NovelToon NovelToon
KUTUKAN MAUT PADMINI

KUTUKAN MAUT PADMINI

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Iblis / Balas Dendam
Popularitas:105.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

Padmini, mahasiswi kedokteran – dipaksa menikah oleh sang Bibi, di hadapan raga tak bernyawa kedua orang tuanya, dengan dalih amanah terakhir sebelum ayah dan ibunya meninggal dunia.

Banyak kejanggalan yang hinggap dihati Padmini, tapi demi menghargai orang tuanya, ia setuju menikah dengan pria berprofesi sebagai Mantri di puskesmas. Dia pun terpaksa melepaskan cintanya pergi begitu saja.

Apa yang sebenarnya terjadi?
Benarkah orang tua Padmini memberikan amanah demikian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 : Tabir masa lalu

“Tepatnya dua puluh dua tahun yang lalu, Pandu dan juga Menur – mendatangi tepian lembah. Mereka bersimpuh seraya membawa sesaji berupa kembang setaman, lintingan tembakau, telur Ayam kampung dan dupa. Bukan meminta kekayaan melainkan kesuburan rahim ibumu.”

“Orang tua ku bersekutu dengan penghuni lembah demi menghadirkan diriku?” fakta ini sangat mengejutkan, sampai telinganya berdengung.

“Bukan tanpa sebab, tapi mereka telah putus asa setelah ibumu mengalami keguguran sebanyak tiga kali. Janinnya luruh dan mampu bertahan hanya lima sampai enam minggu saja.” Pandangan Rukmi terpaku pada gua yang sebagian terpendam air sungai – tempat persemayaman tuan-nya.

“Padmini, tak sedikit pula mereka yang memilih jalan sesat adalah korban dari manusia tamak, licik. Termasuk ibumu, dia nyaris gila karena lagi dan lagi – calon bayi sangat diinginkannya meninggal dunia. Semua itu ulah keji Sumi, kakak sepupunya sendiri.” Rukmi beralih memandang wajah mengeras gadis di sampingnya.

“Cinta sepihak, tak terbalas – melahirkan sakit hati, iri dengki. Sumi menyukai ayahmu, tapi pilihannya jatuh pada ibumu. Dari sanalah awal tumbuhnya kejahatan dan terkikisnya rasa simpati, empati dan matinya hati nurani. Pelan namun pasti, meskipun caranya sangat halus penuh kehati-hatian dan membutuhkan waktu serta kesabaran ekstra, Sumi berhasil menjadi orang paling dipercayai Menur. Dia seperti duri dalam daging.”

“Ketiga saudaraku yang gugur, ulah dia?”

“Ya. Sumi memanfaatkan sahabatnya, Nisda. Dukun beranak itu sedari remaja sudah memiliki keistimewaan – pintar dalam pengobatan tradisional, ahli meracik tumbuhan yang dapat membunuh tanpa meninggalkan bekas karena efeknya tak langsung, tapi perlahan.”

“Dukun sialan!” Terlalu kuat kuku jarinya terbenam di kulit paha.

“Ayah dan ibumu meminta kesuburan, yang mana hal tersebut mudah dikabulkan. Karena memang rahim ibumu subur, tapi dicelakai oleh orang sangat mereka percayai. Aku menutupi kehamilan Menur dari mata Nisda, Sumi dan para orang memiliki niat jahat. Hampir tiba waktunya kau dilahirkan, baru kandungan ibumu terlihat.”

"Sumi, dan Nisda tak bisa berbuat apa-apa selain memendam benci. Berpura-pura senang menyambut pewaris kekayaan melimpah."

“Itukah sebabnya aku selamat? Karena mereka mengorbankan jiwa demi diri ini?” air matanya menetes, hatinya terasa perih.

“Bisa dikatakan begitu. Sedari awal mereka terikat janji, bila tiba ajal menjemput dengan cara tak wajar – dan dirimu masih hidup, satu permintaan tertulis oleh tetesan darah. Perlindungan untuk dirimu!”

