Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Diam-diam Intan dan Putri datang ke rumah Samuel minta Kakak pertamanya Brata untuk paksa Brata untuk menceraikan Meta dan usir istri keduanya Meta dari rumah, karena Putri tidak ingin malu kalo calon mertuanya sampai tahu orang tuanya punya dua istri dan penyebab ayah nya nikah lagi tidak ingin mendapatkan ucapan negatif nantinya.
"Hayo lah Om paksa papi ceraikan plakor itu, sudah cukup lah Kak Intan dan Kak Bagas malu karena mertuanya tahu papi punya dua istri masa Putri juga mengalami hal yang sama." bujuk Putri berharap om nya bisa mengerti keinginannya.
"Benar Om, apa mau seumur hidup keluarga kita malu terus dengan kehadiran plakor itu dirumah kita?" tanya Intan tidak ingin terus menerus dapat ucapan kasar tentang alasan papi nya nikah lagi.
"Kalian jangan egois lah, kalian kan tahu penyebab papi kalian nikah lagi dan tidak bisa seenaknya seperti ini terus, kita aku kita juga malu tapi kan ini juga ulah Bela ibu kalian yang sudah tidak setia dan terlalu cuek sama suami, ayah kalian juga manusia biasa yang butuh pendamping disaat punya pendamping justru cuek iya otomatis cari yang lain, Om yakin kalo bukan karena menjaga perasaan kalian bertiga sudah lama Ibu kalian ditinggalkan sama ayah kalian, jadi jangan cari masalah terus menerus bisa juga dampak negatifnya ibu kalian yang justru diusir dari rumah dan diceraikan tidak akan peduli lagi sama perasaan kalian mengerti!" tolak Samuel terus terang supaya keponakannya tidak memaksakan kehendaknya dan tidak nekat supaya tidak mancing amarahnya Brata.
"Huh kok jadi kita yang kalah dan ngalah sih Om terima nasib buruk seperti ini, nama baik jadi rusak dan dirumah juga selalu ribut dan tidak pernah damai sama sekali, bearti Putri juga harus mengalami apa yang dialami sama Kak Intan dan kak Bagas yang selalu malu setiap ditanya keberadaan plakor dirumah dan selalu dianggap negatif alasan ayah nikah lagi astaga." lanjut Putri kesal sama sekali tidak bisa usir Meta dari rumahnya.
Samuel ngangguk denger ucapan Putri, iya mau bagaimana lagi perempuan yang dicintai Brata dan yang bisa membuat adiknya bahagia iya Meta karena kehadiran istri keduanya bisa membuat Brata merasa bahagia mendapatkan istri yang pengertian dan perhatian mana mana mau ditinggal begitu saja dan memilih Bela yang sudah menipunya dengan tegas dan mau saja berbagi ranjang selama dua puluh tahun.
**
Meta menyambut kedatangan Rizki, Sisca, dan Sisil yang habis ikut belanja kebutuhan lomba besok bareng bodyguard nya, terlihat wajah lelah dan ngantuk dari ketiga anaknya.
"Kalian ganti baju dan tidur saja iya anak-anak makan malam setelah kalian bangun tidur." ucap Meta tidak memaksa anaknya untuk makan dulu.
"Tidak Bunda, kita makan malam bareng Bunda, ayah, dan Mak Lampir. Habis makan baru tidur Bunda jadi sekarang kita mandi saja." tolak Rizki yang ingin menikmati makan malam bareng orang tuanya walaupun bakal tahu makan malam bareng istri pertamanya Brata dan anak-anaknya.
"Jadi Bunda tunggu sebentar iya kita mandi terus nanti susul Bunda ke kamar Bunda oke."ucap Sisca tidak sabar mau cepet mandi rasanya gerah sekali, tadi muter-muter cukup lama di pasar bareng bodyguard.
"Iya sudah baik lah anak-anak kalo begitu Bunda tunggu kalian dikamar iya sampai kalian susul Bunda setelah mandi oke." lanjut Meta pasrah karena anak-anaknya tidak mau tidur justru mau mandi dan makan malam bareng.
Rasanya senang sekali punya anak yang mau menikmati makan bareng orang tua walaupun selama makan tidak akan pernah tenang ada saja keributan yang dibuat sama Bela dan kedua anaknya.
