SiKembar Anak CEO

Dikantor, setelah siuman dari pingsan Bara merasakan perutnya seperti mau keluar sampai tidak sadar Bara menjerit tidak bisa menahan sakitnya. Setelah Si kembar lahir, Bara sudah tidak merasakan sakit lagi diperutnya.

Bara tidak sadar sakit perut yang dirasakan Bara karena Yati akan melahirkan. Ternyata ikatan batin anak anak Yati dengan ayahnya sangat kuat.

Dirasa sudah tidak sakit lagi, Bara keluar dari ruangan istirahatnya, kembali duduk dikursi kebesarannya. Tiba tiba pintu diketuk

"Masuk !!

Yang datang adalah anak buah yang tadi disuruh mencari informasi tentang Yati. Disampaikan "kalau gadis yang dicari sudah tidak ada di rumahnya. Dia disuruh pergi meninggalkan kampungnya karena ketahuan hamil tanpa suami"

Jangan jangan itu anakku, batin Bara.

"Terus dicari sampai ketemu".

"Ok baik pak "

Anak buah Bara pergi meninggalkan ruangan Bara.

Bima yang saat itu masih ada didekat Bara, karena tadi kuatir akan keadaan Bara mendengar percakapan Bara dengan anak buahnya.

"Siapa yang kamu cari Bara"

Bara menceritakan semuanya kepada Bima. Bara menganggap Bima kakak kandungnya. Karena Bara memang tidak memiliki saudara.

Tidak lama kemudian telpon Bara berdering. Dilayar hp tertera nama Sari. Bara malas mengangat telponnya. Bima yang tahu siapa yang menelpon Bara diam saja. Bima juga kurang suka dengan Sari. Menurutnya Sari terlalu agresif dan penampilannya terlalu terbuka.

Saat Bima akan keluar dari ruangan Bara, tiba tiba Sari mendorong pintu ruangan Bara dan nyelonong masuk. Tari sekretaris Bara sempat menahan Sari untuk tidak masuk, sesuai dengan permintaan Bima yang tidak ingin ada yang mengganggu Bara

Sari langsung bicara dengan Bara "kenapa telponku tidak kamu angkat ???

"Urusan apa aku harus angkat telponmu"

Begitu jawaban Bara yang memang orangnya dingin, acuh dan serem menurut perempuan.

"Berapa kali aku bilangi jangan masuk ruanganku sembarang !!!!

Sari meskipun dari kecil diasuh napak Baharudin dan ibu Kumala, tidak bisa merubah wataknya yanga asli.

Sari maju mendekat ke Bara. Bima yang posisinya tidak dibutuhkan keluar ruangan Bara.

Kondisi ruangan Bara yang sepi menambah ke agresifan Sari, semakin menggoda Bara. Bara yang hanya menganggap Sari hanya sahabat tidak memiliki perasaan apapun diam melihat sejauh mana keberanian Sari.

Benar saja, Sari mulai memegang tangan Bara dan memeluk Bara secara paksa. Bara kaget tidak menduga kalau Sari akan berani berbuat seperti itu.

Didorongnya Sari supaya menjauh dari Bara.

"Jaga sikap kamu Sari !!!

Sari hanya senyum senyum menanggapi sikap Bara yang dingin kepadanya.

"Keluar dari ruanganku !!!

Sari berdiri " Aku tidak akan berhenti , sebelum kamu jadi miliku

Lalu meninggalkan ruangan Bara. Sari melewati meja Tari sekretaris Bara.

**

Di rumah sakit Yati sudah dipindahkan ke ruang rawat kelas 3. Saat Yati hendak melihat anak anaknya diruang bayi, Yati ketemu dengan dokter Baharudin. Yati yang sudah diberi tahu oleh perawatnya tentang dokter Baharudin yng mengadzani anak anak Yati.

"Dokter terima kasih sudah mengadzani anak anak saya"

"Sama sama bu"

"Alhamdulillah anak anak ibu sehat"

" Apa sudah diberi nama ???

"Boleh saya ikutan memberi nama kepada mereka ??

Setelah mengadzani anak anak Yati, hati Baharudin bergetar melihat anak kembar tersebut.

Seperti ikut merasakan kesusahan yang diderita Yati. Padahal Yati tidak menceritakan kondisinya ke dokter Baharudin. Ada.hubungan apa dokter Baharudin dengan Yati ???