Padmini tergugu, tubuhnya bergetar dan luruh. Dia teringat ketika Iblis tadi menghisap darah pria laknat. Lantas membayangkan bagaimana tersiksa dan menyakitkannya detik-detik kematian Ibuk dan bapaknya.

"Apakah orang tua ku mengetahui sifat asli Sumi?" ia sangat penasaran.

"Sebatas kecurigaan, tapi tidak sampai menemukan bukti. Sumi sangat pintar bersilat lidah, lihai mendalami perannya. Baginya, ibumu adalah mangsa empuk – sifat dan sikapnya tak jauh berbeda darimu Padmini. Lugu, mudah ditipu. Beranggapan kalau kita berbuat baik, maka orang lain pun berlaku sama ... Naif."

“Apa kecelakaan itu ada ada campur tangan Sumi?” tanyanya disela-sela isak tangis penyesalan.

Rukmi menangkupkan kedua tangan, matanya terpejam dan bibirnya bergerak samar. Tak lama kemudian, netra putih itu terbuka, mulutnya mengerucut lalu meniup udara.

Air sungai tertimpa cahaya kemerahan obor, seketika menampilkan video layaknya film diputar pada layar tancap.

“Pak Ipul, kami ingin membicarakan sesuatu. Boleh minta waktunya sebentar?” suara tegas penuh wibawa itu berkata sopan kepada sang sopir yang sudah 20 tahun lebih mengabdi kepadanya.

Pria yang dipanggil pak Ipul, mengangguk sopan. Mengikuti langkah sang tuan menuju teras belakang rumah.

Juragan Pandu meminta sang sopir untuk duduk di kursi jati berseberangan dengannya.

Wanita cantik di usia mulai menua, keluar dari dalam rumah. Ia membawa nampan berisi kopi hitam, dan peyek kacang tanah hasil olahan tangannya. Ikut duduk satu kursi dengan suaminya, juragan Pandu.

“Pak, bukan maksud kami ingin menekan, seolah berhak mengatur masa depan Rahardi, tapi melihat hubungan putra putri kita sudah terjalin lumayan lama – apa tak sebaiknya diikat dengan tali pertunangan?” tanyanya ramah.

Pria berumur hampir lima puluh tahun itu langsung mendongak, cepat-cepat menunduk lagi. “Sebenarnya, sudah beberapa kali Rahardi meminta saya menyampaikan keinginannya, Juragan. Namun diri ini takut dianggap lancang dan tak tahu diri – putra saya ingin meminang Neng Padmini. Kebetulan dia sudah sarjana dan bekerja serta memiliki penghasilan lumayan.”

“Syukurlah kalau keinginan kami sejalan dengan kemauannya.” Menur mengusap lembut wajahnya, tersenyum haru. “Pak Ipul, entah sudah berapa kali kami tegaskan, tekankan – yang terpenting Padmini bahagia, maka hal lainnya bukan masalah. Lagipula, Rahardi itu tipe menantu ideal. Baik, bertanggung jawab, pekerja keras.”

“Lihat saja perkebunannya kita bertambah subur, hasil panen melimpah setelah dua tahun dibantu oleh Rahardi. Itu sudah poin penting buat meyakinkan kami kalau dia pantas bersanding dengan Padmini. Putra mu itu sumber kebahagiaan putriku, Pak!” sambung juragan Pandu, menggebu-gebu.

Pak Ipul pun mengangguk, dalam hati bersyukur sekali jika keluarga kekasih putranya sangat legowo menerima perbedaan kasta benar-benar timpang.

Setelah ayahnya Rahardi menyetujui perihal pertunangan, ibunya Padmini mengusulkan menjenguk sekaligus memberikan kejutan kepada putri mereka. Menjemput calon dokter itu untuk pulang barang dua hari saja, agar acara pertunangan dapat dilaksanakan.

Dibalik jendela tertutup tirai tebal, Sumi mengepalkan tangan. Dia melangkah lebar kembali ke huniannya yang berselang dua rumah dari hunian juragan Pandu.

Di sanalah para manusia terkutuk menyusun rencana, melibatkan banyak orang.

