NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Berharap

Berharap

Wajah Alexa berakhir manyun saat kesepakatan yang ia ajukan tidak disambut baik oleh Julian. Menurut Alexa kesepakatan itu menguntungkan untuk mereka berdua. Sedangkan bagi Julian kesepakatan itu hanya akan merugikan, terutama untuk anak yang tidak berdosa itu.

“Pikirkan sekali lagi dong, Pak,” bujuk Alexa, berdiri di ambang pintu hendak pamit pulang.

“Coba kamu juga pikirkan sekali lagi. Apa kamu mau menjadi janda di usia muda?” balas Julian, mencoba menakut-nakuti Alexa.

Julian benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa gadis ingusan itu mempunyai pemikiran seperti itu. Apa dia samasekali tidak memikirkan tentang nasib anaknya nanti?

“Tidak masalah. Cuma janda kan, asalkan bukan narapidana.”

Kekesalan langsung menghantam Julian begitu mendengar jawaban enteng Alexa. Ingin rasanya ia menyumpal mulut gadis itu yang suka sekali berbicara sembarangan.

“Alexa, apa kamu pikir pernikahan itu main-main?” kesal Julian, menatap tajam Alexa. Dadanya terasa panas mendengar tanggapan gadis itu.

“Tidak. Saya tidak berpikir seperti itu kok. Anggap saja sekarang ini kita sedang bernegosiasi untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Gimana?” Alexa melempar senyum sambil menaikkan kedua alisnya.

Melihat wajah Alexa seperti itu malah membuat Julian semakin kesal saja.

“Bapak masih punya kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Begitu juga dengan saya. Setelah anak ini lahir kita akan bercerai. Kehidupan saya masih panjang, Pak. Saya juga ingin punya masa depan yang lebih baik. Saya ingin jadi wanita karir yang sukses tanpa harus mengandalkan siapapun,” ujar Alexa tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dengan entengnya mulutnya berkata demikian, yang membuat rahang Julian mengetat karena menahan marah.

“Selain suka mengomel, suka makan, kamu juga suka bicara sembarangan. Apa kamu kira semua itu akan mudah dijalani seperti yang kamu pikirkan, Akexa. Masa depan siapa yang kamu bicarakan. Masa depanmu? Lalu bagaimana dengan masa depan anak itu?” cecar Julian tak tahan. Alexa memang suka sekali memancing emosinya.

“Seperti yang saya bilang tadi. Kan Bapak bisa menikah lagi.”

“Alexa, kamu ...” Julian membuang muka, menghembuskan napasnya kasar demi memadamkan amarah yang mulai menyala di dalam dadanya. Menghadapi gadis ingusan ini memang membutuhkan banyak kesabaran.

“Gimana, kita deal?” Alexa mengulurkan tangannya ke hadapan Julian yang sedang menahan jengkel. Ia sangat percaya diri jika idenya itu masuk akal dan akan berjalan dengan lancar nanti. Toh ia hanya tinggal melahirkan anak ini kemudian bercerai dari Julian, dan ia masih punya kesempatan meraih mimpinya.

Senyum di wajah Alexa pun terkembang lebar saat Julian menyambut uluran tangannya. “Nah, gitu dong,” katanya dengan gembira. Kemudian menarik kembali tangannya.

Namun, bukannya tangannya terlepas, Julian malah menarik tangan itu sampai membuat tubuhnya condong ke depan dan terjerembab ke dalam dekapan Julian. Refleks ia mendongak. Mendadak jantungnya pun berdegup kencang saat matanya bertemu tatap dengan sepasang mata cokelat Julian.

“Tak kusangka, selama empat tahun kuliah ternyata hanya segini isi kepalamu?” ledek Julian menatap sepasang mata Alexa lekat-lekat.

“Ma-maksud Bapak apa sih. Bapak sedang mengejek saya ya?” Biasanya Alexa akan meronta dan berusaha melepaskan diri. Kali ini ada yang berbeda darinya. Ia nyaman-nyaman saja berada dalam dekapan Julian. Tidak ada protes ataupun omelan yang keluar dari mulutnya.

“Kamu pikir saja sendiri.”

