NovelToon NovelToon
Bukan Dia Tapi Aku

Bukan Dia Tapi Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Trauma masa lalu / Mantan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: karavel

5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.

Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.

pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.

akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BDTA 029

Caramel membiarkan ender menggendong cello dan mengajak main cello di depan sedangkan dirinya memilih duduk di sofa memainkan handphonenya dan berusaha untuk menghubungi lily dan aldo kembali bukan menuntut sebuah kabar tapi caramel hanya ingin sebuah kepastian dan sebuah percikan harapan soal keberadaan aldo.

Begitupun dengan alan yang fokus dengan handphonenya dan sesekali melirik ke arah caramel ingin sekali ia menanyakan soal pria yang kemarin berkelahi dengannya namun entah mengapa tenggorokan alan tak bisa di ajak kerja sama rasa keraguan takut salah jika tidak benar membuatnya memilih untuk diam

"kenapa kamu datang ke sini tau darimana?"tanya caramel memecahkan keheningan di antara mereka

"dari bita dia minta tolong buat anterin bapak lu ke sini"kata alan dengan nada yang datar

"manusia ini aneh kadang saya kadang aku kadang gw dia lagi stres kah? Tapi mana mungkin orang stres bisa masuk pemadam kan ya"batin caramel dan menyipitkan matanya menatap ke arah alan

"emang kamu gak kerja?"tanya caramel dengan nada yang penuh rasa penasaran

"sudah jam pulang untuk shift malam kemarin"jawab alan dan di anggukan oleh caramel

Hening tak ada lagi obrolan di antara keduanya caramel memilih untuk bangun dari duduknya dan membersihkan lantai lantai menyapu dan mengepel lantai sedangkan alan memilih untuk menghampiri ender yang sedang asik bermain dengan cello dan beberapa anak anak kecil yang ada di komplek sambi berbincang-bincang dengan orang tuanya.

"baru ya pak di sini"tanya salah satu ibu

"iya bu anak saya baru pindah ke sini itu di sana"kata ender sambil sambil menunjuk ke arah rumah caramel yang tepat keluar alan

"ouh itu mantunya atau anaknya pak ganteng banget"tanya ibu berdaster kepada ender mendapatkan pertanyaan itu ender hanya tersenyum kikuh menatap alan yang berjalan mendekat ke arahnya dan cello

"menantu saya itu mah"kata ender membuat alan terkejut dan bingung

"ouh ini anaknya ya ganteng ya kaya papanya,di sana nanti berapa orang pak yang tinggal?"

"5 orang bu 3 anak saya 1 cucu saya sama menantu saya tapi sepertinya dia bakal jarang pulang soalnya kerjanya jauh dari sini"jawab ender menatap ke arah alan yang bingung akan ucapan ender

"memang kerja apa menantunya"

"kamu kerja apa nak?"tanya ender kepada alan

"petugas pemadam kebakaran"jawab alan sambil senyum di wajahnya

"ouh pemadam pantes ajah tapi kelihatannya juga pembisnis ya kantoran gitu soalnya pake jas begitu"

"iya saya juga punya usaha sendiri"jawab alan sambil menggendong cello dan membiarkan ender menanggapi ibu ibu yang penasaran akan hidup orang lain itu.

Selesai bebenah caramel duduk sebentar di sofa ini gila sih baru pertama kali ini ia membersihkan rumah 2 lantai sendiri menyapu mengepel membuat kakinya lemas dan punggung sakit. Keringat bercucuran dari dahi caramel tak ada minuman yang dapat ia minum caramel segera mengambil dompet dan menutup pintu berjalan ke arah alan dan ender.

Dari jauh nampak cello yang tertawa terbahak-bahak si gendongan alan membuat caramel tersenyum dan berjalan mendekat ke arah mereka berniat untuk meminjam kunci mobil untuk membeli minum dan beberapa makanan untuk para pengangkut dan yang lainnya.

