NovelToon NovelToon
21 Days In Hawaii

21 Days In Hawaii

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dilla_Nurpasya_Aryany

"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).

Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.

Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.

.
.

Penasaran?

SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>

Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.

HAPPY READING^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

06.00 pagi hari.

Luke yang sudah menyiapkan sarapan untuk atasannya segera mengetuk pintu ruangan Caesar. Namun berapa kali pun diketuk tidak ada jawaban sama sekali. Luke mengerutkan kening karena pintunya pun tak dikunci, ia pun masuk ke dalam untuk memastikan.

Kosong.. Tidak ada siapa-siapa.

Luke terdiam dengan senyum tipis seolah tak menduga. Untuk pertama kalinya dalam bertugas Caesar tidak menginap di tempat khusus, pria itu memilih pulang ke apartemennya langsung. "Apa ini maksudnya Caesar? Apa karena di apartemen sudah ada wanita itu?."

Tentu hal yang sangat langka. Bukan sekedar itu, Caesar selalu berkata lain yang bertolak belakang dengan hatinya. "Ya... Mari kita lihat, sejauh mana instruktur bertahan." Lirih Luke tak habis pikir.

Sementara itu.

Apartemen.

Caesar membuka pintu dengan sandi. Dirinya yang jarang sekali pulang kali ini tak bisa menahan diri. Seolah ada yang menariknya, ada penantian yang ingin ia lihat.

"Sudah pulang?."

Mendengar suara yang familiar Caesar menoleh. Ini masih sangat pagi, seharusnya orang-orang masih tidur. Tapi Ariana? Terlihat wanita itu sudah bangun bahkan ia tampak sudah bersiap-siap untuk keluar.

Pria itu menatap penuh selidik. "Mau kemana? Apa yang akan kau lakukan sepagi ini?."

"Bukankah kita tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing?." Lirih Ariana, raut wajah cantiknya terlihat beda dari biasanya.

Caesar tersenyum sinis. "Jika terjadi sesuatu dengan istri kontrakku ini, tetap saja aku yang repot."

Wanita cantik itu terdiam. "Aku akan kembali ke tempat wisata, barang-barang ku masih ada di sana. Dan...

Melihat Ariana tak melanjutkan ucapannya, Caesar kini paham sesuatu.

"Aku harus bertemu dengan orang-orang itu dan bicara untuk menyelesaikan semuanya." Lanjut Ariana, ia tak menatap wajah Caesar, hanya menunduk dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

Mendengar itu Caesar hanya diam, sepertinya suasana hati wanita di hadapannya yang selalu membara ini, kini sedang tidak baik-baik saja.

"Jadi... Minggir lah, aku tak bisa lewat." Lirih Ariana lagi hendak berlalu.

Tangan kekar itu menghentikan langkahnya, Ariana menoleh menatap Caesar. "Ada apa? Kau khawatir tidak ku buatkan sarapan? Aku tak seburuk itu kok, sarapan mu sudah siap."

"Ck!.." Entah kenapa berat sekali rasanya. "Apa akan lama?."

Ariana menatap sinis pria bertubuh tinggi kekar itu seolah menyindirnya. "Apa kau takut sendirian di apartemen?."

Caesar sadar dengan ulahnya, pria itu menghela nafas berat. "Tidak, maksudku apa kau akan baik-baik saja?." Saat pertemuan pertama mereka, Ariana begitu ketakutan dengan Diego.

"Saat itu aku hanya menghindarinya bukan takut. Jadi.. Sampai kapan tanganku kau tahan?." Lirih Ariana menunggu.

Caesar segera melepasnya. "Ya pergilah!." Lirih nya mengalihkan pandangan. "Setelah selesai segera kembali dan ingat kesepakatan kita, aku tak mau saat mama berkunjung ke sini kau tak ada."

"Iya."

Hanya itu yang diucapkan Ariana, setelahnya ia berlalu pergi.

