Hua Lian Yue Hidup di empat kehidupan. Kehidupan pertama dia menderita Di keluarga Han karena putri palsu . Dan meninggal secara hina . Di lecehkan dan di bunuh serta jasadnya di buang di hutan belantara. Semua itu terjadi setelah Dia di usir oleh kedua orang tua dan tiga kakaknya demi membela putri palsu mereka . Di kehidupan kedua , Dia menjadi putri Jendral yang di manja dan di sayang semua keluarga. Dan mati dalam peperangan. Kehidupan ketiga, Dia lahir sebagai seorang Dokter Jenius yang mati saat Laboratorium nya meledak saat dia sedang membuat eksperimen. Dan kehidupan keempatnya Dia kembali ke kehidupan pertamanya . Dan kali ini Dia tidak ingin Bodoh seperti dulu lagi. mengharap Cinta Dan kasih sayang keluarganya yang mengabaikan Dia . Dan Kini Dia ingin merubah semuanya. Dia ingin menunjukkan pada keluarga Han kalau dia baik- baik saja dan bisa hidup bahagia tanpa kasih sayang mereka. Ingin mengetahui kisa selanjutnya, kita baca Yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LIONTIN GIOK HIJAU
Setelah sampai di depan Nakas tersebut, Ayah Fu membuka laci, Dan Dia mengambil sesuatu dari dalam laci tersebut. Setelah itu Dia berjalan kembali ke tempat Lian Yue dan istrinya . saat sampai di depan sang Putri , Dia memberikan sebuah kalung milik anak kecil yang terbuat dari emas dan berliontin giok hijau berbentuk teratai. Dan di tengah bunga teratai tersebut, ada permata berlian merah tua sebesar telur cecak . Jika orang awan melihat liontin itu , mereka tidak akan mengira kalau liontin Giok tersebut merupakan barang langka. Tapi Lian Yue yang sekarang, bukan lagi gadis lugu dan awam. Dia ahli perhiasan dan Giok. Sekali lihat saja, Dia tahu kalau liontin itu merupakan benda langka yang tentu memiliki harga jual yang sangat mahal. Dengan tatapan penuh keheranan, Lian Yue memeriksa kalung berliontin giok yang ada di tangannya
"Ayah.. Kalung anak-anak berliontin Ini milik siapa...? " Tanya Lian Yue sambil melihat sang Ayah penuh dengan Tanya . Mendengar pertanyaan Lian Yue, Tuan Fu mengusap kepala gadis itu dengan penuh kasih sayang, sambil berkata.
"Nak... Benda itu kami temukan di dalam kain yang membungkus tubuhmu. Setelah menemukan Kamu di depan pagar rumah kami, Aku dan Ibumu segera melaporkan penemuan kami pada Kepala Desa. Setelah seijin Kepala Desa untuk menjadikan kamu Putri kami , Kami membawamu kembali kerumah. dan Saat ibumu membuka Lampin yang membungkus tubuh kecilmu, kami menemukan kalung tersebut di lipatan kain tadi. Sepertinya benda itu putus dan terlepas dari lehermu dan tersembunyi di dalam kain itu tanpa setahu orang yang menculik mu . Andai penculik mu tahu akan adanya benda itu, pasti dia akan mengambil benda itu agar menghilangkan jejak siapa dirimu.." Ucap Tuan Fu lembut .
Lian Yue melihat benda itu lebih lama lagi. Dan Dia bisa melihat kalau benda di tangannya nilainya sangat tinggi . Kian Yue bisa merasakan, ada aliran hangat dari Giok do tangannya saat benda itu dia genggam.
"Tuan... giok itu bisa mengalirkan kekuatan di dalam tubuh anda... giok ini sepertinya sebuah pusaka .. " seru Suzaku dari ruang Dimensi.
"Benarkah....? " Tanya Lian Yue dengan nada kaget.
"Benar tuan... Ya Dewa... kekuatan Suzaku terpengaruh tuan... Suzaku merasakan kekuatan semakin meningkat. dan lihatlah itu, ada satu lagi tanaman yang tumbuh di dekat kolam... tapi Suzaku belum tahu, tanaman apa itu...! " seru Suzaku gembira.
