Seorang mahasiswa cupu yang hidupnya terkurung oleh penyakit langka, menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Tanpa dia duga, kematian hanyalah awal dari petualangan yang tak terbayangkan. Dia terbangun kembali di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir dan makhluk-makhluk aneh, namun dalam wujud seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Ahlana. Ironisnya, dia terlahir sebagai budak.
Di tengah keputusasaan itu, sebuah Sistem misterius muncul dalam benaknya. Sistem ini bukan hanya memberinya kesempatan untuk bertahan hidup, melainkan juga kekuatan luar biasa: kemampuan untuk meng-copy ras makhluk lain beserta semua kekuatan dan kemampuan unik mereka. Namun, ada satu syarat yang mengubah segalanya: setiap kali Ahlana mengaktifkan kemampuan copy ras, kepribadiannya akan berubah drastis, menyesuaikan dengan sifat alami ras yang dia tiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Sanaill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Jaringan Rahasia dan Bisikan Kebenaran
Lorong-lorong di dalam Nexus Prime adalah labirin yang membingungkan, semuanya serba putih, steril, dan dipenuhi dengungan mesin yang konstan. Tidak ada petunjuk visual, tidak ada jendela ke luar. Aku harus mengandalkan peta Kael yang berkedip di telapak tanganku. Setiap langkah terasa tegang, seolah setiap bayangan bisa menyembunyikan penjaga atau sensor otomatis.
Aku bersembunyi di balik sebuah konsol besar, mengamati pergerakan. Beberapa ilmuwan dan penjaga berseliweran, tampak fokus pada tugas masing-masing. Mereka berbicara dengan istilah-istilah yang tidak kumengerti: "kode genetik hibrida," "modulasi frekuensi," "aktivasi matriks Omnia." Aku hanya bisa menangkap beberapa kata kunci yang terdengar menyeramkan.
Kael telah menandai beberapa terminal yang mungkin bisa kucoba. Aku memilih yang paling dekat, sebuah konsol yang tampak seperti pusat informasi, sering digunakan oleh para ilmuwan. Aku menunggu momen yang tepat, saat seorang ilmuwan pergi untuk mengambil kopi dari dispenser di ujung lorong.
Aku menyelinap keluar dari persembunyianku, melesat ke konsol. Jari-jariku yang kecil bergerak cepat, mencabut kunci data dari sakuku. Aku memasukkannya ke slot yang tepat.
[Sistem Reinkarnasi: Kunci Data Terhubung. Membuka Enkripsi Tingkat Tinggi...]
[Peringatan: Risiko Kerusakan Sistem. Hindari Penggunaan Kemampuan.]
Desingan tajam di kepalaku kembali, kali ini terasa seperti bor yang menembus tulang. Aku menggertakkan gigi, menahannya. Layar konsol berkedip, menampilkan deretan kode yang rumit, lalu sebuah antarmuka grafis muncul.
Ini adalah jaringan internal Nexus Prime. Akses ke segalanya.
Aku mulai menjelajahi data. Kael telah memberiku beberapa petunjuk tentang apa yang harus kucari. Fokusku adalah pada "Proyek Omnia" dan "Genesis Protocol."
Aku menemukan folder demi folder, file demi file. Desain genetik, catatan eksperimen, bahkan rekaman video singkat. Aku melihat wajah-wajah "Pasien" lain yang ada di daftar kunci dataku. Beberapa adalah makhluk fantastis yang disuntikkan dengan teknologi, yang lain adalah manusia yang diubah menjadi monster. Dan di antara mereka, aku melihat diriku sendiri. Ahlana kecil, di dalam tabung, matanya terpejam.
Sebuah rekaman log video menarik perhatianku. Itu adalah rekaman rapat Dewan Arsitek.
Direktur Aris muncul di layar, jauh lebih muda dan bersemangat. "Proyek Genesis, para Dewan yang terhormat, adalah fondasi Omnia. Kami akan menciptakan ras yang mampu beradaptasi dengan lingkungan apa pun, melampaui keterbatasan biologis."
