Siapa bilang mertua selalu identik dengan kata menindas dan kejam pada menantu, serta tak pernah akur?
Ini tidak terjadi pada Embun, seorang wanita lembut dan berbakti pada mertua setelah menikah dengan laki-laki bernama Gio. Tapi sayang beribu sayang. Hidup tak pernah sempurna, bukan?
Embun mendapatkan mertua luar biasa yang banyak di impikan para menantu, sayangnya ia malah mendapatkan suami pengkhianat.
Untungnya, mertuanya lebih membela Embun sebagai menantu dan memberi pelajaran pada putra kandung mereka sendiri. Namun, kejutan dari sang mertua membuat Embun tak bisa berkata-kata. Kedua mertuanya malah menjodohkan Embun dengan pria pilihan mereka, padahal ketuk palu perceraian belum terlaksana.
Apa yang terjadi selanjutnya, apa Embun menerima kehadiran pria baru pilihan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter - 23.
Mama Hana maju lantas langsung menampar Melati.
PLAK
Melati tak menduga Mama Hana akan langsung menyerangnya, harusnya dia lebih dulu menyerang.
“Kau!“ Wajah Melati tampak emosi.
“Kenapa? Kamu datang ingin menertawakan ku, iya? Tapi kamu salah, aku akan menjadi kuat meski suamiku kini tak berdaya! Aku duga semua ini adalah perbuatan mu, kan?“
Melati tersenyum menyeringai, “Siapa suruh kau punya anak bodoh! Hanya di pelet aja udah klepek-klepek sama anakku! Lagian... Elsa memang lebih unggul dari menantu yatim piatu mu ini!“
Informasi yang aku dapatkan sudah valid, Embun adalah bayi yang aku buang. Dia adalah anak Bram dan Jasmin! Hahahaha... ternyata aku sekaligus membalas dendam pada mereka yang membuatku menderita hanya dengan sekali tepuk! Aku bisa membalas Hana dan Bram...!
Ya, Melati sudah mendapatkan laporan jika Embun adalah anak yang ia buang 27 tahun lalu.
“Siapa yang kau katakan yatim piatu? Embun adalah putri angkatku, dia sudah bukan menantuku lagi tapi dia putriku! Posisi nya di keluarga kami, lebih berharga dibandingkan laki-laki bodoh yang direbut putrimu itu!“
“Wow! Bahkan sekarang kau tak sudi lagi memanggil nama putramu sendiri! Kau benar-benar sudah membuangnya! Maka jangan salahkan dia yang sudah mencuri uang trilliun di perusahaan kalian...!“
“Apa?! Jadi Gio...“ Mama Hana syok.
Embun tak ingin melihat Mama Hana lebih terkonfrontasi lagi karena takut Mama Hana ikut sakit. “Pergilah, Nyonya! Kamu ibunya Elsa, kan? Aku sudah merelakan Mas Gio untuk putrimu, kenapa kalian masih ingin menganggu keluarga kami.“
“Cih! Kau siapa berani berkata seperti itu padaku?! Kalau saja kau enyah dari keluarga Pranomo setelah diceraikan Gio... aku tak akan menyuruh Gio mencuri uang perusahaan! Harusnya Elsa yang jadi menantu keluarga Pranomo!“
Mama Hana terkekeh geli, “Kau tidak tahu malu sejak dulu Melati! Dulu kau sudah tau Mas Hendra dan aku berpacaran lama, tapi demi menikah dengan Mas Hendra... kamu mempengaruhi keluarga Mas Hendra agar menikah dengan mu. Kau memfitnahku di depan Ibu Mas Hendra... mengatakan aku adalah wanita yang sering pergi dengan laki-laki dan bukan wanita baik-baik untuk dijadikan menantu mereka. Sampai Ibu Mas Hendra harus berpura-pura sakit jantung, agar Mas Hendra bersedia menikah dengan mu! Kau wanita licik dan manipulatif...! Lalu sekarang kau mengirim Elsa hanya untuk membalas kami, karena dulu Mas Hendra meninggalkan mu sebelum pernikahan dan menikah denganku!“
Melati tertawa, “Ya... hukuman untuk kalian adalah kehilangan putra kalian dan juga perusahaan yang bangkrut! Kau miskin sekarang Hana!“
Drrrrrrttt.
Ponsel Mama Hana yang berada di atas nakas samping brankar bergetar, Embun pun mengambil ponsel itu dan menyodorkan pada Mama Hana.
“Mas Adam telepon, Mah.“
Mama Hana pun mengambil ponselnya dari Embun dan mengangkat panggilan, “Ya... Dam. Gimana perusahaan?“
“Tante tenang ya, sekarang masa krisis sudah lewat. Aku dan Raja sudah berhasil mengatasinya, perusahaan sudah selamat. Adam dan Raja akan kembali ke rumah sakit...“
“Syukurlah,“ Mama Hana seketika bernafas lega, dia menatap dingin ke arah Melati masih sambil bertelepon agar Adam bisa mendengarkan. “Kau dengar itu, Melati! Perusahaan baik-baik saja! Kau kalah...! Uang yang Gio curi, akan kucari sampai kemanapun dan akan mengambilnya kembali! Sekarang pergi...!!! Aku sudah tak mengakui Gio sebagai putraku, aku masih mempunyai keponakan dan calon menantu hebat yang bisa menolongku dan lebih baik dari Gio!“
Melati yang tadinya tertawa dengan congkak, terbungkam.
