NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:60.2k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 32

Hendra benar-benar kembali ke Jakarta tanpa menemui Dewi lebih dulu. Dia masih takut jika melihatnya, Dewi akan menjadi sakit.

Agaknya Hendra sadar diri bahwa dirinya yang menyebabkan kondisi tubuh Dewi menjadi tidak baik kemarin.

Selama berada di pesawat, Hendra terus memikirkan tentang apa yang ia ingin katakan kepada Aisya. Rasanya sungguh bingung juga bagaimana bicara kepada anak yang selama ini tidak diketahuinya.

"Apa yang harus ku katakan nanti? langsung meminta maaf? mengatakan bahwa aku sudah tahu kalau dia adalah anak ku, atau apa? Duuh aku sungguh bingung."

Hendra mengusap wajahnya kasar. Dia tidak tahu apa yang akan dia katakan nanti kepada Aisya. Saat ini kepalanya sungguh sangat kosong.

"Haah entahlah, yang penting ketemu saja dulu."

Hendra menepis semua kebingungannya. Dia kemudian memilih untuk sejenak memejamkan mata.

Namun ketika matanya terpejam, Hendra melah mengingat kenangan masa lalu, dimana dia meninggalkan Dewi.

"Aku ingin kita bercerai.Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Aku tidak tahan dengan gunjingan orang-orang di kantor tentang aku. Mereka selalu merendahkan aku dan menganggap bahwa aku ini cuma numpang karena menikahi anak pemilik perusahaan."

"Tapi Mas, sekarang aku~"

"Dewi, aku sungguh tidak bisa."

Seeet

Hendra langsung membuka matanya. Dia mengusap wajahnya kasar.

"Saat itu, mungkin Dewi ingin mengatakan tentang kehamilannya. Tapi aku sama sekali tidak mau mendengarkannya. Aaaah."

Tanpa terasa air mata Hendra luruh. Dia tergugu di kursi pesawatnya. Dia juga tidak peduli saat penumpang lain yang duduk di kursi sebelahnya menatapnya dengan penuh rasa heran.

"Para penumpang yang terhormat, sebentar lagi pesawat akan mendarat di Jakarta. Harap .... ."

Hendra mendengar pengumuman dari awak pesawat tentang perjalanan yang hendak sampai. Rasanya dia sudah tidak sabar untuk segera keluar dari pesawat dan menuju ke Rumah Sakit Mitra Harapan untuk menemui Aisya.

Ya bukan Alifa yang ingin Hendra temui sekarang, padahal dia berjanji akan menjelaskan tentang perceraiannya dengan Delia. Hendra lebih ingin bertemu dengan Aisya untuk mengatakan permintaan maaf.

"Aisya, entah bagaimana aku akan menghadapi mu, Nak."

Hendra sangat gelisah saat ini. Di jalan menuju ke RSMH pun dia merasa begitu gugup. Apalagi saat kakinya menginjak lantai gedung RSMH, jantungnya semakin cepat saja berdetak. Seolah baru saja melakukan aktifitas fisik yang berat.

Fyuuuh

Laki-laki paruh baya itu mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Dengan tas yang masih dia bawa, Hendra masuk ke dalam gedung rumah sakit.

Kakinya terus melangkah menuju ke departemen bedah syaraf. Ia pikir Aisya masih ada di sana. Dia tidak tahu kalau Aisya sudah berpindah departemen.

"Om, ada apa kemari?"Zein yang baru saja keluar dari toilet menghampiri Hendra. Hendra terlihat tengah melihat kesana-kemari seperti mencari sesuatu.

"Aisya, Om mencari Aisya. Apa hari ini dia off?"

"Oh Aisya, dia sudah pindah di departemen bedah jantung Om. Bedah Torak dan kardiovaskular tepatnya. Dia sekarang sedang ada di sana. Aisya dan rekan-rekannya masing dipindah-pindahkan."

Meskipun sedikit heran karena Hendra ternyata datang untuk mencari Aisya, tapi Zein tentu tak ingin mencari tahu lebih dalam lagi. Itu bukan urusannya.

Setelah mendapat informasi dimana Aisya berada, Hendra mengucapkan terimakasih kepada Zein dan segera menuju ke tempat Aisya. Dia harus segera bertemu dan bicara.

"Permisi, apa Aisya yang tengah menjalani koas ada di sini?"

"Oh iya ada, tapi saat ini sedang visit pasien bersama Dokter Damar. Ditunggu saja Pak, sebentar lagi asti selesai."

Hendra mengangguk. Dia dipersilakan duduk, tapi rasanya tidak nyaman sekali untuk duduk. Hendra tetap dalam posisi berdiri sambil menghentak-hentakkan kakinya untuk mengurangi rasa gugup.

Tap tap tap

Hahaha

Tawa renyah meluncur dari seseorang yang baru saja keluar dari ruang rawat pasien. Hendra langsung melihat ke sumber suara. Tawa tersebut adalah tawa yang tak asing di dengar oleh telinganya.

"Tawanya sangat mirip dengan Dewi. Ya Allah, dia sungguh putriku dan Dewi,"gumam Hendra sambil berkaca-kaca matanya.

Baru kali ini Hendra melihat Aisya tertawa seriang itu. Selama ini setiap melihatnya, Aisya hanya menampilkan wajah datar dan dinginnya.

"Anakku,"gumamnya lagi lirih.

"Aisya,"panggil Hendra saat Aisya melintas.

Aisya pun berhenti dan mantap dingin ke arah Hendra. Tawa yang tadi dia munculkan mendadak lenyap ketika berada di depan Hendra. Aisya kembali menunjukkan wajahnya yang tanpa ekspresi.

