Transmigrasi Ke Tubuh Istri Protagonis Pria

Puk..

Puk..

Seorang pria yang memejamkan mata nya, perlahan membuka nya dan menatap seseorang yang menepuk-nepuk pipinya, cukup keras.

"Shh, berhenti Athena, kau ini membangun atau berniat lain sebenarnya. " ucap Ares meringis mengusap pipi nya pelan.

Athena tidak menjawab, namun mengkode Ares untuk bangun dan duduk.

Ares yang mengerti kode Athena pun memilih bangun, dan bersandar di kepala ranjang nya.

"Em." ucap Athena menyerahkan mangkok bubur yang di buat kan maid tadi pada Ares.

Pria itu mengambil nya dengan wajah mengerut bingung, kenapa dengan gadis itu, aneh.

Namun saat dia menatap dengan seksama ternyata mulut gadis itu penuh dengan makanan, entah apa.

"Shh, enak sekali. " ucap Athena setelah menelan makanan nya.

dia duduk di kursi kecil yang dia geser tadi, Ares menatap taperwer yang berada dalam pangkuan gadis itu, penasaran.

"Apa yang kau makan. " tanya Ares, sambil memakan bubur nya pelan.

"Nih." tunjuk Athena memiringkan taperwer nya, pada Ares.

Pria itu mengerutkan kening nya bingung melihat itu, di dalam sana ada beberapa potong mangga muda, yang terlihat asam.

"Kenapa kamu makan itu, ini masih pagi. " ucap Ares datar.

Apa yang ada di fikiran gadis itu sebenarnya, waktu masih menujukan pukul 06:00 pagi, dan dia memakan mangga muda.

"Apa salah nya, lagi pula Mommy mengijinkan. " ucap Athena sambil memakan mangga itu lagi.

Ares terdiam mendengar itu, hah, jika sudah mommy nya yang mengambil keputusan dia mana bisa menyela nya.

"Cepat lah habiskan makanan mu. " ucap Athena pada Ares.

Mangga muda yang tadi ada di dalam taperwer nya, sudah habis tanpa sisa sedikit pun.

Walaupun rasa nya masam, seperti wajah pria di depan nya saat ini, tapi mangga itu benar enak.

"Mangga mu, habis. " tanya Ares terkejut melihat mangga gadis itu sudah habis dalam waktu singkat.

"Iya, lagian enak, walaupun kecut kaya muka kamu. " ucap Athena terkekeh mengejek.

"Athena." ucap Ares datar.

"Jika saja saya tidak sakit, bibir mu pasti sudah saya habisi. " ucap Ares datar.

"Enak aja, gak ada lagi. " ucap Athena menggeleng mendengar itu.

"Dengan tuan Ares, bibir mungil nan seksi ini, aku harus simpan rapat untuk calon sugar daddy ku. " ucap Athena sombong.

"tidak habis-habis nya sugar daddy itu. " ucap Ares sambil merotasi kan mata nya malas.

"bodo amat. " ucap Athena sambil berdiri dari duduk nya.

"Obat demam mu ada di samping Nakas, minum lah setelah makanan mu habis. " ucap Athena sambil berjalan ke arah kamar mandi.

"Kamu mau ke mana. " tanya Ares bingung.

"Mandi." ucap Athena sambil mengambil handuk milik Ares.

"Ta-." ucapan Ares terhenti saat melihat Athena yang sudah masuk ke kamar mandi.

"Pakaian dia tidak ada di kamar ini. " lanjut Ares menghela nafas nya dalam.

Dia mengambil ponsel nya, dan menghubungi salah satu maid, untuk membawakan baju untuk Athena.

Tok..

Tok...

Seorang maid masuk ke dalam kamar Ares, dengan membawa pakaian milik Athena, dan seragam sekolah nya.

"Saya permisi tuan. " ucap maid itu, pergi setelah nya.

Ares menatap pakaian Athena dalam diam, seragam sekolah gadis itu terlihat berbeda, dari pakaian sekolah biasa nya.

Ares bangun perlahan dan berjalan ke arah meja di mana pakaian sekolah Athena di simpan.

Dia mengambil nya, dah menatap nya dalam, benar saja dugaan nya, pakaian sekolah milik gadis itu benar-benar berbeda.

Terlihat sudah usang, dan robek di bagian bawah nya, dan yang membuat nya merasa bingung.

