Jodoh dicari ✖️
Jodoh dijebak ✔️
Demi membatalkan perjodohan yang diatur Ayahnya, Ivy menjebak laki-laki di sebuah club malam untuk tidur dengannya. Apapun caranya, meski bagi orang lain di luar nalar, tetap ia lakukan karena tak ingin seperti kakaknya, yang menjadi korban perjodohan dan sekarang mengalami KDRT.
Saat acara penentuan tanggal pernikahan, dia letakkan testpack garis dua di atas meja yang langsung membuat semua orang syok. ivy berhasil membatalkan pernikahan tersebut sekaligus membuat Ayahnya malu. Namun rencana yang ia fikir berhasil tersebut, ternyata tak seratus persen berhasil, ia dipaksa menikah dengan ayah janin dalam kandungan yang ternyata anak konglomerat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Alice menatap Yasa, berharap ia salah dengar barusan. Namun sebuah benda keras dan berat seperti langsung menghantam dadanya saat Yasa, laki-laki itu mengulangi kalimatnya sekali lagi.
"Dia calon istri gue." Yasa mendekati kedua wanita yang sama-sama tampak tegang tersebut. Keduanya dari kampus yang sama, hanya mungkin beda angkatan, tapi sepertinya tidak saling kenal.
Alice menggeleng, bibirnya mengulum senyum meski dipaksakan. "Enggak, gak mungkin," berusaha menyangkal. Yasa yang ia kenal tidak punya pacar, tidak pernah pacaran, tidak mungkin tiba-tiba muncul wanita yang di klaim calon istrinya. Ia menatap Ivy, sampai yang ditatap gugup, membuang pandangan ke arah lain. "Siapa lo?" tanyanya untuk kesekian kali, tangannya dengan kasar menarik dagu Ivy agar menatapnya.
"Dia calon istri gue, El," Yasa kembali menegaskan.
"Gue gak tanya elo!" menatap Yasa tajam, lalu kembali fokus pada Ivy. Tak akan puas sebelum mendengar jawaban langsung dari wanita itu. "Jawab pertanyaan gue!"
"Gue.... calon istrinya Yasa."
Deg
Tubuh Alice langsung oleng, lututnya terasa lemas. Yasa hendak memegang bahunya, namun ia tepis kasar tangan tersebut.
Ivy menatap Yasa, terlihat jelas gurat bersalah di wajahnya. Ia memang tak merebut Yasa, namun Alice patah hati karenanya.
"Sejak kapan kalian pacaran?" Dengan suara bergetar dan dada berkecamuk, Alice menatap Yasa dan Ivy bergantian. Apa ia merasa dibohongi disini, jawabannya iya. Karena yang ia tahu, Yasa tak punya pacar. "Lo," ia mencengkram lengan Ivy. "Apa lo tahu, kalau gue udah lama naksir dia?" sebelah tangannya menunjuk Yasa.
"Ma, maaf," Ivy menunduk dalam. Ia tidak takut pada Alice, namun rasa bersalah, membuat ia hanya diam, terima apapun yang dilakukan wanita itu.
"Gue gak perlu maaf lo!" bentak Alice, menatap Ivy nyalang dengan dada naik turun. "Jauhi Yasa, dia milik gue! Yasa calon suami gue!"
"El!" sela Yasa. "Gak ada apa-apa diantara kita," ia takut Ivy salah faham.
"Jahat kamu Yas!" air mata Alice mulai mengalir. "Kurang apa aku sama kamu, sehingga kamu lebih milih dia," telunjuknya tepat menunjuk wajah Ivy. "5 tahun Yas, 5 tahun!" teriaknya frustasi. "Lima tahun aku ngejar kamu, tapi kenapa kamu malah milih dia, milih orang baru?"
Yasa membuang nafas kasar, bingung harus menjawab apa. Bukan ia yang memilih Ivy, melainkan takdir.
Dengan dada bergemuruh hebat, Alice menatap Ivy tajam. "Pergi lo, jauhi Yasa!" mendorong Ivy hingga membentur bodi mobil.
"Ivy!" pekik Yasa, maju sedikit, menutupi Ivy agar tak kembali kena serangan Alice. "Dia sedang hamil, jangan kasar!"
