NovelToon NovelToon
Agen Cantik Dan Rahasianya

Agen Cantik Dan Rahasianya

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Cinta Terlarang / Gadis nakal
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Mengisahkan persahabatan ketiga nya dikampus dengan pekerjaaan sambilan mereka yang akhirnya mengantarkan mereka pada jodoh masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Pagi itu Nita dan Chesty sudah bersiap untuk berangkat ke kampus, mereka pun sudah rapi mengenakan kemeja panjang dengan celana jeans panjang ketatnya.

Nita dan Chesty mulai bersolek supaya terlihat cantik dan fresh, karena semalam mereka tidur jam 1 malam dan itu pun mereka tidak langsung tidur saking lelahnya.

Kalo Ayu jangan ditanya, dia paling cepat tidur nyenyak, pokoknya di mana pun tempatnya Ayu akan pelor dan mudah tidur.

Sama seperti Chesty dan Nita, kini ayu pun sudah siap dengan baju sederhana nya. Tak lupa tas ransel kecil yang ia taruh di punggungnya.

Sedangkan Nita dan Chesty memilih memakai tas selempang, dan mereka pun bersiap keluar dari kost.

Namun saat baru keluar dari kamar, mereka di dekati oleh teman kost ketiganya dan namanya Luna.

"Hey kalian sini, gue kasih berita deh." Ucap Angeline melambaikan tangan pada ketiganya.

Baik Nita, Ayu dan Chesty saling menatap lalu ia berlari kecil mendekati Angel, dia satu semester dibawah Ayu, Nita dan juga Chesty.

Ya bisa dibilang Angel adik kelas mereka satu tingkat, namun gad1s itu lebih lama tinggal di kost itu ketimbang Ayu dan Nita. Apalagi Chesty yang baru saja belum sebulan tinggal ditempat yang terkesan nyaman dan aman itu.

"Kak sini...." Seru gadis cantik berkulit kuning Langsat itu.

"Ada apaan sih, kita mau ke kampus." Jawab Nita.

"Iya ada Luna?" Tanya Ayu.

"Awas kalo gak penting!!" Cetus Chesty.

"Ini penting kak, bahkan sangat penting. Pokoknya berita ini up to date banget dan masih anget-angetnya." Jawab Luna antusias.

Angel memang gadis pinter dan selalu up to date, namun ia termasuk cewek yang polos sama dengan Ayu, tidak pernah pacaran.

"Apaan!! Cepat katakan, kita gak ada waktu lho." Pertegas Nita yang selalu menatap jam yang ia sematkan di tangan kanan nya.

"Cckk kak Nita ini selalu galak, begini, tadi pagi-pagi banget gue dapat kabar kalo anaknya umi Bilqis sama ustad Yusa itu saat ini lagi di ruang bayi sedang kritis dan butuh asi segera." Ungkap Angeline.

"Apa.....!!" Seru Ayu menajamkan bola matanya, dan diikuti oleh yang lainnya.

"Kak Ayu Lo ngagetin gue."

"Sorry, gue cuma kaget aja sih. Kasihan bangeet." Ucap Ayu

"Iya gue juga ngerasa kasihan." Sambung Angel.

"Kapan Lo tau berita ini?" Tanya Nita.

"Pagi hari kak Nita."

"Oke makasih infonya, nanti habis dari kampus dan bekerja kita akan mampir, mungkin sore." Tandas Nita.

"Lho kak Nita kerja juga?"

"Iya, kenapa emangnya ada yang salah?" Cicit Chesty.

"Iya kita bertiga kerja bareng lho." Imbuh Ayu bangga.

"Enggak sih kak, gue mau donk ikutan kerja bareng kalian."

"Gak boleh...."

"Iya gak boleh...."

"Jangan......"

Angel alu terkejut dengan jawaban tiba-tiba dari ketiga kakak tingkatnya itu. Lalu gadis itu mengerutkan alisnya.

"Emang kenapa sih kak? Kan gue juga pengen kayak kalian, bisa mandiri." Sungut Angel dengan mencebik.

"Lebih baik jangan Angel, Lo fokus kuliah dulu aja...." Balas Chesty yang kini sudah merangkul adik tingkatnya plus teman kost mereka.

Terdengar desahan nafas kasar yang di keluarkan oleh Angel, lalu gadis itu mengangguk patuh.

"Good, sekarang Lo kuliah sana biar pinter. Makasih ya info nya." Ucap Chesty.

"Iya kak, gue mandi dulu ya kak. Siang soalnya gue ada kelas."

"Oke Luna thanks." Sambung Nita melambaikan tangannya.

