Mengejar Cinta Ibu Dosen

“Ini kamar Luna, seperti yang sudah aku bilang. Dia tempramen, dia tidak akan peduli dengan perasaan siapapun” Ucap dave dengan hati-hati menjelaskan kepada Rachel.

Ceklek!

“Dave!” Panggil Luna dengan wajah berbinar karena Dave datang bersamanya, namun wajah bahagia tersebut tiba-tiba surut seketika karena Dave datang bersama dengan Rachel.

“Gimana kondisi Luna hari ini?” Tanya Dave kepada perawat.

“Cukup baik Pak, hanya saja Bu Luna tidak tahan dengan sakitnya ketika melakukan terapi”

“Silahkan tunggu diluar”

“Baik Pak”

“Luna, kenalkan ini Rachel”

“Oh jadi ini janda yang sudah menyita waktu kamu”

Rachel tidak bergeming, dia menatap lekat Luna yang sedang berbaring diatas ranjang rumah sakit, Rachel menatap Luna dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu kembali menatap Luna lalu tersenyum smirk kearahnya.

“Sialan! Aku tidak boleh menganggap remeh janda ini” Batin Luna.

“Dave, aku sudah bosan disini aku mau pulang” Ucap Luna manja dengan menggenggam tangan Dave.

Luna sengaja bersikap manja untuk membuat Rachel cemburu, namun Rachel hanya diam saja dengan anggunnya. Dave pun menjadi bingung karena tidak ada reaksi apapun dari Rachel, lebih tepatnya Dave hawatir Rachel akan marah.

“Luna, kalau kamu ingin lebih lama dengan kondisi yang menyedihkan ini, sebaiknya Dave memang harus membawa kamu pulang, bukan begitu sayang?”

“Benar, kamu ingin pulang Luna? Dengan senang hati, aku akan bantu urus administrasi dan transport untuk memulangkan kamu”

“D-dave” Geram Luna.

Ceklek!

“Dave telepon dari Pak Roy” Ucap Arga dari ambang pintu.

Dave meninggalkan ruangan tersebut, kemudian mengangkat teleponnya diluar dan meninggalkan Rachel di dalam ruangan bersama Luna.

“Lihat wajah kamu di cermin Luna, begitu kusam, rambut berminyak, menyedihkan sekali” Sindir Rachel.

“Janda tidak tahu diri, sadar kamu itu bekas pria lain!” Sarkas Luna.

“Aku memang janda, tapi aku melakukan pertama kali dengan Dave, buktinya kamu lihat sendiri bagaimana Dave begitu lengket”

“Kamu pikir Dave mencintai kamu? Kamu salah! Dave tidak akan pernah cukup hanya dengan satu wanita”

“Kalau begitu aku harus menghargai ketika Dave sedang bersamaku, jadi ketika dia bersama wanita lain, pikirannya akan terpecah”

“Jal-ang! Pela-cur!”

“Ssst! Simpan tenaga kamu untuk mengemis waktu Dave nanti, Luna” Ucap Rachel lalu duduk di sofa, dan menunggu Dave kembali.

Rachel meletakkan tas nya di meja, Luna tidak sengaja melihat tas milik Rachel kemudian dia berpikir jika tas itu pasti pemberian dari Dave.

Ceklek!

Dave masuk kedalam ruangan Luna, lalu duduk di samping Rachel yang sedang sibuk mengetik dengan ponselnya. Dave duduk mendekat melirik ponsel Rachel, setelah memastikan jika Rachel sedang bertukar pesan dengan Elsa, dia kembali duduk santai.

Tangannya memegang paha Rachel, kemudian Dave sambil menelepon sekretarisnya untuk menyiapkan kontrak kerjasama.

Rachel menatap Luna dengan tatapan mengejek, lalu tangan Rachel menggenggam tangan Dave yang sedang berada di atas paha Rachel.

Luna semakin membenci pemandangan tersebut, Luna ingin marah namun dia menahannya karena Dave ada di ruangan tersebut.

“Oke, semua clear” Ucap Arga.

“Lun, gimana kaki kamu?” Tanya Arga.

“Masih sakit”

“Kamu harus melawan rasa sakitnya”

“Iya”

Luna mendengarkan Dave dan Rachel samar-samar membahas tentang kampus, kemudian Luna tersenyum, karena mengetahui jika Rachel mengajar di kampus milik keluarga Dave.

Dave meraih tangan Rachel, lalu mengecupnya berkali-kali, sedangkan Luna langsung membuang muka ketika melihat adegan tersebut. Dave hanya menahan tawanya ketika tidak sengaja menatap ekspresi Luna.

