NovelToon NovelToon
HUJAN DI REL KERETA

HUJAN DI REL KERETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Romantis
Popularitas:870
Nilai: 5
Nama Author: Toekidjo

Hujan..
Semua pasti pernah mengalaminya..

Ada banyak cerita dibalik hujan, ada cerita bahagia dan tidak sedikit juga yang menggambarkan hujan sebagai cerita sedih..


Hujan..
Yang pasti adalah sesuatu yang menyebalkan..


Tapi arti sesungguhnya dari hujan adalah anugerah TUHAN


HUJAN DI REL KERETA ini adalah sebagian kecil cerita dari yang terjadi dibalik hujan..


Hujan yang awalnya membawa bahagia…
Tapi hujan juga yang merenggut kebahagiaan itu..

Akankah hujan mengembalikan kebahagiaan yang pernah direnggutnya?


Sebuah kisah sederhana, berlatar belakang di sebuah desa terpencil, dengan kehidupan pedesaan pada umumnya.


Semoga bisa menambah pengalaman membaca dan menemani waktu teman-teman semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Toekidjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Pengaduan Pelanggan

Setibanya di depan rumah, terlihat mas Edi dan Umar sedang menurunkan kotak peralatan yang sedang mereka pikul. 

“Aku langsung pulang, mau nyari rambanan” ucap wak Rakim dari arah kejauhan diikuti Ujang dan Koimang dengan ucapan yang sama.

“Ini, isi amplopnya wak” teriak Eris

“Kamu atur aja” jawab wak Rakim

“Baiklah jika begitu” jawab Eris kemudian memasuki rumah.

Setelah duduk di sofa, bersama mas Edi dan Umar yang terlihat sedang menyalakan tv dan berbaring di karpet.

Eris kemudian membuka amplop pemberian ayah Fatia, setelah dibuka didapatinya segepok uang pecahan lima ribuan bergambar danau tiga warna pada satu sisi dan alat musik sasando pada sisi lainya.

Setelah dihitung jumlahnya ada seratus ribu rupiah. 

“Seratus ribu rupiah” ucap Eris

“Dibagi tujuh orang, namanya rejeki gak boleh ditolak” jawab mas Edi

“Gak genap kalau dibagi tujuh mas, mending dibagi enam saja aku gak usah dihitung” ucap Eris

“Kalau dibagi enam, dikali lima belas ribuan total sembilan puluh ribu. Sisa sepuluh ribu” jawab Mas Edi

“Iya gitu aja mas, lima belas ribu masing-masing orang. Ntar sisanya sepuluh ribu bisa kita gunakan untuk beli ayam atau entok buat bakar-bakar malam Minggu” jawab Eris

“Gimana, Mar” ucap mas Edi kearah Umar 

“Ngikut aja aku mah” jawab Umar

“Ok, ini buat mas Edi lima belas ribu, buat lo juga lima belas ribu” ucap Eris sambil menyodorkan tiga lembar uang ke arah mas Edi kemudian Umar

“Sisanya nanti aku kasih Johan, Ujang, Koimang dan juga wak Rakim” ucap Eris

“Sip, terima kasih” ucap mas Edi dan Umar hampir bersamaan

FYI : pada tahun 2000an uang seratus ribu rupiah adalah jumlah yang lumayan besar, jika disetarakan dengan uang saat ini kemungkinan adalah senilai satu juta rupiah. 

Sebagai contoh pada saat itu harga satu liter bensin adalah seribu dua ratus rupiah sedang untuk sekarang harga bensin per liter dua belas ribu rupiah

...****************...

Keesokan harinya, di depan layar komputernya Eris terlihat sedang mengerjakan sesuatu. 

“Sesuai kesepakatan dengan Johan, aku harus buatin surat pengaduan pelanggan pengguna PLN” ucapnya dalam hati

Eris membuka aplikasi PT KAI kemudian ke fitur engineer, setelah itu Eris mengetik keyword PLN ditampilkan dalam bentuk daftar list.

Tujuan Eris adalah mencari history pengaduan ke pihak PLN atau lebih tepatnya yang Eris cari adalah yang ada permintaan peminjaman alat berat atau crane.

Eris membaca list tersebut dengan teliti, ada beberapa yang sudah cocok dengan kriteria yang Eris cari tapi tanggal tenggat waktu masih begitu dekat yang memungkinkan pihak PLN akan curiga.

Eris terus melanjutkan membaca list tersebut sampai didaftar terakhir.

Hingga Eris mendapati surat permohonan ke PT. PLN , yang mana isi surat permohonan tersebut adalah, penggunaan alat berat atau crane untuk penggantian unit trafo di gardu 1047,

“Bukankah itu hari ini, sepertinya langit berpihak kepadaku dan tidak perlu membuat surat laporan fiktif” ucapnya dalam hati

“Aku harus segera menemui Masnun diruang engineer” ucap Eris dalam hati kemudian bergegas menuju ruang engineer.

Karena ruang IT dan ruang Engineer hanya terpisah beberapa pintu tidak perlu waktu lama Eris telah sampai.