Jika Hendra tidak terkejut sama sekali, maka berbeda dengan Damar. Damar selama seminggu ini mengenal Aisya adalah pribadi yang ceria dan menyenangkan.

Damar seolah tidak mengenali Aisya saat ini. Tapi apapun itu Damar tidak ingin ikut campur. Menurutnya Aisya pasti punya pemikirannya sendiri mengapa bersikap seperti itu terhadap pria paruh baya yang ada di didepannya.

"Aisya kalau begitu, aku pergi dulu ya. Kamu bisa istirahat sejenak kok."

"Terimakasih Dokter Damar atas waktu yang diberikan."

"Take your time, Sya."

Damar melenggang pergi bersama satu rekan Aisya yang lain dan juga seorang perawat.

Senyum ketika bicara dengan Damar tadi pun ikut melebur seiring kepergian Damar dari tempat itu.

"Ada apa Tuan? Apa keperluan Anda sekarang terhadap saya?"

"Nak, bisa kita bicara sejenak."

Aisya menarik satu sudut bibirnya membentuk sebuah seringai. Ia pun berjalan ke arah taman dan Hendra tanpa diminta langsung mengikuti Aisya.

"Silakan katakan keperluan Anda, tapi saya harap Anda langsung kepada point nya saja karena saya sangat sibuk."

Hendra terdiam sejenak. Dia mengumpulkan niat sebanyak mungkin untuk bicara kepada putrinya yang tidak pernah ia ketahui itu.

Sebenarnya saat ini hati Hendra sangat sakit. Aisya tahu kalau Hendra adalah ayahnya, tapi sikap Aisya bak orang asing terhadapnya. Akan tetapi Hendra sadar bahwa dia memang layak mendapatkan itu.

"Nak, maafkan ayah mu ini. Maafkan Ayah yang tidak pernah hadir dalam hidup mu."

ohhh

Degh!

Hendra sangat terkejut melihat reaksi dari Aisya yang lagi-lagi hanya datar. Bahkan Aisya tak berkata apa-apa selain ooh saja.

"Nak?"

"Sudah kan? Anda sudah mengetahui kalau saya anak Anda dari istri yang Anda tinggalkan begitu saja. Kalau begitu saya permisi Tuan."

"Tidak, tunggu Nak."

Sreeet

Aisya berbalik, dengan mata yang menatap tajam dan juga nafas tersengal dia bersiap untuk bicara.

"Jangan pernah memanggil Nak. Jangan bersikap seperti seorang ayah. Ingat Tuan Hendra Kusuma yang terhormat, Anda hanyalah sekedar status bagi saya. Jadi jangan pernah sekalipun memanggil saya nak, seolah-olah anda adalah ayah yang sebenarnya bagi saya. Ingat itu Tuan. Sekarang Anda sudah tahu kan, jadi ya sudah, cukup tahu saja, karena saya pun hanya merasa demikian."

"Ayah? Pa apa ini? Anak dari istri yang ditinggalkan? Sebenarnya ada apa ini?"

TBC

1
Ani
pengennya jangan mereka berdua jodohnya Aisya carikan jodohnya dari dunia yang berbeda biar berwarna gitu 😁😁😁😁.. siapa tau kak othor nyiapin jodoh Aisya seorang abdi negara mungkin.. ditunggu siapapun jodoh Ais yang penting tulus dan jujur.
Rahma Inayah
Krn Aisyah sedari kecil TDK mengenal kasih Syah dr figur ayah JD dia gak peka ketika ada pria yg mendekatinya menaruh hati padanya ..semoga dgn berjnjya wkt Aisyah akan peka klu damar menaruh hati padanya
awesome moment
beri nama ke 3 j lah
Uba Muhammad Al-varo
siapa pun orangnya nanti yang mendampingi Aisya semoga orang itu tulus mencintai Aisya tidak seperti bapak Hendra seorang pecundang
marie_shitie💤💤
cobaan mu lebih berat karena ad masalalu yg masih nyangkut
marie_shitie💤💤
ingat damar km g BLH JD laki laki ambisius dan overprotektif y karena km ga ad atau blm adanya hubungan yg jelas m Aisyah
lagi pula km berhadapan dengan sepupunya Aisya dah siap blm
Miss Typo
belum kelihatan siapa jodohnya Aisya, mungkin diantara 2 dokter yg suka Aisya atau mlh bukan dua²nya 😁
A R
semoga aia dpt pria yg bnr2 baik seperti papa zaki
awesome moment
siapa yg sdh bisa mengulik hati ais n? ato malah akan muncul nama ke 3?
Djuniati 123
ayo bang Damar gercep keburu zein maju
Miss Typo
gercep Damar kalau emang kau suka Aisya, keburu keduluan Zein lho atau pria lainnya 😁
Esther Lestari
kalau suka bilang Damar...nanti didahului Zein baru menyesal😄
Rahma Inayah
lanjut thor
reiny marlina
ah ini sih skenario nya rama minta bantuan dika biar aji ketemu anak dewi jd deket deh
GiZaNy
semoga kelakuan Damar ngga kaya Bapak nya Aisya...
Esther Lestari
mungkinkah ada campur tangan Rama, biar Aji cari rumah sakit di Jakarta karena Dewi juga akan pindah
Uba Muhammad Al-varo
semoga dibalik musibah Aji keluar dari RS dan pindah RSMH dapat hikmah nya dekat dengan Aisya dan berjodoh dengan Dewi.
Uba Muhammad Al-varo
kalau kamu Damar ada rasa sama Aisya, berjuang lah sampai cinta mu diterima Aisya
awesome moment
jd pinisirin siapa jodoh ais.
Noey Aprilia
Looohhh.....
ko bsa????ada apa dgn dgn aji???
krna mreka yg irikah????atw ada rncna lain???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!