NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Untuk Tuan Muda

Pengantin Pengganti Untuk Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Arogan / Konglomerat / Drama / Pengantin Pengganti / Tamat
Popularitas:55.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Biru Samudera

Season 1.

Kisah cinta antara bangsawan buta dengan seorang pelayan.

Alex Smith, seorang bangsawan raya yang mengalami kebutaan karena kecelakaan. Sialnya lagi, ia ditinggalkan oleh calon istrinya yang tidak mau menerima keadaan Alex.

Pada akhirnya, Alex menikah dengan Kinara Lee, seorang pelayan biasa yang menjadi pengantin pengganti. Kinara rela menikah dengan laki-laki yang tak mencintainya hanya karena tawaran yang menggiurkan.

Namun, benarkah hanya itu alasan mereka untuk menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru Samudera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33: Dilema

“Anda ingin memeriksa hasil pemotretan tadi, Nona Kinara?” tanya Dave seraya mendekatkan kameranya ke arah Kinara.

“Tidak perlu, Tuan,” jawab Kinara, mengangkat kedua tangannya ke depan dada, “Aku yakin dengan hasil kerja Anda. Kalau sudah selesai, saya ingin mengganti gaun ini.”

“Baiklah,” kata Dave, “Silakan, Nona. Sesi hari ini sudah selesai. Sampai jumpa besok.”

Dave memasukkan kamera ke dalam tasnya, kemudian memberi instruksi pada rekannya untuk membereskan property. Kinara memerhatikan Alex yang terlihat sedang berbicara serius dengan Billy. Entah apa yang sedang mereka bahas, Kinara tidak ingin mengganggu.

“Ayo kembali ke dalam,” ajaknya pada asisten tuan Jose yang masih setia mendampinginya.

“Baik, Nona,” ujar mereka berbarengan, lalu membantu Kinara masuk ke dalam.

Mereka kembali ke ruangan untuk berganti pakaian tadi. Kinara melepaskan gaun pengantinnya dengan hati-hati, kemudian memakai kaos dan jeans-nya kembali.

“Terima kasih atas bantuan kalian,” ujar Kinara pada para asisten yang telah memasang gaun pengantin pada maneqin dengan rapi.

“Sama-sama, Nona. Jika tidak ada lagi yang Nona butuhkan, kami pamit dulu.”

Kinara mengangguk. “Hati-hati di jalan, sampaikan terima kasihku pada tuan Jose.”

“Baik, akan kami sampaikan.”

Keempat gadis itu menunduk sekilas lalu berjalan menuju pintu. Kinara tersenyum dan melambai pada mereka. Setelah pintu kamar itu ditutup, senyum di wajah Kinara menghilang. Gadis itu duduk di tepi ranjang dengan wajah suram. Ia tak dapat membayangkan upacara pernikahan yang akan ia jalani esok. Semua kemungkinan buruk kembali bermunculan satu per satu: Bagaimana jika Jericho kembali mengirim orang untuk mencelakainya dan Alex? Bagaimana jika granny mempemalukannya di depan umum? Apa yang akan terjadi jika seandainya gadis bernama Jessica itu muncul dan menghancurkan segalanya?

Ah ... aku bisa gila, batin Kinara. Kelebat bayangan ketika tuan muda Smith menciumnya tadi kembali bergulung dalam kepala. Embusan napas pria itu yang beraroma mint seakan tertinggal di permukaan bibirnya, hangat dan memabukkan.

“Ingat perjanjian kalian, Nara,” gumam gadis itu sambil mengusap bibirnya perlahan, “Jangan lemah oleh pesona tuan muda. Jangan biarkan dia menyentuhmu seenaknya!”

Ya ... lain kali jika tuan muda kembali mecoba untuk menciumku, aku akan menamparnya lalu ... argh! Lupakan dia, Kinara!

Gadis itu menangkupkan kedua tangannya ke wajah. Statusnya sebagai gadis biasa yang telah yatim-piatu memperburuk situasi yang sedang dihadapinya. Ia tidak bisa meminta saran pada siapa pun. Tidak ada keluarga atau sahabat yang bisa memberinya saran atau jalan keluar. Kinara benar-benar merasa frustasi. Kinara terus mengurung diri di dalam kamar itu hingga semburat cahaya yang menerobos melalui jendela telah berwarna jingga.

