Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf, aku tidak mengenal kalian.
Suara teriakan selir Wei xian yang begitu keras membuat ibu suri meminta Kasim untuk keluar, wanita tua itu benar-benar merasa terganggu dengan suara teriakan yang dari tadi membuatnya tidak bisa berbicara dengan tenang.
Pintu paviliun ibu suri terbuka, selir Wei xian yang melihat itu Dia mengira kalau ibu suri yang keluar. Namun sayangnya malah Kasim yang keluar untuk mengusirnya.
"Sudah cukup selir, lebih baik kamu pergi dari sini!" seru Kasim yang mengusir selir Wei xian.
"Kasim." ucap selir Wei xian ketika melihat kasim yang keluar dari paviliun ibu suri.
"Ibu suri tidak ingin menemui mu, segeralah pergi dari sini, karena.. jika kamu tetap berteriak di sini aku akan meminta para penjaga untuk menarik mu paksa." ujar Kasim.
"Kamu tidak boleh melakukan hal itu padaku, Kasim. Aku hanya ingin menyapa ibu suri, sudah lama aku tidak kemari." kata selir Wei xian.
Kasim tidak menghiraukan perkataan selir Wei xian, dia langsung menutup pintu dan memberi isyarat kepada beberapa pengawal untuk mengusir selir Wei xian.
"Lepaskan aku! lepaskan aku!" teriak selir Wei xian ketika dia ditarik paksa keluar dari area paviliun ibu suri.
Sedangkan Lin-rang yang mengetahui hal itu dia nampak tertawa terbahak-bahak dalam hati.
"Oh ya nona Lin, apakah kamu mengingat mengenai orang-orang yang ada di kerajaan ini?" tanya ibu suri dengan nada yang lembut.
Lin-rang tidak mengatakan apapun, dia hanya menggelengkan kepalanya.
"Kakak kehilangan banyak ingatan, yang mulia. Bahkan dengan saya pun dia tidak ingat, butuh beberapa hari untuk menceritakan mengenai siapa dirinya." kata Ming-na.
"Untung saja ada kamu, aku tahu kamu selalu ada untuknya, aku tahu kamu selalu bersamanya." ucap ibu suri sembari menepuk tangan Ming-na.
"Dia adalah adik yang sangat baik, yang mulia. jika tidak ada dia mungkin aku benar-benar gila. Dia adalah penolongku, dia adalah penyelamat hidupku." ucap Lin-rang. Dia kemudian tersenyum kepada Ming-na.
"Kasim akan membawamu ke salah satu paviliun ku, menginap lah beberapa hari di sini. Aku ingin kamu menemaniku untuk beberapa hari ini." ucap ibu suri.
Lin-rang menganggukkan kepalanya, dia kemudian berpamitan kepada ibu suri.
"Kasim, antarkan ke paviliun yang ada di dekat tempatku, berikan dia yang terbaik. Ingat, jika ada seseorang yang mengganggunya langsung hukum dia." ujar ibu suri.
Kasim menganggukkan kepalanya. sedangkan Lin-rang dan Ming-na malah mereka saling melempar senyum.
Di salah satu paviliun sederhana yang ada di wilayah paviliun ibu suri, kasim mengantarkan Lin-rang dan Ming-na.
"Ingatkah Kasim, jangan panggil dia pelayan, dia adalah adikku. Jika kamu berani memanggil dia pelayan, akan ku tampar mulutmu itu." ujar Lin-rang
Kasim menganggukkan kepalanya. "Tenang saja nona Lin, aku akan menuruti apa yang kamu mau. ibu suri sudah memberi aku perintah untuk melayani dirimu." ucap Kasim.
Lin-rang menganggukkan kepalanya, setelah itu Dia mendekati Kasim. beberapa kalimat dibisikkan oleh Lin-rang di telinga Kasim, mendengar beberapa kalimat yang diucapkan oleh Lin-rang Kasim nampak terkejut.
"Benarkah?" tanya Kasim yang terkejut.
Lin-rang menganggukkan kepalanya. "Kamu harus berhati-hati dengan salah satu pelayan yang selalu melayani ibu suri itu. Aku yakin kesehatan ibu suri yang menurun akibat dari sup ginseng yang selalu di konsumsi oleh ibu suri." jawab Lin-rang.
"Baiklah kalau begitu, aku pasti akan menyelidiki hal ini." ucap Kasim.
