NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terikat Dengan Satu Cinta

Kembali ke Apartemen, menatap Evelina yang masih diam sejak tadi. Arian duduk di sofa depan Evelina sekarang. Sepertinya Evelina sudah di ajak bicara oleh Nenek, hingga dia tidak lagi banyak bicara tentang ucapannya yang mengejutkan banyak orang saat di rumah tadi.

"Maaf untuk semuanya, Eve" ucap Arian sambil menatap istrinya dengan lekat. "Kita coba perbaiki, tapi tolong beri aku waktu untuk bisa memberikan hak itu padamu"

Sampai saat ini, Arian masih tidak bisa jika harus memberikan hak Evelina di saat dia masih terikat dengan satu cinta. Arian yang sebenarnya tidak pernah bisa melupakan saat bersama Regina, itu seperti sebuah mimpi yang tidak bisa dia lupakan. Membuat dia akan merasa bersalah jika memaksa melakukan dengan Evelina, sementara hatinya milik orang lain. Arian tidak seegois itu.

"Aku beri waktu sampai pernikahan kita satu tahun, Kak. Tapi jika masih tidak ada perubahan, jika kamu masih tidak mencintaiku, maka kita akhiri saja"

Evelina langsung berlalu pergi setelah mengatakan itu. Membuat Arian terdiam, dia hanya bisa menghela napas pelan dengan itu. Membiarkan saja Evelina menenangkan dirinya. Arian pergi ke arah dapur, mengambil satu kaleng minuman dari lemari es, lalu dia kembali duduk di sofa.

Pikirannya kacau, antara dia melawan atau patuh. Karena jika dia melawan ucapan Kakek, yang paling dia takutkan adalah Regina yang mungkin akan terusik.

"Aku tetap tidak mau jika kau terusik, meski mungkin sekarang kau sudah bahagia bersama pria yang bersamamu waktu itu. Pria yang bisa memberikan kepastian untukmu"

Jika boleh jujur dengan perasaannya, bahkan Arian masih begitu marah ketika dia mengingat Regina yang bersama pria lain. Hatinya masih begitu cemburu, dan dia tidak rela melihatnya bersama pria lain. Meski sadar, jika Arian tidak bisa memberikan kepastian pada Regina.

"Aku tetap tidak rela jika memikirkan kau sekarang telah bersama pria lain. Tapi, aku tetap tidak ingin kau terusik hanya karena masalahku"

*

Satu minggu Regina di rawat di Rumah Sakit. Benar-benar hanya sendirian, apa-apa dia dibantu oleh perawat. Ketika perawat juga mempertanyakan dimana suaminya, karena melihat Regina yang sedang mengandung, pastinya semua orang berpikir jika Regina sudah menikah. Tapi, nyatanya tidak seperti itu.

"Hari ini pulang siapa yang menjemput? Apa suaminya datang menjemput hari ini?"

Rgina hanya tersenyum, dia menggeleng pelan. "Saya belum menikah Mbak, Ayah dari bayi ini sudah menikah dengan perempuan pilihan keluarganya"

Wajah perawat perempuan itu terlihat cukup terkejut, lalu berubah menatap iba pada Regina.

"Tidak papa Mbak, saya sudah siap merawat bayi ini seorang diri"

"Kamu wanita yang hebat, pasti pria itu akan menyesal karena sudah meninggalkan kamu"

Regina menggeleng pelan, dia masih tersenyum dengan mengelus perutnya sendiri. "Bukan dia yang pergi, tapi aku yang pergi meninggalkannya. Karena aku tahu, sampai kapanpun hubungan tanp restu tidak akan berakhir bersama"

"Kamu yang sabar ya, pastinya akan ada waktu dimana kamu menemukan kebahagiaan kamu bersama bayi dalam kandungan kamu itu"

"Iya Mbak, terima kasih"

Akhirnya Regina meninggalkan ruang rawat yang menjadi tempat tinggalnya selama satu minggu ini dengan di antar oleh perawat tadi. Setelah memesan taksi, Regina pulang ke Apartemen dengan taksi.

Regina sudah mengirimkan cuti bekerja pada Perusahaannya. Dia tidak mungkin terus bekerja dengan perut yang semakin besar, dan keadaan kandungannya yang kemarin sempat mengalami kontraksi palsu karena terlalu lelah dengan pekerjaan.