"Kalau begitu dari mana liontin ini berasal... mungkinkah Tuan Han memiliki benda sebagus ini.... jikapun mereka memilikinya, Pasti sudah di berikan pada Sulyn .. dan aku yakin Liontin ini bukan milik tuan Han...Atau...apakah kakek Han yang memberiku benda ini... " Ucap Lian Yue penasaran dalam hati . Melihat Lian Yue tertegun menatap Kalung tersebut, tuan Fu berkata .
"Ada apa dengan kalung itu Nak... " Tanya tuan Fu. Segera Lian Yue terhenti dari pembicaraannya dengan Suzaku
" Tidak, tidak ada apa-apa Yah... liontin nya sangat indah...Ya sudahlah Yah.. Benda ini akan aku simpan... " Ucap Lian Yu,
"Tapi Yue'er...lebih baik kamu pakai saja benda itu .. Siapa tahu ayahmu tahu kalau benda itu masih kamu miliki, Ayahmu akan berubah fikiran... dan Dia akan menyayangimu.. " Ucap sang Ibu. mendengar ucapan Sang Ibu, Dia merasa tak tega menolaknya .
"Baiklah bu. Lian Yue akan memakainya . " Lalu Lian Yue mengambil rantai kalung Platina miliknya yang tanpa liontin dari ruang Dimensinya. . Dia berpura- pura mengambil kalung tersebut dari kantong bajunya. Lalu memakainya dengan liontin giok hijau dari masa kecilnya.
"Yue'er.. Kau mempunyai kalung..? kenapa tidak kau pakai...? dan sangat kebetulan sekali bisa di pasangkan dengan bandul itu, Yue'er... " ucap sang Ibu keheranan sekaligus gembira .
"Sebenarnya kalung ini selalu aku pakai Bu. Tapi tadi pagi aku buka. Dan saat mencari Ibu dan Ayah, aku lupa memakainya kembali . Untung tadi aku menaruh di saku celanaku.. " Ucap Lian Yue.
"Oo.. Begitu ya.. kau ini selalu ceroboh. bagaimana kalau kalung itu jatuh dan hilang, .. mulai sekarang jangan di buka lagi..." Ucap sang Ibu menasehati .
"Kau ini sejak kecil belum berubah juga, benar kata ibumu, mulai sekarang jangan pernah kau lepas lagi kalung itu dari lehermu...kalung itu bisa menjadi identitas dirimu, Ayah tidak ingin benda itu hilang saat kau lepas sayang.. " Ucap sang Ayah mengingatkan.
"Maafkan Lian Yue Ayah, Ibu... Aku berbohong lagi pada kalian berdua. tapi mau gimana lagi.. Aku belum bisa jujur masalah ruang Dimensi pada Kalian . bagaimana jadinya jika kalian tahu aku yang sebenarnya , aku takut kalian akan menganggap diriku sebagai monster jahat. Sekali lagi maafkan Lian Yue yang kembali berbohong pada ayah dan ibu... " Ucap hati Lian Yue.
"Baik ayah , ibu... Lian Yue tidak akan teledor lagi .." Janji Lian Yue .
" Oh ya nak...rumah ini sudah ayah jual dan sudah Ayah masukkan ke Bank. Dan ini buku tabungan dan kartu ATM nya . Kau simpan saja nak..." Ucap sang Ayah.
"Ayah...ini uang Ayah, kenapa harus Lian Yue pegangnya .." Ucap Lian Yue berusaha menolak uang pemberian sang Ayah angkat.
"Yue'er..kau putri Ayah satu- satunya . Lalu untuk siapa lagi harta Ayah kalau bukan untukmu, lagi pula setelah ini, Ayah dan Ibu menjadi tanggung jawabmu, lalu untuk apa lagi ayah memegang uang ini..."Ucap sang Ayah menjelaskan.
"Benar apa yang di katakan ayah kamu itu sayang..Setelah ini, kami yang akan merepotkan dirimu. Kau yang akan merawat masa tua kami , jadi pegang saja uang itu.." Ucap sang Ibu.
