Tentang Dukun Santet Legendaris — yang berjaya dalam Mengusir Belanda, Tiga Abad Silam.
Tapi nasibnya berakhir tragis: dibakar hidup-hidup hingga arwahnya gentayangan
Sampai tahun 2025..
Jiwa LANANG JAGAD SEGARA:
tiba-tiba tersedot ke dalam tubuh ADAM SUKMA TANTRA, seorang INTERPOL Jenius, Muda dan Tampan.
Syarat tinggal di tubuh itu: cari dalang di balik pembunuhan Adam.
Maka dimulailah petualangannya menyelidiki kasus-kasus kriminal dengan cara aneh: Lewat Santet, Jimat Ghoib, dan Mantra Terlarang yang tak sesuai zaman. Tapi, justru cara kuno ini paling ampuh dan bikin partnernya cuma bisa terpana.
“Lho, kok jimatku lebih nendang daripada granat?!” — ujar Lanang, si Dukun Gaptek yang kini terjebak dalam lumpur misteri masa lalu.
Sanggupkah ia mewujudkan keinginan Jiwa asli sang pemilik tubuh?
Atau jangan-jangan justru terhantui rasa bersalah karena ternyata, penyebab Matinya Adam masih....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuni_Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Persimpangan Gawat Darurat.
...***************...
Sementara itu, di apartemen Adam, Bryan baru terbangun setelah setengah jam Dokter Elibrech berusaha membangunkannya. Matanya berkedip-kedip, perlahan menatap sekeliling dan menyadari bahwa ia tidak lagi berada di gua tempatnya diculik oleh para penjaga berjubah hitam.
"Ya Tuhan... Syukurlah kau sudah sadar," desis Dokter Elibrech dengan napas lega. Dalam kekhawatirannya terhadap Bryan, ia sempat lupa bahwa anak baptisnya masih terjebak dalam semedi dan kesulitan mencari jalan pulang.
"Dokter... Kenapa aku tiba-tiba ada di sini? Apa yang terjadi? Dan kenapa Dokter juga ada di apartemen Adam?" Begitu pertanyaan itu terlontar, Dokter Elibrech tiba-tiba teringat pesan Adam sebelum ia semedi.
"Oh, astaga! Adam, dia masih belum bangun!" Dokter Elibrech langsung tersentak panik.Ia bergegas memeriksa keadaan Adam yang terbaring tak bergerak.
Dan penampakan yang ia lihat saat ini, membuat darahnya berhenti mengalir.
Tubuh Adam sudah menunjukkan tanda-tanda yang tidak bisa diabaikan. Bibirnya mulai kehilangan warna, berubah pucat membiru. Ujung-ujung jarinya juga sudah mulai menunjukkan warna kebiruan yang samar. Kulit wajahnya terlihat sangat pucat, dingin saat disentuh, dan sama sekali tidak ada respons ketika Dokter Elibrech mengetes tingkat kesadarannya.
"Adam, Bangun!"
Dokter Elibrech langsung berlutut di samping tubuh Adam. Jari-jarinya gemetar saat memeriksa denyut nadi di leher anak Baptisnya itu. Ternyata sudah tidak ada denyutan sama sekali. Dadanya juga tidak bergerak.
Bryan yang mendekat ikut tercekat. Wajah Adam pucat pasi, bibirnya kebiruan, dan ujung jarinya mulai menghitam. Itu adalah tanda-tanda yang sangat mengkhawatirkan.
Dalam kepanikannya, Dokter Elibrech sama sekali lupa pada pesan Lanang. Alih-alih memanggil nama seperti yang diinstruksikan, ia malah membaringkan tubuh Adam dan bersiap melakukan CPR.
"Tidak! Dokter, tunggu dulu! Kau mau apa?" Bryan mencoba menghentikannya, tetapi sudah terlambat.
Dokter Elibrech mulai menekan dada Adam dengan ritme cepat, sambil terus berteriak-teriak, "Adam! Adam! Bangun! Dengarkan suaraku! Hei bangunlah. Kau harus bangun!"
Bryan hanya bisa terdiam, bingung dan cemas. Ini pertama kalinya ia melihat Dokter Elibrech, yang biasanya sangat tenang dan profesional dalam menangani pasien, berubah menjadi panik dan hampir tidak rasional. Teriakannya terdengar seperti orang putus asa, tidak mencerminkan sikap seorang dokter yang sedang melakukan prosedur media penyelamatan pasien.
"Dokter... Dokter, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa teriak-teriak memanggil nama Adam?" tanya Bryan, mencoba mencerna situasi.
"Dia bilang begitu! Sebelum semedi, dia bilang kalau dalam satu jam dia tidak sadar, aku harus memanggil namanya dengan keras!" jawab Dokter Elibrech tanpa berhenti melakukan CPR, napasnya tersengal-sengal.
Seketika itu juga, Bryan pun sadar. Dokter Elibrech... Sudah melakukan kesalahan fatal. Yang harus dipanggil sekarang bukanlah nama "Adam", melainkan "Lanang"!
"Dokter, hentikan! Itu salah! Yang harus dipanggil bukan…"
"Jangan ganggu aku dulu, Bryan. Menyingkir! Ini pasien gawat darurat!" potong Dokter Elibrech dengan ketus, matanya masih terpaku pada tubuh Adam yang semakin dingin. "Lebih baik kau tenang saja di sana!"
