NovelToon NovelToon
REINKARNASI MAFIA

REINKARNASI MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Preman / Fantasi / Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:831
Nilai: 5
Nama Author: ridwan jujun

menceritakan tentang seorang wanita yang terlahir lagi menjadi seorang mafia untuk membalaskan dendam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ridwan jujun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semburan air

Liana mengusap pergelangan tangannya, sekarang dirinya bersama Arvin di sebuah ruangan. Entah apa yang akan di tanyakan oleh Arvin sehingga private begini, berharap saja Arvin tidak melakukan hal yang diluar batas.

"Jangan berpikir berlebihan alasan kau dibawa oleh Marvin bukan untuk memberikan mu tempat tinggal di sini!" kata Arvin menggulung kemeja lengannya hingga siku.

Liana menoleh.

"Alasan kau di sini hanya sebagai kelemahan untuk mereka!"

Andai saja Arvin tahu yang sebenarnya terjadi adalah dia sendiri yang memancing musuh untuk menyerang sarangnya. Karena Liana berpura-pura tidak tahu ia terpaksa harus bersikap bod0h.

"Ada yang ingin kau bicarakan lagi selain ini?" tanya Liana.

Arvin menatap Liana, terlihat ada reaksi bingung pada kerutan keningnya.

"Sudah berapa lama kau mengenal mereka?!" Arvin duduk di meja sambil menyilangkan tangannya.

"Em ... ada satu bulan. Mungkin,"

"Apa yang kau tahu tentang mereka?!"

"Em ... entahlah, mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Dan itu tidak setiap hari juga, sepertinya dalam 1 minggu mereka bekerja secara bergantian selama 3 sampai 4 kali,"

Arvin menyipitkan matanya.

"Aku hanya mengatakan apa yang ku lihat saja," jelas Liana.

"Jadi apa saja yang kau lakukan selama ini?!"

"Aku juga tidak tahu, yang jelas aku juga masih kuliah. Tahu sendiri kalau aku adalah jaminan hutang Ayahku untuk membiayai pendidikan ku, karena tidak bisa melunasinya maka aku terpaksa harus ikut mereka demi keselamatan Ayahku,"

"Huh, setelah itu mereka memperlakukan mu seperti wanita mereka?" angkuhnya.

"Aku tidak menyadari itu, tapi mereka memperlakukan ku dengan baik,"

"Gadis bod0h!"

"Mungkin begitu, juga wanita mana yang tidak mau diperlakukan baik seperti itu? Jujur saja aku juga tidak munaf1k, pakaian bermerek, makanan enak, rumah mewah, uang banyak dan bonusnya dapat pria tampan. Adakah yang menolak?" senyum Liana seperti gadis yang benar-benar bod0h dan lugu.

"Aku sedang tidak bermain-main!"

"Aku juga tidak,"

Arvin turun dari meja lalu mendekati Liana.

𝘊𝘭𝘢𝘬!

Liana membulatkan mata kala Arvin mengeluarkan senjat4 yaitu pist0l dari belakang pinggangnya. Arvin menodongkan pist0l tersebut di bawah dagu sehingga Liana mendongak dan ada rasa takut juga.

"Ku beri 1 pertanyaan untuk mu!"

Liana menelan lvdahnya kasar, wajah Arvin sangat mengerikan apalagi mata elangnya.

"Aku bisa memberikan mu miliaran uang asal kau mau bekerjasama dengan ku!"

"Be–bekerjasama?"

"Ya, aku akan mengembalikan mu pada mereka tapi kau harus jadi mata-mata untuk memberikan semua informasi yang ada tentang mereka!"

“𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶? 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘪𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶? 𝘐𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘨𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘴𝘦𝘬𝘶𝘦𝘯𝘴𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘵𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢!”

Arvin menggulung rambut Liana menggunakan pist0lnya.

"Kau bisa meminta apa saja asal jadilah orang ku!"

"Apa yang kau katakan ini? Bagaimana bis–"

"Aku beri kau kesempatan terakhir untuk menjawab!" menatap tajam serta menekan bawah dagu Liana dengan pist0lnya.

"Iya atau tidak? Jika kau tidak mau, pilih mat1 atau hidup?!"

Liana mendongak dan menahan nafasnya, karena tekanan pist0l yang ada dibawah dagunya ia jadi takut dan sulit bernafas.

“𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪?! 𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘪𝘩𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘵𝘢𝘸𝘢𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢!”

"A–aku, aku ti–dak bisa, mel–akukannya,"

"Kenapa tidak?"

"Kes–elamatan, Ay–yah ku, tergantung, sik–kap ku, pada, mer–eka,"

"Masalah Ayahmu, aku akan mengurusnya. Mereka tidak akan menyakiti Ayah mu walaupun kau berpihak pada ku!"

"Aku, ragu,"

"Kau meragukan diriku?!"

"Mereka memiliki orang, yang banyak. Ja–jadi mustahil, bag–i, ka–kau, melawan mer–eka,"

"Apa karena mereka ada 12 orang?!"

Maksud 12 orang itu termasuk Yohan, Ravin, David dan Johnny. Masing-masing mereka memiliki anak buah yang tak kalah banyak.

"Ya–ya!"

"Ah ya, kau tidak tahu rupanya? Saat Marvin menyerang kalian, aku menyerang juga di AS. Asal kau tahu, mereka kalah jumlah. Apa itu cukup membuktikan bahwa mereka hanya orang-orang lemah!" smirk Arvin.

Ia terkejut, Liana juga tidak tahu kabar Arion dan yang lain bagaimana.

Arvin memundurkan langkahnya, "Tapi jika di pikir-pikir alasan mereka lemah dan lengah adalah karena mu!"

Liana tersentak.

"Sebelum kau hadir di kediaman mereka, setiap ku luncurkan serangan mereka bisa melawan sampai aku pun kekurangan pasukan. Memang ku akui mereka hebat dalam memainkan peran sebagai Mafia, maka dari itu aku ingin menyingkirkan mereka agar Mafia satu-satunya yang berkuasa hanyalah aku!"

"Dan aku senang kau muncul karena kau aku mengetahui kelemahan mereka!" menunjuk Liana.

Kemudian Arvin kembali melangkah maju dan mencengkeram leh3r Liana.

"Aghk!" pekik Liana memegang tangan Arvin yang mencek1k leh3rnya.

"Jika kau tidak mau menjadi orang ku, terpaksa aku akan menggunakan mu sebagai penyerahan diri mereka padaku!" senyum miring.

-

-

Kevin menatap ponselnya karena ia selalu menghubungi Liana tapi kenapa kali ini tidak bisa? Dari kemarin ia hubungi namun tetap tidak bisa, aktif tapi tidak di jawab.

"Kenapa Liana tidak menjawab telpon yah? Apa terjadi sesuatu?" Kevin overtaking.

"Ah, atau mungkin karena dia sibuk? Tapi sesibuk apa pun Liana tidak pernah mengabaikan telpon, apa sedang terjadi masalah dengan 8 pria itu?"

"Seharusnya Liana mengirim pesan bahwa dirinya sedang mengalami kesulitan,"

"Apa aku mengunjungi rumah mereka? Tapi, apakah diizinkan?"

Kevin terus memikirkan Liana dan merasa khawatir, dari kemarin ia merasa seperti tidak tenang dan resah gelisah.

-

-

Beberapa hari kemudian.

Arvin dan Marvin mereka sedang berada di taman, tak hanya mereka namun ada seorang pria dan wanita juga di sana yang bertugas menjaga kebun bunga.

"Pokoknya aku tidak mau tahu! Jika sampai bunga ini layu lagi, aku akan menanam kalian sebagai pengganti bunga!" Marvin marah.

"Ba–baik, Tuan!" kata mereka membungkuk.

Bunga Lily, bunga yang Marvin sayangi karena bunga inilah adalah tumbuhan yang dicintai sang Ibu nya.

Almarhumah Ibunya pernah mengatakan sebelum ia pergi, Ibu Marvin bilang untuk menjaga bunga-bunga yang ditanam Ibunya sendiri dan jangan sampai layu. Sampai saat itu Marvin terus menjaganya, saat dirinya sibuk ia meminta para pelayan untuk menjaga bunga-bunga Ibunya.

Tapi lihat, ada 2 bunga yang mat1 dan itu membuat Marvin sangat marah.

