NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Kini, gedung tersebut hanya tersisa para anggota keluarga dari pengantin. Semua tamu undangan sudah pulang pada pukul delapan malam. Sekarang hanya tersisa acara khusus untuk keluarga besar.

Rindi memang memutuskan untuk singgah sebentar lagi di dalam gedung tersebut sesuai permintaan keluarganya. Dan tentunya bersama dengan Rafa yang masih setia menunggu putranya. Sedangkan Tika sudah pulang duluan. Keduanya masih tetap duduk di meja yang ditempati oleh keluarga besar. Meja yang berbentuk memanjang ini ramai ditempati oleh semua keluarga baik dari Rindi ataupun Alvin.

Bahkan mempelai pengantin ikut serta duduk di meja tersebut. Alvin dan Linda mendudukkan diri tepat berhadapan dengan Rindi. Sepertinya memang Linda sengaja memilih tempat duduk itu supaya berhadapan langsung dengan kakaknya.

"Antariksa sudah tidur Nak?" Tanya Lia yang mendudukkan diri di sebelah Rindi. Gadis yang sedang memangku bocah itu hanya mengangguk.

"Syukurlah kalau Anta nggak rewel" Tambah Johan dengan mengelus pelan punggung balita kecil itu. Johan merasa sangat bangga kepada putrinya tersebut.

"Kau mau sesuatu? Biar saya ambilkan" Tawar Rafa pada gadis cantik yang duduk di sebelahnya. Sedangkan Rindi menoleh pada asal suara tersebut.

"Tidak perlu" Jawab Rindi dengan senyum kecilnya.

Pria itu kembali melanjutkan acara makan cake nya dengan begitu santai. Sedangkan Rindi menatap wajah Antariksa yang sangat pulas memeluk erat dirinya. Rafa turut melihat posisi tidur putranya yang berada di pangkuan Rindi.

"Wah, Mbak Rindi sepertinya sudah cocok untuk menjadi seorang Ibu ya Vin? Atau lebih cocok seperti seorang pengasuh...mungkin? Tapi sepertinya lebih cocok menjadi pengasuh anak dari Tuan Rafa deh" Tanya Linda dengan nada yang penuh ejekan.

Bahkan semua keluarga yang mendengar ucapan dari Linda merasa terkejut bukan main. Mereka menganggap Linda begitu tidak sopan pada kakaknya. Terutama Lia yang sangat menyayangkan ucapan dari Linda. Sedangkan Rafa yang melihat Rindi mulai terpancing emosi, mengelus pelan punggung Rindi.

"Ingat, jangan terpancing emosi" Bisik Rafa kepada Rindi, tangan pria itu masih setia mengelus pelan punggung Rindi.

"Oh tentu saja Lin, bahkan Mbak mu ini sudah menjadi Ibu dari dua orang anak, bukan hanya sekedar pengasuh. Bukan begitu Tuan Rafa?" Ucap Rindi dengan penuh penekanan setiap katanya. Sedangkan Rafa malah mengangguk disertai dengan senyum tipisnya.

"Bukankah kau juga akan menjadi seorang ibu? Padahal kau baru saja menikah siang tadi, tapi kau langsung menjadi calon ibu" Sindir Rindi dengan halusnya sehingga membuat Linda kalah telak.

Semua keluarga hanya terdiam ketika mendengar perbincangan antara kakak beradik tiri itu. Bahkan Johan dan istrinya yang memang sudah muak dengan semua sifat buruk dari Linda, hanya diam saja.

"Apakah pantas jika calon seorang Ibu berbicara seperti itu pada kakaknya sendiri?" Lanjut Rindi sehingga membuat Linda mengepalkan tangannya yang berada di bawah meja. Rafa sangat kagum akan sosok disisinya ini yang begitu luar biasa baginya.

"Setidaknya aku menjadi ibu kandung dari anakku nanti. Bukan menjadi ibu, dari anak yang bukan berasal rahim sendiri" Ucap Linda dengan tampang tak berdosa nya sehingga membuat Rindi merasa sangat marah akan ucapan dari Linda.