Tapi Bryan jelas tidak bisa tenang. Melihat dokter tua itu semakin kalap dan tidak memberi kesempatan untuk menjelaskan, dengan geram ia menarik lengan Dokter Elibrech dan memitingnya cukup kasar hingga pria itu hampir terjengkang dan menjerit kaget.
"Maaf, Dokter! Tapi kau harus keluar sekarang!"
Bryan menggeretnya keluar, lebih baik daripada nanti dia malah banyak bertanya.
Bham!
Pintu kamar ditutup tepat di depan hidung Dokter Elibrech yang masih terengah-engah. Raungan paniknya langsung terdengar dari balik pintu sambil digedor kasar. Tetapi Bryan mengabaikannya. Ada yang lebih penting sekarang, yaitu memanggil jiwa Lanang Jagad Segara, teman lama dari masa lalunya, untuk kembali ke dalam tubuh Adam Sukma Tantra, sahabatnya di masa kini.
Bryan menarik napas dalam, lalu mendekat ke telinga Adam. Suaranya bergetar tetapi penuh keyakinan...
"Lanang… Lanang Jagad Segara! Dengarkan aku! Kembalilah sekarang!" Bryan berteriak cukup lantang.
Tapi setelah satu menit menunggu, nyatanya tubuh Adam kelihatannya masih tidak menunjukkan respons. Itu artinya belum berhasil. Jiwa Lanang belum kembali ke tubuh itu.
Sementara gedoran Dokter Elibrech di depan pintu semakin kencang. Tak hanya meraung-raung, sekarang dia mulai berencana untuk menghancurkan pintu itu. Jelas terlihat dari cara pintunya berguncang kencang, yang sama sekali tidak dipedulikan oleh Bryan.
Bryan pun segera bersiap-siap untuk melakukan pemanggilan sekali lagi.
"Khem.. Khem- Khemm...." Kali ini, ia bahkan berdeham tiga kali untuk membersihkan saluran tenggorokan, dengan tujuan supaya suaranya terdengar lebih kencang.
"DENGARKAN AKU LANANG JAGAD SEGARA! CEPATLAH KAU BANGUUUUN!"
Suara Bryan jadi terdengar sangat menggelegar. Bahkan Dokter Elibrech yang sedang mundur untuk mengambil ancang-ancang menendang, sampai terkesiap dibuatnya.
Dan... berhasil!
Tak lama berselang, bibir Adam yang tadinya mulai menghitam, samar-samar sudah menunjukkan warnanya kembali. Kuku-kuku jarinya juga sudah tidak sebiru tadi.
Bryan langsung mendekatkan telinganya ke dada Adam. Awalnya, ia masih belum mendengar detak jantung sama sekali. Tapi tiba-tiba...
Dug... Dug... Dug.. Dug dug!
Detakan itu mulai terdengar pelan di telinga Bryan. Dia langsung tersenyum kecil, lalu bangkit dan menepuk-nepuk wajah Adam dengan lembut.
"Hei, Lanang. Bangunlah. Ayo cepat kau bangun!" ucap Bryan sambil menepuk pundak dan pipinya agak kasar.
Huft!!!
Suara tarikan napas kasar langsung terdengar dari mulut Adam. Tubuh yang sempat tak bernyawa itu terlonjak dan terduduk seketika.
Pelan-pelan ia mulai membuka mata, melihat ke sisi kiri seolah menyesuaikan penglihatannya di mana tak ada siapa-siapa di sana. Kemudian melihat ke sisi kanan, di mana Bryan sedang tersenyum lega ke arahnya.
"Syukurlah kau sudah sadar," desah Bryan.
Tapi tiba-tiba Lanang malah memeluknya erat, membuat Bryan hanya bisa mematung heran. Dan sialnya, di saat yang sama...
Blar!
Terdengar suara menggelegar dari arah pintu, bersamaan dengan pintu itu yang menjeblak hingga hampir terlepas dari engselnya.
Pelakunya jelas Dokter Elibrech, yang langsung menatap mereka dengan mata merah penuh emosi. Tapi kemudian sorot matanya langsung berubah bingung, ketika melihat anak baptisnya itu sedang memeluk Bryan yang tengah memasang wajah heran.
"Apa-apaan kalian berdua ini, hah?! Sejak kapan kalian berdua jadi pasangan homo?" Dokter Elibrech berteriak kalap, lupa pada emosi awalnya yang membuatnya diusir keluar. Dan kaget bukan main begitu disuguhi pemandangan yang menurutnya paling aneh sedunia.
Bagaimana reaksi Bryan? Bibirnya langsung turun sebelah. Dia sudah menduga kalau Pak Tua Elibrech yang kolot akan langsung berpikiran yang tidak-tidak. Tapi dia tak berdaya melepaskan pelukan Lanang yang saat ini... terlihat sedang ketakutan.
Dan perlahan, Bryan bisa mendengar napas Lanang jadi tersengal-sengal.
"Bryan! Kita harus cepat-cepat ke Indonesia. Tantri, adiknya Adam, sedang mendapat gangguan dari Iblis!"
...************ ...
lanjut Thor 😍
gimana itu kalau Lanang nggak bisa balik. kasian tubuh nya Adam Thor
tapi cuma dikit
Thor ada nggak mantra yang bisa bikin cepat kaya???🤣🤣
seru dan menyeramkan.
tapi suka