NovelToon NovelToon
The Chicken Mafia

The Chicken Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Karir / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:789
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

Seorang mafia ayam 🐓

Renardo adalah seorang pria yang baru saja bekerja di perusahaan mafia yang aneh. sistemnya menggunakan ayam, jadi setiap pekerja punya rekan kerja ayam masing-masing untuk menjalankan tugas.

ayam-ayam bisa dilatih dan dilengkapi senjata. Para ayam juga bisa memakan obat tertentu untuk mendapat kekuatan.

Renardo yang saat itu hanya disuruh membawa ayam tanpa informasi tambahan membawa ayam jagonya yang berasal dari perternakan biasa bernama Kibo.

Akankah Renardo dan Kibo melakukan pekerjaan mereka dengan baik?

🥚 Peringatan Organisasi Ayam: Segala perdagangan obat-obatan ayam, undian ayam, atau pemerasan peternak dalam cerita ini hanya terjadi di dunia fiksi. Jika Anda mencoba di dunia nyata, Anda bukan mafia ayam… Anda hanya mencari masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ptok! Ptok! Pekerjaan Dimulai

Aku Renardo, seorang pria berumur 27 tahun. Ya... Seperti laki-laki seumuranku, umur segini seharusnya sudah bekerja.

Aku malah kena PHK dari perusahaanku sebelumnya, karena perusahaannya bangkrut. Padahal aku baru mau mulai bisnis ternak.

Baru ada tiga ayam, mana mungkin aku bisa dihidupi oleh tiga ayam saja kan? Itu tidak mungkin.

Kemarin, aku baru saja dapat kabar dari temanku kalau ada perusahaan yang buka lowongan kerja. Tapi perusahaannya malah... Perusahaan mafia, entah dari mana dia dapatnya informasi itu.

Akhirnya aku terima saja. Mau tidak mau, lagian juga aku ngak punya info loker lain. Selagi kurasa aku bisa, aku akan jalani saja.

Setelah bicara dengan menejernya. Aku diterima, entahlah aku harus bersyukur atau tidak dapat pekerjaan seperti ini.

Tapi yang anehnya, kalian tau apa? Aku bukannya disuruh bawa perlengkapan khusus, senjata atau apalah untuk besok. Aku malah disuruh bawa ayam, iya, ayam.

Di pagi hari yang cerah ini, pakaianku sudah rapi dengan kemeja putih, jas dan celana hitam. Sepatu hitam, dan rambut juga disisir rapi.

Aku malah duduk termenung ke arah kandang ayamku. Aku masih tinggal dengan orang tuaku, jadi kandangnya kubuat bersebelahan dulu.

Dipikiranku mencoba menebak apa gunanya aku membawa ayam ke kantor. Malahan bisa berisik dan mengganggu.

Tapi aku belum berani bertanya, jadi aku pagi ini memilih ayam yang akan dibawa dulu.

Akhirnya aku memilih Kibo. Seekor ayam jago, sejauh ini dia yang paling jinak denganku jika dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.

Benar saja saat aku mau menangkapnya dia tidak banyak melawan. Jadi membawanya lebih mudah.

Aku memilih berjalan, orang yang akan membimbingku ke kantornya tidak jauh. Aku memilih jalan yang sedikit sepi agar tidak dilihat banyak orang.

Siapa juga yang mau dilihat ketika sudah pakai setelan kantoran tapi malah bawa ayam? Itu konyol dan memalukan.

Akhirnya aku sampai ke dekat pria yang akan mengantarku. Dia botak, dengan kacamata hitam dan setelan pakaian yang sama denganku, ada seekor ayam juga yang berdiri di sampingnya, itu ayam Bangkok.

Anehnya, ayam itu juga pakai kacamata hitam yang sama, melengkung disisi bawahnya. Dia juga tidak bergerak pergi atau sebagainya, sepertinya sudah terlatih.

"kau Renardo?" pria botak itu bertanya.

"iya." aku mengangguk.

"ikuti aku." pria itu berkata, balik kiri, mulai berjalan.

Ayam Bangkoknya mengikutinya di samping, bisa-bisanya ada ayam sejinak itu.

Aku berjalan mengikutinya. Kedua tanganku masih memegang Kibo, kalau Kibo jelas dia akan langsung jalan-jalan cari makanan kalau aku lepaskan.

Sampai akhirnya di pinggir jalanan hutan, pria botak itu berjalan masuk ke dalam hutan. Aku mengikutinya.

Semoga saja aku tidak mengikuti orang yang salah. Jalanan hutan ini menyebalkan sekali, beberapa tanaman menghalangi, ada yang berduri untuk dihindari.

Untungnya tempat yang kami tuju tidak jauh. Disini ada pintu kayu menghadap kebawah dengan besi mengitarinya. Ada gembok juga disana, pria botak tadi membuka gemboknya dengan kunci yang ia bawa.

