NovelToon NovelToon
Bukan Kamu, Bukan Dia

Bukan Kamu, Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Oksy_K

Luka Vania belum tuntas dari cinta pertama yang tak terbalas, lalu datang Rayhan—sang primadona kampus, dengan pernyataan yang mengejutkan dan dengan sadar memberi kehangatan yang dulu sempat dia rasakan. Namun, semua itu penuh kepalsuan. Untuk kedua kalinya, Vania mendapatkan lara di atas luka yang masih bernanah.

Apakah lukanya akan sembuh atau justru mati rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oksy_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta yang belum usai

Langkah Vania terhenti di depan gerbang SMA Garuda, tempat awal mulainya ia jatuh cinta dalam diam yang teramat dalam. Mitos bahwa cinta pertama tak pernah terwujud ternyata bukan isapan jempol. Ia adalah buktinya. Vania menghela napas berat, melihat dengan jengah area sekolah.

Kakinya melangkah dengan berat, matanya menyapu lautan manusia yang hadir dalam acara reuni klub sastra. Mencari sahabatnya yang sejak pagi sudah memaksanya untuk datang, padahal ia menolak, jelas alasannya tak ingin bertemu Jalu—cinta pertamanya.

Vania mengeluarkan ponsel, mencari nama di daftar kontak, lalu menelponnya.

“Okta! Lo di mana sih? Dicariin dari tadi gak nongol-nongol!” Ia mulai kesal, sebab sudah setengah jam dia menunggu sahabatnya itu. “Ngumpet di mana sih lo?”

“Sorry-sorry, tadi ngobrol dulu sama pak satpam. Kangen gue udah lama gak ketemu.” Jawab Okta enteng. Terdengar gelak tawa di seberang sana, Vania yakin itu akan berlangsung lama.

“Jadi lo masih di depan ? Pagi-pagi udah spam tapi baru dateng juga?” Vania menggeleng, heran dengan kelakuan sahabatnya itu.

Ia pun berbalik, hendak menjemput Okta dan bruk! Vania menabrak seorang pria. Dia Hampir terjatuh, tapi dengan sigap pria itu meraih tangannya.

“Kamu gak papa?” tanya pria itu cemas.

Tangan hangat yang menyentuh kulit Vania, membuat lidahnya tiba-tiba kelu, saat matanya mengenali wajah di hadapannya. Pria itu adalah Jalu Prasetya, sosok yang selama ini berusaha ia lupakan mati-matian. Vania terdiam, bibirnya kaku. Bahkan menyapa pun ia tak sanggup.

Jalu mengernyitkan dahinya, melihat Vania yang tiba-tiba mematung. Lalu detik berikutnya, ia baru mengenali wajah Vania yang terlihat familiar baginya.

“Kamu ... Vania ya? Bener kan?” tanya Jalu, ia menyambut dengan senyum lebar dan uluran tangan.

Vania hanya membalas dengan senyum setengah hati, ia mengusap telapak tangannya yang berkeringat dingin, sebelum meraih tangan hangat itu.

“Waahh ... udah lama yah kita gak ketemu. Dua tahun ada kali.” Jalu menatap Vania sejenak, senyum khasnya membuat jantung Vania berdebar.

“Udah bukan anak SMA, makin cantik aja.” Godanya sembari tertawa.

“Apa sih kak? Biasa aja, lah.” Vania tertawa kecil, pipinya mendadak merona. Kupu-kupu yang sempat hilang kini kembali menari. Ternyata, perasaan itu belum mati.

“Kak Jalu kesini sendiri?” ujar Vania, jemari lentiknya menyelipkan sehelai anak rambut ke belakang telinga.

“Oh, nggak. Itu sama pacar. Dia lagi ngambil dompetnya di mobil.” Ujar Jalu dengan santai.

