Bereinkarnasi Ke Dunia Tensura

Pertempuran dahsyat antara Luke, Diablo, dan Leon terus berlanjut, mengguncang Tempest hingga ke akarnya. Di tengah hiruk-pikuk pertempuran, Luke merasakan sesuatu yang aneh terjadi di dalam dirinya. Sebuah kekuatan yang familiar namun asing mulai bangkit, mendesaknya untuk mengambil alih kendali.

"Apa ini?" gumam Luke, merasakan kesadarannya mulai kabur.

Diablo, yang merasakan perubahan pada Luke, menoleh dengan khawatir. "Luke, ada apa?"

Tiba-tiba, aura Luke berubah drastis. Energi kegelapan yang semula terkendali kini bergejolak liar, memancar dengan intensitas yang menakutkan. Matanya berubah menjadi merah menyala, dan senyuman sinis menghiasi wajahnya.

"Sudah lama sekali," kata Luke, suaranya berubah menjadi lebih dalam dan kasar. "Akhirnya aku bisa keluar."

Diablo terkejut. "Siapa kau?"

"Aku Kai," jawab Luke, atau lebih tepatnya Kai. "Alter ego Luke. Senang bertemu denganmu, Diablo."

Leon, yang menyaksikan perubahan itu dengan bingung, merasakan ancaman yang meningkat. "Apa yang terjadi padanya?"

"Dia memiliki alter ego," jawab Diablo, matanya menyipit. "Sama seperti diriku."

Saat Diablo mengatakan itu, auranya sendiri mulai berubah. Energi kegelapan di sekitarnya berputar semakin cepat, dan matanya berubah menjadi biru es. Sebuah senyuman dingin muncul di wajahnya.

"Sudah lama tidak bertemu, Kai," kata Diablo, suaranya berubah menjadi lebih tajam dan dingin. "Aku Ryu."

Kai tertawa. "Ryu, kekasihku. Aku sudah lama menunggumu."

Leon semakin bingung dan marah. "Apa-apaan ini? Aku tidak peduli dengan alter ego kalian! Aku akan menghancurkan kalian semua!"

Kai dan Ryu mengabaikan Leon dan saling berhadapan. Aura mereka bertabrakan, menciptakan gelombang energi yang mengguncang seluruh medan pertempuran.

"Sudah lama sekali sejak kita bertarung bersama, Ryu," kata Kai, menyeringai. "Mari kita tunjukkan pada Leon apa yang bisa kita lakukan."

"Dengan senang hati, Kai," jawab Ryu, matanya berkilat dengan keganasan.

Kai dan Ryu melesat maju, menyerang Leon dengan kombinasi serangan yang mematikan. Kekuatan mereka yang meningkat pesat membuat Leon kewalahan, dan ia terpaksa bertahan mati-matian.

"Sial!" umpat Leon, menghindari serangan Kai dengan susah payah. "Kekuatan mereka meningkat terlalu cepat!"

Kai dan Ryu bekerja sama dengan sempurna, serangan mereka saling melengkapi dan menekan Leon tanpa henti. Kai menggunakan Mangekyou Sharingan-nya untuk memprediksi gerakan Leon, sementara Ryu melepaskan gelombang energi kegelapan yang menghancurkan.

"Amaterasu!" teriak Kai, api hitam abadi muncul di sekitar Leon, membakarnya dengan intensitas yang tak tertahankan.

"Darkness Spear!" teriak Ryu, tombak energi kegelapan menembus pertahanan Leon, melukainya parah.

Leon terhuyung mundur, terluka dan kelelahan. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa mengalahkan Kai dan Ryu dalam kondisi ini.

"Aku akan kembali," kata Leon, suaranya penuh dengan kemarahan. "Aku akan menghancurkan kalian semua!"

Leon membuka portal dan melarikan diri dari medan pertempuran, meninggalkan pasukannya yang tercerai berai. Kai dan Ryu tidak mengejarnya, membiarkannya pergi dengan kekalahan.

Setelah Leon pergi, Kai dan Ryu saling berhadapan. Aura mereka perlahan mereda, dan mata mereka kembali ke warna semula.

"Luke?" tanya Diablo, ragu-ragu.

"Diablo?" tanya Luke, sama bingungnya. "Apa yang terjadi?"

"Sepertinya alter ego kita telah mengambil alih," jawab Diablo. "Aku Ryu."

Luke terkejut. "Aku Kai?"

Diablo mengangguk. "Sepertinya begitu."

"Aku tidak mengerti," kata Luke, mengusap kepalanya. "Aku tidak ingat apa pun setelah merasakan kekuatan aneh itu."

"Jangan khawatir," kata Diablo, tersenyum lembut. "Aku akan menjelaskannya nanti."

"Jadi, kita berdua memiliki alter ego yang merupakan sepasang kekasih?" tanya Luke, terkejut.

"Sepertinya takdir memang mempermainkan kita," jawab Diablo, terkekeh.

"Sejak kapan kamu tau jika aku memiliki Alter ego?" kata Luke yang masih merasa penasaran dengan dia memasang wajah datarnya.

"Hey kenapa datar sekali? kita ini sepasang kekasih sejak kau memasuki kampus milik keluargaku" kata Diablo yang menatap je arah kekasihnya ini dengan mata yang teduh

"Ya maaf, cepat jelaskan pertanyaanku" kata Luke sambil memasang wajah yang cemberut

"Lucu sekali seperti saat kita di dunia sebelumnya, oh kalau untuk itu aku sudah tau saat kau di bully okeh bella" Jawab Diablo sambil memeluk tubuh Luke yang terlihat mungngil bagi dirinya

"Sudah kau membuatku malu, jadi kau sejak awal sudah tau jika aku seorang king mafia dan juga orang terkaya no 2?" kata Luke yang mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya di dada bidang Diablo, dan Diablo hanya mengangguk saja sambil tersenyum

Luke ingat bahwa Diablo, atau lebih tepatnya Ryu, sudah mengetahui tentang keberadaan Kai sejak lama. Ryu telah melihat Kai saat Luke baru memasuki Tokyo University, universitas milik keluarga Luke.

"Kenapa kau tidak memberitahuku tentang Kai sebelumnya?" tanya Luke.

"Aku ingin melihat bagaimana kau akan menghadapinya sendiri," jawab Diablo. "Aku percaya padamu, Luke."

Luke tersenyum pada Diablo, merasa bersyukur memiliki kekasih seperti dirinya. Meskipun mereka memiliki alter ego yang kuat dan berbahaya, cinta mereka tetap menjadi kekuatan yang mempersatukan mereka.

Dengan kekalahan Leon, Tempest sekali lagi aman. Namun, Luke dan Diablo tahu bahwa perang antar Raja Iblis masih jauh dari selesai. Dengan kekuatan baru dari alter ego mereka, mereka siap menghadapi tantangan apa pun yang akan datang.