklah beli." Ucap Lily mantap.
[~∆~]
[ Pembelian pil berhasil, sudah di simpan dalam inventori Lily.]
Lily mendengar itu kemudian memindahkannya ke dalam ranselnya agar lebih mudah mengeluarkannya di hadapan mereka.
"Lily, hey Lily. Apa kau baik-baik saja?" Ucap Sean melambaikan tangannya di depan Lily.
"Ahh. Ya aku baik-baik saja." Ucap Lily sedikit malu, ini adalah pertama kalinya dia berbicara dengan Loly sampai seperti orang bodoh yang tidak menyadari sekitarnya.
"Hufff ku kira kau kenapa. Baiklah kita akan kembali ke gedung tempat dimana Niu dan Sarah berada." Ajak Sean.
"Tidak akan sempat jika kalian membiarkannya terlalu lama, terutama pada Al harus segera di atasi." Ucap Lily.
"Aku tahu, tapi obatnya terjatuh entah dimana. Tidak mungkin kita kembali ke tempat semula." Ucap Roger.
"Apa kalian lupa jika aku ini dokter. Hal yang mustahil pun bisa aku lakukan." Ucap Lily sedikit menyombongkan diri dan mengibas rambutnya ke belakang.
...Mereka semua yang melihatnya hanya bisa terbengong menjatuhkan rahangnya. Bisa-bisanya di keadaan seperti ini masih bercanda. Berbeda dengan Sean yang mukanya sudah seperti kepiting rebus melihat tingkah Lily yang menurutnya sangat imut....
"Kalau begitu tolong mereka segera, ku mohon." Ucap Jean pada Lily dengan mata penuh harapan.
Lily kemudian menganggukkan kepalanya dan berjalan ke arah Al dan Roger.
"Minumlah pil ini lalu minum air ini." Ucap Lily mengeluarkan dua pil dan dua botol kecil air yang berisi air suci. Lily sengaja memberikan air suci juga agar prosesnya cepat berhasil.
...Tanpa banyak tanya mereka langsung mengambilnya dan langsung menelan pil itu begitu juga dengan air di dalam botol langsung mereka habiskan. ...
Beberapa menit kemudian mereka tiba-tiba kejang dan mengeluarkan busa dari dalam mulutnya. Sean dan Jean panik bercampur cemas melihat kedua temannya mengalami itu, tapi mereka tetap diam karena bagaimanapun mereka percaya pada Lily yang tidak mungkin akan menyakitinya.
...Perlahan tapi pasti mereka berhenti kejang-kejang, urat-urat hitam di sekitaran luka mereka mulai pudar bahkan luka mereka yang perlahan mengeluarkan darah hitam yang sangat busuk mulai berubah warna....
"Roger, Al bagaimana? Apakah kalian merasa baikan?" Tanya Sean mendekati mereka.
"Uhh, ya aku baik-baik saja. Hanya saja tubuhku tadi terasa aneh dan sakit, tapi sekarang sudah jauh lebih baik di banding sebelumnya." Ucap Al.
"Aku juga, bahkan bekas cakarannya mulai pudar sepertinya akan mulai menghilang." Seru Roger senang.
"Ini semua berkatmu. Lagi-lagi kau menyelamatkan kami, Kami pasti akan membalas semua kebaikan ini." Ucap Roger pada Lily sambil berdiri.
"Tidak apa-apa santai saja." Ucap Lily tersenyum memperlihatkan lesung pipi di kedua pipinya membuat Sean jadi salah tingkah.
"Uhukk, mmm kalau begitu kita lanjutkan perjalanan kita. " Ucap Sean terdengar grogi dan mulai berjalan lebih dulu.
"Ada apa dengannya, sepertinya salah makan." Ucap Al yang sangat polos. Jean hanya terkikik geli melihat tingkah Sean yang sangat langka itu.
Mereka semua lalu mempercepat langkahnya menuju tempat Niu dan Sarah berada. Walaupun ada Tian si harimau yang berjaga mereka tetap khawatir.
Andai mereka tau kehebatan Tian melebihi mereka berempat. -_-
Lily dan Lulu berjalan di depan bersama Sean selebihnya berjalan di belakang.
[ Selamat berhasil menyelesaikan misi tersembunyi, mendapatkan 3000 poin ].
Lily yang sedang berjalan dengan cepat sambil memperhatikan sekeliling tiba-tiba berhenti sejenak karena mendengar suara indah dari Loly.
"Hohohooo, hanya berkorban 400poin malah mendapatkan 3000. Untung banyak gue" Batin Lily yang hanya dapat di dengar oleh Loly.
[-_-]
"Haha Loly tidak perlu sinis begitu, cepat cek statusku." Ucap Lily melalui pikirannya.
...STATUS...
Nama: Lilywhite
Umur: 22 Tahun
Kecantikan: 100/100
Kecerdasan: 100/100
Kekuatan: 100/100
Kekayaan: 2.450.655.000.000
Skill: - Bermain saham Lv Kaisar
- Mengendara Lv Kaisar
- Bertarung Lv Kaisar
- Ahli bahasa LV Kaisar
- Hacker Lv Kaisar
- Mata emas Lv Kaisar
- Tangan senjata Lv Kaisar
- Peringan tubuh Lv Kaisar
- Tabib dewa Lv Kaisar
- Penembak jitu Lv Kaisar
- Telinga Tajam
Poin: 4600/1000
Toko sistem: Level 15/100(Naik tingkat jika poin sudah mencapai 1000)
Inventori: Surat kepemilikan blue cloud Village
- Berlian hitam & Putih
- Ruby & Jade & Sapphire
- Zamrud & Garnet
- Semi-Precious stones
- Runner crystal (2)
- fortune teller crystal
- Kalung emas 24karat
Misi : Belum ada
"Poinku sudah banyak ya, kapan-kapan saja lah tingkatkan level. Mari kita lihat hasil panen dari kepala zombie, Hum? Jadi cuma dapat dua kristal ya, bahkan satunya kristal yang sama. Simpan saja dulu, pasti nanti bakal berguna." Gumamnya lalu mempercepat langkahnya mengikuti mereka semua yang berjalan di jalan yang sepi tanpa zombie.