Dan kalimat itu kembali meremukkan hatinya. Baru saja dia merasa di atas awan, sekarang tersungkur oleh kenyataan. Lagi-lagi Vania terdiam, tak tahu harus merespon apa. Ingin rasanya ia kabur, namun langkahnya tak sanggup, ia terlalu lemas.

“Tuh orangnya,” Jalu melambaikan tangan pada seseorang di antara kerumunan. “Sayang! Di sini!” serunya memberi arah pada sang kekasih.

Wanita dengan rambut tergerai anggun melangkah ke arah mereka. Berjalan bak model yang menguasai panggung. Tangannya bergelayut manja di lengan Jalu. Refleks Vania merapikan kemeja dan rambut cepol asalnya.

“Siapa?” Tanyanya dengan jutek. Matanya memperhatikan Vania dari ujung kaki hingga ujung kepala. Seolah menguliti tubuhnya, mencari kesalahan yang ada.

“Kenalin, ini adik kelasku waktu SMA, Namanya Vania. Van, kenalin ini pacarku. Agnes.” Ujar Jalu, masih dengan senyum manisnya. Sedangkan Vania memaksa senyum karirnya. Namun, tidak untuk Agnes, ia tampak membisikkan sesuatu pada Jalu, tanpa melepas tatapannya pada Vania bagai kucing yang takut ikannya di curi.

“Kalau gitu kita duluan ya, Van. Agnes lagi nyari buku.” Ucapnya pamit.

Vania hanya mengangguk, dan tersenyum tipis, berharap dapat menyembunyikan perasaannya yang kacau. Ia menatap nanar punggung Jalu yang semakin menjauh, tiap langkahnya menarik satu per satu kenangan, seperti film yang diputar paksa.

Keramahan yang ia sangka sebuah ketertarikan, justru membuatnya terluka. Vania tahu, tapi ia tetap berharap. Hingga akhirnya, Jalu bersama gadis lain. Luka itu belum hilang, masih bernanah di dalam hatinya.

“Selama ini aku mengharapkan apa sih?” gumamnya pelan, ia meremas dadanya yang terasa sesak.

Hingga sebuah tepukan di pundak menyadarkannya dari lamunan. Sebab, Vania tak kunjung menyahut saat Okta datang menyapa.

“Lo sesedih itu ya nungguin gue?” tanyanya heran, melihat Vania diam sendirian seperti seorang anak kecil yang kehilangan ibunya.

“Gara-gara lo nih!” Vania berjongkok, membenamkan wajahnya, perasaannya kini kacau tak beraturan.

“Kenapa sih?” tanya Okta tercengang, menatapnya tajam karena membuat mereka jadi bahan tontonan.

Okta menarik Vania menuju kantin. Duduk di meja paling pojok menghindari tatapan orang-orang yang tadi penasaran. Vania meminum botol mineral sebanyak mungkin dalam sekali teguk. Mencoba menenangkan hati dan pikirannya yang sempat kalut. Sedangkan Okta masih sabar menunggu dengan tangan terlipat di dadanya.

“Lo masih belum move on juga? Ya ampun, Van...” Okta hanya memutar matanya seolah bosan. Saat mendengar penjelasan Vania tentang kejadian sebelum dirinya datang.

“Apa sih bagusnya si Jalu itu? Wajahnya aja standar, menang bacotnya doang. Orang lewat juga pasti dirangkul sama dia.” Ujarnya dengan nada kesal. Vania hanya tersenyum kecut, merasa terejek. Namun, mana bisa ia mengatur dengan siapa dia harus menyukai seseorang. Semua itu berjalan apa adanya tanpa bisa ia kendalikan.

“Gue kenali sama seseorang ya, masa lalu itu akan hilang dengan datangnya orang baru.” Usul Okta yang dibalas gelengan oleh Vania.

“Kasian lah, nanti cowoknya cuma jadi pelarian Nggak mau gue.” Tolak Vania.

“Terus mau sampai kapan lo galau terus?” tanya Okta, gemas dengan sikap Vania yang plin-plan.