Lalu, seorang pria tua dengan wajah keriput dan mata tajam, yang disebut sebagai Kepala Dewan, Kyrus, berbicara. "Dan 'Wadah' yang Anda usulkan, Pasien 001, akan menjadi kunci untuk replikasi massal?"
"Tepat," Aris mengangguk. "Dia adalah prototipe yang sempurna, mampu menyerap dan mengintegrasikan esensi genetik dari berbagai dimensi. Setelah kami menguasai mekanisme replikasinya, kami akan memiliki pasukan yang tak terkalahkan."
Kyrus menyeringai. "Begitu kita memiliki kendali atas energi dimensi lain, alam semesta akan tunduk pada kehendak kita. Dunia primitif yang bodoh itu akan menjadi sumber daya baru kita."
Aku mengepalkan tangan, amarah membakar dalam diriku. Mereka berbicara tentang dunia Elias, Kluster Malam, sebagai "dunia primitif yang bodoh." Mereka hanya melihat kami sebagai sumber daya.
Aku terus menggulir, mencari informasi yang lebih rinci tentang kelemahan mereka, tentang bagaimana proyek ini bisa dihentikan. Aku menemukan sebuah file terenkripsi yang berjudul "Sensitivitas Inti Energi Multidimensi." Itu pasti itu!
Aku mencoba membukanya, tapi layar berkedip: "Akses Ditolak. Membutuhkan Otentikasi Level Alpha."
Sial! Ini adalah informasi yang sangat rahasia.
Tiba-tiba, sebuah suara di interkom membuatku terlonjak. "Perhatian. Anomali energi terdeteksi di Sektor Gamma. Tim Keamanan, selidiki!"
Sektor Gamma. Itu adalah lokasiku! Mereka mendeteksiku! Mungkin karena aku terlalu lama di konsol, atau karena Sistemku terlalu banyak bekerja di lingkungan ini.
Aku segera mencabut kunci data. Lampu-lampu mulai berkedip, dan suara alarm samar mulai terdengar di kejauhan. Waktuku habis.
Pelarian yang Membingungkan dan Cahaya Harapan
Aku melesat dari konsol, bersembunyi di balik tumpukan peralatan. Aku harus keluar dari sini. Aku melihat peta Kael di telapak tanganku, mencari rute pelarian terdekat.
Tiba-tiba, suara langkah kaki berat mendekat. Beberapa penjaga Arsitek berzirah penuh berlari ke arahku, senjata mereka terhunus.
"Wadah terdeteksi di Sektor Gamma!" salah satu dari mereka berteriak. "Kunci area!"
Aku panik. Mereka terlalu dekat! Aku tidak bisa berlari lebih cepat dari mereka. Kekuatanku masih terblokir.
Di tengah keputusasaan itu, sebuah cahaya samar muncul di lorong di depanku. Bukan cahaya buatan, melainkan sesuatu yang lebih alami, lebih... familiar. Sebuah retakan di dinding, memancarkan cahaya keemasan yang berkedip.
Sebuah anomali spasial kecil. Mungkin akibat pertarungan di luar fasilitas, atau mungkin memang celah alami di antara dimensi.
Aku tidak berpikir dua kali. Tanpa ragu, aku berlari menuju cahaya itu, mengabaikan teriakan para penjaga di belakangku. Ledakan energi melesat di dekat kakiku, tapi aku tidak menoleh. Aku harus mencapai cahaya itu.
Aku menerjang ke arah retakan yang memancarkan cahaya keemasan itu. Saat tubuhku menyentuh cahaya, aku merasakan sensasi yang sama seperti saat aku meninggalkan dunia fantasi—tarikan kuat, disusul kehampaan.
Duniaku berputar, dan kemudian... kegelapan. Tapi kali ini, ada harapan. Aku telah melihat kebenaran. Aku telah mendapatkan informasi. Dan aku akan kembali.
To be continue.......