Eris melihat team engineer baru keluar dari ruangan

“Masnun” Eris memanggil

“Hei Ris, ada apa bro?” Jawab Masnun

“Hari ini team engineer ada manggil PLN?” tanya Eris

“Iya, orangnya sudah sampai lagi nunggu didepan” jawab Masnun

“Itu surat laporan pengaduan yang kamu bawa?” Tanya Eris

“Iya” jawab Masnun 

Sedetik berikutnya Eris menceritakan maksud dan tujuan ke Masnun.

Sambil manggut-manggut sepertinya Masnun sudah mengerti. Karena proses tersebut tidak dikenakan biaya jadi tidak ada pihak yang dirugikan.

“Ok, kalau gitu aku rubah dulu surat permohonan nya. Berarti hari ini sama kemarin yak?” Tanya Masnun

“Bener bro, thanks yak” ucap Eris

“Selow” jawab Masnun

“Ayolah, aku ikut masuk ke ruang engineer, kali aja ada printer rusak atau apa kek” ucap Eris

Setelah itu mereka berdua kembali masuk ke ruang engineer dan membuat surat laporan baru. 

“Aku ikut ke depan menemui orang PLN, takutnya ntar mereka bertanya-tanya” ucap Eris

“Yukk lah” jawab Masnun

Setelah sampai di depan, sudah terparkir mobil crane dengan logo PLN dan berdiri disamping mobil tersebut petugas dengan seragam lengkap khas PLN, yaitu seragam yang berbentuk wearpack berwarna biru bergaris abu-abu, mengenakan helm dan di pinggangnya terdapat perlengkapan climbing lengkap.

Wajah petugas itu sudah tidak asing buat Eris, dialah sahabatnya Johan

“Jo, langit seolah mendukung, neh surat tugas yang aku janjikan” ucap Eris

“Wuih, mantab bisa pas gitu yak” jawab Johan

“Kamu kenal sama bapak PLN ini?” Tanya Masnun

“Bukan kenal lagi, kami tidur dan mandi bareng” jawab Eris

Mendapat jawaban seperti itu Masnun sedikit mengerutkan kening,

“Kenapa kamu pikir aku homo” ucap Eris

“Bukan-bukan, gak gitu maksudku” jawab Masnun, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan hari ini mengundang petugas PLN ke arah Johan

“Baik pak, saya persiapkan dulu perlengkapan nya. Nanti bapak Johan bisa langsung menuju box gardu no. 1047” ucap Masnun ke arah Johan

“Ok, pak' jawab Johan 

Setelah Masnun pergi Johan dan Eris mengobrol sebentar,

“Jo, semalem kamu kerumah?” Tanya Eris

“Iya, aku lihat kamu uda molor” jawab Johan

“Sorry capek bro” ucap Eris

“Aku juga gak lama kok, soalnya bapaku suruh ganti lampu dirumah. Jadi habis anter motor aku langsung balik” ucap Johan

“Oh, gitu.. ngomong-ngomong uang pemberian dari ayahnya Fatia masing-masing dapat lima belas ribu yak. Bagian mu ada di aku, ntar aja kasihnya dirumah. Kalau kasih disini disangkanya KAI kasih suap ke petugas PLN” ucap Eris membuat mereka berdua tertawa

Hahahaha

“Gampang itu mah” jawab Johan

“Bukanya itu Fatia” ucap johan sambil menunjuk ke arah yang dimaksudkan

“iya, ngapain jam segini dia keluar ruangan?” Jawab Eris

“Kalian satu kerjaan ya, aku lupa kamu uda kasih tau atau belum. Enak dong tiap hari bisa….” Ucap johan dengan kedua tangan diayunkan bertemu di depan dada, dengan posisi jari membentuk kepala ayam atau burung.

Tapi belum sempat Johan selesai bicara keburu Fatia sampai ditempat itu

“Aku pergi dulu, ke box gardu” ucap Johan dengan membuang muka dan berjalan kearah berlainan.

“Itu Johan, aku hampir tidak mengenalinya dengan pakaian seperti itu” ucap Fatia

“Kenapa, kamu terpesona melihat Johan begitu gagah nya dengan seragam seperti itu?” Ucap Eris dengan nada cemburu 

“Cie… ada yang lagi jealous” jawab Fatia

“Kamu tumben jam segini di luar ruangan?’ tanya Eris

“Tadi kebetulan aku pas di ruang kasir lagi cocokkan data, trus liat kamu disini. Uda gitu ngobrol sama petugas dari PLN. Takutnya kamu kena kasus karena kemarin. Eh ternyata petugas itu Johan” Fatia menjelaskan

“Di Kota kecil ini, kasus apa yang menjeratku” ucap Eris dengan nada sombong

“Kamu ini, gak boleh ngomong gitu” ucap Fatia 

“Iya, maaf. “ Jawab Eris

“Ya udah aku mau balik keruangan, kamu juga kerja yang benar” ucap Fatia dengan nada dibuat serius dan mata melotot

“Baik ibu” jawab Eris sambil berlalu dan melambaikan tangan

1
Astarestya
/Sob/
Astarestya
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!