VOLETTA yang sering di panggil VIOLET, seorang bayi yatim piatu yang tidak memiliki saudara lagi, dia di angkat oleh keluarga Romanov keluarga nomor satu di kota Bore.
Dan Violet tumbuh besar dengan penuh kasih sayang dari keluarga Romanov, apa lagi saat putra bungsu keluarga Romanov, LUCANE ROMANOV mengambil alih keluarga Romanov, Violet semakin membuat semua orang iri dengan kehidupannya, karna Lucane selalu memprioritaskan Violet.
Tapi itu semua berubah saat Violet sengaja ingin mencelakai wanita yang di cintai oleh Lucane, karna hasutan dari musuh wanita itu, Lucane perlahan menunjukkan sisi iblisnya di depan Violet, pria itu menghukum Violet dengan menyiksanya di ruang bawah tanah.
Dan saat Violet menghembuskan nafas terkahirnya, dia berjanji jika ada kehidupan kedua dia tidak akan lagi mengusik kehidupan Lucane dan wanita pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Di depan meja rias, Violet duduk termenung setelah usai merias wajahnya sendiri, malam ini adalah malam ulang tahun Calista, dimana di kehidupan pertamanya dirinya mencoba mencelakai Raisa, dan berakhir dirinya mati mengenaskan di tangan Lucane, tapi sekarang kejadian itu tidak akan terluang lagi di kehidupan keduanya ini.
Ceklek
''Baby, sudah selesai?''
Dari pantulan cermin, Violet menatap Lucane yang berjalan ke arahnya, dan meletakkan tangannya di bahunya.
''Baby, malam ini kamu sangat cantik'' ujar Lucane mencium pucuk kepala Violet dengan lembut.
Violet tersenyum, dan bertanya dengan pura pura kesal. ''Apakah biasanya aku terlihat jelek?''
Lucane langsung membungkukkan badannya, dan meletakkan dagunya di bahu Violet, lalu berbisik lembut di telinganya. ''Kamu selau terlihat cantik di mataku, tapi malam ini kamu terlihat jauh lebih cantik ,rasanya aku ingin mengurungkan membawamu pergi ke acara ulang tahun Bibimu''
Violet langsung mendorong Lucane dan bangkit dari duduknya, lalu menatap kesal pada pria tampan di depannya ini.
''Mana bisa begitu, kita harus berangkat'' ketus Violet.
Lucane terkekeh pelan. ''Iya iya, aku cuma bercanda''
''Huh''
''Kamu sudah selesai belum?, kalau sudah, ayo berangkat, acaranya akan di mulai setengah jam lagi'' tukas Lucane.
Violet menganggukkan kepalanya. ''Iya, sudah''
Lucane langsung mengulurkan tangannya, dan Violet menerimanya dengan tersenyum, lalu keduanya berjalan begandengan keluar dari kamar Violet.
Selama di perjalanan menuju ke lokasi acara, Violet yang ada di pelukan Lucane, mendongak menatap Lucane yang menatap ke depan dengan tangannya terus mengelus bahunya.
"Jelas jelas di kehidupan pertamaku, yang menyiksa dan membunuhku itu Paman, tapi kenapa aku tidak memiliki perasaan takut padanya, yang ada rasa takut itu muncul saat pertama kali bertemu dengan Kak Raisa, sampai membuatku hampir mengalami trauma" batin Violet.
''Kenapa kamu menatapku seperti itu?, hem'' tanya Lucane menundukkan kepalanya.
Violet menggelengkan kepalanya, lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Lucane, tempat yang selalu membuatnya merasa nyaman dan aman.
Beberapa saat kemudian mereka sudah tiba di lokasi acara ulang tahun Calista di selenggarakan, Violet mengerutkan keningnya saat melihat hotel di depannya, karna di kehidupan pertamanya ulang tahun Calista di selenggarakan di mansion Giorgio.
''Paman, kenapa acara ulang tahun Bibi di gelar di sini?'' tanya Violet.