"ouh ini anaknya pak?? Istri si aanya?"tanya ibu ibu membuat caramel yang baru datang terkejut ingin sekali ia menjawab tidak dan menjelaskan tapi terlambat oleh ender yang sudah menjawab iya dan membuat caramel menggelengkan kepalanya kebingungan apa maksud dari ender

"mirip mamahnya ternyata ya mamahnya cindo cindo cantik ya"

"pinjem kunci mobil dong mau beli minum nih haus"kata caramel berbisik kepada alan caramel sudah muak akan mendengar pembicaraan sang ayah dengan ibu ibu komplek

"mau kemana?"tanya alan membuat caramel melotot ke arahnya

"ke Alfamart lah mau kemana lagi di kata mau beli minum"saut caramel yang kesal membuat alan tersenyum

"pak, alan titip cello dulu mau anterin ramel ke Alfamart dulu"kata alan memberikan cello dan pergi masuk kedalam mobil

"hati hati"kata ender tersenyum ke arah alan

Alan mengeluarkan mobil dan menunggu caramel yang malah mematung suara klakson membuat caramel tersentak dan berjalan masuk kedalam mobil duduk di samping alan dan memilih menatap ke arah jalan tak ada pembicaraan apapun caramel melihat mobil bita dan nara yang bertemu di pintu depan komplek caramel membuka kaca dan meminta bita dan nara untuk tidak pergi karena ia akan membelikan mereka makan untuk makan siang terlebih dahulu dan segera melanjutkan perjalanannya

"ramel"panggil alan membuat caramel meliriknya tak suka bagaimana tidak jelas jelas namanya sudah cantik caramel bisa bisanya dia manggil ramel kenapa tidak sekalian ramen aaja seperti makanan khas korea.

"namaku caramel apa si ramel ramel"protes caramel membuat alan tersenyum dan mengangguk

"siapapun nama lu itu nama ramel lebih menempel di kepala gw"kata alan membuat caramel pasrah dan terserah mau alan memanggilnya apapun itu ia akan terima saja

"seterah kamu ajah deh ya"kata caramel dengan nada yang pasrah dan terserah

"kemarin gw gak sengaja ke rumah sakit mau cek kesehatan di sana gw ketemu sama satu ruangan dimana ruangan itu di pake sama cowo tempramen yang kemarin berantem sama gw di kost lu tapi itu baru dugaan si soalnya mukanya gak jelas di baluk perban kepalanya abis gitu dia pake alat bantu di lehernya"kata alan membuat caramel merasa sesak di hatinya ala mungkin aldo kecelakaan di saat hujan itu?? Kenapa ia tak kepikiran ke sana?? Suara lily di saat ia menelepon juga seperti khawatir,panik dan takut jadi benar orang yang ia lihat tadi adalah lily dan dara??

Caramel tak menjawab apapun rasa sakit di hatinya membuat caramel tak bisa menahan airmatanya yang berusaha tak ia keluarkan,bagaimana tidak keluar selama ini ia telah salah menduga dan menuduh jika benar yang di ucapkan alan itu adalah aldo tuduhannya selama ini adalah salah besar dan jika memang benar hal itu terjadi berarti dirinyalah yang menjadi sebab kecelakaan aldo.

Isak tangis caramel semakin kencang caramel menutup mulutnya rapat rapat dan menatap ke arah jalan yang sunyi sedangkan alan yang paham akan perasaan caramel menghentikan mobilnya dan menatap lekat ke arah caramel

"nangis ajah ramel kalo itu yang lu mau jangan di tahan keluarin tangisan tanpa suara itu sakitnya luar biasa kalo gak kuat lepasin ajah"kata alan membuat caramel terdiam dan menghapus airmatanya dan membalikkan badannya ke arah alan

