NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Ganes memasuki mobil jemputan. Dia duduk di kursi penumpang belakang, seperti biasanya. Gadis itu langsung menyandarkan punggungnya. Dia merasa lelah. Yah, bukan karena membantu di perpustakaan, namun karena harus menghindari Sanjaya.

Dia dan gurunya beberapa kali hendak berpapasan.

Pertama, saat keluar dari perpustakaan di jam biasa istirahat siang, Ganes hendak menuju ruang kelasnya, namun di koridor Dia melihat Sanjaya berjalan ke arah yang berlawanan. Mereka sempat bertatapan beberapa detik, sebelum akhirnya Ganes menggeret teman - temannya untuk memilih jalan lain.

Kedua, saat Ganes tidak bisa menahan keinginan buang air kecil, Dia yang terpaksa menggunakan toilet khusus Guru, malah berbarengan dengan Sanjaya yang juga keluar dari toilet itu. Ganes yang kaget, langsung berlari. Sekilas tadi Dia mendengar Sanjaya memanggil namanya. Namun Ganes menghiraukannya.

Ketiga, saat Ganes dan teman - temannya berjalan menuju gerbang sekolah, hendak pulang. Ganes melihat Sanjaya keluar dari ruang guru. Sepertinya Gurunya itu hendak pulang juga, karena tas ransel menyampir di pundaknya. Sesaat mata mereka beradu. Dan seperti tadi, Ganes jalan cepat, agar tidak harus berpapasan.

"Pak Dul.. Nanti bangunin Ganes ya kalau udah di rumah".

Ganes berbicara sambil memejamkan matanya.

"Iya Non..". Jawab sopirnya, sambil melirik spion tengah. Lelaki tua itu melihat nona mudanya terlihat sangat lelah. Tidak seperti biasanya, Nona muda nya selalu semangat.

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang, seperti biasa Pak Dul membawa mobil jika sedang tidak diburu - buru untuk cepat oleh majikan muda nya.

Tiba - tiba, sebuah motor mengklakson berkali - kali. Membuat lelaki tua itu bingung. Pengendara motor yang mengklakson itu men-sejajari pak dul. Sopir keluarga Ganes itu tidak ingin ceroboh dengan membuka jendela mobil. Alhasil, Dia tetap melaju, dengan menambah kecepatan. Dia takut itu adalah orang yang hendak melakukan kejahatan. Padahal sedang ramai kendaraan begini.

Klakson kembali berbunyi, pengendara itu kembali berjalan sejajar dengan mobil. Si pengendara motor membuka kaca helm nya, dan terlihatlah seraut wajah yang dikenal oleh Pak Dul.

"Loh, itu kan calon mantu nya Pak Sosro, ngapain juga?".

Pak Dul memutuskan untuk menepikan mobilnya, karena mendapatkan kode dari Sanjaya. Daripada membuat keributan pengendara lain, karena terlihat seperti Mereka sedang balapan. Toh pengendara itu adalah orang yang majikannya kenal, dan dirinya juga mengenal. Aman saja.

"Ada apa Den?". Tanya Pak Dul, setelah mobil berhenti dan membuka kaca jendela mobil.

"Bapak bisa bawa motor ini?". Tanya Sanjaya langsung. Mata elangnya melirik Ganes yang tampak lelap di kursi penumpang, sambil memeluk tas.

Pak dul melihat motor besar yang beberapa kali parkir di halaman rumah majikan. Lelaki tua itu mengangguk. Sebenarnya Dia tidak begitu mahir, namun jika diminta mengendarai ya bisa saja. Hehe,

"Bisa, Den..". Jawab Pak Dul.

Mau jawab apa? Setengah bisa gitu? Jika dilihat - lihat, calon mantu majikannya juga terlihat memaksa begitu. Belum juga orang jawab, dirinya sendiri sudah turun dari motor. Pak Dul hanya menggerutu dalam hati.

"Minta tolong bapak bawakan motor saya, dan saya bawa mobilnya ".

Walaupun menggunakan kata TOLONG, namun dari nada suaranya, Lelaki muda itu mengarah ke kalimat perintah. Yang harus dituruti.

Pak dul turun dari mobil. Dia sudah berdiri di motor besar milik calon mantu majikannya. Sekarang Mereka sudah berpindah posisi. Sanjaya masuk mobil, duduk di kemudi, mengenakan sabuk pengaman, dan berpamit ke Pak Dul dengan membunyikan klakson sebelum akhirnya membawa mobil itu ke jalan raya.