Pintunya dibuka, di dalamnya ada tangga ke bawah, sepertinya ada ruangan bawah tanah.

"ayo masuk." dia berkata.

Aku mengangguk, ikut turun dengan Kibo di tangga ini. Kali ini pria botak itu yang dibelakang, menutup pintunya kembali.

Tangga ini jadi gelap, hanya ujungnya saja yang terlihat mempunyai cahaya samar.

Saat aku sudah sampai di dalam. Baru ada ruangan, tidak terlalu besar, dengan dinding yang dicat abu-abu gelap.

Tapi ruangan ini jelas lebih bagus daripada pintu sebelumnya, lampu berbentuk lingkaran bercahaya di langit-langit ruangan.

Disini ada seorang pria lain menungguku di samping sebuah lorong ruangan yang lokasinya berseberangan dengan tangga masuk, dengan setelan sama, pakai kacamata hitam juga. Disebelahnya ada ayam jago yang jelas terlihat lebih gagah daripada Kibo, ayam itu juga pakai kacamata yang sama dengan ayam bangkok punya pria botak tadi.

"kamu sudah bisa pergi Garnel." pria yang ada di ruangan ini berkata.

Pria botak yang dipanggil Garnel dibelakangku mengangguk. Dia pergi masuk ke lorong ruangan bersama ayam bangkoknya.

"seperti yang kamu tau namaku Jerk, menejer yang bicara denganmu kemarin. Disini aku yang akan memandumu mengerti tempat ini, ayo ikuti aku." Jerk berkata, pria yang menyuruh Garnel tadi pergi.

Jerk balik kanan tanpa menunggu jawabanku dia langsung masuk ke lorong, ayam jagonya mengikutinya.

Aku juga mengikuti di belakangnya, Kibo masih kugendong, dia sama sekali tidak masalah dengan tempat baru ini.

Sampai akhirnya tiba di ujung lorong, ada tangga untuk turun ke bawah lagi. Jadi kami menuruni tangga, untungnya tangga dan lorong tadi tidak gelap, ada lampu-lampu kecil yang menempel di langit-langitnya.

Saat di anak tangga terakhir. Kali ini aku baru tertegun, sepertinya Kibo juga punya reaksi yang sama.

Ruangan di depan kami sangat besar ada banyak orang lain juga dengan seragam kantoran dan ayam masing-masing di dekatnya.

Sepertinya ini ruangan utama, disini ada peta kota yang menyala di tengahnya dengan hologram 3d. Tapi di luar hal itu, ruangan ini cukup kosong, orang-orang berdatangan kesini untuk mengobrol rungan.

Jerk masuk ke pintu sebelah kiri, aku mengikutinya. Ayam jagonya juga masih di sebelahnya.

Ruangan selanjutnya sedikit lebih kecil, sepertinya ini tempat pelatihan... Ayam? Ada beberapa armor untuk ayan disini. Ada juga senjata kecil, treadmil untuk ayam, dan sebagainya.

Ini hari teraneh yang pernah kutemui, sejak kapan ayam dilatih seniat ini?

Jerk maju menuju pintu selanjutnya diseberang ruangan, aku mengikutinya. Ruangan selanjutnya sedikit lebih kecil lagi, disini sepi.

Ini jauh berbeda dari ruangan lainnya, ini malah tidak terlihat seperti area bawah tanah. Bagian permukaan ruangan adalah tanah yang ditumbuhi rumput, dindingnya berwarna biru muda dengan lampu bundar di langit-langit ruangan yang juga berwarna biru muda.

Jerk kembali menghadap ke arahku setelah menutup pintu ruangan.

"ayammu masih seperti ayam ternak biasanya ya?" tanya Jerk.

Aku mengangguk, Kibo juga mulanya hanya untuk ternak kecil-kecilanku. Tidak ada rencana mau dibawa ke tempat ini.

"oke, kalau begitu, kamu bisa turunkan ayammu disini. Kamu bisa latih ayammu agar bisa hal-hal sederhana, mengikutimu, lompat jika disuruh, berdiam, atau sebagainya." Jerk berkata.

Aku mengangguk lagi, sedikit ragu menurunkan Kibo. Kibo langsung mulai jalan-jalan, seakan ini halaman biasa.

"siapa namanya?" Jerk bertanya, melirik Kibo.

"Kibo." jawabku.

"oke. Pekerjaan mafia disini melibatkan rekan ayam pada setiap pekerja, ayam tentunya harus dilatih dulu. Jika Kibo sudah nurut baru nanti dia dan kamu bisa diberikan pekerjaan, jadi untuk sekarang, pekerjaanmu adalah melatih Kibo. Aku akan menemanimu karena aku juga sedang luang." Jerk berkata.

Aku mengangguk.

1
Rudian Rudi
konsepnya unik dan seru, semangat terus thor updatenya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!