Lily harus bekerja menggantikan sang ibu menjadi pelayan yang bertugas merawat tanaman di kediaman orang kaya dan terpandang yaitu keluarga Thomson. Keluarga Thomson memiliki perusahaan besar dan sudah memiliki anak perusahaan di berbagai kota bahkan di luar negri.
Lily mengira awalnya dia akan bekerja dengan lancar di kediaman Thomson untuk mengakhiri kontrak sang ibu yang tersisa 1 tahun lagi. Namun siapa sangka, takdir membuatnya menjadi rumit saat Lily bertemu dengan putra kedua keluarga Thomson yang bernama Ethan. Keduanya terlibat takdir yang rumit. Ethan yang sudah memiliki tunangan merasa sesuatu yang berbeda pada Lily. Pria dingin itu mencoba mengelak dan mulai menyadarkan dirinya untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Namun lagi-lagi sesuatu dalam dirinya menolak dan membuat dirinya menjadi egois.
Lalu bagaimana Lily menghadapi takdir yang rumit tersebut? Apakah dia bisa bertahan selama 1 tahun di kediaman Thomson?
Ikuti kisah mereka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Toko Buku
Evelyn menghampiri Ethan yang tengah berada di ruang baca. Pria itu terlihat tengah membaca sebuah buku dengan mengenakan kacamata bacanya. Ethan terlihat sangat tampan saat cahaya matahari senja dari jendela tengah menyorot wajahnya yang sempurna. Evelyn tersenyum lembut dan menghampiri tunangannya itu,
"Sayang" sapanya sambil memeluk Ethan dari belakang.
Ethan terlihat tidak terkejut dengan kehadiran Evelyn dan hanya bergumam pelan. Evelyn mendengus pelan dan mengecup pipi Ethan,
"Reaksi mu sungguh tidak menghibur. Aku baru kembali tapi kau terlihat tidak merindukanku" ujar Evelyn cemberut.
Ethan membalikkan lembar bukunya dan mulai membuka suara,
"Kau hanya pergi beberapa jam" ucap Ethan pelan.
Evelyn menghela nafasnya dengan kesal,
"Pria kaku, kau sungguh tidak romantis" ledeknya.
Evelyn pun melihat buku yang di baca Ethan. Seketika tatapan wanita itu mengarah pada jari manis Ethan,
"Dimana cincinmu?" tanyanya tiba-tiba.
Ethan menatap jemari tangannya dan menjawab dengan datar,
"Aku menyimpan nya di kamar" jawab Ethan.
Evelyn terlihat sedikit kecewa dan menyentuh jari Ethan,
"Mengapa di simpan?" tanyanya lagi.
Ethan pun terdiam beberapa saat dan menutup bukunya,
"Cincin itu tadi sedikit melukaiku, jadi aku melepasnya sebentar. Aku lupa memakainya kembali" ujarnya.
Evelyn pun mengangguk pelan,
"Kau harus memakainya lagi setelah ini" ucap Evelyn dengan manja.
Ethan pun hanya mengangguk pelan. Pria itu beranjak dari duduk nya,
"Aku harus ke ruanganku sekarang, ada beberapa berkas yang harus aku periksa" ucapnya.
Ethan pun berbalik dan melangkah pergi meninggalkan ruang baca. Evelyn terdiam di tempatnya dan duduk dengan kecewa,
"Pria itu tidak berubah. Bagaimana caranya agar membuat Ethan lebih peka dan romantis padaku? Aku harus mencari tau" bisiknya pada diri sendiri.
~
Keesokan harinya, Lily terlihat hendak bersiap untuk pergi keluar rumah. Hari ini ia di liburkan oleh Evelyn karena wanita itu akan pergi mengunjungi rumah nenek nya bersama Ethan. Evelyn mungkin akan kembali pada malam hari, jadi Lily tidak bekerja untuk wanita itu hari ini. Lily pun memutuskan untuk pergi keluar dan membeli beberapa buku. Awalnya Lily ingin mengajak Anne, tapi sayangnya Anne terlihat sibuk hari ini, jadi Lily pun memutuskan untuk pergi sendiri.
Setelah menaiki bis, Lily pun turun di halte yang tidak jauh dari toko buku di pusat kota. Gadis itu tersenyum pelan dan melangkah menuju toko buku dengan berjalan kaki. Disisi lain, Ethan terlihat tengah mengendarai mobilnya di jalan. Pria itu telah mengantarkan Evelyn ke rumah Nenek nya dan berkunjung sebentar. Ethan harus ke kantor dan mengikuti rapat bersama ayahnya.
Saat berada di lampu merah, tatapan Ethan pun mengarah pada seorang gadis yang tengah berjalan di pinggir jalan. Ethan menyipitkan matanya dan melihat Lily yang tengah berjalan seorang diri. Lily terlihat mempesona dengan pakaian casual nya. Gadis itu mengikat setengah rambutnya dan memakai celana jeans serta kaus putih yang ditutupi kardigan berwarna coklat muda. Lily memakai tas selempang kecilnya dan berjalan dengan ringan kearah toko buku.
Tanpa disadari Ethan tersenyum kecil melihat gadis itu. Lampu jalan pun telah kembali hijau, Ethan terdiam sejenak di tempatnya dan memutuskan untuk memutar kemudinya ke sebrang jalan.