Juned yang seorang mekanik – mengotak-atik mesin mobil milik juragan Pandu. Bukan kebetulan mobil mewah dan cuma dimiliki ayahnya Padmini itu berada di rumah Rahardi.

Nisda bersandiwara sakit dan membutuhkan pertolongan ahli medis. Menur dan suaminya langsung memerintahkan pak Ipul membawa istrinya ke puskesmas menggunakan mobil pribadi.

Juned langsung beraksi, setelah ibu mertuanya menahan pak Ipul agar jangan buru-buru pergi sesudah membawanya pulang dari puskesmas.

Selepas drama panjang, pak Ipul dan orang tua Padmini pun bertolak ke kota. Belum ada seperempat perjalanan, kala menuruni bukit lumayan menukik – tiba-tiba rem blong.

Giliran Sarman dan Rido yang ambil bagian dengan mengendarai motor milik Bambang, mereka menghadang di dekat tikungan tajam.

Demi menghindari menabrak motor, Pak Ipul membanting setir dalam keadaan panik. Terjadilah musibah disengaja itu!

Skenario hasil musyawarah bersama mendulang sukses besar. Mobil juragan Pandu terperosok ke jurang berbatasan dengan lembah pembuangan Jin.

Pada detik-detik kematian kedua orang tua Padmini – mereka memanggil sang Iblis.

.

.

HAH!!

Padmini berteriak melepaskan rasa menggumpal di dada. Kebenciannya berubah menjadi dendam kesumat yang menggerogoti setiap deru napas, denyut nadi dan detak jantung.

“Kupastikan kalian mati! Mati dengan cara paling menyakitkan!!”

Permukaan air sungai kembali menampilkan adegan lain, bila tadi Padmini menjerit. Kali ini murka, mengeluarkan golok yang sudah dimasukkan kedalam sarungnya.

“Bapak! Ibuk!”

.

.

Bersambung.

1
Eli Rahma
lautan eek...🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
tambang emas🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
berhamburan tai🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣siap siap tujuh hari tujuh malam tuh bau syedap
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cerek itu kaya teko gitu ya
Secret Admire
Istri durhaka kamu Sundari, suami minta tolong lagi sakit perut disuruh ngesot... hiks ... astaghfirullah ...
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⧗⃟ᷢʷˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©
hahaha.. plot twist banget ini Thor, bukannya di serang makhluk halus, malah berak massal pestanya si sundari🤣🤣🤣🤣
Secret Admire
😄😄benar benar penuh teriakan ya Sundari, bukan teriakan pujian tapi 😄 teriakan mules, sakit perut, berebut WC, masih banyak lagi kan teriakan yang membuat pesta ramai😄
Secret Admire
😄😄😄 diluar prediksi BMKG 😄😄😄
Wanita Aries
Habislah kau sumi dikeroyok warga 🤣🤣🤣🤣 jadi mambu tele rumah yg ditinggalin
Mawar Hitam
Ki Dalamgkah yang meminta jawaban
Ayudya
asyeeeeekkkkk pesta yg meria dengan bau kotoran 🤣🤣🤣🤣🤣
imau
para warga desa tetangga kah ini yang dtg pakai Obor?
Alvin Ananda
mantap bener kak cublik pestanya
imau
wkwkwk 😂 gimana nasibnya ikan lele, mati atau kekenyangan 🤣
Alvin Ananda
waah g jadi pesta kecirit semua bau
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ya ampun thor, kepikir aja sih alur ini😁,pesta meriah diharapkan ,tapi bencana kotoran manusia lah yang tertuai🤣,
Bab ini di jamain readersmu mules semua ,mata berkaca kaca, gigi kering kebanyakan ngakak...
wes angel ....angel tenan nebak jalan pikiran thor Cublik ..
henhao ....joss gandos tenan.
FLA
haaa puas sekali rasanya, pesta yg amat sangat meriah bukan🤣
Reni
yeeee ada pesta ta* 😅🤣😂 astaga g nyangka cublik dapat ide dari mana kau astofirulloh 😅🤣😂😅🤣 kawinan orang kau bikin hancur , g bisa bayangin baunya huekkkkkk 🤮🤮🤮🤮🤮🤮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!