***

“Apa semua persiapan untuk besok telah sempurna?” tanya Alex. Ia baru saja selesai menandatangani surat kontrak perusahaan yang dibacakan oleh Billy. Sejak keluar dari rumah sakit, Billy yang bertugas menjadi matanya. Dengan cara itu, semua urusan Jotuns Corp bisa ia tangani.

Billy yang sedari tadi memerhatikan wajah sahabatnya itu mengangguk, lalu menyadari jika Alex tidak bisa melihat gerakannya itu. “Iya, semua sudah siap,” jawabnya.

”Bagus, kupercayakan semua padamu.” Alex mengetuk-ngetuk permukaan meja kerjanya dengan tempo beraturan. “Masalah pembajakan mobilku, apakah sudah ada titik terang?”

Billy mendesah sebelum menjawab, “Semua penyelidikanku menemui jalan buntu. Setiap ada petunjuk baru yang kutemukan, saksi mata itu telah lebih dulu dihabisi beserta seluruh anggota keluarganya sebelum aku sempat bertindak.”

“Begitu ....” Gerakan tangan Alex berhenti sebentar, lalu menyugar rambutnya perlahan.

“Mengenai Benji, pemuda itu tidak ada hubungannya dengan Jericho,” terang Billy, “Orang-orangku sudah mengkonfirmasi, dua orang itu tidak pernah melakukan kontak melalui media apa pun.”

“Lalu, siapa yang menyuruhnya melakukan semua ini?”

“Itu ... aku belum menemukan siapa dalangnya.”

Billy menarik napas panjang, raut wajahnya sedikit tak terbaca. Matanya menyipit, menatap Alex yang tampak termenung dan berpikir keras.

“Kelihatannya, semua menjadi semakin rumit,” gumam Alex sambil lalu, “Semua orang berlomba-lomba untuk mencari celah dari kelemahanku ini, bukan begitu?”

“Benar,” jawab Billy, “Semua orang mencoba menyerang dari kegelapan. Saat ini, kita benar-benar tidak mengetahui siapa kawan dan lawan.”

“Menurutmu, siapa yang memberitahu granny mengenai rencana pernikahanku ini?”

“Aku masih mencari tahu.”

Billy menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. Ada begitu banyak informasi yang harus ia gali dalam satu waktu sekaligus. Ditambah lagi konsentrasinya harus terbagi untuk mengurus persiapan dan pengamanan pernikahan Alex besok. Ia jadi tidak bisa melakukan penyelidikan secara maksimal.

“Aku mengerti, tidak apa-apa.”

Alex sadar, tanpa orang dalam yang sengaja membocorkan semua rencana pernikahannya dengan Kinara, granny tidak akan tahu. Ia sudah mengantisipasi semua itu dari jauh-jauh hari, memblokir akses granny pada informasi pernikahannya. Namun, seseorang dengan sengaja membocorkan hal ini, bahkan berani melakukannya lewat CNN, orang itu pasti punya nyali dan dana yang cukup besar. Orang itu pun termasuk cukup dekat dengannya karena tahu granny tidak akan merestui pernikahannya ini.

Sebenarnya, Alex bukannya ingin menyembunyikan identitas Kinara, tapi kehadiran gadis itu cukup memberi peluang pada para musuhnya untuk menekannya secara langung. Kinara berbeda dengan Amanda Shu. Gadis itu tidak punya siapa-siapa, sedangkan Amanda memiliki pasukan yang siap bertarung untuknya. Alex merasa telah berhutang cukup banyak pada Kinara. Ia hanya tidak ingin membuat gadis itu terluka karenanya.

“Apa yang kau pikirkan?” usik Billy ketika melihat Alex terpekur cukup lama.

“Tidak ada,” jawab Alex cepat.

Billy mendengkus setengah mengejek. “Kau memikirkan calon istrimu itu bukan?”

“Tidak.”

“Tidak?” goda Billy, “Kupikir kau sedang membayangkan kembali bagaimana rasa bibirnya tadi–“

“Tutup mulutmu!”

