NovelToon NovelToon
Karena Orang Ketiga

Karena Orang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:45.7k
Nilai: 5
Nama Author: Athariz271

Gisva dan Pandu adalah pasangan kekasih yang saling mencintai. Seiring berjalannya waktu, hubungan keduanya semakin merenggang setelah kehadiran seseorang dari masa lalu.

Hingga saatnya Pandu menyadari siapa yang benar-benar dia cintai, tapi semua itu telah terlambat, Gisva telah menikah dengan pria lain.

**

“Gisva maaf, aku harus ke rumah sakit sekarang juga, Kalila kecelakaan.”

Pandu hendak berbalik badan, tapi tangannya ditahan Gisva. “Tunggu mas.”

“Apalagi Gis, aku harus ke rumah sakit sekarang juga, Kalila kritis.”

“Hiks.. Hiks… Mas kamu tega, kamu mempermalukan aku mas di depan banyak orang.” Gisva menatap sekeliling yang tengah pada penasaran.

“GISVA! sudah aku bilang aku buru-buru. Hari pertunangan kita bisa diulang dihari lain.” Pandu melepaskan tangannya sekaligus membuat Gisva terhuyung dan terjatuh.

“Mass…” Panggil Gisva dengan suara bergetar.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua? baca di bab selanjutnya! 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athariz271, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang

Sesampainya dirumah, Gisva langsung masuk kamar. Rasa gelisahnya tak kunjung hilang, hingga dia memutuskan untuk menghubungi suaminya lebih dulu.

Jari-jarinya gemetar saat mencari nama Naresh di daftar kontaknya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum menekan tombol panggil.

Pertama Gisva hanya mendengar kresek-kresek, hingga akhirnya suara bass sang suami menyapa pendengarannya.

“Halo sayang.”

“Ha-halo mas. Kamu udah sampai?” Gisva berusaha menyembunyikan rasa khawatirnya.

Terdengar jeda sejenak dari seberang, seolah Naresh sedang berpikir. "Udah kok, sayang. Maaf ya tadi di jalan macet banget, jadi nggak sempet kabarin, ini mas baru selesai mandi." Jawabnya.

Gisva menggigit bibir bawahnya. Ia merasa ke khawatiran dan kecemasannya tak berarti apapun. Suaminya baru saja terjebak macet dan memang kebiasaan Naresh akan langsung bersih-bersih setelah perjalanan jauh.

"Oh, gitu ya. Mas udah makan siang belum?"

“Belum sayang, bentar lagi mas ke kantor sekalian makan siang. Kamu udah makan kan?"

“Udah kok, tadi sekalian abis belanja di supermarket.”

“Kamu jangan capek-capek sayang, suruh mbak aja yang belanja.”

“Iya mas, nggak kok.”

“Ya sudah mas kekantor dulu ya, kalau selesai cepat mas langsung pulang kok.”

"Iya, Mas. Hati-hati ya, jangan lupa makan!" balas Gisva.

“Siap, sayang!”

Gisva menurunkan ponselnya, senyuman tipis terukir di bibirnya. Kekhawatiran yang tadi sempat merayapi hatinya kini sedikit mereda. Ia merasa lega mendengar suara suaminya, meskipun ada sedikit rasa bersalah karena sempat berpikiran negatif.

Gisva berjalan menuju dapur, membantu mengeluarkan belanjaan dan menatanya ke dalam kulkas dan lemari penyimpanan. Sambil menata bahan makanan, pikirannya kembali melayang pada pertemuannya dengan Alin.

Obrolan mereka, tawa Alin, dan terutama, suara tunangan Alin yang samar-samar terdengar dari telepon. Gisva mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu hanya kebetulan. Dunia ini luas, dan banyak orang memiliki suara yang mirip. Lagipula Alin baru pulang dari Jerman, mana mungkin tunangannya adalah Naresh yang baru saja pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan.

"Nggak mungkin," gumam Gisva pelan mengusir pikiran-pikiran yang mengganggu itu.

“Mbak Gis, ada apa?” tanya Sari yang memperhatikan majikannya malah melamun.

“Eh?! Kenapa mbak?” Gisva gelagapan, menatap sekeliling yang ternyata sudah rapi.

