IG : Srt_tika92
Giska, gadis yatim piatu yang tinggal dengan keluarga mantan majikan kedua orang tuanya.
Aurel adalah salah satu anak dari keluarga dimana Giska tinggal.
Aurel dan Giska selalu bersekolah di tempat yang sama, karena memang usia mereka sebaya.
Mereka pun terjebak mencintai pria yang sama. Hingga Giska merelakan pria itu untuk menikah dengan Aurel.
Hingga suatu saat, Aurel datang tiba tiba menemui Giska untuk menikah dengan suaminya.
Ikuti kisah cinta mere hanya disini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran Davon 2
Tomi bisa masuk ke dalam apartemen Davon, setelah menghubungi nyonya Jenny untuk menanyakan passwordnya.
" Von!!! " teriak Tomi mencari keberadaan Davon. Langkah Tomi menuju ke kamar Davon. Pintu kamar yang tidak tertutup membuat Tomi langsung menemukan objek yang ia cari.
" Hufff. " Tomi membuang nafasnya dengan lega setelah melihat Davon yang tertidur dan baik-baik saja.
" Tapi Giska dimana? " ucapnya saat baru menyadari istri dari bosnya tidak ada di apartemen. Tomi mengedikkan bahunya, tidak mau ambil pusing. Baru saja mau melangkah keluar, rintihan Davon yang memanggil nama Giska membuat Tomi mengernyitkan dahinya dan mendekat ke arah Davon.
" Giska.. jangan tinggalin aku.. " rintihan Davon dengan mata yang masih terpejam.
" Von, " Tomi menggoyangkan bahu Davon untuk membangunkannya.
" Von.. bangun! lu kenapa? " tanya Tomi meski Davon masih saja memejamkan matanya, namun mulutnya tak henti memanggil nama Giska.
" woy!! bangun Von.. lu kenapa? jangan bikin gue takut. " Tomi terus saja mengguncangkan tubuh Davon agar terbangun.
Davon mengerjapkan matanya. " Tom tolongin gue.. cari Giska! " ucapnya saat menyadari keberadaan Tomi.
" Emang Giska kemana? " tanya Tomi yang belum mengerti situasi saat ini.
Davon terduduk bersandar di kepala ranjang, wajahnya terlihat muram, terlihat jelas kesedihan sedang melandanya. Untuk kedua kalinya, Tomi melihat Davon menangis.
" Von, jangan bilang Giska ninggalin lu lagi? " tebak Tomi. Hanya Giska yang bisa membuat hati sekeras batu milik Davon menjadi lunak. Dulu, Davon menangis saat berpisah dan ditinggalkan Giska. Dan ini kedua kalinya Davon menangisi Giska.
Davon mengangguk, mengiyakan tebakan Tomi yang memanglah benar.
" Cariin dia Tom.. " lirih Davon dengan sesegukan, pria itu membuang rasa malunya di hadapan Tomi. " Gue gak bisa hidup tanpanya. " suara Davon begitu memilukan.
" Tenang Von, gue bantu cari Giska. " Tomi memberikan dukungan pada Davon, " Lu gak boleh terpuruk kaya gini, lu harus kuat.. Giska pasti kembali. " ujar Tomi.
Tomi langsung menghubungi semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Giska. Dia tidak mau lagi melihat keterpurukan Davon yang sudah pasti akan berimbas buruk baginya dan perusahaan.
Masih teringat jelas sekali keadaan Davon waktu itu. Davon setiap malam mabuk-mabukan hampir tiap malam, badannya kurus kering tidak terurus dan perusahaannya pun kacau balau.
Aurel yang pada saat itu sudah menjadi istrinya pun tak di pedulikan. Wanita itu hanya pasrah dengan menerima sikap Davon, yang ia pikir bahwa Davon bersikap seperti itu karena belum bisa menerima pernikahan mereka.
Kali ini, Tomi harus bisa menemukan Giska secepatnya dan memberikan motifasi pada Davon agar tidak berlarut dalam kesedihan.
Tomi bermalam di apartemen untuk menjaga Davon dari sesuatu hal yang tidak di inginkan, bisa saja Davon berbuat nekad atau apalah.. dan Tomi tidak mau itu terjadi.
" Von.. lu gak boleh kaya gini, lu harus kuat Von.. " ujar Tomi pada Davon yang masih terdiam tidak mau beraktivitas apapun, padahal hari sudah berganti.
" Please Von, kalo lu kaya gini, gimana lu bisa cepet nemuin Giska. Lu harus bangkit dan cari Giska sampe ketemu! " seru Tomi.
Tomi mengacak rambutnya kesal karena Davon mengacuhkan nya. " Lu gak mau cari tau alasan Giska pergi? lu mau diem aja! Ck, kaya anak SMP! patah hati langsung ngurung diri. "
" Awas aja lu gila lagi kaya dulu mabok mabokan gak jelas, gue gak mau bantuin lu nyari Giska! " seru Tomi.
Davon menegakkan kepalanya ke arah Tomi. " Nyawa gue rasanya ilang separo Tom. "
" Biar gak beneran ilang makanya lu cari sekarang! " kesal Tomi.
Benar juga yang di katakan Tomi, dirinya harus segera mencari Giska dan menemukannya. Tidak ada gunanya berdiam diri seperti ini, pikir Davon.
Davon mulai beranjak. " Gue mau cari Giska! " serunya seraya melangkah ke kamar mandi.
Tomi tersenyum lega melihat Davon kembali bersemangat.
Di lain tempat, Giska memulai harinya di kota baru dengan semangat. Hari ini Giska langsung bekerja di cafe milik Laura, kebetulan rumah kontrakannya tidak jauh dari cafe itu.
Giska menyewa sebuah rumah, tidak terlalu besar apalagi mewah yang penting tempat itu nyaman dan bisa untuk berteduh. Di tempat yang baru, Giska berharap bisa memulai hidupnya tanpa rasa bersalah, meski harus berjauhan dengan pria yang di cintainya.
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian...
...Like. komen. Vote. ...
...Bye.. bye.. ...
👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