Hidup tanpa inti kultivasi, di dunia persilatan tentu tidak mudah. Penghinaan selalu datang, tatapan merendahkan selalu terlihat.
"Kelak, kau pasti akan mengetahui semuanya,"
🍃 Jangan lupa dukung karya Ana ya kakak semua 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TS 31
Setelah menutup jendela, Jian Yi berjalan mendekati Jin Cheng yang sudah duduk.
"Terima kasih Kakak Cai, aku benar-benar merepotkanmu," ucap Jian Yi.
"Udara di dalam kamar ini tidak begitu dingin, apakah kau benar-benar sakit?"
Jian Yi terdiam sejenak seraya menatap Jin Cheng, namun sedetik kemudian dia tersenyum.
"Aku hanya sedikit tidak enak badan, tetapi Paman Guru sangat khawatir padaku. Karena itu..."
"Jika begitu, kau harus lebih sering menyerap kekuatan langit dan bumi. Agar kau tidak mudah sakit, dan juga kultivasimu dapat meningkat,"
Jian Yi mengangguk, "Iya, aku mengerti,"
Jian Yi mengambil teko kecil, lalu menuangkan teh ke dalam gelas kecil di depannya.
Jin Cheng sendiri menatap Jian Yi dengan seksama, "Wanita ini, sebenarnya ada berapa banyak rahasia yang dia dan Tuan Yan miliki?"
Jian Yi meletakkan gelas kecil berisi teh di depan Jin Cheng, "Minumlah dulu, Kakak Cai!"
Jin Cheng menatap gelas kecil itu, kemudian meneguk teh di dalamnya.
Jian Yi menatap Jin Cheng, "Seberapa banyak aku mencoba, kekuatan langit dan bumi tidak akan masuk dan mengalir di dalam tubuhku lagi. Kultivasi juga tidak akan bisa meningkat. Paman Guru mengajariku semuanya, hanya agar kau dan orang-orang tidak tahu bagaimana keadaan tubuhku,"
Jian Yi tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. Dia pun kembali membaca buku latihan miliknya.
...----------------...
Di perguruan Chang, Tuan Wen sedang membaca buku di ruang bacanya. Sebelumnya dia telah diberitahu oleh Tuan Yan, jika Jian Yi tidak dapat keluar dari tempat tinggalnya, karena kondisi tubuhnya.
[Dua hari sebelumnya]
"Musim dingin akan datang, Jian Yi berkata jika dia sudah merasakan udara yang sangat dingin," ucap Tuan Yan seraya meletakkan gelas kecil.
"Bagaimana keadaannya?"
"Kita belum bisa memastikannya. Ini adalah musim dingin pertama yang akan dia lewati setelah tidak lagi mempunyai inti kultivasi, yang dapat melindungi tubuhnya dari udara dingin,"
"Tubuhnya sendiri memiliki aura kekuatan api, dan inti kultivasinya membuat tubuhnya semakin hangat saat musim dingin. Karena itu, dia tidak memerlukan pakaian yang terlalu tebal,"
"Itu benar, tetapi setelah inti kultivasinya tidak ada. Maka dia hanya bisa melindungi tubuh bagian dalam saja, dengan kekuatan tubuhnya. Tetapi itupun tidak dapat dia lakukan untuk waktu yang lama,"
Tuan Wen terdiam, tubuh Jian Yi memang berbeda. Dia memiliki aura kekuatan api yang bisa menghangatkan tubuh tanpa menggunakan tenaga dalam seperti yang lainnya.
Inti kultivasi yang dimiliki oleh dia pun membuatnya semakin hangat di musim dingin.
"Ling, kemungkinan dia akan sedikit terkejut, karena tubuhnya tidak akan sedingin sebelumnya di musim dingin," ucap Tuan Wen.
"Tubuh Ling berbeda dengan Jian Yi, inti kultivasi mungkin akan sedikit memberontak, karena dia harus lebih mengeluarkan kekuatannya untuk membuat tubuh Ling hangat,"
"Apa...apa itu berbahaya?"
Tuan Yan terdiam.
"Tuan Yan,"
Tuan Yan menatap Tuan Wen, "Kita harus berbicara dengan Tabib,"
Tuan Wen terlihat cukup khawatir pada Ling, karena meski Ling tidak berkata apa-apa mengenai inti kultivasi itu lagi, bukan berarti kelak inti kultivasi tidak akan memberontak.
***
Tuan Wen menutup buku yang dia baca, kedua matanya melihat sekeliling ruangan itu.
Pembicaraannya dengan Tuan Yan dua hari yang lalu, membuatnya tidak bisa tenang. Meski Tabib telah berkata, jika Ling akan baik-baik saja, tetapi Tuan Wen belum bisa merasa tenang.
Tok tok tok
"Tuan, apakah kau ada di dalam? Aku ingin berbicara sesuatu denganmu,"
Tuan Wen menoleh ke arah pintu, saat mendengar sebuah suara.