“Walaupun kurang pintar, tapi saya tidak bodoh, Pak. Bapak sedang mengejek saya. Saya tersinggung loh, Pak.”

“Cuma orang bodoh yang menganggap pernikahan itu permainan, Alexa. Kamu tidak bodoh kan?”

“Ya terus, mau Bapak apa sih? Masih untung saya setuju menikah.”

“Sebenarnya, kamu tidak setuju juga tidak masalah bagiku. Lagian siapa nanti yang bakal rugi. Bukan aku kan?” Julian menarik senyum tipis.

Keadaan kini berbalik. Sekarang giliran Alexa yang dibuat kesal. Kenyataan bahwa ia sedang hamil itu tak terbantahkan. Ia sendiri yang nantinya akan dirugikan jika ia menolak menikah. Ingin berdebat lebih jauh dengan Julian, namun ia tak tahu harus berkata apa. Dalam sekejap perkataan Julian itu membuatnya terpojok.

Ia pun hanya bisa diam seraya menatap wajah Julian dengan sepasang alis menukik tajam karena kesal kalah dalam berdebat.

Namun, semakin lama ia menatap wajah Julian, wajah itu justru semakin mendekat. Perlahan-lahan, dalam keheningan suasana, yang terdengar hanya irama jantung yang berdegup kencang.

Sepasang mata Alexa pun otomatis terpejam saat wajah Julian nyaris tak berjarak dengan wajahnya. Adegan seperti ini pernah ia lihat dalam sebuah drama seri. Seorang wanita akan memejamkan matanya saat seorang pria mendekatkan wajahnya sebelum momen mendebarkan itu terjadi.

Akan tetapi, yang dialami Alexa berbeda dengan drama yang pernah ditontonnya. Bukannya ciuman yang ia dapat, justru sebuah bisikan lembut terdengar di telinganya.

“Kamu berharap aku melakukan apa?”

Maya Alexa pun langsung terbuka. Senyum mengejek Julian langsung menyambut pandangannya.

“Kamu berharap aku akan menciummu?” ledek Julian.

“Kata siapa? Jangan sembarangan ya?” Barulah Alexa meronta, melepaskan diri dari dekapan Julian yang entah mengapa membuatnya nyaman. Dalam dekapan itu ia merasa terlindungi.

“Kalau mau tinggal bilang. Tidak perlu gengsi. Lagian tidak lama lagi, yang lebih dari itu akan aku berikan padamu.”

“Y-yang lebih dari itu? Apa sih maksudnya?”

Julian tidak menjawab. Ia malah meraih pergelangan Alexa, mengajak gadis itu pergi bersamanya.

“Bapak mau bawa saya ke mana?”

“Pulang.”

Alexa tidak menggubris lagi. Tidak melayangkan protes ataupun omelan. Kakinya ikut saja melangkah ke mana Julian membawanya. Wajahnya yang tadinya cemberut itu pun kini tersenyum-senyum.

***

“Tentang yang tadi itu, Bapak tolong jangan tersinggung ya,” kata Alexa begitu mobil Julian menepi di depan pagar rumah Alexa. Ia mengingatkan kembali tentang ide dan kesepakatan yang mereka perdebatkan beberapa saat lalu.

“Yang mana?” Julian pura-pura lupa, padahal ia tidak ingin membahas tentang hal itu lagi. Sebuah kesepakatan aneh dan bodoh menurutnya.

“Tentang kesepakatan setelah menikah. Setelah anak ini lahir kita akan berce_”

“Terserah apa maumu. Tapi, jika suatu hari nanti keadaan tidak akan berjalan seperti yang kamu mau, jangan salahkan aku.”

Tak disangka Alexa malah mengangguk mantap. Menerbitkan kembali kekesalan di hati Julian. Julian pun hanya bisa mengetatkan rahang.

“Bapak tenang saja. Saya tidak akan menyalahkan Bapak kok. Saya tidak akan membebani Bapak dalam hal apapun.”

“Terserah.”

“Ya sudah. Kalau begitu saya turun ya. Bapak hati-hati pulangnya.” Alexa turun dari mobil. Melambaikan tangan sebentar pada Julian yang menurunkan kaca jendela. Kemudian ia menghilang dibalik pintu rumahnya yang menutup.

