NovelToon NovelToon
CEO Dingin-Ku Mantan Terindah-Ku

CEO Dingin-Ku Mantan Terindah-Ku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Office Romance / Mantan / Tamat
Popularitas:161.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Nadira tak pernah menyangka bekerja di perusahaan besar justru mempertemukannya kembali dengan lelaki yang pernah menjadi suaminya tujuh tahun lalu.

Ardan, kini seorang CEO dingin yang disegani. Pernikahan muda mereka dulu kandas karena kesalahpahaman, dan perpisahan itu menyisakan luka yang dalam. Kini, takdir mempertemukan keduanya sebagai Bos dan Sekretaris. Dengan dinginnya sikap Ardan, mampukah kembali menyatukan hati mereka.

Ataukah cinta lama itu benar-benar harus terkubur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 18.

“Jeng Rara, sepertinya itu bukan salah Nadira,” ucap seorang wanita paruh baya yang duduk di kursi sebelah. “Aku tadi melihat Nona Claudia, yang tampaknya sengaja menyenggolnya...”

Claudia segera menoleh dengan wajah terkejut yang dipaksakan.

“Oh, Tante... jangan salahkan saya, ya. Saya sungguh tidak sengaja. Lagipula Nadira pasti tidak keberatan membersihkannya, iya kan?"

Ia pun menoleh ke arah Nadira. "Kamu itu kan, cuma bawahan calon suamiku.” suaranya lembut, namun terselip nada meremehkan.

Nadira hanya menunduk, meremas ujung rok panjangnya dengan tangan yang bergetar.

“Benar, Nona Claudia... saya tidak keberatan.”

"Lagipula, kalaupun aku sengaja... kau pantas mendapatkannya, karena kau sudah berani menggoda Ardan!" Mata Claudia dipenuhi oleh rasa benci.

Beberapa tamu lain berbisik-bisik, seseorang bahkan bicara dengan sinis.

“Tindakanmu sudah benar, Claudia. Wanita penggoda sepertinya harus diperlakukan seperti pembantu... biar tau diri!"

"Aku juga paling benci pelakor!" timpal yang lain.

Kalimat-kalimat itu menohok telinga Nadira. Dadanya bergemuruh, namun ia memilih diam demi lancarnya sandiwara.

Claudia menunduk penuh kepura-puraan seperti wanita yang terluka, sementara sorot matanya berbinar puas. Ia tahu, perlahan tapi pasti jika harga diri Nadira akan digerus habis di depan semua orang.

Nadira menelan ludahnya, menunduk lebih dalam dan tangannya bergerak cepat membersihkan lantai serta memungut pecahan beling.

Tepat seolah semesta mendengar, suara pintu besar terbuka. Semua kepala menoleh. Ardan melangkah masuk dengan setelan gelap, wajahnya dingin seperti biasa. Tatapannya tajam menyapu ruangan, lalu berhenti tepat pada pemandangan di hadapannya. Nadira berjongkok di lantai, sibuk mengelap tumpahan minuman dan pecahan beling dari gelas dengan tangan yang gemetar.

Alis Ardan langsung berkerut, rahangnya mengeras.

“Apa yang sedang terjadi di sini?!” suaranya rendah namun bergema, membuat semua orang terdiam.

Nyonya Rarasati buru-buru maju dengan senyum dipaksakan.

“Ardan... ini hanya kecelakaan kecil. Nadira seperti biasanya, begitu ceroboh. Dia menumpahkan minuman dan membuat tamu Mama tidak nyaman.”

Claudia ikut menambahkan, menunduk dengan suara manis.

“Jangan salahkan Nadira, Ardan. Aku tadi tak sengaja menyenggolnya.”

Ardan menoleh cepat ke arah Claudia, tatapannya begitu menusuk lalu pandangannya kembali ke arah Nadira.

“Berdiri!”

Nadira menunduk lebih dalam, berusaha menolak.

“Tidak perlu, Tuan. Saya bisa membereskan ini.”

“Berdiri, Nadira!” suara Ardan meninggi, penuh perintah. Suasana semakin hening, hanya suara napas tamu-tamu yang tertahan.

Dengan perlahan, Nadira bangkit. Tangannya masih memegang serbet basah, kepalanya tertunduk.

Ardan mendekat, berdiri di hadapannya. Sorot matanya gelap, penuh sesuatu yang tak bisa ditebak.

“Kamu pikir aku tidak tahu siapa yang sengaja membuatmu seperti ini?”

Kata-katanya membuat Claudia kaku seketika. Wajahnya pucat, meski masih berusaha tersenyum.

"Maksudmu apa, Ardan? Kau pikir, Mama Sengaja menjadikan Nadira seperti ini?!" Ucap Nyonya Rarasati.

"Apa, bukan?" Ardan tersenyum dingin.

Nyonya Rarasati memainkan perannya dengan sempurna, matanya melotot marah. “Apa kau menuduh Mamamu sendiri, Ardan?”

Ardan maju beberapa langkah, berdiri di samping Nadira. “Aku tidak akan biarkan siapa pun merendahkan sekertarisku, itu sama saja dengan merendahkahku! Termasuk ibuku sendiri!"

Nadira nyaris meledak tertawa karena tahu ini semua setting-an. Ia buru-buru menutup mulut dengan tangan, berpura-pura terharu.

