NovelToon NovelToon
Obsesiku Tawananku

Obsesiku Tawananku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Percintaan Konglomerat / Hamil di luar nikah / Fantasi Wanita / Berondong / Playboy
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Meira, gadis muda dari keluarga berantakan, hanya punya satu pelarian dalam hidupnya yaitu Kevin, vokalis tampan berdarah Italia yang digilai jutaan penggemar. Hidup Meira berantakan, kamarnya penuh foto Kevin, pikirannya hanya dipenuhi fantasi.

Ketika Kevin memutuskan me:ninggalkan panggung demi masa depan di Inggris, obsesi Meira berubah menjadi kegilaan. Rasa cinta yang fana menjelma menjadi rencana kelam. Kevin harus tetap miliknya, dengan cara apa pun.

Tapi obsesi selalu menuntut harga yang mahal.
Dan harga itu bisa jadi adalah... nyawa.



Ig: deemar38

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OT 32

Beberapa menit setelah mobil melaju meninggalkan kerumunan, Kevin mulai membuka matanya perlahan. Pandangannya masih kabur, kepala terasa berat seperti habis dipukul benda tumpul. Ia mengerjap pelan, berusaha fokus pada suara di sekitarnya.

“Kevin, lo denger gue, kan?” suara Anton terdengar tegang tapi lega.

“Kita mau ke rumah sakit. Lo pingsan tadi, bro.”

Kevin menggeleng pelan sambil menarik napas berat.

“No... jangan ke rumah sakit,” katanya serak. “Kalau wartawan tau aku di sana, they’ll come swarming like bees again. Aku cuma pengin istirahat.”

Anton menatapnya khawatir.

“Tapi lo pucat banget, Kev. Kita nggak tahu lo kenapa. Bisa aja tekanan darah lo drop.”

Kevin menatapnya lemah.

“Please, Ant... just call my doctor. Minta dia ke rumahku. Aku capek banget. Aku cuma mau tempat tenang. Rumah sakit bakal bikin semuanya tambah gila.”

Anton terdiam beberapa detik, lalu menghela napas panjang. Ia tahu Kevin keras kepala, tapi kali ini alasannya bisa dimengerti.

“Oke, fine. Kita ke rumah dulu. Gue hubungi dokternya sekarang.”

Riku yang duduk di depan menoleh lewat kaca spion.

“Lo yakin, Kev?”

Kevin menutup matanya lagi, bersandar di kursi.

“Yakin. I just... need some peace for a while.”

_____

Kevin berbaring di sofa dengan selimut menutupi bahunya. Wajahnya masih pucat, tapi matanya kini lebih jernih. Di meja depan, segelas air putih hampir tak tersentuh.

Beberapa menit kemudian, bel berbunyi. Anton segera membuka pintu dan mempersilakan seorang pria paruh baya masuk, dr. Suryo, dokter langganan Kevin sejak awal kariernya di Indonesia.

“Mas Kevin... saya dengar tadi sempat pingsan?” tanya dr. Suryo dengan logat Jawanya yang kental sambil membuka tas medisnya.

“Iya, Dok. Cuma capek aja. Too much noise out there,” jawab Kevin lemah, mencoba tersenyum.

Dokter itu menatapnya, lalu menggeleng kecil.

“Capek bisa, tapi kamu kelihatan stres berat. Tidurmu cukup?”

Kevin menghela napas, menatap lantai.

“Nggak tidur, Dok. Wartawan nggak berhenti nongkrong di depan rumah.”

Anton yang duduk di sampingnya menimpali,

“Saya udah bilang, Dok. Dia keras kepala. Dia juga dari tadi pagi belum makan.”

Dr. Suryo tersenyum tipis sambil memasang alat tensi.

“Ya sudah, sekarang biar saya periksa dulu, ya.”

Ia memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung Kevin. Setelah beberapa menit, dokter itu menulis sesuatu di buku catatan kecil.

“Tekanan darahmu turun. Mungkin karena kelelahan dan kurang tidur. Tapi detak jantung masih normal, itu bagus.”

Kevin mengangguk pelan.

“So I’m fine, right?”

