NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: tamat
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst / Tamat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Perintah Mengakhiri

"Pah! jangan mengaitkan masalah apapun dengan masalah pernikahan yang sudah aku jalankan," ucap Kavindra tampak tidak menyukai perkataan Kusuma.

"Kau sepertinya sangat menikmati pernikahan ini? Apa yang ada di pikiranmu melakukan tindakan seperti ini!" tegas Kusuma yang semakin mengeraskan suaranya.

"Apapun alasanku untuk menikah dan wanita siapa yang aku nikahi. Itu adalah urusanku dan tidak ada permasalahannya dengan Papa! Aku juga punya privasi yang tidak perlu Papa ketahui!" tegas Kavindra.

"Apa kau pikir orang sepertimu bisa mengatakan privasi dan apa kau pikir orang sepertimu masih memiliki waktu untuk memikirkan pernikahan. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada di otakmu sehingga mengambil keputusan bodoh seperti itu!" tegas Kusuma dengan emosi yang semakin menggebu-gebu.

"Sudahlah, Pah! ini hanya menikah dan bagiku pernikahan itu tidak ada artinya. Jika aku bosan pernikahan ini juga akan selesai dan tidak akan mengganggu apapun!" tegasnya.

"Kau bilang apa. Ini hanya menikah dan masalah kebosanan. Kalau kau tahu pada akhirnya ada kebosanan dan kau tidak akan mengambil pernikahan. Dari cara mu saja yang tiba-tiba punya pikiran untuk menikah itu sudah hal yang salah. Aku tidak tahu Kavindra, apa yang terjadi selama aku tidak mengawasi. Aku sudah mengingatkanmu berkali-kali, boleh bermain wanita tetapi kau tidak harus terperangkap dan apalagi melibatkan perasaan!" tegas Kusuma.

"Kau harus tahu jika wanita yang akan menghancurkan segalanya!" tegas Kusuma dengan penuh penekanan.

"Papa terlalu membesarkan masalah. Aku bukan pria bodoh yang mudah terperangkap dan aku sudah mengatakan pernikahan ini tidak ada artinya dan tidak akan mempengaruhi apapun!" tegasnya.

"Bagaimana tidak mempengaruhi apapun jika wanita itu bisa membuatmu menikahi dia. Kavindra semua akan berantakan jika kau sudah mulai menggunakan perasaan. Simpatik, mengalah, berkorban, semua tinggal menunggu giliran, maka semua akan terjadi. Jadi tindakan bodoh yang kau lakukan hanya membuatmu rugi!" tegas Kusuma jangan penuh. penekanan.

Kavindra yang terlihat tidak merespon apapun.

"Jadi kau selesaikan urusanmu dengan wanita itu. Jangan bermain-main yang pada akhirnya membuatmu lemah karena wanita itu. Ingat kau adalah putra Kusuma. Tidak akan lemah dan selalu menang. Jadi jangan bodoh dan mudah terperangkap!" tegas Kusuma yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung berlalu dari hadapan Kavindra.

"Argggghhh sial!" umpatnya yang tampak frustasi yang mengacak rambutnya.

"Thalita!" teriak Kavindra dengan suara menggelegar dan akhirnya Thalita datang berlari.

"Apa yang kau lakukan hah!"

"Kenapa dia bisa masuk ke rumah ini dan mengetahui bahwa aku sudah menikah?" tanya Kavindra yang melampiaskan amarah itu kepada Talitha.

"Aku sudah berusaha untuk menutupinya. Penjaga di luar sana tidak bisa melakukan apa-apa dan mengizinkan tuan Kusuma masuk kerumah ini yang tidak sempat memberikan alasan dan aku juga sudah mencegah dia untuk masuk rumah dan akhirnya bertemu dengan Anindya saat sedang makan. Aku juga sudah berusaha agar tuan Kusuma tidak mengetahui hal itu ada dan Anindya mengatakan sendiri," jawab Thalitha dengan penjelasannya.

