Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia. Ayahnya, ibunya, serta kakak laki-lakinya lebih perhatian dan melimpahkan kasih sayang pada putri tiri mereka, Rachel Carnida.
Ruby merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh keluarganya sendiri. Dia berusaha untuk membuktikan dirinya dan mendapatkan perhatian keluarga, tetapi setiap upaya yang ia lakukan selalu gagal.
Ruby tidak pernah menyerah. Sampai suatu hari, Ruby dibawa paksa oleh Cakra ke sebuah club dan diserahkan pada teman-temannya sebagai bentuk kakalahan Cakra dari taruhan. Ruby terkejut, perbuatan Cakra semakin menambah deretan luka yang selama ini sudah ia dapatkan.
Ruby pun akhirnya menyerah. Ia tidak lagi berusaha untuk mendapatkan cinta dari keluarganya. Tujuannya kini hanya satu; membalas dendam terhadap mereka yang selama ini telah menyakiti hatinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RYB 28. Kepanikan Roger Sanders.
Keluarga Sanders dan Keluarga Rykhad mengumumkan tentang perencanaan pernikahan putra-putri mereka;
Ruby Carlene dan Emerald Orlando Rykhad.
Berita yang dirilis oleh perusahaan keluarga Sanders itu langsung memenuhi laman utama, terutama dalam berita dunia bisnis. Tak butuh waktu lama, perusahaan keluarga Sanders langsung merasakan efeknya. Terbukti dari aktivitas para staf yang langsung disibukkan karena menerima ucapan selamat dari berbagai pihak dan semua kolega.
Begitu pula dengan sang pemimpin, Roger Sanders tersenyum lebar seraya menerima setiap panggilan dari ponselnya yang tak berhenti berdering. Silih berganti ia mendengar kata-kata pujian dan harapan baik dari semua pemimpin perusahaan besar.
"Selamat, Tuan Roger atas rencana pernikahan putrimu. Keluarga Rykhad dikenal sangat berpengaruh. Ini akan membuka peluang besar untuk perusahaan Anda," ucap salah satu kolega yang menghubungi Roger.
Roger kian tersenyum dan mengangguk. Kali ini yang menghubunginya adalah asisten pribadi dari salah satu pemimpin besar yang tengah Roger usahakan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaannya.
"Terima kasih, Tuan Tracker. Saya sangat senang dengan kesempatan ini." Sungguh bahagia Roger, bahkan kerja sama dengan perusahaan yang sangat sulit untuk ia jalin, kini seperti datang mendekat sendiri padanya.
"Saya yakin pernikahan ini akan membawa manfaat tidak hanya untuk keluarga Sanders, tapi juga semua relasi yang menjalin kerja sama dengan kami." Roger terus menjual nama keluarga Rykhad agar dapat menguatkan kedudukannya.
"Kami akan mempertimbangkan proposal yang Anda tawarkan sebelumnya dan akan menghubungi Anda jika kami membutuhkan informasi lebih lanjut. Sekali lagi selamat atas kebahagiaan putri Anda." Asisten pribadi tersebut ternyata tetap bersikap profesional, tak menunjukkan antusiasme saat Roger menjual nama keluarga Rykhad.
"Sampaikan juga rasa terima kasih Saya pada Tuan Elvano Abraham. Saya harap kita akan bisa segera bekerja sama, Tuan Tracker," ucap Roger begitu semangat dan percaya diri.
Roger mengakhiri sambungan telepon dengan senyum kepuasan. Ia terlihat begitu sibuk hari itu, tapi Roger sungguh menikmatinya. Semua pintu bisnis seakan terbuka lebar untuk ia menjalin kerja sama.
Dengan pengaruh besar dari keluarga Rykhard, Roger semakin memiliki banyak peluang untuk mengembangkan bisnisnya. Ia sangat senang dan tidak sabar untuk melihat perusahaannya akan jauh lebih disegani oleh para pebisnis lainnya.
Begitu hanyut dengan angan akan kesuksesan di masa depan, membuat Roger lupa pada sesuatu yang sudah ia lakukan sebelumnya. Hingga panggilan telepon dari seseorang mampu membuat raut wajah yang sedari tadi tersenyum sumringah itu langsung memudar.
"Apa yang aku lihat ini, Roger?! Ruby akan menikah dengan putra keluarga Rykhad?!" suara itu tinggi, sampai membuat Roger menjauhkan ponselnya. Netra Roger menajam saat baru menyadari nama siapa yang tertera sebagai pemanggil.
Tuan Herison.
Deg!
Roger tidak memeriksa sebelumnya karena langsung mengangkatnya. Ia dibuat gelagapan. Ia baru mengingat ada janji yang telah ia buat bersama pebisnis tua itu.
