Dendam Si Kembar Yang Terbuang

      Narendra mengajak arinka pergi makan malam berdua untuk merayakan kelulusan nya, Narendra sudah memboking restoran untuk makan malamnya.

Alinka merias sang adik dan memakaikan nya dress malam ini. Alinka pangling lihat kecantikan sang adik.

"Lo benar-benar cantik menggunakan dres ini dek, gue aja sampai pangling apalagi kak Narendra, gue yakin dia tidak akan berkedip" kata alinka.

"Tapi gue risih kak, gue ganti baju aja ya".

"No arinka, lo itu mau dinner dengan kak Narendra masak mau pake baju lo yang serba hitam itu.. Khusus malam ini lo jadi gadis yang feminim" alinka menolak.

"Tapi gue gak bisa jalan pake hills tinggi seperti ini ".

"Gampang kok, tinggal kita ganti.. Tunggu gue punya sepatu yang cocok dengan dress lo" alinka kembali ke walk closed nya.

"Cukup malam ini gue berpakaian dan berdandan seperti ini. Jadi feminim sungguh ribet sekali" batin arinka.

Alinka membawa sepatu sneakers berwarna putih dan segera memakaikan sang adik..

"Ayok kita turun sekarang, pasti sebentar lagi pujaan hati lo datang" si kembar pun turun menuju bawah.

Tiba di bawah para pelayan mengangumi kecantikan arinka karena ini pertama kalinya melihat nonanya itu berpakaian feminim.

"Massa allah non arinka cantik juga kalau dandan seperti ini".

"Benar itu di balik tomboy nya itu tersembunyi kecantikan nya" masih banyak lagi pujian yang mereka berikan untuk arinka.

"Lihat lah, mereka semua juga memuji kecantikan lo, apa lagi kak Narendra nanti".

Arinka salting sendiri mendengar pujian dari orang-orang rumah, dia juga deg-degan dengan reaksi Narendra nanti..

Security masuk dan kasih tahu kalau Narendra sudah menunggu di luar dan tidak mau masuk dulu. Arinka pun keluar di anterin alinka.

Tebakan Ali benar, Narendra tidak berkedip sama sekali melihat menampilkan arinka yang begitu cantik.

"Arinka seperti bidadari turun dari kayangan, sekali dandan sudah membantu aku gak karuan" oceh Narendra. Dia terus menatap arinka.

"Buka pintu nya dong, kok lo bengong sih kak.. Kapan berangkat nya kalau begini" Narendra terkejut dengan ucapan alinka dan langsung membuka mobil nya.

"Happy ya kalian dan jangan pulang kemalaman".

" kalau lo mau ikut ayok, nanti gue telpon saga juga " .

"Gak mau gue, sana pergi. Di kira gue senang dengan sahabat lo itu" usir alinka.

Narendra tertawa terbahak-bahak dan langsung pergi dari sana,, alinka cemberut dengan ucapan Narendra.

Alinka tidak sengaja melihat rumah tante aini dan terkejut melihat bintang ada di sana..

"Itu bintang? Ngapain di rumah tante aini. Sudah lah itu bukan urusan gue juga" alinka kembali masuk ke dalam.. Ternyata bintang juga melihat alinka dari tadi..

*******

     Arinka dan Narendra pun tiba di restoran, arinka heran kenapa restoran nya sepi banget.

"Kak kok restoran nya sepi sih, cuma mobil kakak loh yang ada di parkiran ini" tanya arinka.

"Jelas dong kan kakak sudah sewa khusus untuk malam ini ".

"Gak segitu juga kali kak".

"Gak apa-apa, ini kan untuk merayakan ke lulus lo,, ayok kita masuk sekarang" ajak Narendra.

"Ayok kak" Narendra pun menggandeng tangan arinka dengan sangat mesra.

"Malam ini gue pangling, lo benar-benar cantik arin, seperti bidadari yang turun dari kayangan" bisik Narendra.

Arinka kembali di buat salting oleh ucapan Narendra,, orang sedingin itu bisa juga romantis.

Sampai di dalam, mereka pun langsung makan malam romantis, meja makan di kelilingi lilin dan bunga mawar yang cantik-cantik.