"Kalian semua benar-benar bodoh. Ini saja kamu tidak bisa mengatasinya!" tegas Kavindra dan Talitha tidak bisa melakukan pembelaan lagi.

"Suruh penjaga menemui kau sekarang juga!" tegas Kavindra yang langsung berlalu dari hadapan Thalita dengan amarah yang begitu besar di wajahnya sampai membuat wajah itu memerah. Thalitha hanya menghela nafas yang mendapatkan sasaran dari Kavindra.

Ternyata Anindya mendengar semua cerita itu saat dirinya ingin menyambut suaminya pulang. Dia tidak bereaksi apapun dan kembali memasuki kamarnya.

**

"Ampun tuan!" Kavindra yang masih diselimuti emosi yang sekarang menginjak kaki salah satu penjaga di rumahnya dengan sepatunya sangat kuat dan bahkan ditekan. Pria yang sejak tadi berlutut itu tanpa kesakitan.

"Tanganmu tidak bisa digunakan untuk menjaga dia agar tidak masuk rumah ini. Aku sudah menyuruh kalian tidak ada yang masuk ke dalam rumah ini dan apa yang kalian lakukan hah!" Kavindra yang terlihat begitu emosi.

Bagaimana tidak dia ternyata memeriksa CCTV dan ada dua orang penjaga yang mengikut di belakang Kusuma dan sudah dipastikan melihat sang istri.

"Tuan. Saya tidak tahu jika Nona Anindya berada di luar kamar. Saya benar-benar minta maaf!" pria itu terus aja menahan kesakitan yang memohon ampunan.

"Dia mau berada di mana itu adalah urusannya. Aku menyuruh kalian untuk tidak ada satupun yang masuk ke dalam rumah ini dan kau malah melanggar aturan itu. Matamu sangat lancang sekali melihat istriku dan tanganmu tidak bisa kau gunakan untuk mencegah dia. Jadi sebaiknya memang tidak digunakan lagi. Aku akan mencongkel bola matamu dan juga memotong tangan mu agar diserahkan kepada binatang liar!" tegas Kavindra yang memberikan ancaman yang begitu sangat mengerikan.

Thalita yang juga sejak tadi ada di sana hanya diam saja, apa yang bisa dia lakukan dan mungkin saja dia juga akan mendapatkan sasaran amarah dari Kavindra.

"Ambil pisau!" titah Kavindra pada Thalita yang membuat Thalitha kaget.

"Hah!" ucapnya yang merasa hal itu tidak mungkin dilakukan Kavindra.

"Kenapa? Kau tidak ingin menurutiku atau kau ingin menggantikannya?" tanya Kavindra.

"Tuan jangan saya mohon. Saya janji tidak akan melakukan hal itu lagi," pria yang terus menahan rasa sakit itu memohon belas kasihan.

Anindya yang tiba-tiba saja datang membawakan secangkir kopi yang pasti dia menggunakan cadarnya. Sejak suaminya pulang belum menemui dirinya dan begitu juga dengan Kavindra yang tidak melihat istrinya.

"Jangan menggunakan organ manusia dengan sesuka hati," ucap Anindya yang meletakkan secangkir teh tersebut di atas meja.

"Apa sekarang kau mencegahku untuk tidak melakukan hal itu?" tanya Kavindra.

"Tuan, angkatlah kaki tuan. Tangannya sudah memerah dan tidak baik menyiksa seseorang hanya karena kesalahan kecil," ucap Anindya dengan begitu lembut yang berterus terang bahwa dia sangat tidak tega melihat pelayan diperlakukan seperti itu.

"Hah!" jadi sekarang kau sudah mulai ikut campur dengan urusanku," ucap Kavindra dengan tersenyum miring.