Vania hanya mengangkat bahunya, ia juga tak tahu sampai kapan nama Jalu terus bersarang di hatinya. Ekor matanya masih menangkap postur tegap Jalu dari kejauhan. Meski sudah dua tahun tak bertemu, satu toleh saja cukup untuk mengenalinya di antara banyaknya manusia.

“Cinta kadang gak tau arah, Ta. Datang tiba-tiba dan ... gak semuanya bisa pulang.”

.

.

.

.

1
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
klo gk mau pulang y lo usirlah van, biar pulang, trus tutup gerbang lalu kunci gerbangnya biar dia g bs masuk lg😂😂😂
Oksy_K: ide yang bagus👍😅 nanti coba vania praktekkan😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Jedderrrr!!!! hati Vania pst berasa di sambar petir di siang bolong mndengar ucapan Jalu brusan, sbr Van km.pst akn mndpt seseorg yg menetima km ap adany suatu saat nnt
Oksy_K: nggk bisa berkata-kata😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
lgsg freeze ya Van, berasa jd makhluk yg pling bodoh dan gagu sedunia di saat kita berda di depn org yg tk sanggup kita gapai😂
Oksy_K: hnya bisa menatap🥲
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
ngumpet di kolong meja mgkn, klo nggk ngumoet di toilet wkwkwk
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
bner bgt cinta pertama walaupun berhsil pcran tp akhirnya putus di tengah jln🥺
CumaHalu
Wah, belum apa-apa udah terpotek-potek hatinya Vania😭
Oksy_K: hancur, jdi butiran debu~~~
total 1 replies
CumaHalu
Selama Vania ga nemuin pengganti Jalu ya sulit buat melupakan, semoga kalian jadi saling cinta ya, biar ga nyesek🤭
Oksy_K: jawabannya ada di bab selanjutnya/Chuckle/
total 1 replies
Ff Gilgamesh
mulai membandingkan.... siapa yg tercantik... dia ato gw
👑Chaotic Devil Queen👑
Makanya semasa sekolah, jangan pacaran. Kejar ranking aja yang bener😎

Boong gess! Gw suka iri sama anak sekolahan yang punya pengalaman percintaan soalnya gw kagak punya😭🤣
Oksy_K: itulah yg di katakan ortu dulu😂

gpp, mungkin dlm bentuk fiksi pun gpp😅 karns yg real sakit hatinya pun real😭
total 1 replies
👑Chaotic Devil Queen👑
Gw semasa sekolah gak pernah merasakan jatuh cinta 😭👊
Oksy_K: naksir pun nggk pernah nih? duuhh padahal itu salah satu semangat biar rajin berangkat😅
total 1 replies
Royati II
ngerokok kamu Rey?
Royati II
hubungan yang baik adalah komunikasi yang lancar. jgn di empet sendri Rey. nanti jdi penyakit loohh
Royati II
kayaknya emang semua kakak di dunia ini menyebalkan😅
Oksy_K: sebagian besar sih gtu😅
total 1 replies
@dadan_kusuma89
Yaah.... nggak jadi melupakan deh😁. Ya udah, Gas Vania! Mulai kembali dari nol misimu!
@dadan_kusuma89
Hmmm... Seseorang yang pernah ada di masa lalu kembali muncul lagi di depan mata. Ayo, Vania! Kamu harus bisa move on. Tataplah ke depan! Jangan lagi tengok ke belakang.
Oksy_K: vania: baiklah, akanku coba🥲
total 1 replies
Royati II
mana bisa bahagia... dia aja terpaksa van
Royati II
Okta nih di bilang gitu aja langsung nurut? rawan di culik Lo ta
Oksy_K: kaya di kasih permen yah, langsung mau naik
total 1 replies
Royati II
baru sadar anda hei
Royati II
iya bener sih olahraga
Oksy_K: yg penting niatnya olahraga ya😅
total 1 replies
Royati II
tuh kan, di bilang gofood aja🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!