Sebuah pengorbanan yang begitu besar dari seorang istri kepada suami, sebagai bentuk pengabdian nya untuk mendapat ridha dari Allah. akan kah cinta itu hadir ?.
Author mengemas cerita ini dalam satu wadah, Dengan cerita yang berbeda beda di setiap Halaman yang author tulis.
Jangan bigung ketika membaca karna author mengemas semua kisah dalam satu karya agar tidak berantakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atlantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[ Halaman - 34 ]
...“ Gak Pa !!!!!!! “...
Ucap Ibu Ayu yang sontak membuat kami semua kaget.
...“ Ma ? Memangnya kenapa ? “...
tanya dokter Arfan dengan raut wajah yang sedikit kesal.
“ Arfan !. tugas dinas kamu disini masih dua bulan lagi. Mama mau kamu fokus sama tugas dinas kamu !! “
^^^Ucap Bu Ayu.^^^
“ Ma, Nikah bulan depan juga gak masalah. Lagi pula, InsyaAllah Nayla tidak akan ganggu tugas dinas Arfan “
^^^ujar Pak Fajar.^^^
“ Iya Ma, Papa bener. Malahan nanti kak Arfan jadi tambah semangat deh tugas dinas nya kalo ada kak, Nay “
Ucap Nabila sembari tersenyum ke arah ku. Aku pun membalas senyumannya yang manis.
“ Pokoknya Mama gak mau tahu. Kalian boleh nikah, setelah Arfan selesai dengan tugas dinas nya di desa ini “
^^^Kata Bu, Ayu yang bersikukuh.^^^
Aku melihat Abah dan Ummi yang saling pandang kemudian menghembuskan nafas.
“ Baik Bu Ayu kalau ibu mau acaranya setelah nak Arfan selesai tugas dinas. Kami setuju “
^^^Ucap Ummi yang membuat Ibu Ayu tersenyum. Detik selanjutnya Ummi berkata.^^^
“ Tapi saya mau akad dan resepsi pernikahan Nayla dan Nak Arfan di adakan di desa ini “
“ Oooh Gak Bisa Bu !!! Akad dan resepsi harus di balrome hotel bintang lima yang ada di Jakarta. Arfan itu anak pertama saya, otomatis keluarga besar saya akan hadir tidak hanya itu saja, para pejabat, rekan kerja suami saya dan teman teman saya beserta teman teman Arfan pasti akan hadir. Maka dari itu lebih baik kalau acara resepsi di Jakarta. Ketimbang di desa ini “ Ucap Bu Ayu.
“ Ma, Arfan mau acara yang sederhana saja. Gak masalah kalau menikah di desa ini “
^^^kata Dokter Arfan.^^^
“ Arfan enggak dong sayang !! ini kan acara nikahan anak pertama Mama. Seharusnya berkesan dong. Masa nikahnya di desa ? “
^^^balas Mama Ayu.^^^
...“ Ma, Udah jangan banyak bicara lagi !!! “...
Tegur Pak Fajar pada Ibu Ayu, Berhasil membuat Ibu Ayu terdiam.
Kemudian Pak Fajar melirik ke arah ku.
“ Nak Nay, Saya mau tanya. Apa kamu tidak keberatan jika akad dan resepsinya berlangsung di Jakarta ? “
Aku belum bisa menjawab, aku meilirik ke arah Abah dan Ummi. Mereka mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum pada ku.
Sebenarnya aku menginginkan jika akad dan resepsi berlangsung di desa ini saja disaksikan oleh warga sekitar dan kerabat, akan tetapi melihat wajah Mamanya dokter Arfan membuatku takut untuk berkata jujur.
...“ Sa....Saya mau “ ...
ucap ku sembari menundukkan kepala.
“ Nah. Gitu dong !! Itu baru namanya calon menantu saya “
^^^Ujar Bu Ayu, sedangkan aku hanya dapa membalas nya dengan anggukan saja.^^^
“ Oh Ya. Mohon maaf Pak Yusuf, saya denger dari Arfan. Bapak punya penyakit Struk. Apa tangan Bapak bisa digunakan ? ”
^^^dengan gamblang Bu Ayu bertanya.^^^
“ Benar Bu, Saya ini Struk dan tangan saya tidak bisa digerakin “
Jawab Pak Yusuf diakhiri senyuman getir.
“ Terus kalo Bapak gak bisa menjadi wali nikah. Arfan harus menjawab tangan siapa dong ketika Ijab Qabul ? “
^^^tanya Bu Ayu yang membuat kami semua bingung.^^^
Mendengar pernyataan Mama Ayu sungguh membuat ku sedih. Hal yang sedari dulu aku impi impikan adalah ketika melihat Abah bisa menjadi wali nikah, menjabat tangan calon suami ku saat Ijab Qabul. Namun Qadarullah, Abah kini tidak bisa menjadi wali nikah ku, Perlahan tampa aku sadari air mata telah membasahi pelupuk pipi ku dengan cepat aku menghampusnya menutupi kesedihan dengan senyuman adalah keahlian dari seorang wanita.
“ Ibu, Mohon maaf sebelumnya. Mengenai wali nikah dan siapa yang akan menjabat tangan nak Arfan itu semua akan di wakil kan oleh saudara dari suami saya “
^^^Jelas Ummi kepada Bu Ayu.^^^
...“ Ya Baguslah kalau begitu ! “ ...
Jawabnya dengan wajah datar.
“ Baiklah kalau begitu, keputusan mengenai akad dan resepsi akan kita laksanakan dua bulan lagi di Jakarta setelah Tugas Dinas Arfan di desa ini selesai. Bagaimana, Nayla. Apa kamu setuju ? ”
^^^Tanya Papa Fajar pada Nayla dengan lembut.^^^
...“ Iya, Saya setuju Pa “ ...
Jawab ku dengan senyum manis.
...“ Alhamdulillah “ ...
Ucap mereka bersamaan dengan Dokter Arfan yang tersenyum ke arah ku. Aku hanya bisa menundukkan pandangan ku ketika Dokter Arfan menatap ku dengan perasaan bahagia bercampur malu karna terus saja mata indah itu menatap ku.
“ Ya Allah semoga engkau lancarkan niat kami untuk beribadah bersama menggapai ridha – Mu “ ucapku dalam hati.
hanya tingal... meluluh kan hati mana ayu...
Semogga kau bisa mengatasi mama ayu nay..
Tancap donk vino. PDkt... LG..