Hello Mr. Army

Narendra saat ini sangat marah ketika melihat siapa yang di bawa nya. Bukan Eriska melainkan wanita lain yang tidak di kenali nya. Narendra sontak menghentikan laju mobil nya dan segera menyeret wanita itu keluar dari mobil nya.

"brengsek!! Kemana kalian sembunyikan Eriska!!". bentak Narendra kepada Bella saat pria itu keluar dari mobil dan di ikuti oleh Bella.

"mas!! Tenang lah dulu!!". Ucap Bella dengan santai karena Narendra pasti akan mempercayai nya.

Namun Bella salah. Narendra marah dan mulai mencekik leher Bella.

"katakan pada ku jalang!! Kemana Eriska!! Kenapa kau membawa wanita yang bukan Eriska!! Kau ingin bermain-main dengan ku!!".

Kilat marah terpancar di mata Narendra dan hal itu pertama kali di lihat oleh Bella. Narendra yang dia kenal.tidak pernah menunjukan amarah seperti ini.

"aku.. Tidak.. Tau.. aku.. Membawa.. Wanita.. Yang.. Sudah di.. Tutupi..". Jelas bella dengan susah payah karena Narendra tidak melepaskan cekikan nya.

Dengan geram Narendra kini melepaskan cekikan tangan nya dari leher Bella. Dan membuat wanita itu tersedak lalu menghirup udara dengan seluas nya.

Hampir saja dia mati di tangan Narendra yang entah kenapa sudah berubah seperti ini. Niat awal dia akan membawa Narendra ke sebuah rumah dan akan melakukan hal yang sama seperti yang di rencanakan Meisya kepada Adrian tapi ini mungkin akan sulit. Pikir Bella yang terdiam memegangi lehernya yang sakit akibat ulah Narendra.

"tidak mungkin jika kau tidak tau!! Ini pasti ulah kalian berdua. Menipu ku untuk kelangsungan rencana kalian. Jika terjadi apa-apa pada Eriska maka kalian berdua tidak akan ku biarkan lepas. Walaupun Meisya adalah adik perempuan ku". Ucap Narendra dengan nada datar dan cukup dingin.

Ancaman itu membuat Bella sedikit takut. Apalagi pria di depan nya ini semenjak bertemu dengan Eriska dia sedikit berubah menjadi gila. Dia bahkan meninggalkan kemiliteran hanya untuk bisa dekat dengan Eriska. Bukan kah itu alasan yang sangat konyol!!.

"kami tidak terlibat dalam hal ini. Dan aku yakin jika ini semua adalah ulah Adrian dia pasti tau jika kita akan menculik Eriska maka nya dia menyuruh wanita ini berias di kamar pengantin. Maka nya aku salah mengenali nya". Ujar Bella yang berharap jika Narendra akan mempercayai nya.

Tanpa berkata apapun Narendra masuk ke dalam mobil dan pergi dari tempat itu meninggalkan Bella dan wanita yang menjadi Eriska palsu.

"Narendra!!!". Teriak Bella kesal karena di tinggal di tempat yang tidak di kenali. Apalagi bersama wanita yang masih terpingsan di pinggir jalan ini.

"sial!!! Ini semua karena Eriska!! Aku harap kau mati Eriska!!". Geram Bella sambil menghentak-hentakan kaki nya.

Sedang kan Narendra kini kembali menuju hotel di mana tempat berlangsung nya pernikahan Eriska. Jika Meisya dan juga Bella tidak bisa melakukan nya maka Narendra akan melakukan nya sendiri.

Dia sama sekali tidak takut dengan Adrian. Walaupun dia tau siapa sebenarnya Adrian itu. Rasa ingin memiliki Eriska lebih besar dari pada untuk takut pada Adrian. Jadi jika harus bertarung dengan Adrian hingga mati maka Narendra akan melakukan nya.

"Eriska.. Aku akan mendapatkan mu". Gumam Narendra yang kini mengendarai mobil nya dengan sangat kencang.

Namun notifikasi di ponsel nya berbunyi. Dan sebuah pesan di terima oleh Narendra dari Meisya.

"kak. Datang ke gudang pabrik yang tidak terpakai di jalan delima, Eriska di bawa ke sana oleh Adrian".

Begitulah isi dari pesan singkat yang di berikan oleh adik perempuan nya itu. Tanpa di ketahui jika Meisya sengaja menjebak Narendra agar menjadi kambing hitam.

