Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.
Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.
Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.
Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.
Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Setelah Freya sudah tidak terlihat lagi, Abi pun bangkit dan kembali duduk di kursi panjang itu karena kaki nya terasa kram.
Di saat Abi ingin berdiri seseorang bertepuk tangan sehingga membuat Abi menoleh.
"bagaimana Abi?" tanya orang itu yang sudah berdiri tepat di hadapan Abi.
"Tante." panggil Abi lirih.
"bagaiman?, hum,,,, kamu menyesal?,jangan membohongi diri kamu sendiri abi!, Tante tidak percaya kalau kamu menyesal, hanya dalam waktu semalam kamu sudah menyesal terus selama ini kamu kemana saja?" tanya Tante Tasya dengan tersenyum sinis.
"Tante?" kembali Abi memanggil Tante nya .
"kamu salah kalau kamu berfikir Freya akan luluh dengan ucapan mu apalagi sampai kamu bersimpuh di bawah kaki nya!"
"kamu salah besar Abi!, jangan menjadi laki-laki pelin- plan yang di mana kemarin kamu membawa selingkuhan mu di hadapan Freya dan sekarang kamu mengatakan kamu menyesal dan meminta kesempatan ke dua!"
"Tante malu memiliki keponakan seperti kamu, di mana otak mu!, kamu pemimpin beberapa perusahaan di mana kamu adalah salah satu pemimpin yang disegani oleh pembisnis lain, tapi Tante salah, ternyata kamu tidak sehebat itu!" kecam Tante Tasya membuat Abi bungkam.
"jangan harap ada kesempatan ke dua untuk mu, karena bukan Freya yang kamu hadapi tapi Tante, sudah cukup kamu melukai hati mereka dan sekarang biarkan mereka hidup dengan tenang dan lanjut kan apa yang pernah kamu dan si ular itu impikan!"kembali Tante Tasya berkata.
"Abi tidak akan menikahi Ambar dan Abi benar-benar menyesal Tante,Abi bersungguh-sungguh dengan ucapan Abi, Abi tau walaupun ini sudah terlambat tapi Abi akan berusaha mengembalikan kepercayaan Freya dan juga putri kami." kata Abi dengan pandangan nanar dan juga lirih.
"terlambat!, kesabaran ada batas nya dan sudah terlalu banyak luka yang kamu berikan pada Freya dan juga Dania, penyesalan mu sudah tidak ada arti nya di mata orang yang sudah menelan banyak kekecewaan dan kesakitan!" kata Tante tasya yang juga ikut kecewa.
"apa kamu pikir dengan penyesalan mu bisa membuat sakit mereka terobati?jawaban nya tidak!, kamu hanya membuat mereka tambah sakit dan luka mereka tambah menganga." tidak henti-hentinya Tante Tasya memarahi Abi.
"mengenai Dania, dia tetap menjadi anak mu walaupun kamu tidak pernah mengakui nya tetapi darah yang mengalir di tubuh Dania mengalir juga darah mu!" setelah mengatakan itu Tante Tasya meninggalkan Abi sendiri dengan pemikiran nya.
"maaf kan Abi Tante, Abi tidak akan menyerah mungkin Tante tidak percaya dengan apa yang aku katakan tapi aku akan membuktikan bahwa aku tidak membual dan bersungguh-sungguh." gumamnya setelah itu dia meninggalkan tempat itu dan tujuan nya adalah ke rumah Ambar.
Sementara di ruangan Dania Freya sudah tidak tahan dengan semua ini menangis dengan sejadi-jadinya. anggap saja dia menangis untuk terakhir kalinya nya, biarkan saja dia di katain cengeng sama Dania yang dia butuh kan saat ini hanya menangis.
melihat ibu nya yang menangis, Dania pun ikut menangis walaupun dia tidak tau apa masalah nya.namanya juga anak kecil kalau melihat orang menangis ya ikut nangis apalagi itu adalah ibu nya. .
"menangis lah anggap saja ini adalah tangisan bahagia karena Kakak sudah terlepas dari bang Abi dan keluarga nya?' ucap Cika yang menenangkan Freya
tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Freya selain Isak tangis.
"menangis lah dan setelah ini jangan biar kan seseorang menindas mu lagi karena kalau kamu lemah maka mereka akan semakin menginjak mu?" kata Arsil yang menyemangati Freya.
"iya kak, sudah cukup Tante sintya menindas mu dan sekarang bangkit lah lawan mereka semua?" ucap cika menimpali.
mendengar itu Freya tambah mengencangkan tangisan nya sehingga membuat Dania yang sudah berhenti kembali menangis,malah Dania juga mengencangkan suara tangisan nya dan akhir nya ruangan itu pun menjadi ruangan paduan suara tangisan.
mendengar suara tangisan Freya dan Dania yang tadi nya menyayat hati sekarang terasa lucu karena mereka bukan menangis lagi tapi sudah seperti perlombaan menangis.
...****************...