Disisi lain, Lily terlihat masuk ke dalam toko buku langganan nya. Gadis itu melihat ke sekitar dan menatap toko buku yang tidak terlalu ramai hari ini. Lily pun berjalan kearah rak-rak buku dan memilih buku yang akan ia baca dan beli. Gadis itu menatap dengan teliti setiap buku dan seketika tatapannya mengarah pada buku yang berada di rak atas. Itu adalah buku yang ingin ia baca. Lily pun berjinjit untuk mengambil buku itu, namun sayangnya tubuhnya yang tidak terlalu tinggi itu membuatnya kesusahan mengambil buku tersebut. Lily menghela nafasnya dan mencoba kembali berjinjit. Dan, saat gadis itu tengah berusaha mengambil buku di atasnya, seketika sebuah tangan mengambil buku tersebut dari arah belakang tubuh Lily. Lily terlihat terkejut dan seketika berbalik. Gadis itu mendongak ke atas dan seketika matanya terbelalak melihat siapa orang yang berada di depannya,
DEG!
Ethan menyeringai pelan melihat keterkejutan Lily saat melihatnya,
"Butuh bantuan?" tanya pria itu pelan dengan tatapan jahilnya.
Lily mengerjap beberapa kali dan berharap dirinya sedang bermimpi. Namun sayang, pria itu memang nyata dan ada di depannya saat ini. Lily mengepalkan tangannya dan mengutuk takdir, mengapa tidak di rumah dan disini ia harus selalu bertemu dengan pria ini? pikirnya kesal.
Lily dengan cepat mengambil buku itu dan menjauhi Ethan,
"Terimakasih" ucap gadis itu dingin.
Lily pun berbalik hendak meninggalkan Ethan, namun seketika ucapan Ethan menghentikan langkahnya,
"Apakah begitu sikapmu pada 'Tuan mu'?" tanya Ethan sambil melipat kedua tangannya di perut.
Lily terdiam di tempatnya dan mencengkram buku yang ia pegang dengan kuat. Gadis itu pun berbalik dan menatap Ethan dengan berani,
"Maaf, tapi saat ini aku sedang tidak bekerja. Aku juga tidak berada di kediaman keluarga Thomson" ucap Lily berani.
Gadis itu pun menunduk pelan dan berbalik pergi meninggalkan Ethan. Ethan menatap punggung gadis itu dan seketika menyeringai. Pria itu cukup terkejut dengan sikap Lily saat ini, gadis itu bahkan berbicara dengan kata yang tidak terlalu formal padanya.
Ethan pun menatap langkah Lily yang berjalan menuju salah satu meja yang berada di sudut. Gadis itu terlihat membuka bukunya dan bersiap untuk membaca buku. Ethan melangkah pelan kearah meja yang berada tidak terlalu jauh dari meja Lily. Pria itu duduk disana dan memperhatikan Lily yang tengah siap membaca. Gadis itu mengeluarkan kaca mata di dalam tas nya dan mulai membaca buku.
Ethan menyandarkan punggungnya di kursi dan memperhatikan Lily. Gadis itu terlihat sangat cantik jika sedang fokus seperti itu. Ethan merasakan hatinya mulai menghangat saat ia melihat Lily. Namun, saat Ethan tengah menikmati memandang Lily yang tengah membaca, seketika terlihat seorang pria muda yang duduk di samping Lily. Pria itu tersenyum dengan malu dan berdehem pelan pada Lily,
"Permisi, bolehkah aku duduk disini?" tanya pria itu yang membuat Lily berhenti membaca dan menatap kearahnya.
Lily sedikit mengerutkan keningnya dan mengangguk pelan,
"Tentu saja" jawab gadis itu datar.
Lily pun kembali membaca bukunya. Pria di samping Lily mulai membuka bukunya dan terlihat selalu melirik kearah Lily. Ethan yang melihat hal itu seketika menggertakkan rahangnya dengan marah. Pria itu tentu saja hanya modus untuk membaca buku di sebelah Lily. Pria muda tadi melihat buku yang di baca Lily dan tersenyum,
"Kau suka buku ini juga?" tanyanya tiba-tiba.
Lily menatap pria di sampingnya dan melihat buku yang pria itu baca. Buku itu sama dengan buku yang ia baca, namun dengan season yang berbeda. Lily mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan pria di sampingnya. Pria itu pun tersenyum,
"Sepertinya kita memiliki selera yang sama" ujar pria itu.
Lily hanya tersenyum kecil dan kembali membaca bukunya. Gadis itu terlihat risih pada pria di sebelahnya. Lily menyadari bahwa pria itu sejak tadi terus melirik kearahnya dan tidak benar-benar membaca buku yang ia pegang. Pria di samping Lily kembali berdehem dan menatap kearah Lily,
"Bolehkah kita berkenalan?" tanyanya tiba-tiba.
Pria itu mengulurkan tangannya pada Lily,
"Namaku Brandon, kalau boleh tau, siapa namamu?" tanyanya sambil tersenyum.
Lily terlihat risih dan menatap tangan pria itu cukup lama. Gadis itu pun menghela nafasnya dan hendak menerima uluran tangan pria itu. Namun, seketika sebuah tangan meraih tangannya dengan cepat,
"Sayang, apa yang kau lakukan disini?" tanya seseorang dengan suara yang begitu familiar di telinga Lily.
Bersambung..