''Iya, sekalian di jadikan satu dengan acara peresmian hotel baru milik suami Bibimu'' sahut Lucane.
Violet menganggukkan kepalanya, dan bergumam pelan. ''Semuanya benar benar berubah''
Tapi sayangnya Lucane yang berdiri di sampingnya bisa mendengarnya. ''Apanya yang berubah?''
''Ah, tidak ada'' sahut Violet cepat, dan Lucane percaya begitu saja tanpa merasa curiga.
''Ya sudah, ayo masuk''
''Iya''
Keduanya berjalan masuk ke dalam dengan bergandengan tangan, dan kedatangan Lucane tentu menjadi hal yang paling di nanti nanti oleh seluruh tamu undangan yang kebanyakan dari kalangan pebisnis, untuk mencari perhatian agar mendapatkan kesempatan untuk bisa kerja sama.
Ketika mereka memasuki aula, seketika seluruh tamu undangan mulai berbisik, saat melihat keberadaan gadis cantik yang berjalan di sisi Lucane, mereka semua sudah menebak kalau gadis cantik itu pasti Violet, gadis yang populer di kalangan para pebisnis, karna sosoknya yang menjadi kesayangan Lucane, walau wajahnya tidak pernah terlihat di media, tapi berita tentang Violet yang menjadi kesayangan Lucane tentu sudah bukan rahasia lagi di tengah tengah kalangan para pebisnis di kota Bore.
''Selamat malam Tuan, Nona Vio''
Violet tanpa sadar mengeratkan cengkramannya di lengan Lucane, saat melihat Raisa yang tiba tiba muncul di depan mereka, dengan mengenakan gaun dan riasan yang sama persis dengan di kehidupan pertamanya.
Lucane langsung melirik ke arah lengannya yang di cengkram oleh Violet, dan keningnya mengerut saat menyadari raut cemas di wajah Violet.
''Baby, kamu kenapa?'' tanya Lucane serta menyentuh punggung tangan Violet dengan lembut.
Dan Violet seketika sadar, dan perlahan cengkraman di lengan Lucane sedikit mengendur, lalu mendongak menatap wajah sang Paman.
''Hah, tidak apa apa, aku hanya merasa sedikit haus'' ucapnya.
Raisa yang sejak tadi diam langsung mengeluarkan suaranya. ''Nona, bagaimana kalau saya ambilkan anda minum'' tawar Raisa.
Violet dengan cepat menggelengkan kepalanya. ''Tidak perlu kak'' setelah menolak tawaran Raisa, dengan cepat Violet bergegas pergi.
''Baby!'' seru Lucane pelan, lalu segera menyusul Violet, dan meninggalkan Raisa begitu saja.
Di meja vip, Violet sudah menghabiskan dua gelas jus jeruk, di sampingnya Lucane dan Tuan besar Romanov menatapnya dengan heran.
''Cucuku, sebenarnya kamu kenapa?'' tanya Tuan Romanov.
''Vio sangat haus Kek'' jawab Violet dengan tersenyum.
''Vio''
Violet menoleh dan langsung berdiri saat melihat Calista dan Jackson berjalan ke arahnya.
''Aduh,, keponakan Bibi cantik sekali sih'' ujar Calista melihat penampilan Violet malam ini yang terlihat cantik.
''Bibi juga tidak kalah cantik'' balas Violet.
Jackson yang berdiri di samping istrinya perlahan pindah ke sisi Lucane.
''Jangan bilang, kamu sengaja memilih warna setelan jas yang senada dengan Vio?'' bisik Jackson, saat menyadari gaun yang di pakai Violet dengan setelan jas yang di pakai Lucane warnanya senada.
''Hem, kenapa memangnya?, lagian kami serasi'' sahut Lucane membuat Jackson hampir tersedak ludahnya sendiri.
''Kalian sedang ngobrolin apa sih?'' tanya Calista.