Banyak coretan yang berisikan pesan menjijikkan di sana, walaupun tidak akan terlihat jika memakai almamater.

Tapi tetap saja, pakaian ini tidak layak untuk di pakai, sebenarnya apa yang terjadi di sekolah gadis itu.

"Apakah dia di bully. " gumam Ares bingung.

Dulu dia tidak pernah memperhatikan, keadaan Athena, jadi dia tidak tau menau tentang apa yang terjadi dan di alami gadis itu.

"Apa yang kau lakukan. " ucap Athena yang baru keluar dari kamar mandi.

Tubuh nya di balut Kimono milik Ares, dengan rambut yang di tutupi handuk milik Ares juga.

"Apa yang terjadi di sekolah mu, Athena. " ucap Ares datar.

Athena tidak menjawab, tapi dia mendekati Ares, dan merebut paksa pakaian sekolah milik Athena dulu.

Dia menatap seragam itu yang benar-benar jauh dari kata baik, banyak coretan dan robekan di sana.

Yang dia yakini adalah salah satu hal, dari banyak kejadian tentang pembullyan nya di sekolah.

Athena menghela nafas nya datar, di lihat dari brutalnya mereka membully Athena, seperti nya kehidupan di sekolah nya tidak akan mudah.

"Athena, apa kau di bully. " ucap Ares tajam.

Athena menatap Ares datar, dia tidak menjawab dan memilih membawa pakaian itu dan pergi dari kamar Ares.

Namun langkah nya terhenti saat tangan nya di cengkram oleh Ares erat, bersamaan dengan ucapan pria itu.

"Saya tanya sekali lagi Athena, apa kau di bully. " tekan Ares marah.

"Jika iya kenapa. " ucap Athena datar.

Deg.

Ares tersentak mendengar itu, apa maksud dari ucapan Athena, bukannya daddy nya mengatakan Athena selalu baik-baik saja di sekolah.

Bahkan gadis itu berkali-kali memenangkan penghargaan dan menjadi perwakilannya lomba di sana.

"Tidak mungkin, bagaimana bisa. " ucap Ares bingung.

"Benar, bagaimana mungkin kan? " ucap Athena terkekeh.

Dia membalikan badan nya dan menatap ke arah pria yang sekarang menatap dalam dalam, dengan pandangan datar.

"Jadi percaya saja semua itu, dan jangan ikut campur urusan ku. " ucap Athena datar dengan menyentak tangan Ares dari lengan nya.

"Apa maksud mu. " ucap Ares marah.

"Jangan berpura-pura sok baik ares, bersikap lah seperti biasa. " ucap Athena lagi.

"Athena." ucap Ares menggeram marah.

"Aku berkata jujur Ares. " ucap Athena.

"Lebih baik kau bersikap seperti biasa, agar aku lebih mudah untuk pergi dari hidup mu. " ucap Athena datar.

"Dan jangan pernah berfikir bisa menipu ku, dengan sikap so perduli mu itu. " ucap Athena tajam.

"Apa yang kau ucapkan sebenernya, saya menanyakan semua itu, karena saya khawatir Athena. " ucap Ares marah.

"Haha, khawatir?! Lucu sekali. " ucap Athena tertawa geli.

"Keluarga ku saja tidak pernah melakukan itu, dan siapa kamu. " ucap Athena terkekeh kecil.

"Kau lupa, kita sudah menikah, saya itu suami kamu. " ucap Ares tajam.

"Suami? Baru ingat kalo kamu sudah menikah? Dan bukannya pernikahan ini juga gak kamu inginkan. " ucap Athena terkekeh mengejek.

"Jangan membuat ku merasa geli mendengar semua kebusukan mulut mu itu, Ares. " ucap Athena lagi.

"Fokus lah pada tujuan hidup mu, bukannya itu yang selalu kamu lakukan. " ucap Athena.

Ares terdiam mendengar itu, memang benar apa yang di ucapkan gadis itu, tapi sekarang berbeda.

"Dan jangan libatkan aku dalam hal itu, karena dari dulu tujuan mu bukan aku. " ucap Athena datar.

Setelah itu dia langsung pergi dari kamar Ares, meninggalkan pria itu yang menatap nya dalam.

'Tapi... Kamu sekarang ada dalam tujuan hidup saya, Athena. 'Batin Ares dalam.

***