"its okey,ayo jalan lagi kasian mereka udah nunggu aku belom be

"jangan membiasakan diri untuk bilang its okey gpp aman sama diri sendiri kalo diri lu gak sekuat itu ramel,ada saatnya kita jadi lemah dan ada saatnya kata its okey berubah jadi I'm not okay jadi jangan paksain itu. Lu mau nangis nangis ajah yang puas gw keluar dari mobil keluarin jangan si tahan gw harap setelah gw masuk lagi lu udah tenang"potong alan dan membuka sabuk pengaman keluar dari mobil membiarkan caramel menangis mengeluarkan apa yang mengganjal di hatinya

Hanya caramel sendiri di dalam mobil caramel memaki dirinya meluapkan tangisannya mengeluarkan semua sakit di hatinya mencoba mencerna permasalahan hidupnya yang selalu terus menghantam dirinya memahami maksud dan tujuan dari ucapan ucapan aldo kepadanya di saat pertemuan dan ambang perpisahan ini,rasanya sakit jika hubungannya akan berakhir begitu saja rasa sakit ini membuat caramel berteriak dengan kencang membuat alan mendengarnya dan tersenyum kecil dari luar seperti sudah mengerti apa yang akan di lakukan oleh carmel saat ia keluar.

Perlahan caramel mengusap lengannya menenangkannya dari semua permasalahannya dan menguatkan dirinya mempercayai bahwa dirinya bisa melewati semuanya menghapus airmatanya yang terus keluar dari matanya

"kamu bisa ara kamu bisa pasti bisa kamu bahkan bisa jauh lebih baik dari hari kemarin apapun masalahnya kamu harus bisa menghadapinya percaya akan semuanya"kata caramel lirih dan memejamkan matanya menenangkan dirinya

pintu samping terdengar terbuka alan masuk dan duduk di kursi pengemudi menatap caramel yang mengelus lenganya dan sambil memejamkan matanya alan pernah di posisi seperti itu bahkan jauh lebih dari ini semua alan mengusap lembut pundak caramel memberikannya dukungan dan semangat meskipun mereka baru kenal tapi alan tak tega melihat seorang wanita menangis di hadapannya.

"percaya sama gw lu bakal bahagia di suatu hari nanti, semangat jangan nyerah okey banyak yang sayang sama lu masih ada temen temen lu, bokap lu,cello dan masih ada gw yang bakal selalu ada buat lu"kata alan dengan nada yang lembut membuat caramel membuka matanya terkejut mendengar perkataan "......masih ada temen temen lu,bokap lu cello,dan gw yang bakal selalu ada buat lu" what apa maksudnya gila ya memang lelaki jaman sekarang bisa bisanya mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mempromosikan diri. Caramel menatap tajam ke arah alan membuat alan melepaskan tanga dari pundak caramel dan gugup

"okelah kita lanjut perjalanan"kata alan sambil memasang sabuk pengamannya

"dasar reptil pedofil"kata caramel dengan nada yang sedikit marah membuat alan menatap terkejut ke arah caramel mendengar kata pedofil?? Setau itukah dirinya??? Padahal hanya beda 2 tahun saja tidak lebih 10 tahun memang gadis ramen isi di otaknya hanya ketololan dalam pacaran meskipun ia juga begitu tapi lebih bodoh ramen makanan korea ini batin alan yang memaki mengutuk caramel membuat kedua menatap tak suka dan menatap permusuhan

Bersambung

1
CIA
hug caramel jauh, sumpah baca ini tiba tiba nangis jleb banget
CIA
aldo kurng ajar lu ya bner"
CIA
apaaaaa inii/Sob//Sob/ kta aldo boman item dekil tpi ini ckep gini/Sob/tpi mw aldo aja deh alan alan juga boleh/Awkward/
CIA
yang pling mhal kebersamaan anak perempuan sma ayah
CIA
mw cwo kya aldo/Sob/
CIA
caramel jujur kmu aku kn/Frown//Sob/
CIA
bener bng lgi
CIA
endul
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!