Jackson langsung menggelengkan kepalanya. ''Tidak ada, hanya masalah pekerjaan'' tukas Jackson, sedangkan Lucane dia hanya diam saja dengan wajah tanpa expresi.
"Sebenarnya, serasi dalam segi apa yang Lucane maksud?" batin Jackson.
''Sayang, ayo kita ke depan sana, acara sudah waktunya di mulai'' ajak Calista pada Violet.
Dan Violet berjongkok di depan Tuan Romanov, ''Kakek, ayo ke sana'' ajak Violet menggenggam tangan Tuan Romanov.
Tapi Tuan Romanov menggelengkan kepalanya. ''Tidak, Kakek di sini saja, Kakek tidak bisa berdiri terlalu lama''
Violet menganggukkan kepalanya dengan sedih. ''Baiklah Kek''
Violet lalu bangkit dan berjalan beriringan dengan Calista, sedangkan Lucane dan Jackson mengikuti mereka di belakang.
Saat sudah berdiri di depan kue ulang tahun milik Calista yang sangat mewah, Violet menoleh ke kanan dan kekiri mencari keberadaan Jayden.
''Bibi, Kak Jayden mana?'' tanya Violet.
''Tuh'' Calista menunjuk ke arah Jayden yang berlari masuk sembari memakai jas di tubuh atletisnya, di belakangnya ada Dante dan Kenan yang juga ikut berlari.
''Huf,, maaf, aku sedikit telat'' ujar Jayden berdiri di samping sang Ayah dengan nafas ngos ngosan.
''Kak Jayden dari mana?'' tanya Violet.
''Dari universitas, terus kejebak macet'' jawab Jayden, dan saat itu dia menyadari kalau gaun yang di pakai Violet warnanya senada dengan setelan jas yang di pakai oleh Pamannya.
''Ya sudah, mari acarnya di mulai'' tukas Jackson.
Setelah acara potong kue dan juga acara peresmian hotel selesai, kini para tamu undangan mulai mengobrol dengan teman bisnisnya masing masing, sembari menikmati alunan musik yang memenuhi aula.
Di meja vip Violet yang tengah makan kue tidak sengaja menjatuhkan potongan kuenya, dan mengenai gaun yang di pakainya.
''Haiss,, gaunku jadi kotor deh'' gumam Violet lalu bangkit dari tempat duduknya.
''Vio, kamu mau kemana?'' tanya Jayden.
''Ke toilet sebentar Kak'' jawab Violet.
''Perlu aku antar'' tawar Jayden.
Violet menggelengkan kepalanya. ''Tidak perlu Kak''
Jayden menganggukkan kepalanya. ''Hati hati''
Lucane yang tengah mengobrol dengan seniornya saat kuliah di harvard, dari ekor matanya dia melihat Violet yang sudah tidak ada di mejanya, lalu dia langsung pergi begitu saja meninggalkan seniornya.
''Dimana adikmu?'' tanya Lucane menatap datar Jayden.
''Ke toilet'' jawab Jayden.
Karna hatinya merasakan tidak tenang, Lucane langsung menyusul Violet ke toilet.
Sedangkan di toilet setelah membersihkan gaunnya, Violet segera kembali karna takut Pamannya mencarinya, tapi baru keluar dari pintu toilet tiba tiba ada yang membiusnya.
Emhhh
Emhhh
jgn2 mlm prtmanya d cicil nih....🤭🤭🤭
Laahhh.....jayden mlah mkin parah....frustasi gra2 vio ga ingt sm dia...
lncang bgt tu nnek shir pke jmbak vio sgla,ga tau apa pwangnya galak bgt....
tnggu aja hkumn'ny,d jmin bkln kapok....
mngkn vio ingn mlupakn orng yg udh mnyktinya,skligs mlupakn kjdian yg bkin dia trauma.....anggp aja tu hkuman buat jayden jg biar dia ga mngulangi d msa dpn....
mga aja vio g lupa sm lucane.....
kl sm jayden mh ga pa2,drpd trauma lg....