"Kita istirahat mulai sekarang ya"

Regina berjalan ke arah kamar dan naik ke atas tempat tidur dengan perlahan. Akhirnya dia bisa kembali tidur di dalam kamar ini setelah satu minggu harus tidur di ranjang rumah sakit.

"Semangat ya Nak, tinggal beberapa minggu lagi kita akan segera bertemu"

Regina sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan bayi dalam kandungannya. Dia akan segera mempunyai seseorang yang menemaninya nanti. Regina tidak akan sendiri lagi.

Kesehariannya berubah sejak dia cuti bekerja. Maka setiap pagi hanya berjalan-jalan untuk memperlancar persalinan, lalu membeli makanan yang dia inginkan. Kembali lagi ke Apartemen dan kesehariannya hanya di isi dengan menonton dan baca buku atau mendengar musik.

"Hah, bosan juga ya hanya duduk diam seperti ini"

*

Arian baru pulang bekerja malam ini, berjalan cukup gontai ke arah lift. Menekan tombol dan segera masuk setelah pintu lift terbuka. Tapi, sebelum dia kembali menutup seseorang mencegah dengan tangannya. Sepertinya orang itu juga baru sampai.

Arian awalnya biasa saja ketika seseorang akan naik lift bersama dengannya. Tapi ketika dia melihat pria itu, hal yang terlintas dalam ingatan adalah pria itu yang bersama dengan Regina waktu itu. Dia pun terlihat terkejut saat tidak sengaja bertemu lagi dengan Arian setelah sekian lama.

Arian langsung menarik tangan pria itu dan memojokannya di dinding, menekan tubuh Ben dengan satu tangan mencengkram kerah kemejanya.

"Kenapa kau ada disini? Dimana Regina?"

"Tenang dulu Tuan, aku memang sejak awal tinggal di Gedung ini"

"Lalu, Regina dimana?"

Ben terlihat cukup gelisah, terlihat dan bola matanya yang bergerak-gerak. Sedang mencari alasan yang tepat. "Regina juga ada di tempatku, tentu saja. Memangnya kalian tidak pernah bertemu dengan kebetulan ya?"

Tangan Arian semakin mengepal kuat, menekan tubuh Ben lebih kuat lagi. "Jadi kalian tinggal satu atap?"

"Em, tentu saja. Sama seperti ketika Tuan dan dia tinggal satu atap juga. Jadi, apa salahnya?"

Tepat pintu lift terbuka saat itu, Ben langsung mendorong tubuh Arian. "Saya permisi dulu Tuan, kasihan Regina sudah menunggu saya"

Ben segera keluar dari lift, sementara Arian hanya diam dengan napas memburu. Dia kembali menutup pintu lift karena Apartemennya masih dua lantai di atas tempat tinggal Ben.

Bersandar pada dinding dengan mata terpejam, napasnya masih memburu. Rasanya tidak rela ketika mendengar wanitanya sekarang bersama pria lain. Mungkin mereka sudah menjalani kehidupan yang bahagia bersama.

"Jadi, selama ini dia tinggal bersama pria itu"

Dadanya bahkan terasa sesak mengingat wanitanya yang sudah begitu mudah membuka hati untuk pria lain. Sementara dirinya masih terus terjebak dengan perasaan yang sama. Sulit untuk melepaskan.

"Sial, aku masih tidak rela dia bersama pria itu. Selama ini aku tidak pernah bertemu dengannya, padahal kita tinggal di satu Gedung yang sama. Tapi waktu itu, kenapa dia harus pergi ke Hotel? Apa itu hanya sengaja dia rencanakan?"

Arian semakin tidak bisa lepas untuk memikirkan Regina. Mengingat dia bersama dengan pria lain, bahkan tinggal satu atap, maka semakin membuatnya tidak rela. Alam bawah sadarnya seolah mengatakan jika dia harus kembali mengambil Regina dari pria itu.

Bersambung

Satu bab dulu Gengs.. Author sibuk.. cielah sibuk..