Bila di fikir benar juga kata-kata mereka. Lagi pula jika ada yang tahu kalau mereka berdua memiliki uang banyak, dan mereka ingin berniat jahat Pada kedua orang tuanya, nyawa merekalah yang jadi taruhan nya.
"Baiklah Ayah, Ibu..Lian Yue akan membantu menyimpan uang ayah Dan Ibu, jika nanti Ayah atau Ibu membutuhkan uang ini, tolong jangan sungkan memintanya pada Lian Yue.." Ucap Lian Yue sambil mengambil buku tabungan Dan kartu ATM dari tangan sang Ayah.
"Nah...itu baru Putri kecil Ayah. Ya sudah ayo kita lanjut berbenah.. Memangnya Jam berapa kita berangkat nak .... ?' Tanya sang Ayah.
" Terserah Ayah dan Ibu saja . Kita bisa berangkat siang maupun sore hari tidak masalah....Kemarin Lian Yue berangkat dari kota jam tiga sore, sampai di sini lebih dari jam delapan malam . Jadi, kalau kita mau sampai di sana sore hari, kita bisa berangkat nanti siang. Tapi kalau ayah masih enggan pergi.. , kita bisa berangkat sore hari..." Ucap Lian Yue lembut.
"Tidak, tidak..kita berangkat siang hari saja Nak... Biar sampai di sana masih sore hari. .." Ucap sang Ibu.
"Bagaimana kalau kita berangkat jam dua siang saja Yah.. Biar nanti jam tuju malam kita sudah sampai di Rumah kontrakan Lian Yue. .." Kata Lian Yue mengusulkan.
"Lo..kita tidak langsung pindah ke rumah barumu , Sayang....?" tanya Sang Ibu.
" Tidak Bu...Rumah baru masih dalam perbaikan... kita akan pindah beberapa hari lagi Bu..besok atau Lusa, kita bisa melihat apakah rumah kita sudah siap di tempati atau tidak ...Dan kita juga Sekalian bisa melihat barang apa saja yang masih kita butuhkan untuk mengisi rumah kita..." Ucap Lian Yue. Lian Yue sudah meminta seseorang yang telah di rekomendasikan Paman pemilik rumah yang lama, untuk memperbaiki dan mengisi barang yang Lian Yue butuhkan. Setelah menyelidiki orang tersebut, Lian Yue tahu kalau Pria itu baik dan jujur. Karena itu Lian Yue memasrahkan perbaikan dan pengisian rumah itu pada Paman Bai Jin...seorang arsitek tua yang baik dan jujur.
" Baiklah kami ikuti saja rencanamu Yue'er...." ucap Tuan Yu. Namun pembicaraan mereka terhenti saat terdengar suara seseorang memanggil nama sang Ayah. Mereka pun segera keluar dari dalam kamar tuan Dan Nyonya Fu. Dan ternyata yang datang Dan memanggil nama tuan Fu adalah Paman Sam. Beliau datang bersama istri dan kedua putra mereka. Namun saat kedua putra mereka melihat Lian Yue, terlihat keterkejutan di mata mereka berdua.
" I.. Ini Lian Yue , paman...?" Tanya Nan putra pertamanya paman Sam dengan suara tergagap Dan tatapan tak percaya .
"Ya iyalah Kak.. aku memang si imut Lian Yue.. memangnya aku berubah banyak ya kak... Sampai-sampai kak Nan dan kak Yun Lupa dengan wajahku... " Ucap Lian Yue menggoda, saat melihat ke dua pria itu terdiam saat melihat Dia.
"Benar Yue'er...aku tadi tak menyangka kalau gadis Cantik di depan kami ini adalah adik kecil kami yang dulu sering nangis Dan bersembunyi .. agar tidak di ketahui oleh Paman Fu saat dia menangis .." ucap Nan menggoda.
"Ck....kau membuka rahasiaku saja kak..." ucap Lian Yue yang membuat mereka semua tertawa..