Kejadian ini tidak sekali duakali, dulu juga pernah seperti ini dan Marvin membvh pelayan yang tidak becus dalam merawatnya. Tapi kali ini ada Arvin yang menghentikannya jadi dengan terpaksa Marvin menahan rasa ingin membvh.

Arvin mengambil selang air yang terhubung pada keran. Ibu Marvin adalah Ibu tirinya, jadi mau bagaimana pun dulunya beliau juga baik padanya.

"Hidupkan kerannya!" suruh Arvin sedikit membentak.

Pria yang bertugas kebun langsung berlari untuk menghidupkan kerannya.

Marvin berjongkok di depan bunga Lily yang mati.

"Maaf, Bu. Bunga mu mati," gumam Marvin mengusap bunga yang mati.

"Marvin janji, akan merawatnya dengan baik lagi!"

Sedangkan di sisi lain, Liana melihat keduanya seperti merenung merasa tersentuh.

"Walaupun mereka dibilang kejam pada orang lain, tapi mereka masih memiliki hati yang lembut pada seorang Ibu. Yah, semua orang punya kelemahan masing-masing," lirih Liana.

"Cabut saja agar tidak merusak lebih banyak lagi!" datar Arvin.

Marvin mencabut pelan agar tidak merusak bunga yang lain.

"Pelayan tidak berguna! Aku akan memecat mereka saja!" Marvin menggenggam erat bunga yang ia cabut.

Arvin menggelengkan kepalanya, terserah Marvin saja untuk kali ini.

Arvin pun mengarahkan air yang keluar dari selang ke kebun bunga. Ini sudah hal biasa yang ia lakukan, tidak ada salahnya juga 'kan Mafia menyiram bunga?

Liana yang berada di balik dinding berjalan perlahan mendekati mereka, namun ia melihat bunga yang sangat cantik tetapi dia tumbuh liar di halaman.

"Cantik banget," gumam Liana kemudian berjongkok untuk memetik bunga tersebut.

Air yang keluar dari selang Arvin tiba-tiba mati, ia menggoyang-goyangkan selang siapa tahu tersumbat.

"Ada apa?!" tanya Marvin melirik Arvin.

"Airnya tiba-tiba mati,"

"Benar-benar tidak berguna! Woi! Siapa yang matiin keran?! Riko!" Marvin berteriak memanggil pria yang ia suruh menghidupkan keran tadi.

Arvin mengintip lubang selang untuk melihat apakah tersumbat.

Liana berdiri kaget juga tiba-tiba Marvin berteriak dan melangkahkan pergi ia tidak mau ikut kena lagi.

𝘚𝘠𝘜𝘜𝘜𝘙𝘙!

"AAISHH!!"

Tiba-tiba selang yang dilihat Arvin menyembur membasahi wajahnya tepat saat Liana pergi, karena tadi tanpa sengaja Liana menginjak selang yang Arvin pegang untuk menyiram bunga.

Liana menoleh setelah mendengar suara teriakan Arvin, begitu juga Marvin.

Wajah dan pakaian Arvin basah tapi tidak menyeluruh, hanya bagian kerah dan depan akibat tetesan air yang ada di wajah Arvin.

Arvin mengusap wajahnya kasar lalu menoleh ke samping, ia melirik seorang gadis tengah diam berdiri sambil menutup mulutnya. Arvin melihat ke bawah di mana selang itu yang penyok seperti habis diinjak.

Liana menunduk melihat apa yang Arvin lihat.

Astaga, Liana baru sadar kalau ia tadi menginjak selang.

"Kau ....!" geram Arvin.

"Ma–maaf, aku tidak sengaja," Liana menyatukan keduanya meminta maaf dan panik.

Arvin menyisir rambutnya yang basah ke belakang lalu berjalan tegas mendekat ke arah Liana.

“𝘎𝘢𝘸𝘢𝘵, 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘭𝘢𝘳𝘪!”

"Aku benar-benar tidak sengaja,

maaf!!" Liana langsung berlari.

"Si4lan! Aku akan mem3ngg4l kepala mu, gadis bod0h!" teriak Arvin.

Marvin yang melihat keduanya saling mengejar hanya bisa diam, sebenarnya apa yang ia lihat. Tapi, Marvin tertawa puas memegang perutnya, jarang-jarang ia melihat Kakaknya bertingkah sama-sama bod0h seperti gadis itu.

•••

TBC.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!