Saat mau makan kue, arinka di kejutkan dengan cincin berlian di dalam kue itu.

"Ini apa maksud nya kak kok ada cincin di sini".

Narendra berlutut di depan arinka.

"Maukah kamu jadi pacar ku, jujur aku sudah lama cinta dan sayang sama kamu" Narendra menembak arinka di malam romantis ini.

"Ya kak aku mau jadi pacar kakak" arinka juga tidak bisa membohongi perasaan nya sendiri .

Malam itu mereka kembali bersatu bukan sebagai teman tapi sebagai sepasang kekasih.. Narendra memakaikan arinka cincin itu di jari manisnya.

Ternyata Narendra memesan khusus cincin itu untuk arinka,, cincin itu sangat pas dan cantik di jari manis arinka.

"Terimakasih sayang sudah menerima aku, aku janji tidak akan menyakiti mu akan selalu menyayangi mu selama nya" mereka pun berpelukan. Malam ini tidak akan pernah di lupakan oleh mereka berdua.

Dila menyaksikan kebahagiaan arinka itu, ternyata dila bekerja di sana. Dia mengepal kan tangannya.

"Kenapa kehidupannya selalu beruntung sihh, arinka benar-benar beruntung mendapatkan pacar ganteng kaya lagi.. Seharusnya gua yang jadi ratu" batin dila.

Dia tidak terima dan iri dengki dengan kehidupan si kembar yang selalu indah. Sedangkan dirinya sekarang malah hidup melarat.

Dila pergi dari restoran kebetulan sudah waktunya diri nya pulang, Glen sudah menunggu di luar.

"Lo kenapa kok mukanya seperti orang menahan marah dan tumben jam segini tempat kerja Lo sepi".

" ya sepi lah, restoran ini sudah di booking oleh pacar adik kesayangan lo itu " ketus dila.

"Maksud lo arinka.. Emang dia punya pacar dan ada di dalam sana?".

" ya arinka ada di dalam, dia baru jadian dengan seorang pemuda yang ganteng dan kaya, kalau tidak salah namanya Narendra deh".

Degg!!

Glen terkejut, dia tidak menyangka arinka sekarang pacaran dengan Narendra, itu tandanya dia semakin sulit menjalankan rencananya.

"Ini gawat kalau arinka pacaran sama Narendra, semakin sulit deh gue balas dendam,, gue harus bertemu dengan tante Ratih untuk membicarakan ini" Glen pun mengajak dila pulang.

"Sia-sia dong gue pura-pura Baik sama arinka kalau begini.. Si Narendra itu tidak bisa di anggap remeh dia pasti akan melindungi arinka maupun alinka setelah ini" pikiran Glen jadi tidak tenang sama sekali.

_______

Alinka tidak bisa tidur karena sudah jam 10 malam arinka belum juga pulang.. Dia tidak tahu kalau sang adik lagi kasmaran.

Sambil menunggu dia main hp, alinka semakin di buat kesel dengan pesan dari sagara.

"Orang itu benar-benar gila.. Baru berapa hari putus sudah berani goda gue,, seribu kali pun lo nelpon atau kirim chat gue gak mau balas" omel alinka.

Sagara tidak main-main dengan ucapan nya, meskipun alinka tidak suka tapi dia tidak mau menyerah.

Alinka menuju balkon dan melihat bintang di langit,, .

"Alinka kok lo belum tidur" ucap bintang. Kamar mereka saling berhadapan.

"Gue belum ngantuk,, oh ya lo ngapain di rumah tante aini. Bukanya lo sudah tidak tinggal di sana lagi" tanya alinka.

"Ya gue memang tidak tinggal di sini lagi, gue cuma menginap. Mau menghabiskan waktu dengan mami sebelum gue kuliah ke luar negeri".

" lo mau kuliah di luar negeri ".

"Ya gue dapat beasiswa kedokteran".

" wah selamat ya, mereka cukup lama ngobrol".

Bintang menceritakan tentang dirinya sudah berbaikan dengan maminya,, alinka bersyukur dengan semua itu. Dia juga gak tega melihat aini tinggal sendiri di rumah yang besar itu.