"Sekarang kau berbeda Yue'er.. Kau sekarang terlihat sangat cantik..." Ucap Yun pelan. Namun tak urung Pria pendiam itu terlihat wajahnya memerah .
"Benar katamu Yun... adik kecil kita ternyata setelah Dewasa terlihat sangat cantik..." kata Nan yang memang lebih terus terang daripada Yun.
"Sudah,sudah ayo masuk dulu..kita makan dulu , lalu lanjut pembicaraannya setelah makan nanti..." Ucap Tuan Fu sambil menggiring mereka kemeja makan . Tak lama terlihat mereka semua menikmati makanan yang di buat oleh Nyonya Fu . Dan tanpa di sadari semua orang ( mungkin hanya Lian Yue yang tahu) si pendiam Yun, terlihat sering mencuri pandang pada Lian Yue. Namun Lian Yue berpura-pura tidak tahu.
Setelah selesai makan, Kedua orang tua Lainnya dan Paman Sam serta istrinya, duduk mengobrol di ruang tamu . Sedangkan Lian Yue Dan kedua kakak beradik itu, memilih duduk di teras depan duduk mengobrol di Temani makanan dan minuman Dingin yang di buat Nyonya Fu. .
"Yue'er..kau sekarang sekolah Di SMA mana... " tanya Nan pada Lian Yue.
" Di SMA Yasaka 2 kak...aku loncat kelas, sekarang aku sudah di kelas XII.. " jawab Lian Yue.
"Waah kau hebat Yue'er...kau bisa masuk SMA unggulan di kota Nian .. apalagi sampai lompat kelas...." seru Nan dengan suara bangga sekaligus kagum .
""Tunggu Kak...Yue'er... Apakah beberapa hari yang lalu, kau ikut lomba Sains yang di selenggarakan di universitas Dengshan Ya..?" tanya Yun sambil menatap Lian Yue dengan tatapan tanya.
"Lo..Kakak Yun kok tahu...?" Tanya Lian Yue heran . Pasti Dia melihat di TV.. ucap Lian Yue dalam hati.
"Tentu saja aku tahu...aku melihat perlombaan itu dari awal sampai akhir saat Siaran langsung di TV XX. Dan sebenarnya aku melihat Yue'er mengikuti lomba Sains tersebut dengan perasaan tak percaya . Pada saat itu aku kaget melihat salah satu peserta wajah dan namanya mirip kamu. tapi ternyata memang kamu...aku benar-benar tak menyangka kalau salah satu dari peserta itu merupakan adik kecil kami yang dulu sering mengikuti ke mana pun kami bermain..." Ucap Yun sambil menatap Lian Yue dengan tatapan kagum. Mendengar ucapan sang adik, terlihat keterkejutan di wajah Nan .
"Jadi kau pernah ikut Serta di lomba Olimpiade Sains sebesar itu...?" tanya Nan pada Lian Yue.
"Sekolah mengirimkan aku bersama tiga murid lainnya Kak...dam kebetulan memang..." jawab Lian Yue . Mendengar ucapan Lian Yue , terlihat wajah kagum dan bangga di wajah dan tatapan Nan dan Yun pada Lian Yue .
"Dan kau juga Yun'er.. Kenapa kau tidak memberi tahu kakak kalau Yue'er pernah masuk TV. " Ucap Nan menyesali sang adik tak memberitahu Dia.
"Aku juga tidak tahu kalau gadis cantik dan jenius itu Yue'er kita kak.. Aku fikir Dia wanita lain yang mempunyai nama Dan wajah yang hampir mirip dengan Yue'er..." Ucap Pria itu dengan wajah masih menatap Lian Yue .
"Dasar kau ini... " Mereka berbicara Dan bergurau di teras rumah cukup lama . Setelah hari semakin Siang, Lian Yue Dan Kedua orangtuanya segera bersiap untuk berangkat ke kota. Sedangkan paman Sam Dan kedua Putranya membantu memasukkan barang yang belum di masukkan.