"Ha, hamil!" Alice menutup mulutnya yang menganga lebar dengan telapak tangan. Tubuhnya bergetar hebat, syok. "Enggak, gak mungkin," ia menggeleng cepat dengan wajah pias. "Bukan anak kamu kan?" ia yakin, Yasa bukan laki-laki yang akan melakukan hal seperti itu sebelum menikah. Yasa yang ia kenal, tak hanya tahu batasan, tapi faham betul tentang larangan Tuhannya. Tak mungkin Yasa berbuat zina.
"Anak gue, El."
Bruk
Tubuh Alice ambruk ke lantai, tremor. Ini pasti mimpi. Iya, ini mimpi, karena Yasa tak mungkin berbuat zina.
Yasa berjongkok di depan Alice, hendak membantunya bangun, tapi tangannya langsung ditepis kasar.
Dengan sisa-sisa tenaga, Alice menatap Ivy. "5 tahun gue ngejar Yasa. 5 tahun gue gak pernah nyerah meski selalu ditolak. Bahkan beberapa saat yang lalu, gue masih berharap pada Yasa. Namun detik ini, harapan gue langsung sirna. Harapan gue musnah," suaranya bergetar, air matanya meleleh. "Dan itu gara-gara elo."
"Maaf," Ivy meremat jaket, dadanya sesak, merasa bersalah karena telah menyakiti sesama perempuan.
"Gue gak tahu apa yang elo lakukan sampai bisa mendapatkan Yasa," Alice tertawa meski dari sudut matanya masih mengelurkan air mata. "Tapi gue cuma pengen lo tahu, kalau lo udah berhasil. Berhasil mengalahkan waktu 5 tahun gue," ia makin cekikan. Meski tak tahu sejak kapan mereka punya hubungan, Alice yakin, dia jauh lebih lama mengejar Yasa dibanding Ivy.
"Vy, ayo bangun!" Yasa masih berusaha untuk membantu Ivy. Jangan dikira ia baik-baik saja, ia kasihan, tak tega melihat Alice seperti ini.
Alice menepis tangan Yasa, ia lalu bangkit sendiri. Dengan langkah lunglai, berjalan menuju mobilnya. Namun sial, kuncinya masih ada di meja makan. Terpaksa, ia berlari kembali ke dalam rumah untuk mengambil kunci dan tas, tanpa melirik sedikitpun Yasa dan Ivy. Saat keluar dari rumah, mereka berpapasan di ruang tamu, tatapannya tetap lurus ke depan, enggan menoleh sedikitpun, terlalu menyakitkan melihat ada wanita lain bersama Yasa.
Masuk ke dalam mobil, tangis Alice seketika pecah disana. Disini ia tak harus menjaga harga diri, dia meraung, menumpahkan semua perasaannya agar dadanya tak terlalu sakit. Benar kata orang, merokok dapat memperpendek umur 10 tahun, minum alkohol memperpendek umur 30 tahun. Namun mencintai orang yang tidak mencintai kita, membuat kita seperti mati setiap hari. Sesakit itu, tapi ia bisa melewatkan hingga 5 tahun. Namun saat ini, bukan lagi sakit yang ia rasakan, lebih dari itu, ia putus asa, tak punya harapan. Dunianya seakan runtuh.
lu hamidun d'luar nikah emank salah.,
minta maaf sm Allah bukan sm dia...
orang kamu gak tau apa² tentang dia..
itu nama'y jodoh elu ntu s' Ilyas...
prihatin boleh atas rasa yg d'miliki Alis kandas tapi itu salah dia juga udah d'tolak Ilyas berulang kali., itu nama'y gak jodoh...
bumi gonjang ganjing.....
mulutnya lagi,,,, runtuh seketika dunia Alice,,, langsung lemes dengkul nya ya El
kurang Gresek bagaimana lagi coba
padahal sudah berjuang sekuat tenaga
ternyata. Bang Yasa mau menikah maaf
El Bang Yasa sudah. bercocok benihya
,😭😭😭😭 kasian sekali niat antar
rendang malah rendang hati,,,
Jadi Alice terlalu pede dan berharap.
Kasihan Ivy, pasti merasa bersalah sudah merebut Yasa.
Duh gak kebayang gimana reaksi Alice
semoga alice gk terpuruk😔
dan semoga ada pengganti yasa.. semangat ya alice💪dunia gk akan kiamat walaupun jodohmu bukan yasa