"Kesannya, seperti Mbak Rindi yang menarik perhatian putra Tuan Rafa untuk jalan mendekati Ayahnya. Bahkan Mbak Rindi dengan begitu teganya merebut kebahagiaan Istri dari Tuan Rafa dengan mengambil perhatian putra dan suaminya..." Ucap Linda dengan begitu kejamnya.

'Plak'

Satu tamparan Linda dapatkan dari tangan ibu kandungnya. Lia menggelengkan kepalanya pelan karena tidak menyangka akan perbuatan Linda kali ini.

"Kau sudah kelewatan batas Nak, apakah kau sedang bercermin? Bukankah kau juga merebut paksa kebahagiaan kakakmu sendiri?" Bentak Lia kepada putrinya itu. Semua orang terkejut akan tindakan yang dilakukan oleh Lia. Johan dengan sigap menenangkan istrinya itu.

"Jaga bicaramu Linda!" Ucap Johan dengan tegas sehingga membuat semua orang merasa kaget. Sedangkan Linda langsung menundukkan kepalanya.

"Jangan pernah berbicara melewati batasanmu! Bahkan kau tidak sadar dengan usiamu ketika kau berbicara barusan. Tidakkah kau berpikir dahulu sebelum mengucapkannya. Kau sama sekali tidak mengerti tentang kehidupanku, jadi jangan pernah mencoba untuk ikut campur. Camkan ini, jaga bicaramu pada Rindi!" Semua orang tak berani menatap ke arah Rafa yang sedang memarahi Linda.

"Apakah sudah selesai ucapan tak berbobotmu itu? Sebelumnya terimakasih atas tuduhannya. Tapi sebaiknya kau bercermin dulu sebelum berbicara" Ucap Rindi dengan nada dinginnya.

"Mbak ini..." Ucapan dari Linda lagi dan lagi harus terpotong. Kali ini terpotong oleh suara balita kecil yang ternyata sudah terbangun dari tidurnya.

"Apa ni bisik-bisik? Anta jadi banun ni..." Semua pasang mata menatap ke arah Antariksa yang sedang mengucek matanya. Sedangkan Rindi dengan segera menghentikan kucekan mata yang dilakukan oleh balita itu, supaya matanya tidak memerah.

"Bunda minta maaf ya? Anta jadi bangun kerena berisik, sekarang tidur lagi Nak" Ucap Rindi dengan mengelus pelan kepala Antariksa yang memiliki surai kecoklatan. Bahkan, emosi Rindi yang tadi memuncak kini mulai surut karena Antariksa.

"Ante jeyek napa liat Bunda?" Tanya balita itu dengan memandang sengit ke arah Linda. Balita itu memang memperhatikan ketika Linda menatap benci ke arah Rindi. Sedangkan Linda sudah mengepalkan tangannya dan menatap benci ke arah Antariksa.

Semua anggota keluarga yang sedari tadi merasa tegang, kini sedikit mencair karena si bocah lucu itu. Mereka semua menahan tawanya ketika mendengar ucapan dari Antariksa.

"Anta, nggak boleh seperti itu Nak" Nasihat Rindi pada balita yang masih memeluknya erat. Padahal dalam hatinya, Rindi sudah tertawa ketika melihat wajah Linda yang mulai marah.

"Bunda mang antik kan? Ndak selti Ante jeyek tu..." Ucap Antariksa dengan jari telunjuk mungilnya yang menunjuk ke arah wajah Linda. Seketika tawa semua orang yang sedari tadi tertahan, pecah bersamaan. Bahkan Rafa dan kedua orang tua Rindi juga ikut tertawa karena ucapan polos dari Antariksa.

"Ya kan Yah? Bunda antik kan?" Tanya Antariksa dengan menghadapkan kepalanya ke arah ayahnya. Sedangkan Rafa menjadi sedikit kikuk karena pertanyaan konyol dari putranya.

Semua anggota keluarga Rindi menahan senyumnya saat melihat Rafa yang menggaruk tengkuknya. Sedangkan Rindi hanya bisa menunduk karena ikut merasa malu akan pertanyaan dari Antariksa.

