Legenda Penguasa Dewa Tertinggi

Hai semuanya! Author minta maaf karena 2 hari ini tidak up bab baru. Soalnya di tempat author mati lampu dan koneksi internet tidak baik.

Happy reading!

*******

Pria berjenggot panjang menemui jalan buntu. Ia melihat di sekelilingnya. Matanya membulat sempurna saat menemukan beberapa formasi peledak yang dipasang dibeberapa titik.

"Kapan kau memasang formasi peledak?" tanya pria itu.

"Kapan aku memasang formasi itu tidak penting! Yang terpenting kau harus memilih!" jawab Erlang Shen.

"Kau …. " Wajah pria itu memerah dan napasnya memburu seperti banteng yang dipancing yang melihat kain merah.

Erlang Shen mengangkat tangannya lalu beberapa pilar muncul di tempat formasi peledak berada. Pilar-pilar itu menyerap energi alam di puncak surgawi hingga kering tak tersisa.

"Apa yang kamu lakukan?" Pria bertopeng tiba-tiba saja muncul dari kehampaan. Ia hendak menyerang, tapi pria berjenggot panjang menghentikannya.

"Jangan gegabah. Kultivasinya memang rendah, tapi dia sangat cepat. Apakah kau menyadari kalau sekarang kita berada di dalam formasi?"

Pria bertopeng itu terdiam. Ucapan pria berjenggot itu benar. Mereka sekarang berada di dalam formasi pembantaian yang dapat membunuh mereka kapan saja.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Pria berjenggot itu.

"Aku hanya ingin kalian mendengarkan apa kataku. Aku juga bisa menghilangkan gumpalan yang membuatmu tidak bisa menerobos," jelas Erlang Shen.

"Kamu tidak sedang bercanda, kan?" tanya pria berjenggot itu.

Dia sudah mendatangi tabib dan alkemis terkenal, tapi semuanya menyerah. Tak ada yang bisa menghilangkan gumpalan yang membuatnya kesulitan menerobos ranah dewa sejati.

"Kalau kau bisa menghilangkan gumpalan itu, maka aku dan puncak surgawi akan menjadi bawahanmu. Itu janjiku yang tak boleh dilanggar. Kalau aku langgar, maka tubuhku akan meledak."

Jedaaaaarrrr

Petir menyambar tepat setelah pria itu menyelesaikan ucapannya. Janji pria itu membuat Erlang Shen tersenyum.

"Baiklah, ingat janjimu!" Erlang Shen mendekati pria itu dan mengeluarkan jarum akupuntur. Di alam surgawi, yang bisa menggunakan teknik akupuntur adalah leluhur alkemis. Hal itulah yang membuat orang-orang di reruntuhan altar terkejut.

"Hah! Leluhur alkemis saja tidak bisa menghilangkan gumpalan itu menggunakan akupuntur. Kamu yang baru belajar ingin menghilangkan gumpalan itu menggunakan akupuntur? Sepertinya aku melebih-lebihkan ucapanku," ucap pria itu.

"Kalau leluhur alkemis tidak bisa, bukan berarti orang lain tidak." Erlang Shen menimpali. Ia menusukkan dua jarum akupuntur di bagian dada dan juga perut. Tempat itu adalah titik meridian utama.

"Hanya dua! Bocah yang sok hebat." Pria bertopeng mencibir.

"Mau taruhan?" tanya Erlang Shen.

"Siapa takut! Kalau Tetua menembus ranah dewa sejati, aku akan bunuh diri di tempat, tapi kalau tidak, maka kau yang harus mati," ucap Pria bertopeng itu.

"Kalau begitu silahkan bunuh diri!"

Ucapan Erlang Shen membuat semua orang terdiam. Sebelum mereka mengatakan sesuatu, asap hitam yang sangat pekat keluar dari jarum akupuntur. Erlang Shen menggunakan 6 jarum akupuntur lain untuk memblokir titik meridian kecil pria itu dan menyisakan satu meridian saja.

Wuuuussss

Asap hitam itu membentuk sebuah gumpalan di udara. Setelah semuanya keluar, pria itu menerobos ranah dewa sejati.

"Alasan kenapa leluhur alkemis gagal karena dia tidak menutup titik meridian kecil. Jadi, gumpalan hitam itu menyebar ke seluruh tubuh. Dua jarum pertama untuk menarik gumpalan hitam itu keluar, sementara sisanya untuk memblokir titik meridian kecil.

"Tapi kamu membiarkan satu meridian terbuka." Pria berjenggot itu menimpali.

"Kalau ditutup semua, maka dantianmu akan meledak," jelas Erlang Shen.