1
ken darsihk
Aq sdh di sana 👍👍
Mei.Na
/Smile//Good/
sagi🏹
kaka othor kenapa di cepetin tamat nya.
dika edsel
tiba2 udah tamat ajah...,tp gkpo2 sih mereka juga udah bahagia, takutnya klo diterusin entar sama othornya dimunculin pelakor..iih ngeri..!! ditunggu karya lainnya ya mak..terima kasih❤️
nonoyy
thanks thor cerita ny bagus dan happy ending semua, di tunggu karya selanjutnya 🙏🤩🌹
Rani R.i
cepet amat tamat thourr,,gpp dehhh nungguin cerita selanjutnya

terimakasih banyak thour,,akhir nya tamat dan happy ending🥰🥰🥰🥰🥰
ken darsihk
Eehhh langsung END yak
BTW makasih author , di tunggu karya berikut nya 💪🏼💪🏼😍😍
dika edsel
entar takutnya klo si kakek dateng malah kacau.. bukannya suuzon ya..tp aku belum percaya sama kakek ini..,dia beneran udah Nerima regina atau belum ..kok terkesan mudah banget gitu..!! kakek kamu kan sedikit licik.. jd ya begitulah...sulit mempercayai org macam si tua ini.
mbok Darmi
beneran ini kakek nenek aruan setuju mulus banget kok jadi curiga jgn sampai mereka berdua mr gagalkan acara pernikahan Arian dan regina, kelihatannya perlu melibatkan rean dan samuel
ken darsihk
Ikut deg deg an tapi alhamdulillah nya semua tidak seperti yng di bayang kan
Peluk sayang kakek nenek nya Arian 🤗🤗
ken darsihk
Benar Arian jangan terlalu egoist ingat Regina dan anak nya bukan hanya butuh diri mu , tapi mereka juga butuh makan dan butuh biaya
Jadi tetap semangat
sagi🏹
semoga ini awal yang baik untuk Arian dan regina menjalani kehidupan mereka tanpa adanya tekanan dari keluarga Arian bantuan dari rean membawa angin segar untuk Arian dan kedepanya kehidupan Arian dan regina akan lebih baik dan harmonis minim drama.
dika edsel
kemana perginya mak othor yah...udah menjelang malam tumben belum up...???
nonoyy
bahagia akhirnya mereka bisa bersama kembali.
ken darsihk
Benar Regina jngn mengulang kesalahan yng sama , yng akhir nya lahir lah adik nya Raifa
Menikah dulu lah baru na ni nu ne no 😂😂😂
Pujiastuti
akhirnya mereka bisa bersatu juga semoga ngak ada lagi masalah yang bisa membuat mereka berdua terpisah lagi
nonoyy
hiks.. hiks.. aq nangis lagi bacanya keputusan yg baik arian pergi dan memulai hidup yg baru dan bahagia bersama regina dan reifa 🤧🤧🤧
4U2C
semuanya akan baik bagi ARIAN maupun EVE,,kerana tanpa cinta takkan ada kebahagiaan,,yang ada kebencian,,sangat lama untuk memupuk hati untuk menyintai pasangan kita kalau tidak ada cinta dari mula,,memang sukar untuk melepaskan EVE juga wanita baik-baik,,tapi kerana tekanan membuat ARIAN susah untuk menyintai EVE,,terkebihnya cinta ARIAN sudah terpaut sama REGINA dan sudah ada RAIFA diantara mereka..biar enggak ada kedudukkan yang tinggi janji ada kebahagian dan keja yang halal hidup tetap diteruskan ARIAN demi anak dan isterimu nanti...
Jeng Ining
syukurlah ada yg waras😮‍💨, knp sbg seorg papa kok masih gamau anaknya dicereikan scr sah, pdhl udh jelas tidak diinginkan oleh Arian bahkan tidak pernah disentuh loh (etapi entah ya si papa ini tau engga fakta ini) dn anaknya sndiri pun sudh setuju utk bercerei
sagi🏹
di sini yang masih waras pemikiran nya cuma mama Delia dan juga bersikap bijak mama Delia tau segala sesuatu yang di paksakan tidak akan membuat orang bahagia dan nyaman dan yang kentara bersikap egois disini kakek Arian dan papa nya eve mereka tidak mau memahami perasaan Arian cenderung memaksakan kehendak masing2 agar eve dan Arian tetap bersama ortu yang egois.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!