Dosenku Suamiku

"Pagi semua" ucap Vincent ia baru saja datang di saat seluruh anggota keluarga lain nya sudah berada di ruang makan

"Pagi, ayo makan nak" papa Vincent sadar ia tidak melihat menantu nya. papa langsung menyenggol lengan mama

"Nak, menantu mama mana?" tanya mama kepada Vincent, sontak semua menoleh ke arah Vincent

"em Itu ma, aku sama Alice pengen makan dikamar. Boleh engak nek?" Vincent berbalik menatap nenek nya

Bukan nya menjawab justru nenek dan beberapa anggota keluarga yang pahan langsung tersenyum

"Boleh dong, bik!" nenek langsung memanggil bibi

"Iya nyonya besar?" tak lama bibi datang sembari membungkukkan badan nya

"Tolong kamu siapkan lauk, nasi dan buah ya untuk kedua cucu saya" Bibi mengangguk lalu segera pergi

"emang nya udah ya nak?" tiba tiba saja mama Alice melontarkan pertanyaan seperti itu tentu membuat Vincent malu

"Mama apaan si, kaya engak Pernah muda aja" sahut papa karena Vincent seperti engan menjawab

"Iya iya, ayo yang lain nya lanjut makan" Mama Alice maupun mama Vincent masih sama sama tersenyum

Tak lama bibi membawa beberapa menu sarapan untuk alice dan Vincent, segera Vincent ambil dan pamit untuk kembali ke kamar nya

Ceklek

Ia melihat istri nya masih duduk di ranjang sembari memainkan ponsel nya namun masih dengan pakaian tidur dan rambut yang berantakan

"Sayang kita sarapan dulu ya" Vincent meletakan nampan berisi makanan di atas nakas

"Iya mas" Jawab Alice. Ia mematikan ponsel nya dan menegak kan badan nya

"Bibi bikin sub, kata nenek ini kesukaan kamu" Ia menyendok kan sup tersebut kedalam piring Alice

"Kamu mau suapi aku?" Vincent mengangguk ia sudah memegangi piring Alice yang berisi sayur dan lauk

"Terus Mas makan nya gimana? Kita bareng aja ya" Vincent kembali mengangguk lalu menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulut istri nya

"Masih sama enak nya kaya dulu pas aku tinggal disini" ucap Alice, vincent hanya tersenyum saja

Setelah Mereka selesai sarapan, Vincent segera membantu alice untuk mandi dan berdandan. Setelah itu dengan langkah pelan alice dan Vincent keluar dari kamar nya

"Mama" ia menyapa mama nya yang tengah sibuk menata koper

"Eh udah bangun anak mama yang cantik" tersenyum ke arah anak dan menantu nya

"Mama jadi balik ke Indonesia hari ini?" mama mengangguk

"Iya dong sayang, nanti papa jadi tidak bisa kerja kalo kelamaan disini" nenek datang dari dalam

"Kamu disini dulu ya sayang, Tante kamu udah beli tiket khusus untuk kalian berdua" ujar sang nenek

sebenarnya alice ingin sekali ikut balik ke Indonesia dengan kedua orang tua nya. Tapi sekarang ia sudah memiliki suami jadi harus ikut dengan suami nya. Lagian tante nya sudah membelikan tiket untuk mereka honeymoon

"Iya nenek" Jawab alice singkat

"aku bantu bawa keluar ma koper nya" Mama mengangguk, vincent mengangkat koper tersebut dan dibawa ke luar

Alice ikut masuk ke dalam dengan mama nya mereka ngobrol ngobrol terlebih dahulu, banyak nasehat yang mama berikan. Tak lama mama nya pun segera pergi

Siang hari nya Vincent mengajak sang istri untuk jalan jalan sembari menikmati bulan madu yang sudah diberikan oleh tante nya, disebuah hotel mewah yang letak nya dekat dengan pantai jadi mereka bisa sambil menikmati liburan

"ish duduk dulu mas, kaki aku sakit loh. kamu ngejar mulu" Vincent hanya tertawa saja

"Kamu kenapa jadi dikit dikit cape si sayang" Vincent langsung duduk di samping sang istri

"ya gara gara kamu tiap malam aku di per*o*a terus" Ujar Alice sembari melirik ke arah Vincent

"itu bukan perk*sa sayang, kan aku suami kamu udah kewajiban aku dong. Udah ah engak usah bahas itu, mending kita balik ke hotel aja yuk kita makan mas lapar" Alice mengangguk lalu mereka bergandengan tangan untuk kembali ke hotel

Ternyata sudah di sediakan makanan oleh pegawai disana langsung saja mereka makan. Tak lupa seperti biasa vincent selalu bersikap romantis kepada Alice

Mereka sudah berada di Italia hampir satu minggu lebih, dan hari ini adalah terakhir mereka berada di itali karena besok harus balik ke Indonesia lagi.

"Oh gitu ya mas kalo motong bawang aku baru tau, gantian dong mas" Vincent memberikan pisau nya kepada Alice

"Pelan pelan nanti kena pisau. Mas cuci sayur dulu" dengan wajah senang nya Alice langsung memotong bawang tersebut

Ternyata Alice tidak kuat dengan pedas nya aroma bawang yang menusuk kelopak mata nya

"Mas" ia menoleh ke arah Vincent dengan mata memerah yang mengeluarkan banyak air mata

"Ngapain kamu nangis?" Alice menggeleng

"Engak nangis, ini bawang nya kok aku potong jadi bikin pedas ya" Vincent hanya bisa tertawa saja

"ya bawang emang gitu sayang, udah sini mas aja kamu cuci sayur nya" Alice mengangguk dan segera berjalan ke arah wastafel

Malam hari nya tepat pukul delapan mereka baru saja selesai masak, langsung saja mereka segera makan. Saat ini mereka tinggal di hotel yang di sewa tante nya jadi mereka bisa bebas melakukan apa saja

Pagi hari nya Alice sudah sibuk menata barang barang nya yang akan dibawa pulang ke Indonesia. Sedangkan Vincent ia sibuk dengan pekerjaan nya

Ceklek

Vincent masuk kamar ketika pekerjaan nya sudah selesai, ia melihat sang istri masih saja sibuk menata barang

"Belum selesai sayang?" Alice menggeleng

"Banyak banget mas, engak mungkin kita tinggal kan" Vincent berjongkok dan membantu istri nya menatap pakaian serta barang barang lain nya

Siang hari nya mereka sudah bersiap untuk pulang kerumah nenek alice terlebih dahulu untuk berpamitan. Sesampainya disana terlihat semua bahagia melihat Vincent dan Alice datang

Tanpa berlama lama lagi mereka segera pamit kepada Anggota Keluarga disana. Setelah selesai barulah mereka pergi di antar oleh supir keluarga besar italia, mereka menggunakan pesawat pribadi milik Vincent.