Pada saat itulah Su Jin Ji dan suaminya lewat di depan rumah tuan Fu . Entah memang di sengaja atau tidak. mereka berdua menaiki motor mereka, lewat di depan Rumah tuan Fu. Di sana kebetulan para tetangga terdekat datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada Keluarga Tuan Fu. Mereka sudah mendengar kalau tuan Fu akan pindah ke kota . Melihat beberapa orang berkumpul di rumah Lian Yue, Jin Ji Dan suaminya penasaran. Apalagi saat Jin Ji melihat mobil mewah terparkir dengan tenang di depan kediaman tuan Fu.
"Mobil milik siapa itu...mobil itu terlihat sangat bagus...tidak mungkin kan kalau mobil itu milik Lian Yue...." ucap hati Jin Ji penasaran . saat Jin Ji melihat Mobil mewah tersebut terparkir dengan tenang di halaman rumah tuan Fu.
Sedang kan Sang Suami masih penasaran pada rupa teman sang Istri yang bernama Lian Yue . Karena itulah mereka berhenti di rumah tetangga Lian Yue yang rumahnya berhadapan dengan rumah tuan Fu dan tuan Sam . Dan tak berapa lama mereka berdua melihat seorang gadis cantik berpakaian hem lengan panjang berwarna abu-abu dengan lengan di lipat sedikit di padukan dengan celana Jens ketat serta rambut di kuncir satu , bersepatu kets hitam dengan kacamata di wajahnya , membuat penampilan gadis itu terlihat sangat modis, membuat kecantikan dan gayanya sangat mempesona . gadis itu berjalan ke arah mobil mewah itu bersama pasangan suami istri tuan Fu.
"Ji..Apakah itu teman kamu yang bernama Lian Yue .? " Tanya sang Suami yang tak lepas menatap ke arah Lian Yue.
"Sepertinya iya sich bang.. Tapi kenapa Dia sekarang bertambah cantik..."Ucap Jin Ji pelan dengan nada tak percaya .
" Gila...cantik banget Dia...lalu Mau kemana mereka.... "Tanya sang suami lagi, karena kaca mobil gelap, jadi tumpukan barang yang sebagian ada di tempat duduk, tidak terlihat dari luar.
" Entahlah bang... Mungkin mereka akan pergi jalan-jalan. Tapi itu mobil milik siapa ya...? " Ucap Jin Ji. Tak lama mereka melihat Lian Yue, Tuan Fu dan Nyonya Fu berjabatan tangan dan saling memeluk dengan beberapa tetangga. Terutama keluarga Tuan Sam. Setelah itu terlihat Lian Yue berjalan kearah tempat Supir, Nyonya Fu di tengah dan Tuan Fu di sebelah supir . Dan tak lama kaca bagian pengemudi terbuka. Terlihat Lian Yue yang mengemudi mobil itu.
"Paman, Kakak , datanglah ke rumah Kami.. Kami akan selalu menunggu kedatangan kalian... " Ucap Lian Yue pada keluarga tuan Sam sebelum Mobil bergerak pergi meninggalkan rumah itu.
"Baik... Kapan -kapan kami akan datang ke rumah kalian ..." Ucap Tuan Sam.
"Kami pergi dulu Paman..." ucap Lian Yue.
"Aku pergi Sam ...." ucap Tuan Fu.
"Hati- hati di jalan Kak, Lian Yu..." seru Paman Sam.
"Selamat jalan Yue'er...paman...hati-hati di jalan.." ucap Kedua Putra Paman Sam. Mobil pun segera pergi meninggalkan rumah kediaman Lama mereka. .
Setelah kepergian Keluarga Lian Yue, perlahan Jin Ji dan suami nya mendekati rumah Tuan Fu. Di sana masih ada Paman Sam dan keluarganya yang masih melihat mobil Lian Yue menjauh. Mereka mendekati Paman Sam.
"Selamat siang Paman Sam.. " Sapa Jin Ji.
"Jin Ji... selamat Siang...Ada apa ya.. ?" Tanya Paman Sam yang heran atas kedatangan Jin Ji putri kepala desa dahulu yang sifatnya sangat sombong. Dan mereka semua tahu kalau Jin Ji suka sekali menindas Lian Yue saat kecil dulu.