“Secara fisik, sementara ini iya. Tapi kamu harus benar-benar istirahat. Jangan pikirin media dulu. Saya kasih obat penenang ringan dan vitamin. Kalau masih pusing atau jantung berdebar, segera kabari saya.”

Anton menerima resep itu sambil berterima kasih.

“Baik, Dok. Saya pastikan dia nggak ke mana-mana hari ini.”

Kevin hanya tersenyum lemah.

“Thanks, Dokter. Aku cuma pengin tidur. Maybe tomorrow will be better.”

Dr. Suryo menepuk bahunya lembut.

“Yang penting jangan biarkan stres ngatur kamu, Mas Kevin. Dunia boleh ribut, tapi kamu tetap harus punya ruang tenang di kepala kamu sendiri.”

Setelah dokter itu pergi, rumah kembali hening. Hanya suara pendingin ruangan yang terdengar samar. Kevin meminta Anton untuk tetap tinggal di rumahnya.

Kevin sudah pindah ke kamarnya. Hanya beberapa menit berlalu setelah obat dari dokter itu ia minum, Kevin menatap langit-langit, matanya perlahan terpejam dan untuk pertama kalinya setelah berhari-hari, ia tertidur lelap.

Pagi itu udara Jakarta masih lembap setelah hujan semalam. Di luar, suara mobil dan burung bercampur menjadi irama khas awal hari. Di dalam rumah Kevin, aroma kopi hitam tercium samar dari dapur, buatan Anton yang sudah bangun lebih dulu.

Anton duduk di meja makan dengan ponsel di tangan, membuka berita pagi. Headline tentang SilverDawn masih mendominasi semua portal:

“Kenji SilverDawn Ditangkap: Polisi Dalami Kemungkinan Keterlibatan Jaringan Pengedar!”

Ia menghela napas berat. Kopi di depannya sudah dingin ketika ponselnya bergetar. Nomor tak dikenal muncul di layar, hanya tulisan “Polres Jaksel” di bawahnya.

Anton langsung berdiri, menekan tombol hijau.

“Halo, dengan Anton.”

Suara di seberang terdengar resmi.

“Selamat pagi, Pak Anton. Kami dari Polres Jakarta Selatan. Terkait kasus Kenji, ada perkembangan baru yang perlu kami sampaikan.”

Anton merapatkan ponsel ke telinga.

“Iya, silakan, Pak. Gimana hasil pemeriksaannya?”

“Untuk saat ini, hasil tes Kenji positif mengandung zat narkotika jenis sabu. Dari keterangan sementara, dia mengaku mendapatkan barang itu bukan dari pengedar yang kami tangkap kemarin tapi dari seseorang yang biasa datang ke area belakang gedung konser waktu tur di Surabaya beberapa bulan lalu. Tapi kami masih menelusuri siapa orang itu.”

Anton terdiam, menatap kosong ke arah dinding.

“Jadi... ini sudah dipastikan ya, Pak?”

“Ya, sementara begitu. Tapi yang lebih penting, kami minta seluruh anggota SilverDawn tetap standby. Ada kemungkinan kami akan memanggil semuanya lagi untuk pemeriksaan tambahan. Termasuk Saudara Kevin.”

Anton mengusap wajahnya pelan.

“Baik, Pak. Kami siap kerja sama. Terima kasih infonya.”

Begitu sambungan ditutup, ia menatap layar ponsel beberapa detik, lalu mendesah berat. Tatapannya beralih ke arah kamar Kevin, tempat Kevin masih tertidur pulas.

Anton meneguk sisa kopinya, lalu berbisik pelan pada dirinya sendiri,

“Ahh... Kevin, sepertinya kamu makin yakin untuk meninggalkan SilverDawn, ya?”

_____

Kevin duduk bersandar di tepi tempat tidur, rambutnya masih acak-acakan, napasnya pelan. Malam sudah turun sepenuhnya, dan hanya cahaya redup dari lampu meja yang menerangi kamar. Ia baru saja terbangun setelah tidur nyaris seharian penuh tidur yang begitu dalam sampai Anton pun menyerah untuk membangunkannya.

Tubuhnya terasa jauh lebih ringan, kepala tidak lagi seberat batu seperti pagi tadi.