Mau tidak mau, Rafa hanya bisa menganggukkan kepalanya dua kali. Sedangkan semua orang tersenyum lebar melihatnya, kecuali Alvin dan Linda tentunya. Gadis cantik yang menjadi bahan pembicaraan hanya bisa tertunduk malu.

"Tuh kan, Bundana Anta antik...ndak selti Ante jeyek" Ucap Antariksa dengan menjulurkan lidahnya ke arah Linda yang sudah berwajah merah padam.

Linda yang sedari tadi sudah malu malah bertambah malu. Tanpa kata, pengantin baru itu melangkahkan kakinya meninggalkan gedung acara yang diikuti oleh suaminya. Semua orang menghentikan tawanya seketika.

Sepertinya Alvin akan menjadi seorang suami takut istri.

"Sudah, tidak apa-apa. Mungkin itu karena hormon hamilnya, lagipula sudah ada suaminya" Ucap Lia dengan senyumnya. Sekarang, wanita paruh baya berhijab itu bisa dengan tenang melepaskan tanggung jawab putrinya pada menantunya.

Semua anggota keluarga malah asyik kembali dalam obrolan mereka. Karena jam sudah menunjukkan waktu yang semakin larut, Rafa berniat akan mengajak pulang putranya itu. Rafa menghadapkan tubuhnya ke arah samping dan sedikit menunduk.

"Anta sayang, pulang sama Ayah yuk? Udah malam" Ajak Rafa kepada putranya. Tangan kekar milik Rafa bergerak menyentuh punggung putranya dan mengelusnya lembut. Namun bukan Antariksa namanya jika tidak mengeyel terlebih dahulu.

"Anta endak antuk Yah, jadina ndak au uyang" Ucap Antariksa dengan nada yakinnya. Namun hal tersebut tidak mengubah niat dari Rafa untuk mengajak pulang Antariksa.

"Itu matanya udah merem-merem dari tadi. Pasti udah ngantuk itu" Jawab Rafa dengan menatap manik mata abu-abu milik putranya yang nampak sayu karena menahan kantuk.

"Endak kok, nih-nih matanya besal" Balas balita pandai tersebut dengan melebarkan matanya sehingga membuat Rindi terkekeh gemas melihatnya.

"Anta setiap kali dibilangin sama Ayah kok pasti ngeyel sih?" Tanya Rafa dengan sedikit nada kesalnya. Rindi lagi-lagi harus mengulum bibirnya supaya tidak tertawa ketika melihat wajah kesal dari Rafa.

"Anta ndak eyel Yah, Anta au ama Bunda" Balas Antariksa dengan memeluk erat tubuh Rindi. Gadis cantik yang dipanggil bunda oleh Antariksa mengulas senyumnya ketika melihat interaksi balita itu dengan ayahnya.

"Anta nggak mau pulang sama Ayah? Terus nanti kalau Adik Gala nyari Anta gimana?" Tanya Rafa dengan wajah yang dibuat melas sehingga membuat Antariksa terdiam sejenak.

"Api Anta au ama Bunda" Ucap Antariksa dengan wajah lesunya sehingga membuat Rindi sedikit iba akan balita kecil itu.

"Biarkan saya yang membujuknya Tuan" Ijin Rindi kepada Rafa sehingga langsung dianggukki oleh ayah dari dua orang putra tersebut.

"Anta, coba lihat Bunda Nak" Ucap Rindi dengan jari telunjuk yang menyentuh dagu mungil milik Antariksa dan mendongakkan nya menatap Rindi.

"Anta kan sudah jadi Abang, jadi nanti kalau Adiknya nyari Abang gimana?" Tanya Rindi dengan raut wajah yang dibuat seperti sedang berpikir.

"Abang?" Ulang Antariksa mengikuti ucapan Rindi.

"Iya kan sekarang Anta udah jadi Abangnya Gala. Jadi sekarang Bunda panggil Anta jadi Abang. Mau nggak?" Tawar Rindi kepada bocah itu dan langsung dianggukki antusias oleh Antariksa.

"Berarti kalau sudah jadi Abang pasti nanti Adik nyari, Oma sama Opa juga nungguin Abang kan dirumah?" Tanya Rindi dengan mengelus pelan kepala Antariksa dan meniupnya pelan untuk sekedar menghilangkan keringat di dahinya. Balita kecil itu mengangguk untuk menjawab pertanyaan Rindi.