“Mbak Gis sedari tadi melamun terus, apa ada masalah?” tanya Sari,

Gisva tersenyum tipis, mencoba menutupi. "Ah nggak kok, Mbak. Cuma lagi agak kurang enak badan aja." jawab Gisva.

Sari mengangguk, “Apa mau Sari buatkan sesuatu mbak Gis, teh hangat atau apa?” Tanya Sari menatap Gisva.

"Kalau mbak Gis mau cerita sesuatu, Sari siap jadi pendengar yang baik kok." Katanya sambil nyengir.

“Boleh deh mbak, mie kuah pedas kayaknya enak ya.” Gisva terkekeh sendiri.

“Boleh mbak Gis, Sari buatkan, ya!.” Sari beranjak untuk membuatkan Gisva mie kuah sesuai permintaan.

Gisva memutuskan untuk bersantai di ruang keluarga, menyalakan televisi, dan mencoba menikmati sisa sore harinya sambil menunggu mie kuah pedas.

Sore itu Gisva menikmatinya dengan bersantai, makan berbagai macam cemilan dan menikmati waktu sendiri.

...****************...

Setelah dua hari LDR, Gisva kini tengah bersiap menyambut kedatangan suaminya. Sedari tadi dia heboh memasak banyak makanan kesukaan Naresh.

Aroma gurih rendang, sambal udang pete, dan sayur asem segar memenuhi seluruh penjuru dapur. Gisva bergerak lincah, sesekali bersenandung kecil, senyum tak lepas dari bibirnya. Hatinya dipenuhi kebahagiaan dan sedikit rasa gugup.

"Mbak Gis kelihatan senang banget, pasti karena mas Naresh mau pulang ya?" Goda Sari membuat wajah Gisva merona malu.

Gisva terkekeh. "Tentu saja. Mas Naresh mau pulang hari ini, udah dua hari dia pergi."

"Pasti kangen berat ya, Mbak." goda Sari.

"Eh, apaan sih. Jangan gitu!" Gisva menyembunyikan wajahnya merona.

Gisva melirik jam dinding yang menunjukan pukul lima sore. Naresh bilang akan sampai sekitar jam jam tujuh malam, pas untuk waktu makan malam mereka.

Sari terus cekikikan menggoda majikan perempuannya, lama sekali dia tidak mendapati rumah ini hangat dengan adanya perempuan.

“Semoga mbak Gis dan mas Naresh selalu bahagia, ya. Sari udah lama banget gak liat mas Naresh diperhatikan perempuan.” Ucap Sari tiba-tiba.

Gisva langsung menghadap ke arahnya. “Mama mas Naresh udah lama banget ya meninggalnya?”

“Lama mbak Gis, beliau berpulang pas waktu Sari masih baru kerja disini. Jadi Sari tau banget kehancuran mas Naresh ditinggal seorang ibu.” Lanjutnya berkaca-kaca.

Gisva mengangguk. “Kasihannya suami aku, untung sekarang ada aku yang say…” Gisva menutup mulutnya sambil melengos membelakangi Sari.

“Say apa mbak Gis?” Goda Sari.

“Gak ada, itu aku hanya salah ucap aja. Bukan apa-apa kok.” Gisva mengelak, ia tak ingin Sari tau apa yang akan dia katakan tadi.

“Ah masa sih.” sari terus menggodanya membuat Gisva cemberut.

“Udah ah, aku mau mandi dulu, mbak tolong beresin ini ya.” Gisva langsung kabur begitu saja menahan rasa malunya.

Sari terkekeh melihat majikannya yang berlari menjauh.

Selesai mandi Gisva memilih gaun rumahan yang nyaman namun tetap terlihat cantik, memoles sedikit riasan tipis di wajahnya, dan menyemprotkan parfum favorit Naresh. Ia ingin menyambut suaminya dalam kondisi terbaik.

Jantungnya berdebar setiap kali mendengar suara mobil lewat. Ia terus-menerus melirik ponselnya, menunggu kabar dari sang suami. Tapi tak ada satupun pesan masuk, hingga sebuah mobil masuk ke dalam garasi rumah.

Mata Gisva langsung berbinar, mengintip dari balik jendela. Gisva berdiri dibalik pintu dengan jantung yang terus berdebar, lalu membukakan pintu begitu suaminya tepat di depannya.