"Bukan begitu! Bagaimana jika tuan berada di posisi saya dan tiba-tiba melihat ada orang lain yang memperlakukan hal itu. Saya yakin tuan tidak akan tinggal diam," jawab Anindya dengan sangat lembut dan matanya bahkan melihat suaminya itu.

Entah Kavindra menuruti Anindya atau justru ingin bicara secara dekat kepada Anindya yang membuat kakinya benar-benar berangkat dari pria itu.

"Anindya aku tidak menyuruhmu untuk ikut campur. Kau tahu di rumah ini aku yang berkuasa dan aku berhak menghukum siapapun jika menurutku melakukan kesalahan!" tegas Kavindra yang sudah berbicara di depan sang istri.

"Dia telah menjalankan tugasnya dengan baik. Dia berusaha mencegah Papa tuan agar tidak bertemu dengan saya dan siapa sangka bahwa dia harus melihat saya. Ini juga merupakan kesalahan saya yang tidak langsung pergi," ucap Anindya.

"Jadi jangan merusak organ seseorang yang jelas masih bisa berguna," lanjut Anindya memberikan ceramah secara tenang dan tidak bermaksud untuk memojokkan.

"Masuk ke kamarmu sekarang juga!" tegas Kavindra. Anindya mengangguk yang menurut.

"Kau bawa dia pergi dari sini sebelum aku menghabisinya!" tegas Kavindra memerintahkan Thalitha yang membuat Thalitha menganggukkan kepala

Anindya menaiki anak tangga merasa sangat lega dan bahkan tersenyum tipis yang ternyata Kavindra menuruti permintaannya juga walau dipenuhi dengan emosi.

Bersambung. ....

1
Rohmadi Daglek
beberapa bab mengandung bawang Thor
berusaha untuk mempertahankan tidak mewek pun sia²/Sob//Sob//Sob//Sob/
Yuliati Soemarlina
anandya salah kenapa ngajar anak"nya manggil arlan dady bukan om..jelas saja kavindra tersinggung...
Boutiq Maria
Luar biasa
Ainus Syafiatul
pasangan yg romantis sampai baper bacannya
Sya__
terlalu banyak kata yang yang yang berulang.
Sya__
kenapa penggunaan kata (DAN) dan kata (YANG) bnyak yg ga sesuai tempat.
Bisa di koreksi lagi di karya selanjutnya.
Tamirah Spd
Awal cerita dimulai dgn hutang piutang yg Ahir nya anak berani berkorban demi
kesehatan orang tuanya.
Yuliati Soemarlina
smg kavindra cepat dapat menyelesaikan masalahnya..n segera berkumpul lg dg anandya
Sakura
Tumben si Anin bisa tegas😁
Sakura
gedek banget sama Anin yang tau agama tapi sok polos... untung di novel. Om ya om gitu aja titik. udah tau salah tapi tetep di biarin.
Sari Bebay Japung
baca nya ajh sampai ikut tegang..
Nur Karyani
ok
Iis Watiningsih
nah itu baru betul mintak d nikahi biar kamu punya harga diri. jgn lemah hanya karena gertakan walau kamu cmn seorg wanita yg lemah. janganmau d tindas
Iis Watiningsih
seharusnya sebagai seorg yg bercadar sdh mengerti situasi yg seperti itu. memang sulit d hadapkan dg masalah hutang piutang. hrsnya lebih teguh dg keimanannya akhirnya d manfaatkan karena tdk kuatnya iman & prinsip.tapi tetaplah semangat dlm menghadapi masalah
Yuliati Soemarlina
apakah tdk ada menu lain di siapkan anandya..tiap hari nasgor ??
Chercher
Thalita lebih baik mundur dari awal
Yuliati Soemarlina
lama" nanti bucin suamimu anandya...
Yuliati Soemarlina
lucu juga ceritanya..seorang mafia nurut ke istrinya...😄
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Yuliati Soemarlina
itu persyaratann yg dibuat anindya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!