Narendra cakrawala seorang pria badboy berusia 25 tahun, niat hati melarikan diri ke kampung halaman sang nenek untuk menghindari perjodohan, namun siapa sangka di sana justru Naren malah di paksa menikahi salah satu gadis di sana, akibat kecerobohan nya mengendarai motor...
Ayuna mandala seorang gadis yang selalu hidup mandiri sejak kecil karna keadaan ekonomi, kini dirinya baru berusia 19 tahun, niat hati ingin menghirup udara segar di sawah saat sore hari, namun dirinya malah di sangka mesum akibat kecerobohan dari si pengendara motor tersebut...
❤️❤️❤️❤️❤️
Bagaiman kisah mereka selanjutnya? penasaran, yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31 : kebun binatang.
pukul 9 pagi Naren dan ayuna langsung meminta izin pada bunda Farah untuk keluar jalan-jalan, dan tentu saja bunda Farah mengizinkan nya sebab sehabis ini dirinya juga ada cara arisan bersama teman-teman nya, tadinya bunda Farah berencana akan mengajak Ayuna kalau seandai nya sang putra sibuk, tapi kalau seperti ini ya bunda Farah jadi mengurungkan niat nya mengajak sang menantu.
Seperti biasa mereka pergi dengan menggunakan motor Naren yang sudah terparkir lama di garasi, kali ini Naren memilih untuk membawa motor ninja 250 miliknya, motor berwarnah hitam itu sudah lumayan lama tidak Naren gunakan, dan kali ini Naren sudah lebih prepare dengan membawa dua buah jas hujan, karna takut nanti tiba-tiba hujan seperti kemarin, sebab cuaca saat ini sedang tidak menentu.
" Udah kan ?" Tanya Naren dan langsung di angguki oleh Ayuna. Wanita itu sendiri dah naik ke atas boncengan, dan seperti biasa Ayuna akan komplain karna tinggi motor Naren yang membuat dirinya jadi susah naik.
" Kita ke bengkel dulu sebentar ya !" Sambung Naren dan lagi-lagi langsung di angguki oleh Ayuna.
Setelah memastikan Ayuna duduk dengan nyaman akhirnya Naren pun langsung melajukan motornya menuju bengkel miliknya yang tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu 20 menit saja hingga mereka kini sudah tiba di sebuah bangunan yang terlihat sangat luas, tercium juga bau oli begitu mereka sampai di sana.
" Weh bos udah Dateng aja !" Ujar Virza, salah satu orang kepercayaan Naren sekaligus sahabat lelaki itu.
" Gua cuma mau ngecek laporan, abis itu cabut lagi, mau jalan dulu soalnya sama doi !" Ucap Naren sambil melirik ke arah Ayuna dan langsung mendapat sorakan dari seluruh karyawan nya.
Naren tidak memperdulikan ledekan mereka dan langsung menarik tangan ayuna menuju ruangan miliknya yang berada di dalam bangunan agak kebelakang, Naren sengaja meletakan ruangan nya agak ke dalam agar suasana nya lebih tenang.
" Ini gapapa Una ikut by ?" Tanya Ayuna begitu mereka sudah berada di dalam ruangan milik Naren, Ayuna nampak memperhatikan interior ruangan tersebut, walaupun terlihat sederhana namun Ayuna yakin semua barang yang ada di sini tidaklah murah harga nya.
" Emang siapa yang mau ngelarang ay, kamu lupa kalo aku bos nya ?" Sahut Naren dengan nada sombong di akhir kalimat membuat Ayuna langsung menepuk kening nya lantaran melupakan hal itu.
" Kamu duduk dulu aja di situ, aku ngecek laporan dulu sebentar, habis itu baru kita pergi !" Ujar Naren sambil menunjuk sebuah sofa di sudut ruangan, Ayuna pun langsung menuruti perintah sang suami tanpa membantah nya, sebelum menuju meja kerja nya Naren lebih dulu menuju kulkas kecil yang memang sengaja di sediakan di sana, Naren mengambil satu minuman kaleng dan langsung memberikan kepada istrinya.
" Bentar ya ay, ga lama kok !" Ucap Naren setelah meletakan minuman tersebut di atas meja, sementara Ayuna lagi-lagi hanya mengangguk saja seraya tersenyum.
Hanya butuh waktu 30 menit untuk Naren menyelesaikan pekerjaan, sebab lelaki itu tidak ingin membuat Ayuna terlalu lama menunggu walaupun Ayuna sama sekali tidak masalah.