"Sekarang Abang pulang sama Ayah ya? Besok lagi Abang ketemu sama Bunda kok" Bujuk Rindi kepada Antariksa.

"Api antal ampe obil ya?" Pinta bocah menggemaskan itu dengan menunjukkan puppy eyes nya. Jangan lupakan kedua tangan mungilnya yang memegangi kedua pipi Rindi.

"Iya, nanti Bunda antar sampai mobil" Balas Rindi dengan mencium gemas pipi milik Antariksa.

Sedangkan Rafa dan seluruh keluarga yang menyaksikan cara Rindi membujuk Antariksa merasa sangat kagum akan sifat keibuan Rindi.

"Ayo pulang sekarang Nak. Pamit dulu sama semua Kakek dan Neneknya ya Nak" Peringat Rafa kepada putranya itu.

Rindi menggendong Antariksa dan beranjak dari duduknya untuk berpamitan pada keluarganya. Semua anggota keluarga dicium punggung tangannya oleh Antariksa dan Rafa bersalaman kepada semua orang dengan sopan.

"Akek, Nenek, Abang uyang ulu ya?" Pamit Antariksa ketika dirinya yang digendong oleh Rindi berhenti tepat dihadapan Johan dan Lia.

"Iya anak ganteng, besok main ke rumah Nenek dan Kakek lagi ya?" Tawar Lia kepada balita imut itu sedangkan Antariksa mengangguk antusias membuat semua terkekeh gemas.

"Kamu hati-hati nyetirnya ya Nak" Peringat Johan kepada Rafa ketika pria itu menyalami tangannya. Sedangkan Rafa mengangguk pasti.

"Ya sudah, Rindi antar Antariksa ke depan dulu" Pamit Rindi kepada seluruh anggota keluarganya. Mereka semua hanya mengangguk dan tersenyum.

Selama langkah kaki mereka menuju parkiran gedung, Antariksa memeluk erat Rindi dan hanya terdiam tanpa suara. Balita kecil itu seakan-akan pasti merindukan pelukan dan harum dari sosok Rindi yang sudah dianggap sebagai Bundanya.

Mereka berhenti tepat di samping mobil mewah berwarna putih dengan merk Range Rover milik Rafa. Rafa terlebih dahulu memasuki mobilnya dan mendudukkan dirinya di bagian kemudi sedangkan Rindi masih berdiri di dekat pintu mobil.

"Abang pulang sama Ayah dulu, besok ketemu Bunda lagi sama Adik Gala juga. Mau kan?" Tanya Rindi ketika melihat wajah murung putra dari Rafa tersebut.

"Anti Abang lindu ama Bunda bimana?" Tanya Antariksa dengan bibir yang mulai melengkung kebawah pertanda akan menangis. Dengan cepat Rindi mencium kening Antariksa dengan sayang.

"Abang kan pintar, jadi ditahan dulu rindunya" Balas Rindi yang kini mulai merasa tidak rela ditinggalkan oleh balita menggemaskan itu.

Dengan cepat, Antariksa mengecup pipi milik Rindi berkali-kali. Sedangkan Rindi tak mau kalah, gadis cantik itu juga menciumi seluruh wajah tampan Antariksa berkali-kali sehingga membuat balita itu tertawa keras.

Rafa mengamati semua kegiatan Rindi dan putranya dari dalam mobil dengan senyum tipisnya. Hatinya merasa sangat bahagia ketika melihat sang putra bisa tertawa lepas seperti saat bersama Rindi.

Rindi membuka kursi penumpang sebelah kemudi dengan lebar. Rindi mendudukkan Antariksa di kursi khusus balita yang sudah disediakan oleh Rafa untuk putranya itu.

Sebelum benar-benar keluar melepaskan Antariksa, Rindi kembali mencium kening balita itu dengan penuh kasih sayang dan sedikit lebih lama. Setelah puas memandangi wajah tampan Antariksa, Rindi menegakkan kembali tubuhnya.