Selain Luna pergi dari hadapan ketiganya, kini Ayu, Chesty dan Nita ikut beranjak keluar dari tempat kost mereka.

"Kasihan ya adek bayi mereka." Lirih Ayu yang terlihat prihatin akan nasib buruk yang di alami keluarga ustad Yusa.

"Iya gue juga kasihan." Tukas Nita.

"Apa kita beri asi kita aja ya? Bolehkan?" Tanya Chesty pada Nita seolah ia meminta pendapat kita.

"Untuk itu susah Chez, kita juga harus bilang sama kak Ronald. Gak mungkin juga dia setuju juga. Karena baginya uang adalah segalanya." Jawab Nita.

"Iya Lo bener, lagi pula kita juga udah di beli oleh klien, lalu produksi kita emang bisa ya di pakai oleh 2 orang sekaligus?" Tanya Chesty.

"Untuk itu gue gak paham, mungkin bisa kalo asupan gizi kita baik dan makan yang banyak." Jawab Nita.

Keduanya terlibat pembicaraan serius hingga melupakan Ayu sedang menangis sesenggukan di pojokan.

"Kalo menurut Lo gimana Ayu......??" Tanya Nita.

"Lho Ayu mana?" Setu Nita yang tak melihat Ayu di hadapan mereka.

Chesty sempat menoleh dan melihat sekeliling, lalu ia menatap Ayu yang sedang menangis di pojokan.

"Itu si Ayu, entah lagi ngapain dia?" Tukas Chesty menunjuk pada temannya yang menangis di pojokan sembari duduk.

Nita menoleh pada Ayu, sosok dengan tubuh kecil ramping dan berkulit putih bersih itu.

"Kayaknya dia lagi sedih, nangis kayaknya......lihat tuh dia mewek." Tunjuk Nita ke arah temannya.

"Ya udah kita deketin aja, kasihan sapa tau dia sedih mendengar bayi umi Bilqis dan ustad Yusa sedang kritis." Tukas Chesty.

"Heemm, ayo...."

Chesty dan Nita pun mendekati Ayu yang sedang menangis, wanita itu mengusap air matanya saat ia melihat kedua temannya itu mendekat ke arahnya.

"Lo kenapa Ayu?" Tanya Nita.

"Jangan bilang Lo nangis karena bayi mereka yang kritis? Lo suka sama ustad guanteng itu ya?" Tebak Chesty asal.

"Bukan itu, ya emang gue prihatin tapi ini beda. Bukan masalah itu?" Jawab Ayu yang masih menangis mewek.

"Lantas apa dong?" Tanya Nita lagi.

"Tadi ibu gue nelpon katanya bapak gue lagi sakit keras dirumah sakit, dan butuh banyak biaya untuk operasi." Jawab Ayu disertai rengekan nya.

"Sakit apa ayah Lo?" Tanya Chesty sedikit iba.

"Usus buntu, dan harus segera di operasi. Tapi ibu gak punya uang, karena kemaren habis gagal panen." Jawab Ayu kemudian.

"Emang Lo butuh berapa sih? Coba kita bisa pinjem kak Ronald gak ya." Lirih Nita memutar otaknya.

"Gak tau gue, tapi kita coba aja gimana? Ntar biar gue yang bilang." Cetus Chesty.

Ayu pun terpaksa setuju dan mengangguk, lalu ketiganya memutuskan untuk kuliah karena hari ini ada ujian di kampusnya.

Sesampainya di kampus mereka mengikuti ujian management bisnis yang di ampu oleh dosen yang suka mengajak Chesty kencan kilat. Dosen tua itu selalu menyalurkan h4sratnya karena istrinya tidak menarik dan tidak mampu mel4y*n1 nya.

Maklumlah dosen itu termasuk hiper, macam Chesty. Dan mereka pun mengerjakan soal-soal yang diberikan dosen tua yang usianya sekitar 40 tahunan itu.

Saat Chesty sibuk mengerjakan dosen itu mendekati Chesty lalu berbicara pelan pada mahasiswinya.

"Chez, nanti ke kantor sebentar ya?" Ucap dosen itu memberi perintah pada mahasiswi cantiknya.

"Oke pak....." Balas Chesty dengan senyuman nakalnya.

Dari kejauhan Nita bisa melihat ada yang tidak beres dengan temannya itu, hingga saat ujian masih separuh berlangsung, dan Chesty terlihat fokus mengerjakan begitu juga dengan Ayu dan Nita.

Dan benar saja firasat Nita ketika semua kertas dikumpulkan Chesty langsung ngacir menemui dosen tua itu di kantor privasinya.

Tidak ada yang mengganggu ruangan dosen itu, karena pria yang sering memakai Chesty itu termasuk dosen tua yang disegani, dan tak ada yang mampu mengusik.