Sedangkan Narendra yang mendapat kan pesan tersebut malah percaya begitu saja dan memutar balik mobil nya lalu segera pergi ke alamat yang di berikan oleh Meisya.

Dia akan membawa Eriska pergi malam ini juga. Dia akan membuat Eriska jatuh cinta lagi pada nya tanpa ada hambatan orang lain.

Sementara itu di tempat lain di dalam mobil yang melaju cukup cepat, Adrian juga menuju ke lokasi yang di berikan oleh Meisya. Lokasi sesungguhnya wanita itu akan membunuh Eriska.

Adrian akan membuktikan ucapan Meisya, jika Eriska ada di sana dan masih selamat mungkin wanita itu akan selamat dari jerat kematian yang akan di berikan oleh Adrian tapi jika tidak maka Adrian akan membunuh nya malam ini juga.

Di mobil yang mengikuti mobil Adrian Meisya yang berhasil mengirimkan pesan dengan cepat ponsel wanita itu di rebut oleh Arfan.

Sekali lagi Arfan terkekeh kecil melihat kelicikan wanita ini. Bisa-bisa nya dia mengorbankan kakak laki-laki nya untuk sebuah keselamatan. Padahal ini semua adalah ulah nya.

"Wah.. Ternyata kau cukup licik!!". Ujar Arfan saat melihat isi pesan dari Meisya untuk Narendra.

"aku tidak menyangka ternyata semua ini adalah ulah mu. Dan kau malah ingin mengadu domba Adrian dan Narendra. Apa kau tidak takut jika kakak laki-laki mu tewas malam ini". Sambung Arfan lagi dan kembali melihat semua isi pesan yang ada di ponsel milik Meisya.

"hey!!! Kembalikan ponsel ku!! Kau tidak boleh membaca pesan orang lain itu termasuk tindakan pelanggaran!!". teriak Meisya yang sangat kesal dan marah pada Arfan yang malah membaca pesan-pesan di ponsel nya.

"kembalikan ponsel ku!!". Teriak Meisya lagi tanpa memperdulikan dua orang bawahan Adrian yang berada di sisi kanan dan kiri nya.

"hais!! Merepotkan. Kalian pegang kedua tangan nya!!". Perintah Arfan dan langsung di lakukan dua orang itu.

Arfan kembali melihat isi pesan milik Meisya dan langsung tertawa terbahak-bahak.

"apa kau tidak waras!! Kau mau menjebak Adrian untuk tidur dengan mu dan meminta pertanggungjawaban??. Kau benar-benar gila". Ucap Arfan yang menertawai rencana konyol Meisya.

"brengsek!! Kembalikan ponsel ku!!".

Meisya tak terima dengan apa yang di lakukan oleh Arfan saat ini. Tapi Arfan tidak peduli dengan hal itu. Dokter muda dengan prestasi yang cukup baik itu tidak menyangka jika otak Meisya benar-benar bodoh.

"dasar wanita bodoh. Bahkan jika kau berhasil membuat Adrian bercinta dengan mu malam ini maka keesokan hari nya kau hanya akan berakhir di dalam tanah".

Mendengar ucapan Arfan membuat Meisya lagi-lagi terdiam. Sudah banyak kenyataan yang di ucapkan oleh Arfan tentang Adrian dan hal itu membuat Meisya merasa ngeri.

Adrian orang seperti apa pria itu hingga adik nya sendiri terus menerus mengatakan hal mengerikan tentang diri nya.

"Adrian benar-benar tidak peduli dengan nyawa mu. Karena dia hanya peduli pada Eriska. Jika kau melihat versi Adrian yang terlihat gagah dan humoris maka berterima kasih lah pada Eriska. Karena wanita itu lah yang mengubah seluruh gelap dalam hidup Adrian. Jadi Meisya kau hanya perlu duduk manis di dalam mobil ini dan menunggu nasib mu". Ujar Arfan sambil melemparkan ponsel milik Meisya ke arah wanita itu.

"brengsek!! lepas kan aku!!". Teriak Meisya yang tidak terima dengan apa yang akan terjadi pada nya nanti.

Mau tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Arfan tapi Meisya mengalami nya sendiri saat Adrian mencekik nya tidak.

"tenang lah Meisya. Keselamatan nyawa mu tergantung keadaan Eriska!".