"Masuklah!"
Kriet!
Pintu terbuka, Nyonya Wen yang membuka pintu itu tampak menyunggingkan senyumannya.
Setelah pintu tertutup, Nyonya Wen berjalan mendekati suaminya.
"Ada apa kau ke sini?" ucap Tuan Wen.
"Tuan, musim dingin sudah datang. Aku ingin membuatkan baju hangat baru untukmu,"
"Apa kau datang hanya untuk mengatakan hal ini?"
"Tentu tidak. Sebentar lagi ulang tahun Ling juga akan tiba, aku ingin membicarakan hal itu denganmu,"
Tuan Wen terdiam, dia sama sekali tidak mengingat jika sebentar lagi Yi Ling akan berulang tahun.
Nyonya Wen duduk di depan Tuan Wen, "Aku ingin mengadakan pesta ulang tahun untuk Ling. Aku mendengar dia sudah meningkatkan kultivasinya lagi, jadi kita juga dapat sekaligus merayakan hal itu," ucap Nyonya Wen.
"Dia hanya meningkatkan dua tingkat kultivasinya, dan itu juga berkat bunga anggrek kuning yang didapat dari hutan lembah,"
"Aku mengerti itu, tetapi mendapatkan bunga anggrek kuning juga tidak mudah. Lagipula, sebentar lagi Ling pasti bisa mengembalikan tingkat kultivasinya seperti semula,"
Tuan Wen menatap istrinya.
"Tuan, ini adalah berkat dari langit. Kita harus berbahagia. Aku akan menyiapkan semuanya," ucap Nyonya Wen.
Nyonya Wen berjalan keluar dari ruangan itu, karena dia tidak mau berlama-lama di sana, karena Tuan Wen pasti akan menolak keinginannya.
Wen Jian Yi tidak ada lagi di kediaman keluarga Wen, tentu saja acara yang ingin diadakan oleh Nyonya Wen bertujuan untuk mencari calon suami Wen Dai Lu juga.
Meski di dunia kultivasi, tingkat kultivasi dapat menentukan pasangan yang mereka inginkan. Tetapi kecantikan juga bisa mengubah semuanya.
Dan Nyonya Wen merasa, jika Jian Yi tetap di kediaman itu, dia akan membuat laki-laki kuat menyukainya, bukan menyukai Dai Lu yang memiliki kultivasi jauh di atasnya.
Tuan Wen melihat keluar jendela, entah apalagi yang direncanakan oleh istrinya. Dia benar-benar tidak mengerti.
Di ruangan lainnya, Dai Lu sedang membuat bubur biji teratai dan kacang merah.
Dai Lu berpikir jika hari ini dia akan pergi ke perguruan Xuan, untuk memberikan bubur itu pada Jian Yi, karena dia sangat tahu jika Jian Yi pasti akan menyukainya.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Dai Lu menoleh, "Ibu,"
Nyonya Wen berjalan masuk ke dalam dapur, "Apa yang sedang kau buat?"
"Aku sedang membuat bubur biji teratai dan kacang merah,"
"Bubur biji teratai dan kacang merah?"
"Iya Ibu. Hari ini aku akan pergi ke perguruan Xuan, dan memberikan bubur ini pada Jian'er,"
"Apa? Wen Dai Lu, apa kau tidak memiliki pekerjaan lainnya?"
"Ibu, kenapa Ibu berteriak seperti itu?"
"Dai Lu, dengarkan Ibu! Wen jian Yi hanya anak dari adik Ayahmu. Bukan adikmu sendiri. Kenapa kau bersusah payah membuatkannya bubur biji teratai itu?"
"Ibu, bubur ini dapat membuat perut Jian Yi hangat. Musim dingin sudah datang, dia pasti akan sangat..."
"Cukup! Aku melarangmu untuk membuat bubur itu lagi. Dan juga, kau jangan pernah mengunjungi Wen Jian Yi itu!"
"Ibu,"
Nyonya Wen berbalik dan meninggalkan dapur dengan kesal. Terlihat kedua tangannya mengepal dengan kuat, setelah melihat Dai Lu benar-benar berpikir jika Jian Yi adalah adiknya sendiri.
"Aku tidak akan membiarkan anak-anakku peduli pada Wen Jian Yi! Karena sampai kapanpun aku akan membencinya, seperti aku membenci Ibunya!" gumam Nyonya Wen.
Dai Lu sendiri hanya bisa melihat Ibunya pergi, lalu dia melihat bubur biji teratai dan kacang merah yang sebentar lagi akan selesai.
"Bagaimana bisa Ibu berkata seperti itu? Jian Yi juga anggota keluarga Wen ini, terlebih dia sudah melakukan hal yang besar untuk Ling dan keluarga ini,"
gara" hbis nnton dracin ada yg namanya jian cheng jdi ke inget trus