Billy terbahak hingga air matanya berderai ketika melihat semburat merah menjalar di wajah sahabatnya. Dulu, bahkan saat bersama Jessica, Alex tidak pernah sampai kehilangan kontrol diri seperti tadi.

“Tertawalah sampai puas.” Alex menggeram dengan nada mengancam. “Aku akan mengirimmu ke Afrika Selatan untuk mengontrol pembukaan cabang di sana.”

Sontak Billy terdiam dengan wajah kesal. Ia tahu Alex tidak pernah main-main dengan ucapannya. Kali ini giliran Alex yang menyeringai puas karena berhasil membungkam mulut sahabatnya itu.

“Sudah sore, aku mau pulang sebelum kau benar-benar mengirimku ke Afrika,” gerutu Billy.

Seringai di wajah Alex semakin lebar. “Pergilah, sebelum aku berubah pikiran.”

Tok ... tok ... tok ....

Billy menoleh ketika terdengar ketukan di pintu.

“Permisi, Tuan.” Suara kepala pelayan terdengar cukup cemas dari luar.

Billy bangun dan berjalan menuju pintu. Ia mendorong helaian kayu itu hingga terbuka separuh dan mendapati pria paruh baya itu sedang berdiri dengan gugup di hadapannya.

“Ada apa?” tanya Billy.

“Nyonya Brenda, Tuan,” jawab kepala pelayan, “Nyonya Brenda sedang memarahi nona Kinara. Tidak ada yang berani melerainya.”

“Apa?” seru Alex dari dalam ruangan, “Billy, bawa aku ke sana!”

1
Endah Setyati
Aku juga ngulang baca lagi,,keinget cerita Kinara yg penuh perjuangan,,merinding ,sedih ,ketawa,kecewa ,bahagia jadi satu ,semua rasa masih sama seperti dulu waktu baca pertama kali
Sarti Sarti
Aku baca ulang setelah 5 tahun kar GK Nemu novel yang cocok aku ingat lagi judul judul novel di nt yang paling q suka ☺️
Renesme
Bagus dan seru. Agak sadis dan sedikit kecewa karena pemeran utama dibikin meninggal. Tapi seperti halnya kehidupan tidak semua hal sesuai keinginan kita kan, jadi terima kasih kak author atas ceritanya yang bagus...
Renesme
Wahh iya Daniel sangat cocok dengan dr Ana. Daniel yang pertahatian dan romantis dan dr. Ana yang anti cinta. Pas banget, musuh jadi bucin dah
DEWI FRANSISKA
sangat bagus 👍
𝓖𝓲𝓽𝓪 𝓹𝓮𝓫𝓻𝓲𝓪𝓷𝓲◗  
hallo mak aku hadir lagi di januari 2025 .. kangen alex-nara🥰
Bakul Lingerie
masa pandemi dlu, novel ini menemani hari2 isolasi di rumah.
Alex- Nara cuma di kasi bareng ga sampe 2 th.. Kasian Alex..
ya ampuuun skrg baca lagi, ttp mewek jugaaa😭😭
Reni Trisnawati
berulang kali baca part ini. pasti nangis terus.
Aqilla kemi Aqilla
Biasa
Khalid Setiawan
gerah banget lah 😁😁
Khalid Setiawan
keren
Khalid Setiawan
mama orion semangat nulis lagi ya
Khalid Setiawan
kak biruuu
Erlinda Noviyani
Aku ngulang baca lagi setelah emmm brapa tahun yg lalu ya, apa ada yg berubah ya 🤔
Marhaban ya Nur17
g nafsu ama visual e wkkwkw
Marhaban ya Nur17
jujur y thor gw di cerita novel manapun klo ada kasus cewek yg di lecehin gtu jujur benci wkwkkwk se akan udh menegaskan klo cewek emang objek buat pelecehan
Tasya Indrayanti
Luar biasa
Marhaban ya Nur17
gw jd takut ama bang Daniel wkkww
Marhaban ya Nur17
bahasa kalbu e ngeri y kalimate wkwwkkw
Marhaban ya Nur17
g kuat gw ama viaualnya thor wkkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!