Sepeninggal nya Ariana, Caesar mematung menatap sekeliling apartemen. Terasa kosong dan sunyi, hanya wangi hidangan tercium untuk sarapan yang disiapkan Ariana. "Lantas untuk apa aku pulang jika seperti ini?."

Pria itu mondar-mandir berusaha memahami diri. Hari ini raut wajah Ariana berbeda, jelas sekali itu tergambar sesuai perasaannya yang mungkin sedang tidak baik-baik saja. Anehnya Caesar malah tak suka, ia memakan sarapan yang dibuat istrinya dengan perasaan aneh. "Sial.. Jadi ikutan aneh begini."

"Luke?." Ujar Caesar setelah panggilan terhubung.

"Ya?."

"Istriku datang ke daerah itu untuk menemui pria bernama Gogo."

"Diegooo." Jelas Luke dengan sabar.

"Ck! Iya itu." Jengah Caesar. "Awasi dirinya, aku akan menyelesaikan pekerjaan kantor terlebih dahulu."

"Haha baiklah."

"Kenapa kau tertawa!?."

"Tidak." Potong Luke yang keceplosan.

Panggilan pun berakhir.

Luke menghela nafas lega, hampir saja posisinya terancam. Entah kenapa ada yang menggelitik mendapati tuannya yang protektif.

...~...

Mobil yang mengantarkan Ariana tiba di kediaman VVIP yang ia sewa di wisata itu. Mobil pribadinya masih terparkir di sana, dan terlihat di samping kediaman nya mobil Diego masih terpampang. Rupanya ia belum pulang.

Ariana memasuki kediamannya, mengambil kopernya yang berisi baju dan kebutuhan wanita. Walaupun Caesar memberikan black card untuk kebutuhannya, tetapi ia merasa tak perlu menggunakan itu.

Di tatapnya hamparan pantai yang begitu indah. Sebenarnya Ariana menikmati liburan kali ini, namun karena kejadian apes itu ia malah mendapati pengkhianatan yang tak terduga. Hubungan baik yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan Diego jadi berantakan, dan Sofia sepupunya? Setelah liburan kali ini selesai, bagaimana ia akan mengatasi itu?.

"Hoho.. Lihatlah siapa yang datang?." Lirih seseorang.

Ariana menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Sofia sepupu yang sudah ia anggap sebagai adik, berdiri dengan membawa hidangan di tangan. Dapat ditebak ia akan memberikannya kepada Diego di kediaman sebelah.

"Kau yang tiba-tiba menghilang beberapa hari kini muncul lagi? Setelah menyusahkan Diego berkali-kali?." Ujar Sofia yang kini terang-terangan menunjukkan sisi asli yang sesungguhnya. Ia muak berpura-pura baik, toh Diego hampir ia dapatkan dengan mengandung anaknya.

Ariana menatap dingin sepupunya itu, bagaimana bisa Sofia jadi seperti ini?. "Ini yang kau lakukan di belakang ku?."

"Ya! Ku akui sekarang." Ujar Sofia, ia tak akan tinggal diam apalagi saat ini ia tengah mengandung juga. "Putri keturunan Raj yang sempurna? Aku muak mendengarnya. Kau selalu menjadi pusat perhatian hingga berhasil mengambil hati pria yang sudah ku inginkan sejak lama!."

"Sejak kapan kau tumbuh seperti ini Sofia? Setelah kejadian ini kau akan menyelesaikan masalah dengan apa?." Ariana benar-benar muak dengan orang manipulatif yang toxic, ia sangat kecewa. "Bagaimana kau menghadapi keluarga?."

"Kau bicara demikian karena tak terima ya karena status kalian yang sudah bertunangan? Lalu tiba-tiba aku merusaknya?." Sindir Sofia. "Ariana, aku selangkah lebih maju darimu. Soal keluarga kita, kau tak usah khawatir. Sekarang khawatirkan dirimu saja yang menyedihkan karena Diego memiliki hubungan denganku."