Lin-rang menganggukkan kepalanya, setelah itu dia melihat-lihat di sekitar tempatnya berada. "Sekarang apa yang akan kita lakukan sekarang Kak?" tanya Ming-na.
Lin-rang terdiam sejenak, setelah itu dia tersenyum kepada Ming-na. "Tentu saja kita akan membalas dendam kepada semua orang yang ada di sini termasuk yang mulia kaisar. Aku akan membalas semua rasa sakit hati ini, mereka membuatku berulang kali hampir kehilangan nyawa, sekarang pembalasan dendam dimulai." jawab Lin-rang sembari tersenyum.
Sesaat kemudian ada seorang pelayan dan pengawalan yang ditugaskan untuk melayani Lin-rang.
"Selamat siang, nona Lin." sapa pelayan wanita.
Lin-rang melihat seorang pelayan wanita dan pengawal baru yang tidak pernah dia lihat di istana, ingatan mengenai kerajaan perlahan-lahan didapatkan oleh Lin-rang. "Kalian tidak usah terlalu sopan seperti itu, mulai sekarang kalian akan melayaniku. jangan terlalu takut seperti itu, santai saja, Anggaplah kita ini keluarga." ucap Lin-rang. setelah itu dia menyuruh dua orang itu untuk duduk namun tidak mau.
"Oh ya, siapa namamu?" tanya Lin-rang.
Pelayan wanita itu menatapnya. "Nama saya Mei." jawab satu pelayan.
"Lalu, namamu?" tanya Lin-rang yang menunjuk arah pengawal pria.
"Nama saya Man." jawab pengawal.
"Ya sudah, kalian beristirahatlah dahulu, oh jangan.. kalian ikut aku dan adikku jalan-jalan di sekitar sini." ucap Lin-rang. Dia meminta dua orang yang bernama Mei dan Man itu mengantarnya berjalan-jalan di sekitar tempat tersebut.
pengawal itu menatap Lin-rang, dia sempat mendengar kalau wanita yang sekarang ada di depannya itu adalah mantan selir yang diceraikan oleh sang kaisar. "Kenapa dia sangat berbeda dengan cerita orang-orang yang ada di sini, dia kelihatan sangat berbeda." gumam pengawal.
Ketika Lin-rang berjalan-jalan di sekitar tempat itu, tanpa sengaja dia bertemu dengan selir Wei xian dan pelayannya. Selir Wei xian nampak sangat terkejut saat melihat Lin-rang ada di kerajaan bersama dengan pelayan yang sekarang memanggilnya kakak itu.
"Nyonya, lihatlah.. Dia wanita bodoh itu kan." ucap pelayan selir Wei xian.
"Benar sekali, kenapa dia ada di sini? jangan-jangan yang dibicarakan oleh orang-orang adalah wanita bodoh itu." ucap selir Wei xian yang kemudian berjalan mendekati Lin-rang yang sedang berjalan-jalan di sekitar tempat itu.
"Akuu tidak pernah mengira kalau selir bodoh ini masih berpikir kalau dia akan bisa masuk ke istana kembali!" seru selir Wei xian.
Lin-rang yang sedang berjalan-jalan itu nampak menghentikan langkah kakinya, dia melihat selir Mei yang berada tidak jauh darinya. "Selir bodoh, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya selir Wei xian.
Melihat wajah menyebalkan itu seketika Lin-rang mempunyai rencananya sendiri, dia nampak melihat Ming-na kemudian melihat pelayan dan pengawalnya. "Maaf ya bibi, siapa kamu ya? apakah kita saling mengenal?" tanya Lin-rang.
Mendengar panggilan bibi tentu saja selir Wei xian langsung meradang, dia menatap Lin-rang dengan begitu tajam dan dengan dua bola mata melotot. "Si-siapa yang kamu panggil bibi!" seru selir Wei xian.
Lin-rang kembali membuat selir Wei xian meradang.
"Ya tentu saja kamu, lagian Kenapa kamu menyapaku? apakah kita saling kenal?" tanya Lin-rang dengan nada santai namun menohok. seolah dia tidak mempunyai kesalahan sama sekali, seketika hal itu membuat selir Wei xian kehilangan kesabarannya.
*Bersambung*
Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Jangan sakiti aku
*Kekasih gelap suamiku
Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.