Astaga, Ardan… kalau tahu ini prank dari Mama-mu, kamu pasti akan ngamuk setengah mati!

Ardan meraih tangan Nadira dengan agak kasar, menyeretnya keluar rumah tanpa memberi kesempatan untuk menolak. Tubuh wanita itu hampir terseerret langkah kakinya yang besar, hingga akhirnya ia mendorong Nadira masuk ke dalam mobil.

Brak!

Pintu mobil tertutup keras, menggema di ruang hening. Napas Ardan terengah, dadanya naik turun menahan emosi yang nyaris meledak.

“Ardan…” suara lirih Nadira memecah ketegangan, hampir tak terdengar.

Ardan menoleh. Tatapannya tajam, seolah hendak menekan siapa saja yang berani melawan. “Kenapa kau meninggalkan kantor dan datang ke sini tanpa seizinku?! Kau tahu Mama membencimu karena kejadian tujuh tahun lalu, Dira! Lalu kenapa kau masih berani datang, bahkan rela diperlakukan seperti tadi?!”

Nadira menunduk, jemarinya meremas ujung rok. “Aku hanya tak ingin hubunganmu dengan ibumu retak karena aku, Ardan. Kau sendiri yang ingin menyembunyikan pernikahan kita dari semua orang, termasuk dari ibumu. Karena itu aku datang sebagai sekretarismu, supaya Mamamu tidak curiga. Apa itu pun masih salah di matamu?”

Ardan terdiam sesaat. Wajahnya tetap keras, namun ada sesuatu yang bergejolak di balik sorot matanya. Ia tak sanggup mengakui bahwa kemarahannya bukan karena Nadira membangkang, melainkan karena hatinya hancur setiap kali melihat wanita itu direndahkan orang lain.

Tanpa peringatan, Nadira bergerak dari tempat duduknya. Tubuhnya beranjak pelan, lalu dengan berani ia melangkahi jarak di antara mereka hingga akhirnya duduk di atas pangkuan Ardan.

Kedua lengannya terulur, melingkari leher sang suami. Dengan wajah menunduk, Nadira mendekatkan bibirnya, menyentuh bibir Ardan dengan ciuman yang tiba-tiba namun sarat keteguhan.

Ardan sontak terkejut, mata pria itu melebar disertai dada yang menegang. Tak pernah sekalipun ia membayangkan Nadira akan mengambil inisiatif seberani ini, menyergapnya dengan ciuman yang seolah menantang sekaligus merayu dalam waktu yang bersamaan.

1
Rusmini Mini
males sm Nadhira yg ceroboh
trus Ardan yg gak pernah senyum hidupnya penuh tegang dan kaku
untung ada mama Rarasati yg brilian oke,keren
ketemu om Damar yg hangat penuh cinta dan tanggung jwb .Sempurnaaa
Rusmini Mini
awalnya nya aja agak boring sm Ardan gak pernah santai dan senyum persis manusia kulkas
kesininya mlh fokus ke mama Rara dan Om Damar, btw semua bagus mengalir ajah,pinter authornya ....lope lope sekebon thor ♥️♥️♥️♥️♥️
Rusmini Mini
mah udh tua jgn punya anak lagi ...
kalo punya anak trus lg jln jln trus di tanya org cucu nya no berapa nih oma
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Rusmini Mini
tp kalo bikinya sam om Damar mau aq /Grin//Grin//Grin/
heh bangun noh jemuran di angkat mo hujan 🤣🤣🤣🤣
Rusmini Mini
semoga Calvin tdk bertepuk sebelah tangan /Heart//Heart/
Rusmini Mini
biarin tumbang gak usah di tolongin anak bodoh itu...gak selidiki dulu kelakuan maknya main tebas aja sekarang udah tau mlh tumbang gak kuat terima kenyataan kebenarannya
Rusmini Mini
bapak bapak...gak berani menghadapi sendiri nih apa hrs kongsi... kalah sama mamah Rara /Grin//Grin/
Rusmini Mini
aduh komennya mengerikan tp lucu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rusmini Mini
tumbang oleh alkohol mo di bw ke hotel
apa rencanamu Veronika....
Rusmini Mini
eh sekaran Ardan udh banyak ketawa... /Proud//Proud/
Rusmini Mini
hati hati dgn wanita itu mama Rara tp mama Rara ttp tenang stay cooll
Rusmini Mini
om Damar suka tpi mantan dan anak om gak suka mlh mo bls dendam
Rusmini Mini
Veronica licik kayak maknya /Panic//Panic/
Rusmini Mini
Ra lebih keren...
Rusmini Mini
cieee om Damar cemburu bener nih ....
Damar ♥️ Raeasati /Grin//Grin//Grin/
Rusmini Mini
tadi jgn hanya tampar aja Dhira tp jg jambak jotos tendang Medina 😂😂😂
Rusmini Mini
kayak merek kurma ya 🤭🤭🤭
ouchhh 😠😠😠😠
Rusmini Mini
mereka masih saling menyimpan rasa
Rusmini Mini
kayaknya kisah percintaan mama dan om Damar seru nih /Grin//Grin/
Rusmini Mini
hai Damar ...../Kiss//Kiss//Kiss/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!