Ariana memutar mata malas, sepertinya percuma saja berdebat dengan orang seperti ini. "Kenapa aku harus mengkhawatirkan diriku? Aku rasa hidupku baik-baik saja setelah mengetahui ulah gila kalian. Aku hanya merasa sedih saja dengan hubungan kita, tapi itu bukan masalah....

Ariana mendekat dan berbisik. "Karena wanita murah dan pria bajingan.. Sangat cocok untuk bersama."

Mata Sofia melotot. Amarahnya tak bisa ditahan setelah mendengar bisikan Ariana barusan. "Kau!.." Tangan itu melayang untuk menampar, namun dengan satu gerakan Ariana berhasil menahannya.

"Ariana kau!.."

Diego yang sedang frustasi seketika terperanjat saat mendengar sesuatu dari luar. Suara Ariana yang begitu dinanti. Pria itu berlari untuk memastikan. "Ariana!."

Mata keduanya kini bertemu kembali, Ariana melepas cengkraman tangan Sofia.

Diego benar-benar merasa begitu lega hingga tersentuh saat mengetahui wanitanya kembali, pria itu segera melangkah mendekap tubuh Ariana ke dalam pelukan cukup erat. "Ariana.. Akhirnya kau kembali, aku merindukanmu, sangat mengkhawatirkan mu."

Sofia yang menyaksikan itu tak terima, ia sangat sakit. "Diego! Kau tak melihatku?."

Ariana hanya diam saat tubuhnya didekap dengan erat.

"Diego!." Sofia menarik tubuh pria itu untuk merebutnya.

Diego segera menepisnya karena ini benar-benar keterlaluan. "Sofia apa kau sadar perbuatanmu? Pergilah sebelum aku hilang kendali!."

"Apa!?."

Mendapati tatapan Diego yang seperti itu, mau tak mau ia harus mengalah dulu. Sofia pergi dengan terpaksa, menghentakkan kakinya dari sana.

Kini hanya Diego dan Ariana.

"Aku tak bisa Ariana, aku kehilangan diriku saat kau pergi juga." Lirih Diego menunduk, ia telah melakukan kesalahan besar. "Aku mengutuk diriku sendiri, aku menyesal."

"Diego..."

"Ya?."

"Aku tak masalah kau memiliki hubungan dengan siapapun, tapi kenapa Sofia?." Ujar Ariana. Ia yang sudah menghabiskan waktu bersama selama 10 tahun, dan menganggap Diego sebagai kakaknya, tentu saat kepercayaan itu dirusak rasanya cukup menyesakkan bukan karena hubungannya.

Keluarga mereka sudah tahu dan sepakat, dari mana mereka harus menyelesaikannya sedangkan kini Sofia tengah mengandung.

"Aku akan mencari solusi lain, pasti ada. Jadi tolong jangan pergi dariku. Walaupun aku lalai telah merusak kepercayaan mu tapi tetap hati dan hidupku untukmu, Ariana." Lirih Diego.

Ariana tak langsung menjawab. "Pulang lah dan bawa pergi Sofia juga. Aku butuh waktu sendiri di sini."

Diego menggelengkan kepala berkali-kali. "Tidak! Aku hanya akan pulang bersamamu. Mencari solusi dan berliburan denganmu di sini." Diego sangat cemas dengan sorot mata Ariana yang tak lagi sama.

"Sadarlah! Kau juga harus bertanggungjawab atas anak itu. Jangan semakin bajingan Diego." Sergahnya.

"Ariana.." Diego menggenggam erat tangan Ariana. "Oke aku akan memikirkan itu, tapi setelah aku meluruskan hubungan kita terlebih dahulu."

"Kau gila? Pandanganku terhadap mu tak lagi sama. Sudah ku bilang kita berakhir, dan lupakan semuanya." Tegas Ariana.

"Tidak Ariana!." Tolak Diego. "2 bulan lagi kita akan menikah, kau tidak bisa seperti ini!."

"Bisa. Aku telah memutuskan nya."

Bagai ditikam pisau, rasanya begitu perih. Diego mengepalkan tangannya kuat. "Apa ini karena pria baru yang kau temui itu?."