Sial! Kenapa Hana sangat beruntung! Aku rebut putra dan uangnya, tapi dia masih bisa hidup baik-baik saja! Harusnya dia sengsara dan menderita seperti Hendra yang stroke...!!!
Melati mengepalkan kedua tangan, dia membalikkan tubuh untuk pergi namun gerakan nya terhenti saat di depan pintu ruangan Mama Jasmin sedang menatapnya dengan tajam.
“Kenapa kau ada disini, Melati? Ada urusan apa kau dengan Jeng Hana?“
“Bukan urusan mu! Menyingkir dari jalanku...!“
Namun Mama Jasmin menghalangi pintu, Melati pun berniat mendoroong tubuh Mama Jasmin namun Melody lebih dulu mendoroong tubuh Melati sampai wanita jahat itu terjengkang ke belakang. “Hei!“
Melody melangkah mendekat ke arah Melati, “Beraninya kamu ingin menyakiti Ibuku! Kau mau mati...!“
Glek!
Wajah Melody terlihat sangar dan seperti ingin menerkaam Melati Hidup-hidup. “Ibumu yang menghalangi jalanku!“
“Kau tidak bisa pergi, ibuku punya urusan dengan mu! Kau ikut baik-baik dengan kami untuk bicara atau aku jambaakkk rambutmu dan menyereetmu ikut bersama kami!“
“Dasar wanita gila!“
Melody hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh.
“Apa kamu kenal dengan Melati, Jeng Jasmin?“ tanya Mama Hana.
“Dia adalah pelakor yang merebut suami pertama saya dulu, Jeng Hana. Bahkan dia lah yang membawa kabur putri kandung saya, sampai saat ini belum berhasil saya temukan!“
Mama Hana tercengang, ternyata sejahat itu Melati.
•
•
•
Di kota Paris, negara Prancis. Tanpa mengetahui apapun yang terjadi di Indonesia, Gio bersenang-senang dan berfoya-foya dengan uang dari dana ilegal yang ia pindahkan secara diam-diam selama sebulan ini. Ia sudah menghitung waktu dengan cermat kapan ia akan kabur dengan uang itu, dan waktunya adalah setelah perceraian secara hukum dengan Embun selesai.
Saat Papa Hendra dilarikan ke rumah sakit, Gio sudah terbang ke Prancis. Semua uangnya ada di salah satu bang besar di kota Paris.
Elsa sangat bahagia mempunyai banyak uang, dia akan sementara tinggal di Paris sesuai perintah Ibunya. Setelah situasi di Indonesia tenang, mereka baru boleh kembali.
Kedua manusia lucknut itu sedang berendam di bathtub dengan tubuh telanjang, Gio berada di belakang Elsa dengan punggung bersandar pada tepi bathtub. Sementara Elsa berada dalam pelukannya, bersandar pada dada Gio.
“Besok operasi a b o r s i dilakukan, hari ini aku akan minum dengan mu sampai mabuk...“ Elsa memegang segelas wine putih dengan kandungan alkohol tinggi, begitupun Gio.
“Sesuai keinginan mu, sayang. Anak ini sudah tak berguna, orang tuaku tak peduli dengan kehamilan mu! Tapi benar kata mereka... anak ini tak punya hak dengan harta mereka. Jadi, karena itu lah aku memutuskan menuruti mu mencuri uang perusahaan. Ini lebih menguntungkan, kita bisa hidup mewah meski tidak bekerja.“ Gio dikendalikan sepenuhnya oleh Elsa.
“Makasih udah pengertian sayang, kita bisa mempunyai anak lagi di masa depan setelah aku siap jadi seorang Ibu.“
“Oke, kita tak perlu terburu-buru mempunyai anak kalau kamu nggak mau.“
Keduanya pun meneguk wine berkali-kali, lalu larut dalam pergumulan panas di dalam bathtub.
Namun malam harinya saat Elsa tidur dalam pelukan Gio, wanita itu merasa perutnya diaduk-aduk dan terasa sakit. Mungkin efek dari minuman beralkohol sudah berdampak pada janin di dalam rahim Elsa.
“Mas, bangun. Perutku sakit... uhhhhggt....“ keringat dingin membasahi tubuh Elsa.
Gio pun terbangun, ia menghidupkan lampu tidur di atas nakas samping ranjang. Saat pendar cahaya lampu menerangi ranjang, ia terkejut melihat darah di seprei.
“Kamu berdarah!!!“
Elsa belum sempat menjawab, wanita itu langsung pingsan. Gio segera membawa Elsa ke rumah sakit, namun janin tak berhasil di selamatkan. Tak ada raut kesedihan di wajah Gio saat berita itu datang dari Dokter karena anak itu memang tidak di inginkan, dia hanya khawatir dengan keadaan Elsa.
“Bagaimana istri saya, Dok?" tanya Gio memakai bahasa inggris.
“Kondisinya baik-baik saja, tapi untuk ke depannya istri Anda akan sulit hamil karena sepertinya disaat istri Anda hamil... Dia sering meminum obat-obatan penggugur kandungan. Apa mungkin istri Anda memang tidak menginginkan anaknya? Sangat disayangkan... obat-obatan itu berdampak buruk pada rahim istri Anda.“
Gio terhenyak, apa bener Elsa akan sulit hamil lagi?
Karena gimanapun, Bram ayah kandung Embun kan? 😢
Inget yah Gio, nanti kalo anak mu dari Embun udah lahir, jangan mohon-mohon untuk bertemu dengannya... Aku ngga terima 🤭🙈