" Udah selesai by ?" Tanya Ayuna begitu melihat Naren bangkit dari posisi duduk nya, Naren pun menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan sang istri.
" Udah, yuk jalan sekarang !" Sahut Naren sambil menghampiri Ayuna.
" beneran udah selesai ?" Tanya Ayuna lagi untuk memastikan sebab Ayuna takut jika Naren malah menelantarkan pekerjaan nya hanya karna ingin mengajak nya jalan-jalan.
" Udah ay, kan tadi aku udah bilang kalo cuma mau cek laporan doang !" Sahut Naren berusaha meyakinkan Ayuna agar istrinya itu tidak merasa khawatir.
Akhirnya mereka pun keluar dari ruangan Naren, begitu sampai di depan ternyata keadaan bengkel cukup ramai namun masih tetap kondusif dan di tangani dengan baik.
" Gua cabut ya, kalo ada apa-apa kabarin aja !" ujar Naren pada Virza yang langsung mengejutkan lelaki itu, untung saja obeng yang di pegang oleh Virza tidak di lempar ke kepala Naren.
" buset dah kaget gua, udah kaya setan aja Lo nongol tiba-tiba kaya gitu !" Protes Virza namun tidak di gubris oleh Naren.
" Aman kan kalo gua tinggal ?" Tanya Naren dengan nada pelan dan langsung di jawab dengan acungan jempol oleh Virza.
" Aman bos, lu yang anteng dah jalan sama Bu bos nya, biar gua yang handle semuanya !" Sahut Virza membuat Naren tersenyum tipis, Virza memang selalu bisa mengeti dirinya, Virza juga yang selalu menemani Naren saat lelaki itu baru merintis usahanya.
" Thanks, kalo gitu gua cabut duluan !" Ucap Naren sambil menepuk bahu Virza dua kali dan lagi-lagi Virza hanya mengacungkan jempol nya sebagai jawaban.
" tiati bosqu !" Ucap Virza dan di balas dengan lambaian tangan oleh Naren tanpa berbalik badan.
Naren kembali menghampiri Ayuna yang menunggu di dekat motor, beruntung Naren memarkirkan motor di tempat adek sehingga Ayuna tidak merasa kepanasan saat menunggu nya.
" Maaf lama !" Ucap Naren begitu tiba di depan Ayuna.
" Engga kok !" Sahut Ayuna, karna nyata nya memang Naren tidak begitu lama, bahkan Ayuna merasa baru saja berdiri di sana dan Naren sudah balik lagi.
" jalan sekarang yuk !" Ajak Naren sambil memasangkan helm ke kepala Ayuna.
" Kita mau kemana dulu by ?" tanya Ayuna.
" Kamu mau nya kemana ?" Bukan nya menjawab Naren malah bertanya balik ada Ayuna, membuat wanita itu mengerutkan dahi nya tanda berfikir.
" Kita ke kebun binatang aja yuk by, liat buaya !" ajak Ayuna namun membuat Naren mendengus pelan.
" Ngomong Buaya nya ga usah ngeliat ke aku juga dong !" Protes Naren membuat Ayuna mengerutkan kening nya bingung namun tidak lama kemudian tawa nya langsung meledak walau tidak terlalu kencang.
" Ih ga gitu ya, tapi sadar diri itu bagus loh by !" Ucap Ayuna sambil menahan tawanya.
" jadi kita ke kebun binatang nih, ga ada tempat lain gitu yang lebih nyeleneh lagi ?' Tanya Naren karna baru kali ini dirinya mengajak kencan namun malah di ajak ke kebun binatang.
" Ga ada, lagian ke kebun binatang seru kok by !" Sahut Ayuna dan akhirnya membuat Naren pasrah saja menuruti keinginan wanita itu.
Motor yang di Kendarai oleh Naren pun akhirnya melaju menuju kebun binatang, cuaca sedang bagus saat ini, tidak terlalu panas dan tidak mendung juga.
Akhirnya setelah kurang lebih satu jam berkendara mereka pun tiba di kebun binatang, Naren masuk lewat pintu timur, setelah membeli tiket masuk Naren pun langsung memarkirkan motor nya di tempat yang sudah di sediakan, dapat Naren lihat wajah berbinar Ayuna yang nampak nya sudah tidak sabar untuk melihat berbagai macam binatang.
" Dasar bocil !" gumam naren sambil tersenyum tipis menatap sang istri.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Terima kasih thor untuk cerita nya
tapi bener juga kata Naren udah niat berbagi jadi harus ikhlas...
Niatnya Naren dan Ayuna kan memang bersedekah