Sedangkan dave tetap fokus dengan wajah teduh milik Rachel, dia sama sekali tidak bergeming dengan sindiran dan hinaan dari Luna.

“Good Girl, tidak mudah di pengaruhi” Batin Dave.

“Oh ya Dave, kamu sudah mengeluarkan berapa banyak untuk memelihara janda ini”

“Hahaha aku yang di pelihara Rachel, bukan aku memelihara Rachel”

“Dave, santai saja. Bukannya sudah biasa kamu memelihara wanita dan menghabiskan banyak uang”

“Sayang, kamu dengar. Aku dulu begitu banyak menyimpan wanita. Aku menghambur-hamburkan uangku untuk wanita”

“Wah, sepertinya uang Pak Dave tidak ada serinya”

“Kamu gak marah?”

“Bu Rachel, are you serious?” Tanya Arga heran karena melihat ekspresi Rachel yang begitu tenang.

“Marah? Untuk hal-hal yang sudah berlalu, aku rasa hanya buang-buang waktu” Jawab Rachel.

“The best, option. Bro” Sahut Arga.

“Oke, Rachel Glory Aurora, terimakasih untuk pilihan bijaknya. Bisa menerima aku apadanya” Ucap Dave.

“Jangan senang dulu, masih ada Mona” Ketus Luna.

“Mona, kamu dan wanita yang pernah ada di sisi Dave hanya segelintir kecil saja Luna, sekeras apapun kalian mencoba, kalau Dave tidak memilih kalian. Kenapa aku harus meragukan Dave?”

Arga berdiri seketika dari tempat duduknye memberi tepuk tangan kepada Rachel kemudian diikuti oleh Dave.

“Gila! Bu Rachel, I’m proud of you, selamat sudah bisa menaklukan Casanova kami” Ucap Arga.

Rachel hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya, meski dalam hati Rachel begitu terkejut jika Dave memiliki banyak wanita. Tapi Rachel tidak ingin menunjukan sisi lemahnya di hadapan Dave dan Luna.

Luna meremas selimutnya, dia membenci Rachel, dan membenci semua yang Dave lakukan pada Rachel. Luna yang menemaninta selama hampir 16 tahun tapi dia tidak mampu mendapatkan Dave, justru Dave tertarik dengan wanita yang pernah menjadi istri orang tersebut.

“Om, hari ini Dave datang kerumah sakit, membawa pasangan barunya. Dia janda, apa om rela anak sulung om menikahi seorang janda, yang berprofesi sebagai dosen, di kampus milik Om Hendri” – Luna

Lisa yang memegang ponsel suaminya, segera membaca pesan Luna. Lisa begitu terkejut dengan penejelasan Luna, dan detik itu juga Lisa menghubungi putranya untuk meminta penjelasan.

“Sayang, aku angkay telepon dulu” Ucap Dave.

“Hmm iya”

“Halo Ma” – Dave

“Apa-apaan kamu Dave, kamu mengencani janda?” – Lisa

“Oh, Luna” - Dave

“Dave! Mama tidak setuju kamu bersama janda!” – Lisa

“Mama belum tahu, sudah menilai yang tidak-tidak. Bukannya mama paling ahli mencari tahu seseorang, cari saja ma” – Dave

“Dave! Berapa kali mam-“

Tut! Telepon dimatikan sepihak oleh Dave.

Tangan Dave mengepal, rahangnya mengeras, kali ini Luna sudah kelewatan. Dave berencana mengenalkan Rachel dengan sendirinya, tapi Luna mencuri kesempatan dan mendahuluinya yang membuat orangtuanya murka.

Arga keluar kamar karena membaca pesan dari Dave, Arga tidak kalah terkejutnya dengan sikap yang diambil Luna.

“Tarik semua perawat yang menemani dia, bebankan administrasi tersebut ke Luna” Ucap Dave.

“Copy” Jawab Arga.

Dave masuk ke kamar dan duduk disamping Rachel, kemudian membisikan sesuatu yang membuat Rachel berekspresi yang tidak bisa di artikan.

Luna begitu ingin tahu apa yang sedang dibahas oleh Dave hingga Rachel terlihat malu-malu.

“Ayo sayang” Ucap Dave mengulurkan tangan kepada Rachel.

Rachel meraih tangan tersebut, kemudian mereka meninggalkan ruangan Luna.

“Dave! Mau kemana kamu. Dave!” Panggil Luna namun tidak di hiraukan oleh Dave.