"Sekarang bunuh diri di tempat!" Erlang Shen mengalihkan pandangannya ke arah pria bertopeng yang sudah ketakutan setengah mati. Ia tak menyangka kalau dirinya menelan mentah-mentah kata-katanya sendiri.

"Ba-baik! Meski takut mati, tapi sebagai seorang yang berjiwa ksatria, ia harus menuruti ucapannya sendiri. Ia menarik napas panjang lalu mengeluarkan belati. Anehnya, dia tidak mati meski belati itu merobek-robek isi perutnya.

"Eh, kenapa aku tidak mati?" tanya pria bertopeng itu.

"Karena belum saatnya kamu mati!" Erlang Shen mengibaskan tangannya dan dalam sekejap, luka di perut pria bertopeng itu langsung menghilang.

"Hm, sesuai janjiku sebelumnya, aku dan seluruh puncak surgawi akan menjadi bawahanmu." Pria berjenggot itu berlutut, tapi Erlang Shen menghentikannya.

"Aku bukan siapa-siapa! Aku hanya ingin kalian berhenti membunuh orang-orang tak bersalah. Mulai sekarang puncak surgawi akan menjadi sekte yang berdiri sendiri," ucap Erlang Shen.

"Tapi itu tidak memungkin! Sekte surgawi tidak akan itu membiarkan itu terjadi." Pria berjenggot itu menimpali.

"Tidak ada yang tidak mungkin! Hal pertama yang harus dilakukan adalah meningkat kekuatan. Aku yakin, puncak surgawi memiliki bibit unggul yang tak dimiliki oleh sekte utama," jelas Erlang Shen.

"Tetua, dia benar! Puncak surgawi adalah pemasok murid jenius untuk sekte surgawi. Selama ratusan tahun, kita selalu menjadi bawahan dan selalu di pinggirkan. Melepaskan diri adalah pilihan terbaik." Pria yang sebelumnya membawa Erlang Shen ke puncak surgawi angkat bicara.

"Sekte utama memiliki kultivator yang sangat kuat. Bahkan, sekte utama memiliki 70 kultvator Dao dan 50 kultivator Dao suci, serta 10 kultivator Dao immortal. Satu orang saja sudah cukup untuk meratakan puncak surgawi," jelas pria berjenggot itu.

"Tetua Ming, percayalah dengan diri sendiri! Kita punya segudang murid berbakat! Sekte surgawi hanya memanfaatkan kita. Selama ratusan tahun, kita hanya dimanfaatkan saja." Pria bertopeng menimpali. Pria berjenggot yang dipanggil Tetua Ming diam dan tak mengatakan apapun.

"Kamu benar! Aku terlalu takut untuk melawan!" Tetua Ming menunduk. Ia mengalihkan pandangannya ke arah ratusan murid puncak surgawi yang berlatih diatas reruntuhan bangunan.

"Tetua, puncak surgawi memiliki sumber daya tersembunyi. Diantara 7 puncak, 4 diantaranya menyembunyikan kolam qi," jelas Zi Yue.

"Nona, anda tidak bercanda, kan? Ketujuh puncak pelangi hanyalah puncak gunung biasa. Bahkan, tetua sekte surgawi memastikan kalau di dalam sana tidak ada apa pun." Tetua Ming menimpali.

"Kalau Tetua meragukanku, kita periksa saja langsung, tapi sebelum itu kumpulkan para Tetua dan leluhur sekte. Kolam qi itu akan membantu kalian meningkatkan kultivasi," jelas Zi Yue.

"Bagaimana dengan kalian?" tanya Tetua Ming.

"Kolam qi tidak akan berguna bagi kami!" jawab Erlang Shen.

"Satu lagi, di bawah kita sekarang terdapat makam. Mungkin ini makam pendahulu kalian," jelas Erlang Shen.

Erlang Shen meletakkan tangannya di tanah lalu seberkas cahaya muncul dari dalam puncak gunung. Cahaya itu membelah puncak pelangi yang mereka pijak dan memperlihatkan kuburan kuno yang di lindungi oleh formasi darah.

"Ini makam pendiri puncak surgawi," ucap Tetua Ming.

"Tempat kalian menyembunyikan sumber daya," jelas Erlang Shen.

Wuuuussss

Cahaya merah keluar dari makam dan membentuk sesosok pria yang memakai armor perang. Pria itu menatap Tetua Ming sambil tersenyum. Dialah pendiri puncak surgawi yang terkubur bersama dengan cita-citanya.

***********

Ranah kultivasi diatas ranah dewa sejati

Dao (Awal, menengah, puncak, akhir)

Dao Suci (Awal, menengah, puncak, akhir)

Dao Immortal (Awal, menengah, puncak, akhir)

Dao Surgawi (Gerbang awal dan gerbang akhir)