Ariana yang hendak pergi seketika langkahnya terhenti. "Ya.. Dia lebih baik darimu."

Ariana pikir jika Caesar mendengar itu hidungnya pasti akan terbang akan pujian. Padahal baginya Caesar cukup menakutkan.

"Siapa dia!?." Sergah Diego menahan Ariana penuh rasa tak terima. "Ariana siapa!."

"Kau tak perlu tahu! Sekarang berhentilah dan kembali pulang Diego. Aku ingin sendiri. Jika kau tetap egois aku benar-benar tak sudi untuk bertemu lagi denganmu." Ariana sudah tak tahan.

Diego terdiam, melihat manik indahnya yang gemetar itu semakin membuat hatinya terkikis. Ariana tak pernah mengingkari ucapannya, jika Diego tetap memaksa maka seumur hidupnya ia tak akan bertemu lagi dengan wanita itu. Jadi ia harus mengalah dulu daripada gegabah. Dengan perlahan ia melepas genggaman, Diego menunduk penuh sesal. "Baiklah.. Aku akan pergi dari sini."

Setelah mendengar itu Ariana segera pergi menuju tempat lain. Ia sangat membutuhkan ketenangan, hatinya sedang terluka akan kepercayaan yang rusak.

Karena tak tahan lagi, Ariana menjatuhkan tubuhnya di tepi pantai yang jauh dari jangkauan siapapun. Air matanya jatuh bersamaan dengan hujan deras turun. Ia terisak meluapkan semuanya di sana, tanpa mempedulikan lagi tubuhnya yang sudah basah kuyup.

Sementara itu tanpa sepengetahuannya, Caesar berdiri tidak jauh dari posisi Ariana berada. Ia menghela nafas berat menyaksikan itu. "Ck! Ceroboh sekali. Apa dia tak memikirkan kesehatannya?."

Caesar membuang sembarang payung yang dipakai. Ia melangkah menerobos hujan deras.

Ariana yang perlahan tenang, seketika terperanjat saat tubuhnya tiba-tiba melayang diangkat begitu saja. "Caesar?.."

1
Aan
Benci ya.....
Tapi rindu kan.........
Aan
Yesssssssss,...............
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄHIAT🙏
weh kejutan luar biasa
Sri Rahayu
jangan dendam Caesar....Ariana tdk tau aturan keluarga nya dan keluarga mu....kalian korban aturan kel, padahal kalian saling tertarik bahkan sdh menikah 😇😇😇... lanjut Thorr 😘😘😘
neny
lanjut kak😘
yuning
makin penasaran
neny
yuuhuuu,,udh gk sabar pengen liat pertemuan,,atas kerinduan diantara mereka berdua,lanjut kak💪💪😘
Nana Colen
crazy up dong thor 😍😍😍😍
Nani Naya
lanjut KK,semakin penasaran
Nani Naya
keren
Ricks
ditunggu pertemuaan yg indahnya👏
Andariya 💖
oh..oh kemperisi perisahaan ini
pasti ide dari caesar...wah mereka akan bertemu d sana
Aan
"Siap dong Mi.... ( suami )." jawab Ariana tegas
Aan
kalo pergi mobilnya berarti iya dong betul itu mobil suami yg dibuangnya
Mariesta Lennora
cerita nya sangat menarik dan kata2 nya mudah dipahami...
yuning
aku tunggu Cai
Sri Rahayu
ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘😘😘
Nani Naya
bisa pas ya sama doa nya😀
Yunita Sri wahyuni
😭 knp sedikit kali up nya thor... padahal cerita menarik...otw Caesar buncin... semoga Ariana dan Caesar cepat bersatu kembali...💪🏻💪🏻thor
Ny Dilla: always tungguin aja ya^^
total 1 replies
Yuliasih
biar numpuk rindunya ya ces,,,, double up Thor,,, jangan lama² bkin gregetennya,,, cepatlah bertemu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!