Pak Dul memperhatikan mobil yang sudah menjauh dari posisi Mereka tadi.

"Duh, Gimana itu nanti non Ganes ". Pak dul mengkhawatirkan majikan mudanya, yang tadi dilihatnya masih nyenyak tidur.

Pagi tadi anak majikannya itu terlihat sedang badmood, entahlah, mungkin karena kabar burung yang sempat Dia dengar. Majikannya akan menikahkan Ganes dengan Lelaki muda tadi. Dan sepertinya, si nona muda tidak menghendaki. Pak Dul yang hanya seorang pekerja, tidak ingin terlalu ikut campur urusan keluarga majikannya.

Sementara, Sanjaya yang membawa Ganes menggunakan mobil, saat ini sedang menghadapi Ganes yang berteriak minta diturunkan dari mobil. Gadis itu bangun beberapa saat setelah Sanjaya melajukan mobilnya. Awalnya Gadis itu membuka mata sedikit, Namun matanya langsung segar ketika melihat sopir nya berubah menjadi Guru Kimia, yang sedang dihindarinya hari itu.

"Turunkan Saya sekarang Pak !! ". Teriak Ganes lagi. Gadis itu terlihat sangat marah, dan sudah bersiap turun. Tangannya sudah memegang handel pintu penumpang.

Ganes tidak terima dengan Sanjaya yang seenaknya menggantikan Pak Dul. Dia hari ini sudah bersusah payah menghindar, namun malah seperti ini jadi nya.

"Sudah lama Saya tidak melihat Kamu berteriak seperti itu. Terakhir saat Saya menghukum Kamu karena membolos demi menonton konser kayaknya ya?".

Sanjaya berbicara dengan santai. Lelaki itu tetap melajukan mobilnya. Bahkan Lelaki muda itu tersenyum dengan manis. Dia melirik spion tengah, dan melihat kekasihnya. Mata Ganes yang mendelik karena marah, dan napas Gadis itu yang terdengar keras, ditambah hidungnya yang kembang kempis, bagi Sanjaya itu sangat lucu.

Namun, senyum di wajah Sanjaya langsung pudar begitu melihat Ganes dengan nekat membuka pintu mobil penumpang. Sanjaya langsung menepikan mobil dan menginjak rem dalam, yang menimbulkan bunyi ban berdecit, karena di rem mendadak.

"Ganes apa yang kamu lakukan !! ". Teriak Sanjaya marah.

Lelaki itu langsung turun dari mobil dan menghampiri Ganes yang sudah turun dari mobil. Jantung Lelaki itu nyaris copot karena tingkah Ganes barusan. Andai Dia lengah, mungkin Ganes sudah melompat dari mobil.

"Kamu membahayakan nyawamu sendiri, Ganes !! Astagaa !!".

Sanjaya menahan Ganes yang menatapnya dengan marah. Mata Gadis itu memerah. Antara marah dan ingin menangis mungkin. Sanjaya menggeleng karena tidak habis pikir.

"Ada apa dengan kamu? Kamu menghindari saya? Kenapa? ". Tanya Sanjaya. Kali ini nada suaranya melemah. Karena Ganes sudah mengeluarkan air matanya. Ya, Gadis itu menangis. Ganes memutuskan untuk melengos, menatap objek lain selain Sanjaya.

"Jika ada yang salah, bicarakan. Bukan menghindar seperti ini, Ganes !. Katakan Kamu kenapa?".

Sanjaya meraih tangan Ganes, yang langsung dikibaskan oleh Gadis itu.

"Bapak yang kenapa !! Kenapa Ayah mengatakan Kita akan menikah?! Saya nggak mau ! ". Ucap Ganes akhirnya.

Matanya menatap Sanjaya dengan nyalang. Air mata masih menghiasi pipi Ganes, membuat Sanjaya tidak tega.

Sanjaya langsung memeluk Ganes. Gadis yang tingginya hanya setinggi dada nya itu, Dia dekap dengan erat. Ada perasaan bersalah menyusup di hati nya. Dia bahagia dengan restu dari Ayah, namun jika Ganes tidak bahagia?

"Saya ingin memenuhi janji pada Ayah, Ganes..". Ucap Sanjaya pelan. Lelaki itu mengelus puncak kepala Ganes yang berguncang karena tangisannya.

Sore itu, di tepi jalan raya, Sanjaya memeluk Ganes yang suara tangis nya bertambah keras, setelah perkataannya barusan.

.

.

.

Bersambung☺️

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!