NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33

Charles siap menebas kepala manusia malam ini.

Celestia melihat sekitar. Nampaknya hanya Charles yang berhasil menemukannya. Sihir api milik Enzo ataupun yang lainnya nampak tidak mendukung di situasi ini.

“Yang Mulia...” Panggil Celestia dengan intonasi lembut.

Charles seperti orang tuli. Dia tidak bereaksi apa-apa selain menguatkan kuda-kuda di bagian kaki. Sekali lagi, Dia sudah siap menerjang tubuh Lucas dengan serangannya sampai...

“Charles, sadarlah.” Lontar Celestia dengan nada tertahan sambil menarik lengan baju Putra Mahkota.

...Celestia memanggil nya tanpa gelar kehormatan. Celestia seolah menyingkirkan kekakuan yang selama ini Dia bangun dengan sempurna.

“Tadi... apa Aku salah dengar?” Tutur Charles dengan amarah yang berangsur-angsur mereda.

Celestia menggelengkan kepala dan berucap. “Anda tidak salah dengar. Barusan, Saya memanggil Anda dengan sebutan ‘Charles’.”

“Ce—”

“Mari berpisah di sini, Lucas!” Potong Celestia yang melihat Pria itu menunjukkan gelagat akan memanggil nama sebenarnya di hadapan Putra Mahkota.

“Kita melepaskan Mereka begitu saja ? Tidak bisa—”

“Akan Saya jelaskan nanti, Charles.” Potong Celestia berhasil membuat Putra Mahkota bungkam. Panggilan barusan bukan karena terpaksa. Lidah Celestia seperti sangat lentur saat memanggil Putra Mahkota hanya dengan nama panggilan saja. “...Perpisahan adalah yang terbaik saat ini.” Tuntas Celestia dan membuat Charles menurunkan pedang yang sejak tadi siap memisahkan kepala Lucas dari badannya.

“Kalian berdua pikir bisa lepas dari kehendak Dewi Astraea ? Apapun yang Kau lakukan, Kita berdua sudah ditakdirkan untuk menjadi pasangan—!!”

Perkataan Lucas terhenti saat Charles melemparkan tatapan tajam ke arahnya. Perkataan barusan berhasil memantik amarah di benak Putra Mahkota.

“Tidak perlu hiraukan Dia, Charles.” Tutur Celestia sambil meletakkan satu tangan di punggung Putra Mahkota yang lebar. Kini Dia ikutan melempar atensi ke arah Pria yang muncul dengan titel sebagai ‘Mempelai Pria’ dan berkata.

“...Untuk orang yang menatap Kami dengan sebuah amarah, Kau sungguh tidak pantas Lucas."

"Apa maksud Mu—"

"Kau mau tau mengapa ?" Potong Celestia tanpa ragu. "...Lantaran, Walaupun lidah Mu sejak tadi mengatakan Kita adalah pasangan yang ditakdirkan oleh Dewi Astraea, sorot mata Mu hanya menghangat saat menatap Silvia. Sekali lihat saja Aku dapat merasakan bahwa Kalian berdua menaruh rasa pada satu sama lain. Tidak perlu bersikeras bahwa Kita berdua adalah mempelai untuk satu sama lain menurut kehendak Dewi Astraea. Karena Kau pun menaruh rasa pada wanita lain, walau pun besar kemungkinan Kalian belum terbuka untuk satu sama lain."

"..." Lucas dan Silvia yang di komentari langsung bungkam. Lidah Mereka berat untuk menanggapi fakta yang baru saja di sajikan oleh Celestia.

"Charles, ayok Kita pergi." Lontar Celestia lantaran tidak punya keinginan untuk terus menetap bersama Lucas dan Silvia.

Walau Putra Mahkota masih enggan untuk pergi begitu saja usai di manipulasi dan menyebutkan Celestia sebagai mempelai wanita dan membawa-bawa nama Dewi, kaki nya tetap melangkah. Mengikuti arah yang di ambil oleh Celestia tanpa sebuah keraguan.

Jemari tangan Celestia menggenggam satu tangan Charles dan menuntunnya dengan telaten, seolah saat tangan nya di lepas salah satu dari Mereka akan menghilang seperti beberapa saat yang lalu.

“Syukurlah Mereka tidak mengikuti Kita. Energi Ku terkuras banyak saat bercakap-cakap dengan Mereka.” Lontar Celestia memecahkan keheningan yang membelenggu Mereka berdua kurang lebih selama sepuluh menit.

“Entah dengan kekuatan apa Bajingan itu mengelabui penglihatan Ku dan Enzo,” ujar Charles sambil menggertakkan gigi.

Gemuruh dahsyat yang menghantam dinding dada nya saat tersadar bahwa Dia kehilangan Celestia, masih teringat dengan sangat jelas dalam memori. Seluruh atensi mata nya benar-benar di tumpahkan pada wanita pemilik surai putih itu... tangan yang di genggam juga menggenggam balik agar tidak terpisah. Namun sebuah jawaban balasan dari Celestia membuat kepala Charles seperti di pukul benda tumpul.

“Dia menggunakan kekuatan suci, Yang Mulia Putra Mahkota. Saya juga tidak tau bagaimana cara nya, tetapi Dia berasal dari Kerajaan Fern. Kerajaan yang memanfaatkan—Hm ? Yang Mulia ?”

Celestia berbalik, menatap tubuh berukuran besar yang saat ini menghentikan langkah dan enggan untuk lanjut berjalan sekalipun sudah Celestia tarik berkali-kali. Alis nya di tautkan, nampak sebuah awan mendung di wajah nya yang tengah di soroti oleh cahaya rembulan.