" Itu tadi Lian Yue kan.?" Tanya Jin Ji.
"Benar.. mereka Lian Yue dan kedua orang tuanya, memangnya Ada apa nak Jin Ji..? " Tanya istri Paman Sam.
"Mau kemana mereka Bi...Dan itu mobil mewah milik siapa...? " Tanya Jin Ji dengan wajah serius.
"Oo.. Itu mobil Lian Yue sendiri.. Dan mereka pindah ke kota ...Lian Yue sudah punya rumah sendiri di kota..." Ucap Bibi Sam dengan bangga .
"Pindah ke kota ..? sudah punya mobil Dan rumah sendiri.. ? " Ulang Jin Ji dengan wajah kaget.
"Iya.. Lian Yue sudah punya mobil Dan Rumah sendiri..memangnya Kenapa nak Jin Ji...? " Tanya Paman Sam dengan wajah tak suka saat melihat tatapan curiga di mata Jin Ji serta kemarahan dan kebencian di wajah gadis itu .
"Jadi sekarang Lian Yue sudah kaya ya Bi.. memangnya Lian Yue sudah kerja.? Kerja apa..? Jangan - Jangan dia jual Diri..." Ucap Jin Ji dengan wajah sinis. Mendengar ucapan Jin Ji Bibi Nan kaget. begitu juga dengan Suami dan Putranya.
"Ya Tuhan.. Kenapa aku tidak Tanya pada Lian Yue Di mana Dia bekerja..Tapi aku percaya gadis itu memiliki sifat baik sekali. Dia tidak mungkin sampai seperti yang di katakan gadis jahat ini... benar sekali Bukankah dia kembali ke orang tua angkatnya. ..." pikir Nyonya Sam. Dan Nyonya Sam serta sang Suami tahu kalau Jin Ji sangat memusuhi Lian Yue.
" Sembarangan..Ternyata kau belum tahu ya.. Lian Yue itu sudah kembali ke orang tua kandungnya. Dan kau tahu...orang tuanya merupakan seorang bangsawan kaya di kota Nian . tentu saja mudah bagi dia untuk mendapatkan mobil semewah itu. Oo.. Pasti kau iri ya.. Kau iri pada Yueyue yang sekarang lebih segalanya dari mu...benar kan..? " Ucap Bibi Sam dengan wajah menghina.
"Ti.. Tidak.. Bibi jangan memfitnah aku ya.. Aku bisa tuntut Bibi.. ! " Seru Jin Ji mengancam .
"Eee..silahkan...aku juga akan melaporkan dan juga akan menuntut balik kamu. kamu telah mencemarkan nama baik Lian Yue . bukankah Kau tadi yang duluan memfitnah Yueyue jual diri...!" Seru Bibi Sam marah. Seketika Jin Ji ketakutan. Dia segera mengajak suaminya pergi dari rumah lama Lian Yue. Apalagi Dia mengingat kata-kata Lian Yue tadi pagi .
Walaupun dalam hati Dia merasa tak rela, mara, benci dan iri serta cemburu saat Dia mendengar kehidupan Lian Yue sekarang . Bagaimana bisa Lian Yue yang dulu Dia injak, Dia buli . Dia hina, ternyata sekarang menjadi orang kaya . Gadis angkat yang miskin dan hina, Ternyata Putri seorang bangsawan kaya. Kini statusnya berada di atasnya .
"Sialan.. Kenapa sekarang hidupnya lebih segalanya dariku. Kenapa dia memiliki keberuntungan sebesar itu...Brengsek...kenapa bukan aku...." Ucapnya dengan kesal dan sangat marah. Dia kembali ke rumah sang Ayah yang seorang mantan kepala Desa dengan wajah kesal dan Marah.
udahan dulu ya... aku lanjut episode selanjutnya.
jangan lupa like, vote dan komennya ya... 🙏🙏
Bersambung.
lanjuuuuuuuuut....
yg typo tolong di perbaiki lagi ya othor biar konsen ngetik nya dan ga ada typo lagi 🤗🤗😃😃
Mangat othor 🔥🔥