Gisva tersenyum lebar menyambut suaminya, dahi Naresh sedikit mengerut mungkin sedikit heran dengan kelakuan Gisva. Naresh langsung merentangkan tangan, dan Gisva tanpa ragu menghambur ke pelukannya.

Aroma tubuh Naresh yang khas, langsung membuat Gisva merasa lega. Ia memeluk suaminya erat, seolah tak ingin melepaskan.

"Masss.."

Bersambung…

Happy reading, jangan lupa bintang 5 nya! 🥰🥰🥰

1
Hasna Nursyafah
awal yg menyedihkan
Sunaryati
👍👍👍💪
Sunaryati
Pengorbanan kamu besar Natest rela kehilangan perusahaan demi tetap bersama Gisva
Nurhajar Yusuf
ceritanya bagus
Athariz271: mksh😍
total 1 replies
Sunaryati
Aku yakin apa yang kamu berikan pada keluarga Alina, akan kembali kepadamu. Karenasuatu pertolongan yang mengharap imbalan dari orang yang ditolongnya apalagi dengan psksaan, akan cepat hilang. Dan keluarga Alina hanya akan menyesal.
Athariz271: 👍👍betul
total 1 replies
Sunaryati
Syukurlah Gisva dan bayinya, selamat. Itu semua karena tidak kejujuranmu. Maka istrimu menunggu atas kebenarannya kecurgaanya padamu, yang memiliki hubungan dengan wanita lain.
Sunaryati
Memberi jasa harus dibayar dengan perjodohan, kasihan Alina, sudah sejak awal ditolak masih memaksa, seperti perempuan tak laku. Jangan merendahkan dirimu Alina, cinta tidak bisa dipaksakan. Jika kau tetap memaksa menikah dengan Narest, itu malah saling menyakiti. Apa lagi itu tidak akan terjadi, karena Narest menolak dengan tegas, apapun konsekuensinya
Athariz271: betul sekalih👍
total 1 replies
Sunaryati
Semoga Gisva segera melewati masa kritisnya. Ini semua juga kesalahan Narest yang tidak memutuskan pertunangan secara resmi. Dan sebelumnya dia juga masih ketemuan dan komunikasi lewat HP dengan Alina.
Athariz271: semoga. 👍
total 1 replies
kalea rizuky
moga keguguran males liat gisva yg oon uda buang aja suami mu plin plan dr awal np g jelasin malah muter doank kagak jelas dihhh klo niat batalin ya pasti mereka g akan neror
Sunaryati
Sekali lagi jangan sampai Gisva keguguran , ibu Alina laporkan saja karena melakukan kekerasan pada Gisva. Jika Damai mereka harus buat pernyataan jika tidak mengganggu rumah tangga Narest dan Gisva
Athariz271: nanti dibicarakan kak. soalnya Gisva kritis.
total 1 replies
kalea rizuky
buat keguguran aja lah gisva nya bodoh naresh nya bloon buat apa mertahanin suami. oon g guna
Sunaryati
Jangan sampai Gisva keguguran, tantena Alena harus dilaporkan ke pihak kepolisian
kalea rizuky
harusnya telfon suami mu jangan bodoh lahh
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Athariz271: makasih kak. 😍
total 1 replies
kalea rizuky
jeng jeng booomm meledakk hahahah abis ne apa yg akan gisva lakuin gugat cerai kah apa minggat
Athariz271: entahlah 😄🤭
total 1 replies
kalea rizuky
knp jd bertele tele thor lama amat ketauan
Athariz271: sabar kak. masih proses😄
total 1 replies
Adi Sudiro
lebai si giska tinggal tendang burung nya apa susahnya banyak drama...
Athariz271: 🤭😄 kasihan dong, aset masa depan
total 1 replies
kalea rizuky
tinggalin aja gis cwok g jujur apa bedanya dia sama mantan mu bahkan dia lebih brengsekk
kalea rizuky
np g lapor polisi
Nur Hafidah
emang kalau nikah tidak butuh saksi dari pihak laki- laki dan perempuan thor,apa karena ini cuma cerita...
Athariz271: mereka berdua yatim piatu keturunan anak tunggal juga jd gak ada sodara/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!