Sebuah kisah tentang seorang wanita bernama Rumondang yang memilih menganut ilmu hitam untuk membalas dendam dan memiliki kekayaan.
Berawal dari sebuah kekecewaan dan penderitaan yang begitu berat, membuat ia harus terjerumus dalam lembah hitam untuk bersekutu dengan sesuatu yang sangat mengerikan.
Ia menempuh jalan sesat dengan memilih memelihara sesosok makhluk mengerikan yang berasal dari daerah suku Batak, Sumatera Utara, yang disebut dengan Begu Ganjang. dimana sosok makhluk ini semakin akan memanjang keatas jika semakin dilihat dan siapa yang bertemu dengannya, maka kematian yang akan ia dapatkan...
Apakah Begu Ganjang? dan apakah Rumondang dapat mencapai tujuannya?
Begu Ganjang, suara yang memanggil dalam kegelapan. Membawa kematian yang sangat mengerikan, teror yang tidak berkesudahan.
Bagaimana kisah selanjutnya, ikuti novel ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesuatu yang lain
Ture memasuki rumah yang berukuran cukup besar dan dilatakan sangat mewah. "Ini beneran rumah kita, Nang?" tanya dengan bibir bergetar.
Bukan tanpa sebab, sebab ini sangat mustahil dan darimana ibunya mendaptkan uang yang sangat banyak untuk membeli rumah semewah itu.
"Iya, Boru. Ini rumah inang hadiahkan untukmu, dan untuk kedua kakakmu nanti inang belikan yang lain," jawabnya dengan sangat bangga.
Namun hal itu membuat ketakutan diwajah Ture. Bukannya senang, tetapi ia sangat khawatir dengan pernyataan sang inang. Bagaimana caranya mendapatkan uang dalam sekejap saja. Bahkan jika harus bekerja seumur hidup saja belum tentu secepatnya menghasilkan uang sebanyak itu.
"Inang dapat hepeng darimana?" tanyanya dengan hati-hati, sebab ini sangat janggal.baginya.
"Tenang sajalah, jangan kau fikirkan Inang dapat uang darimana, yang terpenting kau hidup senang dan tenang," sahut Rumondang.
Diantara anaknya, hanya Ture yang berfikir kritis untuk hal ini, sebab terlalu jujur dalam setiap hal, dan ia juga tau jika puterinya yang satu ini seorang gadis yang taat pada Tuhan-Nya dan merupakan jemaat yang aktif di Gereja, sehingga ia menanamkan jiwa selalu bersyukur dan tidak ingin mengambil yang bukan haknya.
Saat ia semakin masuk kedalam ruangan rumah, ia semakin merasakan sesuatu yang tak biasa. Punggungnya serasa menebal, dan ia selalu merasa diawasi oleh yang tak kasat mata. Gadis itu bergidik ngeri.
"Aku mau pulang ke rumah kita saja, Inang. Aku tak mau tinggal disini, kok ngeri kali ku rasa perasaanku, ada yang seperti sedang mengawasiku," celetuknya, sembari menyapu tengkuknya.
Rumondang terdiam ia tak mau Ture pulang ke rumah mereka, sebab ia tak ingin gadis itu mendengar rumor kematian Dorma yang sangat tiba-tiba dan juga misterius, ia tak mau jika borunya semakin merasa curiga, apalagi ia dapat merasakan kehadiran sosok yang saat ini sedang dipeliharanya.
"Sayang. Inang membawamu kerumah ini karena tidak ingin Bapakmu tahu keberadaanmu, kamu gak mau kan kalau dipaksanya menikah dengan pria tua itu?" ucapnya dengan mencoba menakuti Ture agar menurut padanya.
Sontak saja Ture menggelengkan kepalanya. Tentu saja ia tak mau jika harus dipaksa menikah dengan pria tersebut.
"Tidak inang, aku masih mau sekolah," ia menegaskan ucapannya. Jika kaku tidak mau, maka turuti kata Inang, tinggallah disini, nanti kamu tinggal dengan Opung Boru, dia akan menjagamu," wanita itu mencoba meyakinkan puterinya.
Mendengar ada opung Boru (nenek/Mbah) tinggal bersamanya, ia merasa sedikit lega.
"Baiklah, Inang. Aku akan menuruti ucapanmu," ucapnya patuh.
"Baguslah. Inang mau pulang dulu, kau jenguk opungmu dikamar sebelah."
Ture menatap inangnya dengan perasaan yang sedikit gelisah. "Kenapa inang tak tinggal disini juga?" tanyanya dengan rasa penasaran.
"Tak bisa, Boru. Ada pekerjaaan diladang yang harus inang selesaikan. Baik-baiklah kau disini, ya," pesannya lagi, lalu bergegas akan pulang, dan ia harus tiba dirumah sebelum pukul enam sore.
Melihat sang inang pulang dengan terburu-buru dan seolah ada yang sedang dikejarnya, membuat Ture semakin menaruh curiga jika wanita yang sudah melahirkannya itu menyimpan sebuah rahasia.
Ia melihat sang inang memesan taksi online dan pergi begitu saja meninggalkannya dalam ketidakpastian.
"Ture," panggil seseorang dengan suara yang sangat lemah. Gadis itu menoleh ke arah belakang, tempat dimana sumber suara itu berasal.
"Opung Boru? Sejak kapan datang?" tanyanya pada seorang wanita berambut putih. Rambutnya digelung asal, dan dimulutnya terdapat tembakau yang ia gunakan sebagai suntil.