"Terimakasih dan hati-hati di jalan Tuan" Ucap Rindi dengan senyum manisnya menatap ke arah Rafa. Sedangkan Rafa menatap balik ke arah Rindi dan mengangguk dua kali disertai senyum tipisnya.

"Pasti" Jawab Rafa dengan singkatnya.

"Dah Bunda" Ucap Antariksa setelah pintu ditutup oleh Rindi sehingga menyisakan kaca mobil yang dibuka oleh Rafa.

"Dah sayangnya Bunda" Ucap Rindi dengan senyumnya sehingga membuat Rafa juga ikut menerbitkan senyumnya. Setelahnya Rafa kembali menutup kaca mobil dan menyalakan mesin mobil.

'Tin...Tin...Tin'

Sebelum melajukan mobilnya, Rafa sempat mengklakson mobilnya dan dijawab anggukkan oleh Rindi. Gadis cantik itu melambaikan tangannya ketika mobil mulai melaju. Rindi masih tersenyum memperhatikan mobil putih itu mulai meninggalkan parkiran gedung dan hilang di belokan jalan raya.

...*****...

Ditunggu kelanjutannya ya Kak...

Jangan lupa ekspresikan pendapat kakak-kakak semua di kolom komentar ya...

Terimakasih untuk pembaca yang masih setia di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like, komen, rate, hadiah serta vote nya kak...

...Gracias...

1
Rien's
lanjut kak...semangat nulisnya
Eli Elieboy Eboy
𝒚𝒈 𝒂𝒏𝒆𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒍𝒂 𝒂𝒅𝒊𝒌 𝒕𝒊𝒓𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒄𝒐𝒘𝒌 𝒚𝒈 𝒎𝒐𝒅𝒆𝒍𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌 𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 𝒈𝒕𝒖
𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔𝟐 𝒅𝒊𝒂 𝒖𝒅𝒉 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝟐...
Riz Wijayanti
thor aku keluar masuk terus ke ceritamu siapa tau update...thorrr jangan lama2 updatenya...yuk thor semangat
zaqueni
udah bagus kak,lanjut aja
awesome moment
thor, unggahny 1x/tahun y? soale dilist episode bgitu. tahun 2022 season 2, hiatus muncul lg 2023, hiatus lg muncul 2024, hiatus lg, muncul 2025 brarti episode brikutnya nunggu 2026 y? okay dwh. msh 5 bulan lagi. smg g lupa
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
bolak balik buka noveltoon siapa tu udh up Lg,eh tau nya blm up/Angry//Angry//Angry//Angry/
stefani n.i.s
thor cerita nya hampir lupa krn terlalu lama up nya
Sodri Sodri
lanjut thor
Kalsum Irwan
sehat selalu Thor, di tunggu cerita selanjutnya 😊🥰
Hadrah Rara
lanjuut kak
Reni Setia
makasih author udah mau melanjutkan karya ini,,,, jangan sampai ngantung ya
Rucira DN
lanjutt kakakkk..
saking nungguinnya, sering bulak balik baca dari bab 1 huhuhu
sri purwati Wati
sampk lupa ceritanya
Jeniemi
udah brp purnama ini..TPI slalu di tunggu up nya🥰
Ayi lubis
terbaik
Unnie Santi Formosa
nunggu sampe lumutan hahahah Alhamdulillah dilanjut juga cerita nya
Karita Ta: iya kakk, alhamdulillah. terimakasih banyak sudah mampir yaa. mohon ditunggu notif selanjutnya yaa
total 1 replies
I Love you,
hedew author kirain g lnjut
Karita Ta: lanjut kakk, insyaallah konsisten update lagi ini
total 1 replies
Atik Marwati
Alhamdulillah akhirnya up juga...
ditunggu up selanjutnya ya thor..
tetap semangat..🥰🥰🥰
Nengs
lanjuttttt thor dtnggu/Kiss//Rose//Rose/
Karita Ta: siapp ditunggu kelanjutannya ya kakk. terimakasih sudah mampir
total 1 replies
zh4insu
Akhirnya up juga,,,
Karita Ta: iyaa nih kak, alhamdulillah. ditunggu notif selajutnya yaa 💗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!