Namun saat Nita akan membuntuti Chesty ia dipanggil oleh temannya untuk menghadap kepada dosen Eric.

"Nita, Lo di panggil pak Eric tuh!!" Ucap salah satu teman perempuannya.

Nita pun mengernyit pada temannya itu. "Gue ....??"

"Iya elo, siapa lagi?"

"Baiklah gue ke sana sekarang." Jawab Nita.

"Nita, gue mau nemuin kak Ronald ya....siapa tahu dia bisa bantu gue." Ucap Ayu penuh harap.

"Ya udah sana pergi aja, ntar gue ama Chesty nyusul ya?"  Jawab Nita dan menepuk pundak temannya.

"Lo kudu semangat dan optimis ya......" Imbuh Nita menyemangati.

"Iya Nita, thank you."

"Fighting.......!!"

"Fighting juga.....!!" Jawab Ayu kemudian dengan tersenyum tipis pada Nita.

Dan Ayu pun langsung bergegas ke kantor Ronald yang biasanya pria itu sudah ada di tempatnya untuk standbye di sana.

Sedangkan Nita kini sudah berada di kantor Eric, dengan hati berdebar Nita pun mengetuk pintu ruangan pria itu.

Tok tok tok

"Masuk aja....." Jawab Eric dari dalam.

Nita pun segera membuka pintu setelah Eric telah mempersilahkan dirinya untuk masuk. Dan kini ia sudah ada di hadapan Eric.

"Kata teman saya bapak memanggil saya?"

Attensi Eric seketika langsung menatap Nita saat suara wanita itu jelas mengapa indera pendengaran nya. Awalnya Eric yang sibuk dengan laptopnya kini mulai merotasi penampilan Nita.

"Iya saya memanggil kamu. Ada hal yang perlu saya katakan."

"Apakah penting?"

"Tentu saja, ini menyangkut nilai kedua temannya kamu itu."

"Oh si Chesty sama Ayu ya pak?"

"Hemm, karena nilainya yang sangat rendah ini akan berakibat kedua teman kamu gagal mendapat nilai baik dari saya. Dan itu artinya mereka akan mengulang lagi di mata kuliah saya tahun depan." Jawab Eric mengungkapkan semuanya pada Nita.

"Jangan di beri nilai jelak dong pak, kasihan teman saya nantinya. Masa harus ngulang lagi?" Gumam Nita dengan intonasi rendah.

"Untuk itulah saya disini memberi tahu itu semua pada kamu, jika kamu sayang teman kamu itu, sebaiknya mulailah mengajarkan mereka supaya tidak sampai gagal dan dapat nilai D." Pertegas Eric.

Nita terlihat menghela nafasnya entah itu artinya ia begitu lega karena akan ada peluang temannya untuk lulus dalam mata kuliah statistik. Atau juga karena Nita mendengus karena paling merepotkan adalah mengajarkan mereka pelajaran hitungan. Keduanya rada tumpul untuk mata kuliah semacam matematika.

"Baiklah jika ada waktu saya akan berusaha mengajarkan materi padanya." Jawab Nita dan lalu ia tersenyum hambar.

"Ya sudah kamu kesinilah, akan saya beri tahu nilai-nilai teman kamu itu." Titah Eric dan Nita pun mengangguk.

Nita lalu berjalan lebih mendekat ada Eric, lalu ia Eric memperlihatkan laptopnya yang berisi daftar nilai-nilai temannya itu.

Dan benar saya apa yang dikatakan Eric tadi, bahwa nilai-nilai kedua sobatnya itu ancur minaang.

Nita yang yang masih menatap layar laptop pun sampai tergeleng-geleng. Bahkan tanpa sadar Nita yang posisi sedikit membungkuk itu begitu dekat dengan Eric yang saat itu posisinya tengah terduduk.

"Iya bapak benar, kenapa bisa nilainya seperti ini ya?" Lirih Nita yang kemudian ia menoleh pada Eric yang ada di sampingnya.

Nita terkejut saat wajahnya dan dosen itu saling berhadapan, hingga kedua manik mereka bertemu, aroma nafas mint dari Eric pun bahkan menguat sampai pada penciuman Nita.

Deg

Deg

Jantung Nita berdetak sangat cepat, hingga Eric pun menc1um aroma dari parfum Nita yang begitu menyapanya juga. Hingga tatapan Eric jatuh pada b1bir ranum Nita yang saat itu memakai lipstick warna pink kecoklatan.

1
Rossyana Devi
bagus kak
Eskael Evol
parah 😄
Karisma Juminem
Ceritanya unik, lain dari pada yang lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!