Rahasia Antara Kita

Rendy masuk ke kamar dengan membawa makanan dan susu untuk Lala. "Hai, sayang. Aku membawa makanan dan susu untuk kamu. Makanlah, kamu pasti lapar," katanya dengan senyum.

Lala melihat makanan dan susu yang dibawa ayahnya, dan sedikit tersenyum. "Terima kasih, Ayah," katanya dengan suara yang lembut.

Sarah membantu Lala makan dan minum susu, sementara Rendy duduk di sebelah mereka, menonton dengan penuh kasih sayang. "Kamu harus makan banyak, sayang, agar kamu bisa cepat sembuh," katanya dengan lembut.

Lala mengangguk dan mulai makan, sementara Rendy dan Sarah terus menemaninya, berusaha membuatnya merasa aman dan nyaman.

Rendy menjawab telepon Lidya. "Halo, Lidya. Ada apa?" katanya dengan suara yang netral.

Lidya berbicara di telepon, "Rendy, aku ingin tahu kabar tentang Lala. Apakah dia sudah baik-baik saja?"

Rendy menjawab, "Lala sudah kembali dengan selamat, tapi dia masih trauma. Kami sedang berusaha membantunya memulihkan diri."

Lidya terdengar khawatir di telepon. "Aku sangat lega mendengarnya. Bagaimana dengan Revan? Apakah ada kabar tentang dia?"

Rendy menjawab, "Belum ada kabar tentang Revan. Kami masih mencarinya."

Lidya berjanji, "Aku akan terus membantu mencari Revan. Jangan khawatir, Rendy.

Sarah memandang Rendy dengan ekspresi yang tidak suka. "Lidya? Apa yang dia inginkan lagi?" tanyanya dengan nada yang sedikit dingin.

Rendy menjawab, "Lidya menanyakan kabar tentang Lala dan Revan. Dia bilang akan membantu mencari Revan."

Sarah mengerutkan keningnya. "Aku tidak percaya dia. Dia selalu memiliki motif tersembunyi," katanya dengan skeptis.

Lala memandang ibunya dengan rasa ingin tahu, tapi tidak mengatakan apa-apa. Sarah terus memandang Rendy dengan ekspresi yang tidak suka, menunjukkan bahwa dia tidak percaya pada Lidya.

Rendy memandang wajah istrinya dengan sedikit kejutan, kemudian dia secara tiba-tiba mematikan speakerphone dan menutup telepon Lidya tanpa mengatakan apa-apa lagi. Sarah memandang Rendy dengan rasa ingin tahu, tapi tidak mengatakan apa-apa.

Lala yang sedang makan, tidak memperhatikan kejadian itu dan terus makan dengan lahap. Sarah memandang Rendy dengan ekspresi yang bertanya, "Apa yang terjadi?" tanyanya dengan suara yang lembut.

Rendy hanya menggelengkan kepala dan tidak menjawab, seolah-olah tidak ingin membahasnya lagi.

*****

Sarah memandang Rendy dengan rasa penasaran, tapi Rendy tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya duduk di sebelah Lala dan menonton anaknya makan dengan senyum.

Setelah beberapa saat, Lala selesai makan dan Sarah membantunya membersihkan. Rendy berdiri dan berjalan ke jendela, memandang keluar dengan pikiran yang jauh.

Sarah memperhatikan Rendy dengan rasa ingin tahu, tapi tidak mengganggu pikirannya. Dia hanya membiarkan Rendy menikmati kesunyian sejenak.

Sementara itu, Lidya yang masih memegang ponselnya, terlihat kecewa dan marah karena teleponnya diputus secara tiba-tiba. "Apa yang terjadi?" dia bertanya pada dirinya sendiri, merasa penasaran dan sedikit kesal

Lidya mengambil napas dalam-dalam dan berusaha mengontrol emosinya. Dia kemudian mengirim pesan pada Rendy dengan kata-kata yang lembut dan penuh perhatian.

"Rendy, aku hanya ingin tahu kabar tentang Lala dan Revan. Aku berharap semuanya baik-baik saja. Tolong balas pesan ini jika kamu bisa," tulis Lidya dengan harapan Rendy akan membalas pesannya.

Lidya menunggu dengan sabar, berharap Rendy akan membalas pesannya dan memberikan kabar tentang keadaan Lala dan Revan. Dia berharap semuanya akan baik-baik saja dan Rendy akan segera membalas pesannya.