"Jangan coba-coba bermain denganku, Roger! Apa yang kau lakukan ini?! Kau berjanji bahwa Ruby akan menjadi istriku, tapi sekarang kau ingin menikahkannya dengan orang lain?!" Tuan Herison terdengar begitu marah di seberang sana.
"I-itu anuuu..." Roger tergagap. Secepat mungkin Roger berusaha untuk mencari alasan, ia mencoba menghindar dari kemarahan Tuan Herison. "Semuanya tidak yang seperti Anda pikirkan, Tuan Herison. Itu hanya rencana bisnis. Ya! Hanya rencana bisnis," lanjut Roger dengan suara ragu, tapi tetap berusaha meyakinkan.
Namun, jelas Tuan Herison tidak semudah itu percaya.
"Rencana bisnis? Kau sedang mempermainkanku, Roger! Kau pikir aku tidak mencari tahu keaslian berita pernikahan itu, hah?" Teriakan Tuan Herison di sana terdengar bersamaan helaan napas beratnya karena faktor usia. Ia sungguhlah marah karena merasa dibohongi oleh Roger.
Tuan Herison juga telah melihat berita resmi yang dirilis oleh Rykhad Holdings—itu asli berita tentang pernikahan Ruby, calon istrinya.
Amarah Tuan Herison tentu saja membuat Roger ketakutan karena kekuasan pria tua itu cukup bisa mempengaruhi perusahaannya.
Roger kembali berusaha menenangkan Tuan Herison dengan ucapan yang meyakinkan.
"Tu-an Herison, Saya... Saya sebenarnya terpaksa menerima permintaan keluarga Rykhard karena mereka sangat menginginkan Ruby sebagai menantu mereka." Roger mulai membalik cerita untuk menyelamatkan dirinya.
"Anda tahu sendiri bagaimana cantiknya putri saya, kan? Tidak heran jika banyak yang menginginkan Ruby, Tuan." Roger berusaha bicara dengan nada santai, meski di dalam hatinya sedang berdebar-debar ketakutan. "Saya sudah mengatakan pada keluarga Rykhad bahwa Ruby adalah calon istri Anda, tapi keluarga Rykhard tidak perduli dengan perjanjian itu. Mereka bahkan menyarankan agar Anda langsung mengajukan keberatan kepada mereka jika Anda merasa tidak puas."
Roger menutup mata. Ia memilih mengumpankan keluarga Rykhad untuk benteng perlindungan. Roger yakin, Tuan Herison tidak akan berani jika harus menghadapi keluarga konglomerat yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang begitu besar itu.
Tuan Herison pasti akan berpikir keras sebelum mengambil langkah nekad menghadapi keluarga Rykhad. Ia pasti akan melepaskan Roger dan perjanjian mereka begitu saja.
Namun, ternyata itu hanya sebatas angan Roger. Karena setelahnya, Roger langsung terperanjat akan ucapan Tuan Herison.
"Dengar, Ruby tetaplah calon istriku! Kau sudah menyerahkannya padaku dan menerima saham yang aku berikan!"
Roger melotot, ia kesulitan menelan saliva. Tuan Herison tetap menginginkan Ruby menjadi istrinya. Apa pria tua itu sudah gila ingin menghadapi keluarga Rykhad?
"Dan untukmu! Aku akan membuatmu menyesal karena sudah bermain-main denganku, Roger! Akan aku buat kau membayar pengkhianatanmu ini!"
Tuan Herison merasa terhina, ia langsung menutup telepon dengan amarah besarnya, meninggalkan Roger dalam ketakutan dan kepanikan.
"Tuan Herison, tunggu... Tuan? Hallo?"
Roger mengumpat saat sambungan telepon itu benar-benar berakhir. Ia jelas panik dengan ancaman pria tua itu.
Dan sebelum Roger bisa mengumpulkan pikirannya, sekretarisnya masuk ke ruangan dengan kabar yang mengejutkan.
"Tuan, ada kabar buruk. Aliran dana dan saham perusahaan kita telah dibekukan oleh Tuan Herison."
Tuan Herison ternyata bergerak detik itu juga. Ia tidak main-main dengan kata-katanya.
Roger begitu terkejut. Bahkan lansung berdiri dari duduknya dan meraih kasar tablet yang sekertarisnya perlihatkan.
"Apa-apaan ini?!" pekiknya dengan bola mata yang membulat. "Sialan! Pria tua itu tidak bisa seenaknya mengambil keputusan seperti ini!" marah Roger melihat laporan yang diberikan sekertarisnya. Perusahaannya bisa terancam bangkrut.
"Akhhh!!! Sialan!" Roger berteriak dengan kemarahan yang memuncak, menghantamkan tinjunya ke meja.
Hari itu Roger benar-benar sibuk setelah mengumumkan sendiri pernikahan Ruby dan Emerald.
Sekarang pokoknya bahagia dulu aku, Emer dan Ruby jadi nikah juga. Pernikahannya sudah di umumkan 💃🕺💃🕺💃