“I just needed a break... just sleep,” gumamnya pelan, suaranya serak tapi lega.

Ia meraih ponselnya di nakas samping tempat tidur. Layarnya penuh dengan notifikasi: pesan dari Anton, panggilan tak terjawab dari beberapa nomor media, notifikasi berita, dan pesan yang paling menarik perhatiannya dari Meira.

Kevin membuka pesan itu perlahan.

“Kev... aku lihat berita kamu sempat pingsan. Kamu nggak apa-apa, kan? Tolong jawab aku ya, aku khawatir banget.”

Pesan itu dikirim kemarin sore, saat dirinya bahkan tak sadar dunia di sekitarnya. Ia menatap layar cukup lama, lalu menarik napas dalam. Ada rasa bersalah yang muncul begitu saja di dadanya.

Jarinya sempat melayang di atas papan ketik, tapi tak jadi mengetik. Ia hanya menatap foto profil Meira beberapa detik wajah yang tersenyum lembut.

“I’m fine, Meira… just tired,” bisiknya pelan, meski belum dikirim dalam bentuk pesan.

Kevin menutup ponselnya, lalu menatap langit-langit. "Aku akan menelponnya...

1
Aksara_Dee
seakan dia yang diajak masuk ya🤣
Aksara_Dee
iya emang ih, pernyataan cinta di saat jadi temenan iyu lbh asik kayak racun mematikan, jd illfeel.
Aksara_Dee
agak susah terwujud sih kayaknya kalau sama Kevin, Mey.
musti pake bodyguard berapa banyak 😅
D. A. Rara
buset Kevin cute bngt Thor😍
Dee: Aku sendiri jg gemez liat visualnya😆
total 1 replies
D. A. Rara
Meira udah diluar batas kewajaran, aku takut Kevin kenapa2 Thor🫣
Dee: Kevin bakalan terjerat, krn Kevin terlalu baik
total 1 replies
Aksara_Dee
kelakuan manager! yg penting rating dan cuan
Aksara_Dee: lama-lama Anton yg ambisi tenar
total 2 replies
Aksara_Dee
mey? melambung ya mei 🤔
Dee: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Aksara_Dee
ketika itu dia belum tahu harga susu yang mahal dan popok yang wajib ada di daftar belanja bulanan.

dia pikir punya anak banyak ngak mumed 😅
Aksara_Dee: royalti lagunya juga bs buat dana pensiun 😅
total 2 replies
Aksara_Dee
jika tidak ada telinga yang mendengarkan keluh kesahmu, ada kertas kosong yang selalu teduh menjadi media mengukir lukamu, Mei.
Aksara_Dee: aku ngerti 😉
total 2 replies
D. A. Rara
kak up nya yg bnyk donk
Dee: Cari mood yg tepat, Kak
total 1 replies
D. A. Rara
Ini sih udah ngk bener, Kevin kamu harus hati²
Dee: Iya, udah mulai posesifnya, padahal bukan siapa2
total 1 replies
Aksara_Dee
eehh jangan yaa
Dee: Hihi..😁
total 1 replies
Aksara_Dee
repot kalau beda keyakinan gini 🥺
Dee: Always thinking the worst,
total 1 replies
Aksara_Dee
ntar tak bayangin dulu ya, suaranya siapa ini
Dee: Nggak terinspirasi dari siapa2 kok, cuma hasil menghaluku aja. Tapi mungkin secara nggak sadar kebawa suasana dari film2 bertema obsesi yg pernah aku tonton 😅
total 5 replies
Aksara_Dee
nah bener tuh, kevin bisa illfeel
Aksara_Dee
Aseekk... jika duit bicara begini nih 🤭
Dee: Betul itu Kak
total 9 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Dee: Wah, makasih ya Kak Randa Kencana. Senang banget kamu suka. Tungguin lanjutannya ya
total 1 replies
D. A. Rara
lampu kuning Kevin udah mulai ngerasa kepemilikan ini😱
Dee: Bener banget, Kak
total 1 replies
Aksara_Dee
agak-agak emang Lora ini
Dee: Iya, kena penyakit mental
total 1 replies
Aksara_Dee
warning Kev... tiatii
Aksara_Dee: yap betul. dan itu nggak mudah
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!