"Siang tadi sudah sampai, dan inangmu yang meminta opung untuk menemanimu disini," ucapnya dengan nada lemah.
Sepertinya wanita itu kurang sehat, terlihat dari suaranya yang bergetar, dan pergerakan tubuhnya juga sangat lemah dan lamban.
Jika dilihat dari usia, sudah wajar jika ia tidak lagi energik, sebab kini sudah memasuki usia enam puluh lima tahun.
Ture menghampiri sang Opung Boru, lalu menuntunnya untuk ke sofa. Sungguh perbandingan kehidupan yang sangat drastis dan tidak balance. Ia memperkirakan harga sofa tersebut senilai puluhan juta.
Ukiran kayu jati dengan warna kuning emas dan busa mewah semakin memperkuat harganya.
Wanita tua itu duduk dipinggiran sofa, ia merasakan nafasnya sedikit sesak. "Opung mau minum apa?" tanyanya pada wanita tua tersebut.
"Ambilkan opung air hangat, daan juga minyak urut didalam kamar, sepertinya gak enak kali ku rasa nafasku," keluhnya, sembari memegangi dadanya.
Ture menganggukkan kepalanya, bahkan ia belum sempat bertanya dimana kamarnya, mungkin ia memilih untuk tidur sekamar dengan si Opung Boru, sebab tinggal dirumah sebesar itu hanya berdua membuat ketakutannya bertumbuh sepuluh kali lipat.
Ia hanya rindu rumah lamanya. Jika bukan karena takut dinikahkan kepada pria tua, tentu saja ia tak sudi bermalam dirumah ini, apalagi aang inang seolah sengaja meninggalkannya.
Ture berjalan menuju dapur. Ia merasakan bulu kuduknya meremang dan semakin merasa jika ada yang berjalan mengikutinya dari arah belakang.
Gadis itu menoleh, namun tak ada sesiapapun, dan ia merasakan deguban jantungnya memburu dan tak nyaman. Ia menuju dapur yang tak kalah modernnya. Lengkap dengan kitchen set yang menjadi impian banyak para wanita dan emak-emak pada umumnya.
Terdapat satu set meja makan berbentuk elips dengan enam buah kursi sebagai pelengkapnya. Itu semua berharga mahal.
Ture semakin sesak memikirkan semuanya. Ia merasa jika semua ini tak wajar, tetapi ia tak memiliki bukti untuk menuduh inangnya telah berbuat yang dilarang.
Wuuuuusssh
Kembali ia merasakan desiran angin yang berhawa panas dan menerpa punggungnya. Ia mencoba kembali menoleh tetapi tak ada yang ditemuinya, dan hal itu semakin membuatnya gelisah.
Ia mempercepat mengambil air minum dari dispenser dan bergegas meninggalkan dapur.
Saat ia tiba diruang keluaga yang dilengkapi oleh televisi layar datar atau LED dengan ukuran enam puluh inchi sebagai penyempurnanya itu, Ture tak mendapati sang opung berada disofa saat ia tinggalkan tadi.
"Kemana si Opung?" ucapnya dengannya rasa penasaran. Ia menghela nafasnya dengan berat. Ia berfikir mungkin saja pria tua itu sudah masuk ke dalam kamar karean sesak yang dirasakannya.
Ketika ia akan beranjak pergi, tiba-tiba televisi menyala sendiri, lalu salurannya berubah-rubah, seolah ada yang mengendalikannya.
"Hah! Kenapa pula televisinya menyala?" Ia merasa sangat bingung, namun kembali perasaannya tak nyaman.
Ia melihat remot control itu berada diatas meja yang sama, dan ketika ia ingin mengambilnya, televisi itu mati sendiri.
Ture bernafas lega. Mungkin saja ada kabel yang konslet, ia mencoba berfikir positif.
Ia kembali akan ke kamar si Opung Boru, namun televisi itu kembali menyala, dan salurannya berpindah-pindah, membuat ia kembali merasa meremang, apalagi hari tampak mulai gelap.
berarti JK Harta Kekayaannya ikutan Musnah ,, Rumondang kembali jd Kismin lagi donk yaa ,, kembali ke Kehidupan Awal lg 🤔🤔😱😱
semoga jg Perkampungan yg td nya Mati kembali Hidup lagi dg banyak nya Masyarakat yg kembali ke Kampung Halaman nya lagi 🤗🤗🤗
Semangat Datu Silaban ,,, Kamu psti bisa Mengembalikan Tondi nya Ture lg ke Jasad nya ,, Aku menaruh Harapan Besar pada Mu , Datu 🥳🥳😘😘
Agam nya Selamat dr si Begu nya ,,, tapi Ture nya malah sdh tak berdaya ,, mna sdh di Cekik nya ,,, apakah Ture selamat , kak ❓❓🤔🤔
knp pula tu Tas yg berisi ramuan nya mlh jatuh dn hilang entaah kmna 😤🥺🥺
sumpah Loch aku deg degan bgt bacanya 😱😱
Takut jg si Agam mati di tangan si Begu 🙈🙈🙈
pdhal mereka baru menyatakan perasaan nya masing-masing Loch ,,, masa mo berpisah alam 😔🥺
ahahayyy tp kek mana dgn wrg desa yaaa kira2 akan ngamuk g ya
ogn nyebur aja dehh 🤣🤣🤣
kekasih hati yg blm terungkap secara lisan 🤣🤣🤣
ayo ture pasti berhasil doa tulus seorang anak demi keselamatan ibunya pasti didengar Rumondang berhasil memutus perjanjian pas diujung ture tercekik