Shasy yang sudah menjalani pernikahannya selama dua tahun,harus menabahkan hatinya saat sang mertua dan kerabat menghinanya Mandul. Karena keadaan yang membuatnya stres dan merasa tersakiti. Sashy yang sedang kalut dan rapuh memilih untuk bersenang-senang bersama temannya. Hingga dirinya terjebak dengan pria yang membuatnya melampiaskan amarah dan kecewanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Selamat siang pak Arga." Sapa seorang pria berjas rapi dan berkacamata. Pria itu mengulurkan tangannya pada Arga.
"Siang.." Arga membalasnya dan tersenyum, "Ini Sashy, klien yang harus kau bantu." Ucapnya memperkenalkan pada pengacara pribadinya.
"Perkenalkan saya Seto nyonya." Pria itu menyapa Sashy dengan ramah.
"Sashy."
Ketiganya duduk di sebuah ruang vip restoran. Arga menepati janjinya untuk membantu Sashy. Dan siang ini keduanya membuat janji temu.
"Jadi anda membawa apa yang saya butuhkan nyonya?" Tanya pak Seto pada Sashy.
Sebelum bertemu, keduanya sudah terlibat komunikasi, karena Sashy yang ingin cepat selesai jadilah ia bertanya apa saja yang dibutuhkan, dan saat bertemu semua sudah ia siapkan.
"Ini semua bukti dan kelengkapan berkas yang anda butuhkan." Sashy memberikan sebuah map pada pengacara itu.
"Perceraian bisa terjadi, meskipun dari pihak tergugat tidak setuju atau tidak menandatangani, apalagi jika tergugat tidak datang ke pengadilan dan bukti memang cukup valid. Anda bisa bercerai." Terang pengacara itu.
"Tapi, bagaiman kalau dia datang, memenuhi panggilan pengadilan?" Tanya Arga.
Sashy menatap Arga dari samping, pria itu terlihat serius saat bertanya.
"Tergugat bisa mengajukan banding, itupun jika di kabulkan. Tapi melihat bukti yang ada, sepertinya akan mudah untuk membuat hakim ketuk palu." Pengacara itu bicara dengan santai dan tersenyum.
Arga menaikkan sudut bibirnya sedikit, membentuk senyum.
"Aku serahkan semua padamu, kalau bisa secepatnya selesai."
...
Di lain tempat Fatur masih mengintai istrinya, pria itu menunggu seperti kemarin, hanya saja kali ini dia merencanakan sesuatu agar istrinya tidak bisa mengelak. Namun apa yang dia harapkan tak kunjung juga, Fatur menunggu sampai perusahaan itu benar-benar sepi, dan istrinya tak nampak keluar.
Fatur berdecak lidah, menunggu hampir satu jam membuatnya benar-benar kesal. Datang menginginkan harapan, namun yang dia dapatkan kekecewaan.
Ting
Fatur membuka ponselnya yang mendapat pesan dari Celine.
"Mas datang ke restoran xxx, aku lihat mbak Sashy disini."
Ting
Disusul kembali dengan sebuah pesan, kali ini sebuah foto, foto di mana Sashy sedang duduk bersama seorang pria, wanita itu tampak tersenyum, dan si pria hanya terlihat punggungnya saja.
"Sialan!!" Makinya dengan dada bergemuruh.
Dengan cepat Fatur mengemudikan mobilnya menuju alamat yang Celine kirim, beruntung lokasinya tak jauh dari tempatnya sekarang, hanya butuh lima belas menit mobilnya sudah sampai di restoran xxx.
"Mas..!"
Ternyata Celine sudah menunggu didepan pintu. Wanita itu menyambut Fatur dengan tergesa.
"Di mana Sashy!" Tanyanya dengan nada tak sabaran dan menahan amarah.
"Masih di dalam Mas, ayoo..!" Celine menarik tangan Fatur menangkap basah istrinya yang sedang selingkuh.
"Kamu cobain ini sayang, enak." Arga menyodorkan sendok untuk menyuapi Sashy.
"Kamu harus belajar buat ini sayang, karena aku suka." Katanya lagi seteleh Sashy menerima suapan itu.
Dan dari belakang, kedua tangan Fatur mengepal erat, rahangnya mengeras dengan sorot mata yang memancarkan kemarahan.
"Kurang ajar!" Geramnya sambil melangkah cepat tanpa peduli keadaan sekitar, Fatur langsung melayangkan tinjunya pada wajah pria yang sudah berani mendekati istrinya.
Bugh
"Baji*Ngan!!"
"Arga!!"
Sashy langsung berteriak saat tiba-tiba Arga diserang.
Arga yang memang tak tahu ada bahaya mengintai membuat pria itu hampir tersungkur ke lantai, namun kedua tangannya masih bisa menahan bobot tubuhnya sehingga Arga tak sampai jatuh.
"Baji*Ngan! Berani kamu dekati istri saya!!" Maki Fatur lagi yang sudah di kuasai amarah, Fatur tak menyadari siapa yang sudah ia pukul.
Saat meraih kerah kemeja Arga, saat itu juga Fatur bisa melihat wajah pria yang sudah berani mendekati istrinya, wajah pria yang tak ia sangka membuat kedua matanya membulat sempurna tak percaya, namun detik berikutnya bibirnya terkekeh sinis.
"Ternyata Tuan Arga yang terhormat menjadi pria peb*inor!" Ucapnya dengan suara tegas. Dan hal itu cukup membuat atensi semua orang di sana melihat.
"Fatur lepas!" Sashy mendorong dada Fatur agar pria itu melepaskan cengkraman di leher Arga.
"Sashy kau benar-benar wanita murahan yang selingkuh dengan atasan mu sendiri!" Fatur menatap Sashy tajam, kemarahan yang menguasai dirinya membuatnya hilang kendali dengan ucapannya sendiri.
Cih
Arga berdecih, sudut bibirnya sedikit sobek karena tak bisa menghindar.
"Lalu apa kau menjadi suami yang baik dengan tidak berselingkuh dengan dia!!" Sashy menunjuk Celine yang berdiri dibelakang Fatur, wajahnya menunjukan kemarahan, matanya menyorot tajam penuh kemarahan.