Julian pun hanya bisa meniupkan napasnya sembari mengelus dada. Kesabarannya saat ini sedang diuji. Sepertinya mulai sekarang ia harus mengajari Alexa tentang banyak hal.

***

“Semua barangnya sudah dipindahkan, Pak Eko?” tanya Julian pada sopir yang sudah belasan tahun bekerja di kediaman orangtuanya.

Pak Eko diperintahkan Kevin untuk membantu Julian memindahkan barang-barangnya.

“Sudah, Tuan. Hanya tinggal menunggu Tuan Julian saja. Tuan besar sekarang sedang menunggu di rumah. Semalam sudah pulang dari rumah sakit,” ujar Pak Eko, pria paruh baya berusia sekitar 50 tahunan.

“Ya sudah. Kita berangkat sekarang.”

“Mari, Tuan.” Pak Eko mensejajarkan langkah dengan Julian saat Julian mulai melangkah.

Sebelumnya Julian menghabiskan sisa waktunya dengan memandangi apartemen itu. Dimana kenangan buruk di malam itu bersama Alexa terbayang-bayang di pelupuk matanya.

Peristiwa naas itu tidak disangkanya malah membawa Alexa semakin mendekat kepadanya. Yang tadinya ia hanya sekedar mengagumi gadis itu diam-diam, kini gadis itu akan menjadi miliknya. Peristiwa itu seperti petaka yang membawa keberuntungan.

“Pak Eko, aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Julian tiba-tiba saat Pak Eko sudah siap mengemudikan mobil.

“Silahkan, Tuan.”

“Sewaktu masih muda, Pak Eko pernah pedekate kan?”

Senyum di wajah Pak Eko langsung terkembang mendengar pertanyaan itu. Sudah beberapa tahun ini belum pernah ia mendengar tuan mudanya ini dekat dengan seorang wanita sejak kejadian itu. Kejadian yang membuat hilang kepercayaan diri tuan mudanya. Sampai-sampai tuan mudanya memilih tinggal sendirian di apartemen.

“Pernah, Tuan.”

“Hal sederhana apa yang bisa membuat seorang gadis jatuh cinta?”

To Be Continued ...

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dengan perhatian dan beri kejutan2 kecil😅😅
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
bisanya ngandalin orangtuanya
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
justru nanti ketahuan klo kamu ug ngadih obat itu
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
dia seorang pewaris lo Al, hidupmu bakalan terjamin
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
tidak juga, buktinya banyak yang dijodohin tp mereka harmonis dan langgeng
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
nah loh, klo kamu pinter harusnya kamu selidiki itu obat apa
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
aleena
Julian turutin aja dulu permintaan alexa
nanti setelah nikah
kamu jerat dia dengan perhatian tulusmu
Maka cinta Akan melekat dalam hati alexa
jangan lupa
sering Bawa ke panti asuhan
melihat bagaimana kehidupan kecil tanpa ibu /ayah
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Polos sekali pemikiran mu Alexa 😁😁
aleena
yeyey.
akhirnya menerima pernikahan
kamu gak tau alexa, klo pak Julian anak tunggal perusahaan yg kau incar ditempat lamaranmu kerja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): Alexa bakalan kaget nanti kalau dia tau😆
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
〈⎳ FT. Zira
uwahhh..
selamat buat nona kecil/Rose//Rose//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): terima kasih sekebon pisang😄😄😄🙏🏻
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sejak awal juga Julian dah mau tanggung jawab. tapi Al nya yg jual mahal.. perkara gak dilamar dengan cara romantis🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): romantis romanstisnya belakangan kalau udah sah 😄😄😄😄😆
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jederrr..
kaget gak tuh Al
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): kaget dong pasti
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
secepatnya Al..
Intan Marliah
Luar biasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih kk😉🙏🏻
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
selamat buat nona kecilnya../Kiss//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): makasih kk
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat buat putrinya bund🥰🥰🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih banyak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😉😉
total 1 replies
Dewi Payang
Pak dosen gengsi... 😁
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!