Sekali lagi, Celestia berucap lantaran keheningan berhasil menyerang dalam durasi beberapa detik. “Apa Anda terluka, Yang Mulia—”

“Kenapa ?” Potong Charles dengan perempatan yang muncul di kening.

“Hm ? Apanya yang kenapa Yang Mulia—”

“Kenapa Kau kembali memanggil Ku ‘Yang Mulia’ ?” Papar Charles yang langsung memangkas jarak di antara kedua nya dengan satu langkah lebar.

Kali ini jiwa dan raga Celestia tidak terkunci seperti beberapa saat yang lalu. Dia dapat merasakan dengan jelas bahwa tubuh nya bisa bergerak. Dia bisa menghindar dan menolak tubuh kekar Charles yang hanya berjarak satu jengkal saja dari tubuh nya. Namun dengan kesadaran penuh... Celestia enggan untuk melakukan hal itu. Ungkapan terdalam dari lubuk hati nya memberikan larangan keras. Mengirim peringatan yang harus Celestia patuhi.

“Karena...Karena sudah tidak ada musuh yang mengancam lagi,” jelas Celestia ragu. Setelah tersisa Mereka berdua saja dalam keheningan hutan, barulah logika nya kembali aktif. Wanita itu pun mempertanyakan kenapa Dia memanggil Putra Mahkota hanya dengan nama saja beberapa saat yang lalu.

“Walau tengah di landa kecemasan beberapa saat yang lalu, pendengaran Ku tidak mengalami gangguan! Aku dapat merasakan bahwa lidah Mu dengan sangat lentur menyebutkan nama Ku. Bukankah Kau harus mempertahankan hal itu ? Apa Kau tidak merasakan nya ? Aku ingin Kau memanggil Ku seperti itu untuk seterusnya.”

Sambil menggeleng pelan, Celestia berucap. “Saya tidak bisa melakukan hal itu, Yang Mulia Putra Mahkota.”

“Lalu kenapa tadi Kau nampak sangat handal menyebutkan nama Ku, Tia ?” Cecar Charles sambil mengeratkan tautan tangan. Malam ini Dia mendapat dorongan kuat untu membuat sebuah kemajuan... kemajuan dalam merajut sebuah hubungan.

“Tentu saja karena... karena... Umm...” Celestia kehilangan kata. Dia menunduk, menatap ujung kaki juga beberapa dedaunan kering di bawah sana. Dia pun ditarik paksa kedalam lautan pikiran yang menyesakkan. “Benar... Alasan apa yang membuat mulut Ku memanggil Putra Mahkota dengan nama panggilan ? Jawaban nya... Kurasa tadi sudah ada jawaban yang terbesit, kemana jawaban itu pergi ? Jawaban apa yang tadi ku pikirkan ?”

Dengan satu tangan yang sejak tadi hanya menggantung, Charles gunakan untuk memegang ujung dagu Celestia dan mengarahkannya ke atas. Membuat iris mata Mereka kembali bertemu.

“Kenapa Kau ragu ? Kenapa Kau menyangkal jawaban yang sudah terbesit di benak Mu itu ?”

“Aku... Saya tidak—“

“Kau memangil tadi lantaran mengetahui nya kan ? Kau tau dengan jelas bahwa panggilan itu akan membuat amarah Ku raib dalam sekejap. Tia...Kau tau tentang yang Ku rasakan, bukan ?”

Sorot mata yang di berikan Pria di hadapannya ini membuat Celestia hilang fokus. Kepekatan atensi itu berhasil membius pikiran Celestia, dan membuat wanita dengan surai putih itu menjawab. “Tentu... Walau lancang, Saya yakin bahwa dengan memanggil nama Anda akan membuat amarah itu mereda. Eh ? Jawaban apa yang barusan Ku katakan ?”

Walau Celestia memberikan reaksi yang tengah kebingungan... berbeda sekali dengan Charles. Sang Putra Mahkota itu menarik sebuah senyuman penuh kepuasan. Lengkungan bulat sabit seolah bertengger di wajah yang tampan.

...***...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...Hai Guys... Uwah Celestia udah berapa lama nggak update ya ? Terakhir update itu tanggal 22 bulan Juli kan ? Bolong 14 hari dong, Neo merasa gagal banget karena nggak konsisten. Walau pun dua minggu di pakai buat berobat permasalahan gusi bengkak, tetapi tubuh Neo malah keenakan. Lebih nyaman scrol media sosial dari pada mengerjakan sebuah tanggung jawab di bagian Novel....

...Walau hanya satu dua pembaca, Neo nggak mau mengecewakan Kalian. Percaya nggak ? Kalau satu dua orang yang like setiap Chapter yang Neo buat itu membakar semangat di dada Neo. Apalagi kalau udah komentar, beehh.. Neo bisa salto. Kaya beberapa minggu lalu saat Calista di jumpai banyak pembaca baru yang memberikan like, komentar, vote, hadiah, dan bahkan memberikan tip. Gila, Neo langsung sesak nafas. Bahagia banget saat itu. Jadi percayalah, Neo bakal berusaha buat ngetik terus sampai ‘END’. Dikit lagi Neo bakal fokus ngetik untuk menyamakan jumlah episode Celestia dan Calista. Nantikan hal itu ya. Maap juga karena Neo curhat nya kepanjangan. Jangan lupa like dan komen Thank you🌺♥️...

1
Devi Putriboska
hallo author, qw baru mulai baca novelmu nih. yg semangat yah 💪💪💪

novelmu bagus loh, qw suka 👏👏👏
Neogena Girl: Makasih Kakak atas dukungan nya😍♥️♥️♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!